Hukum Acara Peradilan Pajak - 2

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 43

Sengketa Pajak

Penyelesaian di Pengadilan
Pajak, melalui:
1. Banding;
2. Gugatan

Penyelesaian di internal DJP , melalui:


1. Pembetulan ketetapan pajak
2. Pengurangan atau penghapusan sanksi
administrasi;
3. Pengurangan atau pembatalan ketetapan
pajak;
4. keberatan
Penyelesaian di Mahkamah
Agung, melalui Peninjauan
Kembali (PK)
Pemeriksaan
Pemeriksaaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data,
keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional
berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (Pasal 1 ayat (25) UU KUP).

Tujuan pemeriksaan
(Pasal 29 ayat (1) KUP)

tujuan lain dalam


menguji kepatuhan rangka melaksanakan
pemenuhan kewajiban ketentuan peraturan
perpajakan WP perundang-undangan
perpajakan
Mengajukan permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal
17B UU KUP;

Tujuan Menyampaikan SPT yang menyatakan lebih bayar;


Pemeriksaan Telah diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan
pembayaran pajak;
1. Menguji
kepatuhan Menyampaikan SPT yang menyatakan rugi;
pemenuhan Melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi,
kewajiban pembubaran, atau akan meninggalkan Indonesia untuk selama-
perpajakan WP lamanya;
yang
(Pasal 4 PMK Melakukan perubahan tahun buku atau metode pembukuan
atau karena dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap;
17/2013)
Tidak menyampaikan atau menyampaikan SPT tetapi
melampaui jangka waktu yang telah ditetapkan dalam surat
teguran yang terpilih untuk dilakukan pemeriksaan berdasarkan
analisis risiko;

Menyampaikan SPT yang terpilih untuk dilakukan pemeriksaan


berdasarkan analisis risiko.
Pemberian NPWP secara jabatan;
Penghapusan NPWP;
Pengukuhan atau pencabutan Pengusaha Kena Pajak (PKP);
Tujuan
Pemeriksaan WP mengajukan keberatan;

Pengumpulan bahan untuk untuk penyusunan Norma


Penghitungan Penghasilan Neto;
2. Tujuan lain Pencocokan data/atau alat keterangan;
(Pasal 70 PMK Penentuan WP berlokasi di daerah terpencil;
17/2013):
Penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN;
Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak;
Penentuan saat produksi dimulai atau memperpanjang jangka
waktu kompensasi kerugian sehubungan dengan pemberian
fasilitas perpajakan; dan/atau;
Pemenuhan permintaan informasi dari negara mitra Perjanjian
Penghindaran Pajak Berganda (P3B).
Jenis Pemeriksaan
Pemeriksaan Lapangan

Pemeriksaan Kantor
Jangka Waktu Pemeriksaan Lapangan
Jangka Waktu Pemeriksaan Lapangan
Jangka Waktu Pemeriksaan Kantor
Jangka Waktu Pemeriksaan Kantor – Data Konkret
Perpanjangan Jangka Waktu
Pengujian

Berdasarkan Pasal 16 & 17 PMK 17/2013 Tentang Tata Cara Pemeriksaan


Jangka waktu pengujian dapat diperpanjang paling lama 2 bulan dengan
alasan:
1) pemeriksaan diperluas ke masa pajak, bagian tahun pajak, atau tahun
pajak lainnya;
2) terdapat konfirmasi atau permintaan data dan/atau keterangan kepada
pihak ketiga;
3) ruang lingkup pemeriksaan lmeliputi seluruh jenis pajak; dan/atau
4) berdasarkan pertimbangan kepala unit pelaksana pemeriksaan.
Perpanjangan Jangka Waktu
Pengujian

Jangka waktu pengujian pemeriksaan lapangan yang berkaitan dengan:


