Perspektif Modul 4 Juwanti

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

MODUL

4
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
SISWA SEKOLAH DASAR

Kelompok 4 :

1. JUWANTI OKTAVIA
2. INTAN HARIYANTI
3. HERRI SUHENDRA
4. HASANARIA
Kegiatan Belajar 1 : Karakteristik
Perkembangan Fisik, Motorik, Emosi, dan
Sosial anak

A. Karakteristik Perkembangan Fisik


1. Pengaruh Keluarga/Keturunan
2.Gizi
3.Tingkat Sosial Ekonomi
4.Faktor Emosional
5.Jenis Kelamin
6.Kesehatan
7.Suku Bangsa/Ras
B. Karakteristik Perkembangan Motorik
Keterampilan motorik akan
berkembang dengan baik bila dipelajari
dan adanya bimbingan. Keterampilan
anak menggunakan jari-jarinya, seperti
menulis, atau memegang sendok
disebut sebagai keterampilan motorik Semakin bertambah usia anak, maka
halus. Sedangkan keterampilan anak semakin sempurna gerakan
berjalan, melompat, melempar, motoriknya, seperti gerakan-gerakan
menangkap, berlari serta menjaga berikut.
keseimbangan badannya disebut 1. Cara memegang
sebagai keterampilan motorik kasar. 2. Cara berjalan
3. Cara menendang
C. Karakteristik Perkembangan
Emosi
Cara mendidik anak yang bersifat
demokratis dan permisif akan
meninjang ekspresi emosi yang
menyenangkan. Anak akan lebih
terbuka, santai, dan mudah
bergaul. Melalui bimbingan
tersebut, emosi anak bisa
terkendali.
D. Karakteristik Perkembangan Sosial
Pada usia Sekolah Dasar Agar anak dapat bersosialisasi
perkembangan sosial anak dengan baik, perlu belajar
dapat disebut sebagai usia mengenal, menafsirkan dan
berkelompok. Pada usia ini melakukan reaksi secara tepat
ditandai dengan adanya minat terhadap situasi sosial yang
anak terhadap aktivitas mereka hadapi. Motivasi
bersama teman-teman. Mereka berteman pada anak Sekolah
merasa puas dengan perilaku Dasar dapat dibedakan dalam
hidup berkelompok dan bahagia tiap tahap, yaitu:
apabila dapat diterima menjadi 1. tahap pemenuhan
anggota dalam suatu kelompok kebutuhan,
tersebut. 2. tahap balas jasa, dan
3. tahap teman akrab.
Kegiatan Belajar 2 :
Karakteristik Perkembangan Intelektual, Bahasa, Moral,
dan Spiritual Anak

A. Karakteristik Perkembangan Intelektual


Intelegensi atau intelek, pada adasarnya mempunyai arti yang sama,
dalam hal ini intelek maksudnya ialah pikir, sedang intelektual adalah
kemampuan kecerdasan. Berpikir merupakan perbuatan menimbang-
nimbang, menguraikan, menghubungkan, sampai pada akhirnya
mengambil keputusan. Sedang kecerdasan merupakan kemampuan
kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah dengan cepat.

Percobaan Konservasi Piaget :


1. Desentrasi dan konservasi
2. Seriasi
3. Pemikiran rasional
4. Inklusi kelas
B. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak
Manusia mempunyai kemampuan berbahasa lebih tinggi derajatnya daripada binatang.
Karena manusia mempunyai akal dan pikiran, juga mempunyai ragam bahasa.
1. Perkembangan Bahasa
2. Fungsi Bahasa
➜ Untuk mengekspresikan perasaan
➜ Untuk memengaruhi orang lain
➜ Untuk menyampaikan informasi
3. Tahap-tahap Berbicara
 Menangis
 Berceloteh
 Holofrase
 Mengobrol
4. Faktor-faktor yang Memacu Anak Cepat Berbicara
 Keluarga
 Media elektronik
 Sekolah
C. Perkembangan Moral
Tingkah laku yang bermoral adalah tingkah laku yang sesuai dengan
nilai-nilai tata cara/adat yang terdapat dalam kelompok atau
masyarakat. Nilai moral bukanlah sesuatu yang diperoleh dari lahir,
melainkan sesuatu yang diperoleh dari luar. Pada mulanya anak
mempelajari nilai-nilai moral yang berlaku di rumah, kemudian di sekolah,
dan selanjutnya setelah mereka bergaul dan menyesuaikan dengan
dengan norma kelompoknya.
1.Perkembangan Moral Menurut Pakar
2.Faktor-faktor yang mempengaruhi moral
➜Lingkungan Rumah
➜Lingkungan Sekolah
➜Teman Sebaya dan Aktivitasnya
➜Intelegensi dan Jenis Kelamin
D. Perkembangan Agama

Ajaran agama terkandung nilai-nilai moral dan etika yang harus dipakai sebagai pedoman hidup
yang universal dan abadi sifatnya. Selain itu, agama mengajarkan untuk bertingkah laku dan
berakhlak yang baik, seperti kejujuran maupun keadilan. Pendidikan agama di sekolah meliputi
dua aspek, yaitu aspek pembentukan kepribadian (ditujukan kepada jiwa) dan pengajaran agama
(ditujukan kepada pikiran).

Metode-metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran


agama, antara lain.
1. Metode Bercerita
2. Metode Bermain
3. Metode Karyawisata
4. Metode Demonstrasi
5. Metode Pemberian Tugas
6. Metode Diskusi dan Tanya Jawab

Anda mungkin juga menyukai