CPKB All Personil

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 42

CARA PEMBUATAN KOSMETIK

YANG BAIK (CPKB)


Elizabeth Ratna S.
02 OKTOBER 2020
PRE TEST

• Sebutkan 5 aspek CPKB! (10) slide No. 5


• Sebutkan 3 contoh pemeliharaan bangunan dan
fasilitas! (30) slide No. 14
• Kapan sanitasi perlu dilakukan? (30) slide No. 18
• Sebutkan 5 contoh tindakan hygiene
perorangan! (10) slide No. 20
• Sebutkan minimal 2 manfaat dokumentasi! (20)
slide No. 28
SASARAN PELATIHAN

•Peserta memahami CPKB

•Peserta mampu menerapkan CPKB dalam aktivitas rutin

Mutu / Kualitas
Produk Kosmetik Terjamin

3
1. PRINSIP CPKB
1. Menulis/membuat prosedur
2. Mematuhi/melaksanakan prosedur yang telah
dibuat
3. Mendokumentasikan atau mencatat pekerjaan yang
dilakukan
4. Membuktikan pekerjaan yang dilakukan senantiasa
memberi hasil yang sesuai persyaratan
5. Mendesain, membangun dan menggunakan fasilitas
dan peralatan yang benar
6. Merawat fasilitas dan perlatan yang digunakan
7. Menjaga higienis personal dan sanitasi
8. Menjadi orang yang terampil dan berkompeten
9. Waspada selalu akan mutu
10. Melakukan pemeriksaan atau audit mutu secara
teratur
ASPEK-ASPEK CPKB
1. Sistem Manajemen Mutu 8. Pengawasan Mutu
2. Ketentuan Umum 9. Dokumentasi
3. Personalia 10. Audit Internal
4. Bangunan dan Fasilitas 11. Penyimpanan
5. Peralatan 12. Kontrak Produksi
6. Sanitasi dan Higiene dan Pengujian
7. Produksi 13. Penanganan Keluhan
dan Penarikan produk
ASPEK 1. SISTEM MANAJEMEN MUTU
ASPEK 3. PERSONALIA
Pengeta-
huan

Sesuai tugas dan


fungsinya
Penga- Ketram-
laman Personalia pilan

Tersedia dalam
jumlah yang cukup
Kemam-
puan

Setelah jumlah tercukupi

Lakukan pelatihan

Lakukan refreshment yang


berkelanjutan
ASPEK 4. BANGUNAN DAN FASILITAS
• Bangunan dan fasilitas harus dipilih pada lokasi yang sesuai,
dirancang, dibangun, dan dipelihara sesuai kaidah CPKB.
• Upaya yang efektif harus dilakukan untuk mencegah kontaminasi
dari lingkungan sekitar (polusi udara, tanah) dan hama.

• Black Area
Pemisah ?
• Grey Area
AREA BONGKAR MUAT

• Barang yang diterima


dan yang akan dikirim
pada
dok/pelataran/platform
harus dilindungi dari
debu, kotoran, dan
hujan
RUANG GANTI PAKAIAN

• Sepatu kerja disimpan secara terpisah


• Simpan pakaian dalam lemari (mencegah
kotoran dan debu)
• Sabun cuci tangan
disediakan dekat
wastafel +
pengering tangan
GUDANG

• Luas area gudang cukup memadai untuk


menempatkan barang secara teratur dan
terpisah menurut kategori barang
• Penandaan status
barang terlihat jelas
AREA PENGEMASAN
AREA QC
TUJUAN PEMELIHARAAN
BANGUNAN DAN FASILITAS

1. Proses produksi yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar.


2. Karyawan bekerja dengan lancar, produktivitas meningkat.
3. Menjaga agar tidak terjadi kontaminasi yang berasal dari lingkungan (bangunan dan
fasilitas)

CONTOH PEMELIHARAAN BANGUNAN DAN FASILITAS

Pembersihan dan sanitasi mesin sesuai prosedur

Pembersihan dan sanitasi ruangan sesuai prosedur

Segera memperbaiki dinding dan plafon yang rusak

Mengganti lampu yang sudah mati

Melakukan sanitasi looping sistem air secara berkala

Melakukan penggantian filter udara secara berkala


ASPEK 5. PERALATAN
Peralatan dikatakan tepat jika memenuhi syarat sebagai berikut:

 Mudah dibersihkan
 Terbuat dari bahan yang tepat
 Ditempatkan di ruangan yang sesuai
 Digunakan secara tepat
 Rancangannya sesuai serta ukuran yang memadai
 Dikualifikasi dengan tepat
 Dirawat sesuai dengan tujuannya

Hal yang harus diperhatikan sebelum peralatan digunakan:


 Memeriksa kebersihan peralatan secara visual
 Memeriksa label siap pakai.
 Memeriksa label kalibrasi.
ASPEK 6. SANITASI DAN HIGIENE

• Sanitasi dan higiene hendaknya dilaksanakan


untuk mencegah terjadinya kontaminasi terhadap
produk yang diolah. Pelaksanaan sanitasi dan
hygiene mencakup personalia, bangunan, mesin-
mesin dan peralatan.
SANITASI BANGUNAN DAN PERALATAN
Sanitasi adalah upaya menurunkan jumlah mikroba (microbial
count) pada mesin, peralatan, dan ruangan hingga batas tertentu
yang diijinkan.

Dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi mikroba pada


produk akibat penggunaan mesin atau peralatan yang tidak
tersanitasi dengan baik atau akibat proses pengolahan yang
dilakukan di ruangan yang tidak tersanitasi dengan baik.

Dilakukan menggunakan disinfectant


Kapan
dilakukan??

Setiap periode waktu yang telah ditentukan

Setelah libur panjang

Setelah ada perbaikan ruangan


HIGIENE PERORANGAN
Higiene perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
 
Higiene perorangan harus dijaga karena manusia adalah salah satu aspek yang dapat
menjadi sumber kontaminasi pada produk.
 

S AR
BE
TER
HIGIENE PERORANGAN
• Mandi teratur • Menggosok gigi • Kuku selalu pendek dan bersih

• Meminimalkan pemakaian kosmetik • Meminimalkan pemakaian perhiasan

• Rambut, kumis, jenggot harus selalu bersih


ASPEK 7. PRODUKSI
VERIFIKASI MATERIAL / BAHAN
• Semua pasokan bahan awal (bahan baku dan
bahan pengemas) hendaklah diperiksa dan
diverifikasi dan dapat ditelusuri sampai dengan
produk jadinya.
• Contoh bahan awal hendaklah diperiksa terhadap
spesifikasi yang ditetapkan, dan harus dinyatakan
lulus sebelum digunakan.
• Bahan awal harus diberi label yang jelas.
• Semua bahan harus bersih dan diperiksa
kemasannya terhadap kemungkinan terjadinya
kebocoran, lubang atau terpapar.
• Setiap penerimaan dan penyerahan bahan awal
hendaklah dicatat dan diperiksa secara teliti
kebenaran identitasnya (sistem FIFO, FEFO)
PROSEDUR DAN PENGOLAHAN

• Semua bahan awal harus lulus


uji sesuai spesifikasi yang
ditetapkan.
• Semua prosedur pembuatan
harus dilaksanakan sesuai
prosedur tetap tertulis.
• Semua pengawasan selama
proses harus dilaksanakan dan
dicatat.
• Produk ruahan harus diberi
penandaan sampai dinyatakan
lulus oleh Bagian Pengawasan
Mutu
PELABELAN DAN PENGEMASAN

• Lini/jalur dan peralatan untuk proses pengemasan hendaklah


diperiksa sebelum dioperasikan.
• Selama proses pelabelan dan pengemasan berlangsung, harus diambil
contoh secara acak dan diperiksa.
• Setiap lini pelabelan dan pengemasan harus ditandai secara jelas.
• Sisa label dan bahan pengemas harus dikembalikan ke gudang dan
dicatat. Bahan pengemas yang ditolak harus dicatat dan diproses lebih
lanjut.
ASPEK 8. PENGAWASAN MUTU
RUANG LINGKUP 1. Pengambilan Contoh
2. Pemeriksaan dan Pengujian
(Bahan awal, Produk Antara, Produk ruahan,
Produk Jadi)
3. Kegiatan lain yang terkait mutu produk :
• Uji Stabilitas
• Pemantauan Lingkungan kerja
• Validasi
• Pengkajian dokumen batch
• Penyimpanan contoh pertinggal
• Penyusunan dan penyimpanan Spesifikasi
yang berlaku termasuk metode pengujian
LABORATORIUM PENGUJIAN

 Memiliki ukuran dan tata ruang yang memadai


 Terpisah dari ruang produksi
 Ada tempat sampah, ada tempat limbah B3
 Ruang lab mikrobiologi dan kimia sebaiknya
terpisah (menghindari kontaminasi)
 Ruang instrument harus terpisah (agar tdk
terjadi gangguan listrik, getaran, kelembaban,
dan gangguan dari luar)
 Perpipaan dalam lab harus diberi penanda yang
jelas
 Peralatan yang dimiliki harus sesuai dan ada
Protap Pengoperasiannya
 Kalibrasi alat dilakukan secara berkala
ASPEK 9. DOKUMENTASI
Definisi Dokumentasi
• Dokumentasi adalah
Segala macam kegiatan tertulis yang kita lakukan dalam
melaksanakan pekerjaan, baik kegiatan pembuatan produk
maupun kegiatan pendukungnya, yang meliputi :
1. Penyusunan prosedur dan instruksi kerja
2. Pencatatan hasil kerja
3. Penyimpanan semua prosedur, instruksi, dan catatan
Manfaat Dokumentasi
• Beberapa manfaat dokumentasi adalah :
– Menghindari salah tafsir dan kekeliruan
– Tercapainya hasil kerja yang standar, artinya bila suatu
prosedur atau instruksi diikuti dengan baik, maka akan selalu
diperoleh hasil kerja yang sama dari waktu ke waktu
– Sebagai rujukan bila di kemudian hari ada masalah atau
keluhan terhadap produk tertentu
Prinsip Cara Kerja Berkualitas
• Semboyan yang paling dikenal dalam pembudayaan cara kerja
yang berkulitas adalah :

