Kel. 1 Alur Pembuatan Desain Tata Ruang Laboratorium

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Alur Pembuatan Desain Tata

Ruang Laboratorium
Definisi laboratorium kesehatan
Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang
melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap
bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari
manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit,
kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan perorangan dan masyarakat.
Desain laboratorium
1. Jenis laboratorium
• Laboratorium klinik yaitu laboratorium kesehatan yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi
klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik, patologi anatomi dan atau
bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan
terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit , penyembuhan
penyakit dan pemulihan penyakit.
• Laboratorium kesehatan masyarakat yaitu laboratorium kesehatan yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang mikrobiologi, fisika, kimia
dan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan
masyarakat dan kesehatan lingkungan terutama untuk menunjang upaya
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat
2. Tata letak
• Ruang utama adalah ruangan tempat para siswa atau mahasiswa
melakukan praktikum.
• Ruang pelengkap umumnya terdiri dari ruang persiapan dan ruang
penyimpanan.
• Ruang persiapan digunakan untuk menyiapkan alat-alat dan bahan-
bahan yang akan dipakai praktikum atau percobaan baik untuk
mahasiswa maupun untuk dosen.
• Ruang penyimpanan atau gudang terutama digunakan untuk
menyimpan bahan-bahan persediaan (termasuk bahan kimia) dan
alat-alat yang penggunaannya tidak setiap saat (jarang).
• Selain ruangan-ruangan tersebut, mungkin juga sebuah laboratorium
memiliki ruang gelap (dark room), ruangan spesimen, ruangan khusus
untuk penyimpanan bahan-bahan kimia dan
• ruang adminitrasi / staf
Fasilitas laboratorium
Fasilitas Laboratorium Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan
berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakai laboratorium dalam
melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum
(utilities) dan fasilitas khusus.
1. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua
pemakai laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci
(sinks), aliran listrik, gas.
2. Fasilitas khusus berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja
siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat,
lemari bahan, dan ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K,
pemadam kebakaran dll.
3. Penerangan
Ruang laboratorium harus memiliki pengatur penerangan yang dapat diubah-
ubah sesuai kebutuhan. Sumber cahaya dapat berasal dari cahaya matahari
atau dari listrik.

4. Ventilasi
Laboratorium membutuhkan ventilasi yang baik, lebih-lebih untuk laboratorium
klinik yang sering menggunakan bahan-bahan mudah menguap. ventilasi tidak
dapat dicukup dari jendela, sehingga dibutuhkan alat perotasi udara seperti
kipas penyedot (ceiling fans). Adanya kipas penyedot ini dapat membantu
pergantian udara menjadi lebih baik.

5. Air
Air merupakan fasilitas yang penting dalam laboratorium. Pasokan air ke dalam
laboratorium tersebut harus cukup. Selain jumlah pasokan, kualitasnya juga
harus baik, kualitas air yang kurang baik dapat mempercepat kerusakan alat-
alat terutama alat-alat yang terbuat dari logam.
6. Bak cuci
Bak cuci atau sinks dapat terbuat dari beton atau porcelain. Bak cuci yang
terbuat dari porcelain mudah ternoda apabila kena bahan-bahan kimia. Bak
cuci harus dilengkapi dengan saringan untuk mencegah masuknya sisa-sisa
praktikum yang berupa bahan padat. Untuk menghindari adanya kerusakan
bak cuci, hindarkan pembuangan bahan-bahan kimia seperti asam-basa kuat
dan bahan-bahan korosif lainnya.

7. Listrik
Pada laboratoium kesehatan, listrik merupakan fasilitas yang sangat penting.
Besarnya daya yang terpasang harus mencukupi kebutuhan alat-alat
laboratorium, terutama alat-alat laboratorium yang membutuhkan daya
besar, seperti oven, furnace, autoclave dan lain-lain. Tegangan listrik harus
selalu dicek apakah stabil atau tidak. Tegangan listrik yang tidak stabil dapat
merusak alat-alat. Harus diperhatikan pula instalasi listrik, jangan didekatkan
dengan aliran air dan gas. Selain itu harus dilengkapi dengan pengaman yang
mudah dijangkau. Terminal out let harus mudah dijangkau.
8. Mebelair
a) Meja guru / dosen atau meja demonstrasi harus lebih tinggi dari meja siswa, agar
sewaktu demonstrasi dapat terlihat sampai ke meja siswa paling belakang.
b) Kursi laboratorium apabila memungkinkan ketinggiannya dapat diatur, sehingga
siswa / mahasiswa dapat menyesuaikan dengan jenis kegitan praktikum / percobaan.
c) Meja samping yang biasa dipakai untuk menyimpan alat-alat yang menetap
umumnya terbuat dari cor beton atau dibuat dari bahan kayu keras.
d) Bagian bawah meja samping dapat sekaligus digunakan sebagai lemari. Ukuran meja
samping panjangnya bervariasi sesuai kebutuhan, sedangkan lebarnya antara 50 cm
sampai 60 cm dengan ukuran tinggi 70cm -75 cm.
e) meja untuk timbangan harus rata dan tidak mudah bergetar atau goyang dibuat dari
cor beton atau dari bahan kayu keras yang tebal.
f) Lemari alat dan bahan hendaknya memiliki tahapan (shelve) yang dapat diubah-ubah
posisinya agar memudahkan dalam menata alat-alat yang bervariasi ukurannya.
g) Lemari mikroskop dibuat dengan tahapan (shelve) yang kokoh dan datar yang dapat
dibuat dari bahan logam atau kayu keras. Ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan
atau jumlah mikroskop yang dimiliki. Hal yang perlu diperhatikan untuk lemari
mikroskop tersebut adalah diusahakan tidak lembab agar terhindar dari jamur.

Anda mungkin juga menyukai