1) WP kontraktor kontrak kerja sama minyak dan gas bumi;
2) WP satu grup; atau
3) WP yang terindikasi melakukan transaksi transfer pricing dan/atau transaksi khusus
lain yang berindikasi adanya rekayasa transaksi keuangan.
Dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan dan dapat
dilakukan paling banyak 3 (tiga) kali sesuai dengan kebutuhan waktu untuk melakukan
pengujian.
Ruang Lingkup Pemeriksaan

• Seluruh jenis pajak


• Satu masa pajak
Berdasarkan • Beberapa masa
Jenis Pajak pajak
• Bagian tahun pajak
• Tahun pajak
Surat Ketetapan Pajak
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP),
maka akan diterbitkan suatu:

Rekomendasi
Surat Ketetapan
pemeriksaan bukti
Pajak (SKP)
permulaan

SKPKBT (SKP Pemeriksaan bukti permulaan


SKPKB (SKP Kurang
Kurang Bayar adalah pemeriksaan yang
Bayar) Pasal 13
Tambahan) dilakukan untuk mendapatkan
dan 17 D UU KUP
Pasal 15 UU KUP bukti permulaan tentang adanya
dugaan telah terjadi tindak
pidana di bidang perpajakan.
SKPLB (SKP Lebih
SKPN (SKP Nihil) (Pasal 1 ayat (7) UU KUP)
Bayar) Pasal 17,
Pasal 17A UU KUP
17B UU KUP
Keputusan Wajib Pajak
Setelah SKP terbit, WP dapat memutuskan untuk mengambil pendapat dan
tindakan berikut:
Pembetulan Ketetapan
pajak (Pasal 16 UU KUP)
Ruang
lingkup • Kesalahan tulis antara lain: kesalahan yang dapat
pembetulan berupa penulisan nama, alamat, NPWP, nomor surat
ketetapan pajak, jenis pajak, Masa atau Tahun Pajak
ketetapan dan tanggal jatuh tempo;
• Kesalahan hitung, yang berasal dari penjumlahan
pajak, dan atau pengurangan dan atau perkalian dan atau
terbatas pada pembagian suatu bilangan; atau
• Kekeliruan dalam penerapan tarif, penerapan
kesalahan persentase Norma Penghitungan Penghasilan Neto,
penerapan sanksi administrasi, Penghasilan Tidak
atau Kena Pajak (PTKP), penghitungan PPh dalam tahun
berjalan, dan pengkreditan pajak.
kekeliruan
dari:
Pembetulan Ketetapan
pajak (Pasal 16 UU KUP)
Ketetapan
pajak yang • SKP yang meliputi SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN;
• Surat Tagihan Pajak (STP);
dapat • Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan
Kelebihan Pajak;
dibetulkan • Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga;
• Surat Keputusan Pembetulan;
karena • Surat Keputusan Keberatan;
• Surat Keputusan Pengurangan atau Penghapusan
kesalahan Sanksi Administrasi;
• Surat Keputusan Pengurangan atau Pembatalan
atau Ketetapan Pajak yang tidak benar.
kekeliruan:
Pembetulan Ketetapan
pajak (Pasal 16 UU KUP)
Tata cara
dan jangka • 1 (satu) permohonan diajukan untuk 1 (satu) surat
permohona ketetapan pajak, STP, atau surat keputusan lain yang
terkait dengan bidang perpajakan;
n (Pasal 4 • Permohonan harus disampaikan ke KPP tempat WP

PMK terdatar dan/atau tempat PKP dikukuhkan;


• Permohonan harus diajukan secara tertulis dalam
No.11/2013 Bahasa Indonesia disertai alasan yang mendukung
permohonannya; dan
tentang Tata • Surat permohonan ditandatangani oleh WP dan
dalam hal surat permohonan ditandatangani oleh
Cara bukan WP, surat permohonan tersebut harus
dilampiri surat kuasa khusus.
Pembetulan
)
Pembetulan Ketetapan
pajak (Pasal 16 UU KUP)