Kerjakan apa yang tertulis,


Dan
Tulislah sesuai dengan apa yang dikerjakan
Prinsip Dokumentasi
Pengisian dokumen dengan Penulisan Tangan
 Penulisan tangan  jelas dan dapat dibaca

 Penulisan tangan  menggunakan tinta yang tidak bisa dihapus atau tinta permanen
berwarna biru atau warna selain hitam & tidak diperbolehkan menggunakan pensil.

 Jika terdapat kata atau kalimat pengulangan, tanda ditto (“) atau garis berkelanjutan
tidak diperbolehkan.
Prinsip Dokumentasi
 Penggunaan tanda kurung kurawal tidak diperbolehkan untuk menyatukan sebuah
keterangan
Prinsip Dokumentasi
 Tidak boleh ada ruang penulisan yang kosong. Jika ada ruang yang tidak
digunakan, maka ditulis “NA” (Not Applicable) atau tanda strip (-)

 Jika ada beberapa kolom kosong ke bawah yang tidak terisi bisa ditulis dengan
“Z”.

Diberi paraf, tanggal


Prinsip Dokumentasi
Koreksi atau Penambahan

 Membuat garis di sepanjang informasi yang perlu dikoreksi. Data yang salah harus
masih dapat dibaca.

(salah tulis bulan)

 Tidak mencoret data asli, menggunakan tinta putih (tipe-x) atau menulis dengan
menimpa data sebelumnya.

Contoh:

Merubah angka 1 menjadi 2 


ASPEK 10. AUDIT INTERNAL

Audit
Proses yang sistematis, independen dan
terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan
mengevaluasi bukti tersebut secara obyektif untuk
menentukan tingkat kesesuaiannya dengan kriteria
audit.
KONSEP
Kriteria Bukti
Audit Audit

Temuan
Audit

Conformance Non-Conformance
Improvement
(Kesesuaian) (Ketidaksesuaian)

Mayor Minor Critical

CAPA
4 tahapan dalam proses audit :
- Perencanaan
- Persiapan
- Pelaksanaan
- pelaporan – tindak lanjut – verifikasi

Planning
Report
follow-up Preparation
close out

Performing
ASPEK 11. PENYIMPANAN
AREA GUDANG
 Tersedia untuk semua aktivitas penyimpanan untuk
menghindari campur baur atau kerusakan
bahan/produk
 Apabila memungkinkan area untuk pengambilan
contoh RM hendaknya dilindungi dari kontaminasi
 Dilakukan pencatatan keluar masuk bahan/produk
 Mengikuti sistem FIFO atau FEFO
 Area bahan/produk yang diluluskan, dikarantina,
ditolak harus terpisah
 Produk Jadi yang ditarik/dikembalikan dari peredaran
disimpan di tempat khusus dengan penandaan khusus
KENDALI SUHU DAN KELEMBABAN
 Dilakukan pemantauan suhu dan
kelembaban di area penyimpanan
secara berkala
 Alat ukur terkalibrasi
 Persyaratan suhu penyimpanan harus
sesuai dengan persyaratan
penandaan
 Kondisi penyimpanan harus dapat
menjaga mutu dan keamanan produk
CARA PENYIMPANAN
o Barang diletakkan di atas pallet,
rak, atau lemari
o Ada label yang mencantumkan
identitas barang
o Terdapat kartu stock barang
o Barang-barang khusus yg
memerlukan penyimpanan dg
suhu tertentu disimpan di ruangan
khusus
o Palet yg digunakan hendaknya bebas hama
o Ditentukan tinggi maksimum tumpukan barang di
atas pallet (mis : max 1,5 m)
o Susunan box saling mengunci agar stabil
ALAT PELINDUNG DIRI
POST TEST

• Sebutkan 5 aspek CPKB! (10) slide No. 5


• Sebutkan 3 contoh pemeliharaan bangunan dan
fasilitas! (30) slide No. 14
• Kapan sanitasi perlu dilakukan? (30) slide No. 18
• Sebutkan 5 contoh tindakan hygiene
perorangan! (10) slide No. 20
• Sebutkan minimal 2 manfaat dokumentasi! (20)
slide No. 28

Anda mungkin juga menyukai