P 4 - Regulasi Dan Peraturan Dalam Pelayanan Kebidanan
P 4 - Regulasi Dan Peraturan Dalam Pelayanan Kebidanan
P 4 - Regulasi Dan Peraturan Dalam Pelayanan Kebidanan
pelayanan kebidanan
Liawati, S.S.T., M.Kes
MK. MKPK
Bandung, 8 April 2021
Kebidanan memiliki Undang-Undang tersendiri.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
disahkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 13
Maret 2019.
UU 4 tahun 2019 tentang Kebidanan diundangkan dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
56 dan Penjelasan Atas UU 4 Tahun 2019 tentang
Kebidanan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6325 oleh Menkumham Yasonna H.
Laoly pada tanggal 15 Maret 2019 di Jakarta.
Kebidanan dalam UU 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan bidan dalam
memberikan pelayanan kebidanan kepada perempuan selama
masa sebelum hamil, masa kehamilan, persalinan,
pascapersalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, dan
anak prasekolah, termasuk kesehatan reproduksi perempuan
dan keluarga berencana sesuai dengan tugas dan wewenangnya.
Bidan adalah seorang perempuan yang telah menyelesaikan
program pendidikan Kebidanan baik di dalam negeri maupun
di luar negeri yang diakui secara sah oleh Pemerintah Pusat dan
telah memenuhi persyaratan untuk melakukan praktik
Kebidanan.
Pelayanan Kebidanan menurut ketentuan umum Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan adalah
suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh bidan secara mandiri, kolaborasi, dan/atau
rujukan.
Praktik Kebidanan adalah kegiatan pemberian pelayanan
yang dilakukan oleh Bidan dalam bentuk asuhan
kebidanan. Kompetensi Bidan adalah kemampuan yang
dimiliki oleh Bidan yang meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap untuk memberikan Pelayanan
Kebidanan.
Status
Undang-Undang Baru.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 56 dan Penjelasan Atas UU 4 Tahun 2019 tentang
Kebidanan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6325.
Berlaku mulai 15 Maret 2019
Latar Belakang
Pertimbangan sebagai latar belakang lahirnya Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan adalah:
bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan
kesehatan agar dapat hidup sejahtera lahir dan batin,
sehingga mampu membangun masyarakat, bangsa, dan
negara sebagaimana diamanatkan dalam UndangUndang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
bahwa pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya
perempuan, bayi, dan anak yang dilaksanakan oleh bidan
secara bertanggungjawab, akuntabel, bermutu, aman, dan
berkesinambungan, masih dihadapkan pada kendala
profesionalitas, kompetensi, dan kewenangan;
Lanjutan......
bahwa pengaturan mengenai pelayanan kesehatan oleh
bidan maupun pengakuan terhadap profesi dan praktik
kebidanan belum diatur secara komprehensif sebagaimana
profesi kesehatan lain, sehingga belum memberikan
pelindungan dan kepastian hukum bagi bidan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk
Undang-Undang tentang Kebidanan;
Dasar Hukum
Dasar hukum sebagai landasan yuridis lahirnya Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan adalah
Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28C, dan Pasal 28H ayat (1)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945
Penjelasan Umum UU Kebidanan
Pemenuhan pelayanan kesehatan merupakan hak setiap
orang yang dijamin secara konstitusional dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Hal ini merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia yaitu
untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, serta keadilan sosial.
Lanjutan....
Untuk mencapai tujuan nasional tersebut
diselenggarakanlah upaya pembangunan yang
berkesinambungan yang merupakan suatu rangkaian
pembangunan yang menyeluruh, terarah, dan terpadu,
termasuk pembangunan kesehatan.
Pembangunan kesehatan pada dasarnya ditujukan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat sehingga dapat terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Lanjutan.......
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan
dilakukan berbagai upaya kesehatan, salah satunya dalam
bentuk pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan bertujuan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, kelompok
dan masyarakat.
Pelayanan Kebidanan, yang merupakan salah satu bentuk
pelayanan kesehatan ditujukan khusus kepada perempuan,
bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah termasuk
kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana.
Pelayanan Kebidanan harus diberikan secara bertanggung
jawab, akuntabel, bermutu, dan aman
Lanjutan.......
Profesi Bidan di Indonesia masih dihadapkan oleh berbagai
macam kendala seperti persebaran Bidan yang belum
merata dan menjangkau seluruh wilayah terpencil di
Indonesia, serta pendidikan Kebidanan yang sampai saat
ini sebagian besar masih pada jenis pendidikan vokasi yang
menyebabkan pengembangan profesi Bidan berjalan sangat
lambat.
Dalam hal praktik Kebidanan, masih terdapat
ketidaksesuaian antara kewenangan dan kompetensi yang
dimiliki oleh Bidan. Selain itu, Bidan sebagai pemberi
Pelayanan Kebidanan perlu dipersiapkan kemampuannya
untuk mengatasi perkembangan permasalahan kesehatan
dalam masyarakat
Lanjutan...
Bidan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan berperan
sebagai pemberi Pelayanan Kebidanan, pengelola
Pelayanan Kebidanan, penyuluh dan konselor bagi Klien,
pendidik, pembimbing, dan fasilitator klinik, penggerak
peran serta masyarakat dan pemberdayaan perempuan,
serta peneliti.
Pelayanan Kebidanan yang diberikan oleh Bidan
didasarkan pada pengetahuan dan kompetensi di bidang
ilmu Kebidanan yang dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan Klien.
Lanjutan......
Ketentuan mengenai profesi Bidan masih tersebar dalam
berbagai peraturan perundang-undangan dan belum
menampung kebutuhan hukum dari profesi Bidan maupun
masyarakat.
Hal ini mengakibatkan belum adanya kepastian hukum bagi
Bidan dalam menjalankan praktik profesinya, sehingga belum
memberikan pemerataan pelayanan, pelindungan, dan
kepastian hukum bagi Bidan sebagai pemberi Pelayanan
Kebidanan dan masyarakat sebagai penerima Pelayanan
Kebidanan.
Pengaturan Kebidanan bertujuan untuk meningkatkan mutu
Bidan, mutu pendidikan dan Pelayanan Kebidanan,
memberikan pelindungan dan kepastian hukum kepada Bidan
dan Klien, serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Lanjutan....
Undang-Undang ini mcngatur mengenai pendidikan
Kebidanan, Registrasi dan izin praktik, Bidan warga
negara Indonesia lulusan luar negeri, Bidan Warga Negara
Asing, Praktik Kebidanan, hak dan kewajiban, Organisasi
Profesi Bidan, pendayagunaan Bidan, serta pembinaan
dan pengawasan.