• DJP dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak


tanggal surat permohonan pembetulan
diterima, harus memberikan keputusan.
Jangka • Apabila jangka waktu tersebut telah lewat DJP
Waktu tidak memberikan suatu keputusan, maka
Penyelesaia permohonan pembetulan yang diajukan
dianggap dikabulkan dan paling lama 1 (satu)
n bulan sejak berakhir jangka waktu 6 (enam)
bulan tersebut DJP wajib menerbitkan surat
keputusan pembetulan tersebut.
Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi

Jika WP sependapat namun tidak setuju terhadap sanksi yang


diberikan, maka WP dapat mengajukan permohonan untuk
mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga,
denda, dan kenaikan yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan dalam hal sanksi tersebut dikenakan
karena kekhilafan WP atau bukan karena kesalahannya (Pasal 36 ayat
(1a) UU KUP).
Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi
Permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi
administrasi harus memenuhi ketentuan:
• 1 (satu) permohonan untuk 1 (satu) STP, SKPKB atau SKPKBT;
• Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan memberikan alasan
yang mendukung permohonannya;
• Disampaikan kepada DJP melalui KPP tempat WP terdaftar;
• WP telah melunasi pajak yang terutang; dan
• Surat permohonan ditandatangani oleh WP, dan dalam hal surat permohonan
ditandatangani oleh bukan WP, surat permohonan tersebut harus dilampiri
dengan surat kuasa khusus.
• Permohonan WP dapat diajukan paling banyak 2 (dua) kali dan permohonan
kedua harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak
tanggal keputusan DJP atas permohonan yang pertama dikirim.
Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi
Jangka Waktu:
• DJP harus memberikan keputusan atas permohonan
WP dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan
sejak tanggal diterimanya permohonan WP.
• Apabila jangka waktu tersebut telah lewat dan DJP
tidak memberi suatu keputusan, permohonan yang
diajukan oleh WP dianggap dikabulkan dan harus
menerbitkan keputusan sesuai dengan permohonan
yang diajukan.
Pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak

DJP karena jabatannya


atau atas permohonan
WP dapat:

Mengurangkan atau Membatalkan hasil


membatalkan surat pemeriksaan atau surat
ketetapan pajak atau ketetapan pajak hasil
STP yang tidak benar; pemeriksaan yang
dan/atau penerbitannya tanpa:

tanpa dilakukan
penyampaian surat
pembahasan akhir hasil
pemberitahuan hasil
pemeriksaan dengan
pemeriksaan; atau
WP.
Pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak

Permohonan • 1 (satu) permohonan untuk 1 (satu) STP,


atau surat ketetapan pajak termasuk

pengurangan surat ketetapan pajak dari hasil


pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa
penyampaian surat pemberitahuan hasil

atau pemeriksaan atau pembahasan akhir


hasil pemeriksaan;
• Diajukan secara tertulis dalam Bahasa
pembatalan Indonesia;
• Mencantumkan jumlah pajak yang

tersebut
seharusnya terutang menurut
penghitungan WP disertai dengan alasan
yang mendukung permohonannya;

harus
• Disampaikan kepada DJP melalui KPP
tempat WP terdaftar;
• Surat permohonan ditandatangani oleh

memenuhi WP, dan dalam hal surat permohonan


ditandatangani oleh bukan WP, surat
permohonan tersebut harus dilampiri

ketentuan: dengan surat kuasa khusus.


Pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak

Permohonan • Permohonan WP dapat diajukan


paling banyak 2 (dua) kali;

pengurangan
• dan permohonan kedua harus
diajukan dalam jangka waktu
paling lama 3 (tiga) bulan sejak
atau tanggal keputusan DJP atas
permohonan yang pertama
pembatalan dikirim,
• kecuali untuk permohonan

tersebut pembatalan surat ketetapan


pajak dari hasil pemeriksaan
yang dilaksanakan tanpa
harus penyampaian surat
pemberitahuan hasil
memenuhi pemeriksaan atau pembahasan
akhir hasil pemeriksaan yang

ketentuan: hanya dapat diajukan 1 (satu)


kali saja.
Pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak
• DJP harus memberikan
keputusan atas
permohonan WP dalam
jangka waktu paling lama 6
(enam) bulan sejak tanggal

Jangka
diterimanya permohonan
WP.
• Apabila jangka waktu
tersebut telah lewat dan

Waktu: Direktur Jenderal Pajak


tidak memberi suatu
keputusan, permohonan
yang diajukan oleh WP
dianggap dikabulkan dan
harus menerbitkan
keputusan sesuai dengan
permohonan yang diajukan.
Keberatan

WP dapat mengajukan
keberatan hanya kepada DJP
atas suatu (Pasal 25 UU KUP):
• SKPKB;
• SKPKBT;
• SKPN;
• SKPLB; atau
• Pemotongan/pemungutan pajak oleh
pihak ketiga berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan
perpajakan.
Syarat-syarat pengajuan keberatan

• Diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia;


• Mengemukakan jumlah pajak yang terutang, jumlah pajak yang
dipotong atau dipungut, atau jumlah rugi menurut penghitungan WP,
disertai alasan yang menjadi dasar penghitungan;
• 1 surat keberatan diajukan hanya untuk 1 SKP, untuk 1 pemotongan
pajak, atau untuk 1 pemungutan pajak;
• Diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirim SKP;
atau sejak tanggal pemotongan/pemungutan pajak
• Wajib melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit
sejumlah yang telah disetujui WP dalam pembahasan akhir hasil
pemeriksaan, sebelum surat keberatan disampaikan.
• Surat keberatan ditandatangani oleh WP, dan dalam hal surat
keberatan ditandatangai oleh bukan WP, surat keberatan harus
dilampiri dengan surat kuasa khusus.
Jangka waktu
(Pasal 26 ayat
(1) UU KUP) DJP dalam jangka waktu
maksimal 12 bulan sejak
tanggal surat keberatan
diterima harus memberi
keputusan atas
keberatan yang diajukan.
Keberatan
Keputusan DJP atas
keberatan dapat
berupa (Pasal 26 ayat
(3) UU KUP) :

Menolak/menambah
Mengabulkan Mengabulkan besarnya jumlah
seluruhnya; sebagian; pajak yang masih
harus dibayar
Banding
Syarat Pengajuan Banding (Pasal 35 & 36 UU PP)

Apabila WP tidak 1. Surat banding ditulis dalam Bahasa Indonesia


kepada Pengadilan Pajak;
atau belum puas 2. Banding diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga)
dengan keputusan bulan sejak tanggal diterima keputusan yang
yang diberikan atas dibanding
keberatan, WP 3. Terhadap 1 Keputusan diajukan 1 Surat Banding;
dapat mengajukan 4. Banding diajukan dengan disertai alasan yang jelas
dan dicantumkan tanggal diterima surat keputusan
banding (Pasal 27 yang dibanding;
UU KUP). 5. Melampirkan salinan keputusan yang dibanding;
dan
6. Dalam hal banding diajukan terhadap besarnya
jumlah pajak yang terutang, banding hanya dapat
diajukan apabila jumlah yang terutang dimaksud
telah dibayar sebesar 50%.
Banding
• WP, ahli warisnya, seorang pengurus, atau kuasa hukumnya.
• Apabila selama proses Banding, pemohon Banding
meninggal dunia, Banding dapat dilanjutkan oleh ahli
warisnya, kuasa hukum dari ahli warisnya, atau
pengampunya dalam hal pemohon Banding Pailit
• Apabila selama proses Banding, pemohon Banding
melakukan penggabungan, peleburan,
Sesuai Pasal 37 Ayat pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi, permohonan
dimaksud dapat dilanjutkan oleh pihak yang menerima
1 UU PP, banding pertanggungjawaban karena penggabungan, peleburan,
dapat diajukan oleh: pemecahan/pemekran usaha, atau likuidasi dimaksud.
Banding

