Modul 6
Modul 6
Modul 6
PRODUKSI
Inisiasi Tuton Ke – 6
Mata Kuliah : Akuntansi Biaya
Program Studi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi
Penulis : Wagini.,S.E.,M.Ak
Email : [email protected]
Penelaah : Heriyanni Mashithoh,S.E., M.M
Email : [email protected]
KB 11
Jenis-jenis Kos Kualitas dan Akuntansi Kerugian
Produksi Dalam Job Order Costing
Kos kualitas secara garis besar diklasifikasikan menjadi dua. yaitu kos
untuk aktivitas-aktivitas yang ditujukan untuk mencapai kualitas tertentu (cost of
obtaining). Kos kualitas seperti ini disebut juga dengan nama kos kontrol. Kedua.
kos yang dikeluarkan karena mutu yang buruk (cost from lack of quality). Berikut
akan dipaparkan secara lengkap klasifikasi dari kos kualitas:
Kos Pencegahan (Prevention Cost)
Kos penilaian adalah kos yang terjadi dalam rangka memberikan jaminan
kepastian bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan syarat-syarat untuk
diterima (keberterimaan produk). Misalnya. kos inspeksi terhadap bahan baku
dan kemasan. inspeksi terhadap standar penerimaan produk. kos pembuktian
terhadap kehandalan pemasok. dan sebagainya.
Kos Kegagalan Internal (Internal failure Cost)
Kos kegagalan internal adalah kos yang terjadi akibat adanya kegagalan dalam
proses internal sebelum suatu produk dikirim ke konsumen. Misalnya.
ditemukannya produk yang rusak sehingga memerlukan kos pengerjaan ulang
(rework). kerusakan mesin menimbulkan kos perbaikan mesin yang disebabkan
oleh kurangnya program pemeliharaan.
Kos kegagalan eksternal adalah kos yang terjadi dalam rangka memberikan pelayanan
kepada konsumen (purnajual). karena barang yang dikirim kepadanya gagal dalam
memenuhi standar kualitas. Misalnya: kos garansi. klaim reparasi. dan sebagainya.
Akuntansi Kerugian Produksi: Dalam Job-order Costing
Bahan baku sisa dapat berupa: (1) serbuk (filing) atau sisa-sisa yang tertinggal
setelah bahan baku diproses (serbuk gergajian kayu); (2) bahan baku cacat (defective) yang
tidak dapat digunakan maupun diretur ke pemasok; (3). Bahan rusak (spoiled) akibat
kecerobohan karyawan atau kerusakan mesin. Jika bahan baku sisa tersebut memiliki nilai.
maka dapat dijual.
Jika kerugian yang ditimbulkan cukup signifikan sehingga mendistrosi kos produksi
yang dilaporkan. sebaiknya kerugian tersebut dilaporkan secara terpisah dan dilaporkan
di Laporan Laba Rugi sebagai Rugi Luar Biasa. Jika kerusakan dapat diprediksi tetapi
tidak dapat dihilangkan. maka sebaiknya tarif overhead yang ditentukan sebelumnya
disesuaikan dengan memasukkan nilai kerugian dari produk rusak tersebut.
Produk Cacat (Defective goods)
Kos yang yang timbul akibat produk cacat (kegagalan internal) sebaiknya
diukur dengan cara yang sama ketika mengukur kos produk jadi (produk yang baik).
Dengan demikian unit ekuivalen juga harus dihitung sehingga akan ada unit ekuivalen
produk jadi dan unit ekuivalen produk cacat. Produk cacat ini disimpan sebagai sediaan
produk cacat. Kos yang timbul akibat produk cacat dibebankan ke overhead aktual. dan
hasil penjualannya diperlakukan sebagai pengurang overhead aktual tersebut.
Produk Hilang atau Menyusut dalam Proses (Shrinkage) Produk Hillang Karena
Alami atau Normal – Average
Dalam beberapa proses produksi. unit fisik hilang karena adanya penguapan
atau proses alami lainnya yang bukan merupakan kegagalan internal. Kehilangan atau
penyusutan unit fisik ini harus terus dimonitor untuk memperoleh keyakinan bukan
karena terjadinya kegagalan internal. Kos dari penyusutan atau hilangnya unit fisik ini
terserap dalam produk yang masih ada.
Dalam menilai sediaan perusahaan menggunakan metode rata-rata dan kos
overhead dibebankan atas dasar kos tenaga kerja. Dalam kasus produk hilang
disebabkan oleh proses normal atau alami. maka seluruh kos produksi terserap dalam
produk jadi. Unit fisik yang hilang diabaikan. Dengan demikian dalam menghitung
unit ekuivalen tidak diperhitungkan.
Produk Hilang Karena Alami atau Normal – FIFO