Terhadap Banding dapat diajukan surat pernyataan pencabutan kepada Pengadilan Pajak.
Banding yang dicabut tersebut dapat dihapus dari daftar sengketa dengan (Pasal 39 UU PP):
• Penetapan Ketua Pengadilan Pajak dalam hal surat pernyataan pencabutan diajukan sebelum sidang dilaksanakan;
• Putusan Majelis/Hakim Tunggal melalui pemeriksaan dalam hal surat pernyataan pencabutan diajukan dalam
sidang atas persetujuan terbanding.
• Banding yang telah dicabut melalui penetapan atau putusan, tidak dapat diajukan kembali
Gugatan
Gugatan adalah upaya hukum
yang dapat dilakukan oleh WP
atau penanggung pajak
terhadap pelaksanaan
penagihan pajak atau
terhadap keputusan yang
dapat diajukan gugatan
berdasarkan peraturan
perundang-undangan pajak
yang berlaku (Pasal 1 ayat (7)
UU PP).
Gugatan
Penggugat, ahli warisnya, seorang pengurus,
atau kuasa hukumnya dengan disertai
alasan-alasan yang jelas, mencantumkan
tanggal diterima, pelaksanaan penagihan,
atau keputusan yang digugat dan dilampiri
salinan dokumen yang digugat.

Apabila selama proses Gugatan, penggugat


meninggal dunia, Gugatan dapat dilanjutkan
Gugatan dapat diajukan oleh (Pasal 41 UU
oleh ahli warisnya, kuasa hukum dari ahli
PP):
warisnya, atau pengampunya dalam hal
penggugat Pailit

Apabila selama proses Gugatan, penggugat


melakukan penggabungan, peleburan,
pemecahan/pemekaran usaha, atau
likuidasi, permohonan dimaksud dapat
dilanjutkan oleh pihak yang menerima
pertanggungjawaban karena
penggabungan, peleburan,
pemecahan/pemekran usaha, atau likuidasi
dimaksud.
Gugatan
SKPKB;
Pelaksanaan Surat Paksa, Surat
Perintah Melaksanakan Penyitaan,
atau Pengumuman Lelang;
gugatan (Pasal 23 UU KUP)
Objek yang dapat diajukan

SKPKBT;

Keputusan pencegahan dalam rangka


penagihan pajak;

SKPLB;
Keputusan yang berkaitan dengan
pelaksanaan keputusan perpajakan,
selain yang ditetapkan dalam Pasal 25
Ayat (1) dan Pasal 26 UU KUP
SKPN;
Keputusan Pembetulan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 UU KUP
yang berkaitan dengan STP; Pemotongan/pemungutan pajak oleh
pihak ketiga berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Keputusan sebagaimana dimaksud perpajakan; dan
dalam Pasal 36 UU KUP yang
berkaitan dengan Surat Tagihan
Pajak.
Surat Keputusan Keberatan.
Gugatan
Syarat pengajuan (Pasal 40 UU PP)
• Diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia kepada Pengadilan Pajak
• Jangka waktu untuk mengajukan gugatan:
• Terhadap pelaksanaan penagihan pajak  14 hari sejak tanggal pelaksanaan
penagihan.
• Terhadap keputusan  30 hari sejak tanggal diterima Keputusan yang
digugat.
• Jangka waktu ini tidak mengikat apabila jangka waktu dimaksud tidak
dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaan penggugat. Perpanjangan
waktunya adalah 14 hari terhitung sejak berakhirnya keadaan di luar
kekuasaan penggugat.
• Terhadap 1 pelaksanaan penagihan/1 keputusan diajukan 1 surat gugatan.
• Menyertakan alasan-alasan yang jelas, dicantumkan tanggal diterima,
pelaksanaan penagihan, atau keputusan yang digugat dan dilampiri salinan
dokumen yang digugat.
Gugatan
• Penetapan Ketua Pengadilan Pajak
dalam hal surat pernyataan
pencabutan diajukan sebelum sidang
dilaksanakan;
Pencabutan • Putusan Majelis/Hakim Tunggal
gugatan melalui pemeriksaan dalam hal surat
(Pasal 42 pernyataan pencabutan diajukan
UU PP) dalam sidang atas persetujuan
tergugat.
• Gugatan yang telah dicabut melalui
penetapan atau putusan, tidak dapat
diajukan kembali
Gugatan

Gugatan tidak menunda/menghalangi


dilaksanakannya penagihan pajak atau kewajiban
perpajakan.

Penggugat dapat mengajukan permohonan agar


tidak lanjut pelaksanaan penagihan pajak ditunda
selama pemeriksaan sengketa pajak sedang
berjalan, sampai ada putusan Pengadilan Pajak.
• Dapat diajukan sekaligus dalam Gugatan dan dapat diputus
terlebih dahulu dari pokok sengketanya.
Putusan Pengadilan Pajak
Putusan
Pengadilan • Menolak;
Pajak, yang • Mengabulkan sebagian atau
seluruhnya;
tidak dapat • Menambah pajak yang harus dibayar;
lagi diajukan • Tidak dapat diterima;
Gugatan, • Membetulkan kesalahan tulis
Banding, atau dan/atau kesalahan hitung; dan/atau
kasasi dapat • Membatalkan.
berupa:
Peninjauan Kembali (PK)
Jika Putusan Pengadilan
Pajak tidak/kurang
memuaskan, sesuai dengan
Pasal 77 Ayat 3 UU PP,
pihak-pihak yang
bersengketa dapat
mengajukan peninjauan
kembali atas Putusan
Pengadilan Pajak kepada
Mahkamah Agung.
Peninjauan Kembali (PK)
Syarat PK:
• Pihak-pihak yang bersengketa dapat
mengajukan PK atas putusan
Pengadilan Pajak kepada MA.
• 1 kali kepada Mahkamah Agung
melalui Pengadilan Pajak (Pasal 89 Ayat
1 UU PP);
• Berdasarkan alasan-alasan dan dalam
jangka waktu tertentu
Alasan Pengajuan PK Jangka Waktu Pengajuan PK
1. Putusan Pengadilan Pajak Diajukan maksimal 3 bulan terhitung
didasarkan pada suatu sejak diketahuinya kebohongan/tipu
kebohongan/tipu muslihat pihak muslihat atau sejak putusan hakim
lawan yang diketahui setelah pengadilan pidana memperoleh
perkaranya diputus atau kekuatan hukum tetap.
didasarkan pada bukti-bukti yang
kemudian oleh hakim pidana
dinyatakan palsu.
2. Terdapat bukti tertulis baru yang Diajukan maksimal 3 bulan terhitung
penting dan bersifat menentukan sejak ditemukan surat-surat bukti
yang apabila diketahui pada tahap yang hari dan tanggal ditemukannya
persidangan di Pengadilan Pajak harus dinyatakan di bawah sumpah
akan menghasilkan putusan yang dan disahkan oleh pejabat yang
berbeda. berwenang.
3. Telah dikabulkan suatu hal yang Diajukan maksimal 3 bulan sejak
tidak dituntut atau lebih dari yang putusan dikirim
dituntut, kecuali yang diputus
berdasarkan Pasal 80 Ayat 1
Huruf b dan c UU PP, yaitu a)
mengabulkan sebagian atau
seluruhnya; atau b) menambah
pajak yang harus dibayar.
4. Mengenai suatu bagian dan
tuntutan belum diputus tanpa
dipertimbangkan sebab-sebabnya.
5. Terdapat suatu putusan yang
nyata-nyata tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai