AKUNTANSI Pertemuan 1

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

POLITEKNIK PELAYARAN SULAWESI UTARA

FLORENTINA KRISTINI, S.S.T.Pel., M.Pi

AKUNTANSI PERUSAHAAN ANGKUTAN PERAIRAN


KONTRAK BELAJAR

• Dosen (T): Florentina Kristini, S.S.T.Pel., M.Pi


• Dosen (P): Irfan Triandana, S.E
• 16 pertemuan (termasuk UTS dan UAS)
• Penilaian:
– Kehadiran
– Tugas
– UTS
– UAS
GAMBARAN UMUM
Akuntansi adalah penyediaan jasa yang berfungsi sebagai
penyedia informasi kuantitatif dari unit-unit usaha ekonomi,
terutama yang bersifat keuangan yang dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
PENGGUNA AKUNTANSI
PIHAK INTERNAL

PEMILIK PERUSAHAAN Manajemen Perusahaan


- Bisnis berjalan baik? - Tanggung jawab dalam mengelola
01 - Berapa eviden yang diperoleh?
- Perusahaan untung/rugi? Bertahan /
02 perusahaan
- Apakah periode tahun lalu untung?
bangkrut?

Karyawan
- Tingkat kesejahteraan karyawan
03
PIHAK EKSTERNAL

KREDITOR PEMERINTAH
- Kemampuan perusahaan mengemba- - Pemungutan pajak
01 likan pinjaman agar tidak ada kredit
macet
02
KONSUMEN
INVESTOR
- Mengevaluasi hubungan antar pe-

03
- Menentukan perusahaan mana yang
akan ditanami modal
04 rusahaan

MASYARAKAT
- Kontribusi perusahaan pada
04 perekonomian negara
PENGGUNA AKUNTANSI
Tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan suatu informasi dalam bentuk laporan yang dapat membawa
posisi keuangan, hasil usaha, serta sesuatu perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai Prinsip
Akuntansi Berterima Umum (PABU) atau Generally Accepted Accounting Principles (GAAP). Akuntansi
sering disebut sebagai Bahasa komunikasi dalam/antar perusahaan bagi pihak tertentu yang membutuhkan
laporan-laporan keuangan. Adapun pihak yang memerlukan hasil dari proses akuntansi dapat dibedakan
menjadi dua yaitu:
1) Pihak internal yakni pengelola perusahaan (manajemen sendiri) yang membutuhkan laporan akuntansi
untuk proses perencanaan, penyusunan maupun kebijakan perusahaan. Pihak internal meliputi:
pimpinan perusahaan seperti manajer, direktur, beserta jajarannya.
2) Pihak eksternal terdiri atas penanam modal (investor), calon penanam modal, pihak bank dan leveransir,
badan pemerintah dan federasi buruh. Pihak tersebut memerlukan informasi untuk mengukur hasil
usaha yang telah dicapai perusahaan selama ini dan prospek usaha dimasa yang datang sebagai dasar
penentuan kebijakan investasi modalnya. Pihak bank memerlukan informasi untuk mengetahui posisi
keuangan dan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan agar dapat mengetahui pinjaman
yang diperlukan tersebut terjamin atau tidak. Badan pemerintah memerlukan informasi mengenai
aktifitas keuangan perusahaan sebagai alat bantu dalam penetapan pajak penghasilan bagi perusahaan
yang bersangkutan. Federasi buruh memerlukan informasi keuangan untuk menyejahterakan para buruh
seperti tuntutan kenaikan gaji atau kehidupan yang lebih layak.
BIDANG/ A Akuntansi Keuangan
Menyajikan suatu data dari siklus akuntansi berupa laporan

JENIS keuangan sesuai standar akuntansi.

AKUNTANSI B
Akuntansi Pemeriksaan
Melaksanakan kegiatan pemeriksaan laporan keuangan dan
Bidang atau jenis akuntansi memberikan opini atas bukti-bukti yang dimiliki
berdasarkan manfaat pe-
makainya terdiri dari: Akuntansi Manajemen
C Mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas un-
tuk pengambilan keputusan

Akuntansi Biaya
D Mencatat, menghitung, menganalisis, mengendalikan biaya
pada perusahaan manufaktur dan menentukan harga pokok
produksi

Akuntansi Perpajakan
E Persiapan data untuk perhitungan pajak
yang wajib dibayar.
BIDANG/ F PENGANGGARAN
Penyusunan anggaran baik pengapatan maupun biaya

JENIS
AKUNTANSI G
Akuntansi Pemerintahan
Oleh badan pemerintahan guna menyajikan laporan keuan-
Bidang atau jenis akuntansi gan pemerintah, pengendalian dan pengawasan keuangan
berdasarkan manfaat pe- negara
makainya terdiri dari: Sistem Akuntansi
H Pencatatan akuntansi dari bukti hingga laporan keuangan yang
digunakan dalam pengambilan keputusan

Akuntansi Pendidikan
I Membuat kurikulum dan penyebaran ilmu akuntansi kepada
masyarakat

Akuntansi Internasional
J Menangani isu-isu dalam transaksi interna-
sional
BIDANG/ K Akuntansi Sosial
Mencakup dana-dana kesejahteraah suatu masyarakat

JENIS
AKUNTANSI
Bidang atau jenis akuntansi
berdasarkan manfaat pe-
makainya terdiri dari:
BIDANG-BIDANG AKUNTANSI
Bidang akuntansi terbagi menjadi:
a. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting) yakni bidang akuntansi yang berhubungan dengan proses penyusunan laporan
keuangan secara periodik untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan.
b. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing) yakni bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan laporan keuangan terkait
kebenaran suatu laporan keuangan dan hasil atau kesimpulannya berguna bagi pihak-pihak di luar perusahaan, seperti
investor, pemilik saham, kreditur, dan pemerintah.
c. Akuntansi Manajemen (Management Accounting) yakni bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemecahan masalah-
masalah khusus yang dihadapi oleh pimpinan perusahaan yang meliputi: perencanaan, pengambilan keputusan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan pengendalian.
d. Akuntansi Biaya (Cost Accounting) yakni proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan
penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya.
e. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting) yakni bidang akuntansi yang berhubungan dengan perhitungan dan penyusunan surat
pemberitahuan pajak (SPT) serta segala sesuatu yang berhubungan masalah pajak misalnya penentuan objek pajak
perusahaan.
f. Sistem Informasi (Akuntansi) (Information System) yakni suatu cabang dari akuntansi yang berhubungan dengan perencanaan
dan pelaksanaan prosedur pengumpulan dan pelaporan data keuangan.
g. Akuntansi Peranggaran (Budgeting) yakni bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan data operasi yang telah
berjalan dan rencana taksiran keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk masa yang akan datang disuatu jangka waktu
tertentu beserta analsis dan pengontrolannya.
h. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting) yakni bidang akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan dan
pelaporan transaksi yang terjadi dalam badan-badan pemerintah.
JENIS PERUSAHAAN
PERUSAHAAN DAGANG
Perusahaan yang kegiatan utamanya melakukan
pembelian barang-barang dan selanjutnya dijual
kembali kepada para konsumennya. Contoh: grosir
sembako, supermarket, toko handphone.

PERUSAHAAN PABRIK/INDUSTRI/
PERUSAHAAN JASA MANUFAKTUR
Perusahaan yang dalam menjalankan usahanya
hanya memberikan pelayanan dalam bentuk Perusahaan yang kegiatanya melakukan
jasa kepada para konsumennya, misalnya pengolahan bahan, mulai dari bahan
konsultan keuangan atau hukum, perbankan, mentah, bahan dalam proses hingga
ekspedisi dan rumah sakit menjadi bahan jadi, selanjutnya barang
. tersebut dijual kepada konsumen.
Contohnya : pabrik mobil, pabrik
handphone, pabrik sepatu
JENIS-JENIS PERUSAHAAN
Jenis perusahaan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1. Perusahaan Jasa Perusahaan yang dalam menjalankan usahanya hanya memberikan pelayanan dalam
bentuk jasa kepada para konsumennya, misalnya konsultan keuangan atau hukum, perbankan, ekspedisi
dan rumah sakit
2. Perusahaan Dagang Perusahaan yang kegiatan utamanya melakukan pembelian barang-barang dan
selanjutnya dijual kembali kepada para konsumennya. Contoh: grosir sembako, supermarket, toko
handphone.
3. Perusahaan Pabrik/Industri/manufaktur Perusahaan yang kegiatanya melakukan pengolahan bahan,
mulai dari bahan mentah, bahan dalam proses hingga menjadi bahan jadi, selanjutnya barang tersebut
dijual kepada konsumen. Contohnya : pabrik mobil, pabrik handphone, pabrik sepatu
PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
• Prinsip akuntansi adalah asumsi, aturan dan konsep yang berlaku pada akuntansi. Prinsip akuntansi menjadi pedoman dalam menghasilkan laporan keuangan yang
valid dan akurat. Tujuan dari penggunaan prinsip akuntansi tersebut adalah untuk menciptakan kesesuaian antara pengguna akuntansi satu dengan lainnya. Sehingga
informasi keuangan yang dihasilkan dapat diperbandingkan dan memenuhi kebutuhan dari pengguna informasi tersebut. Prinsip-prinsip akuntansi antaralan, yaitu:
1. Kontinuitas Usaha (Going Concern) dimana suatu perusahaan diasumsikan beroperasi secara terus menerus dan selalu melakukan kegiatan sepanjang waktu.
2. Kesatuan Usaha (Business Entity) dimana perusahaan adalah bagian terpisah antara perusahaan dengan pemilik organisasi atau perusahaan dengan individu. Transaksi
keuangan badan usaha tidak boleh dicampur dengan keuangan pribadi pemikiknya dan terdapat garis pemisah yang tegas.
3. Periode Akuntansi (Accounting Period), harus ada batas waktu dan diterapkan secara tahunan karena kegiatan perusahaan berjalan sepanjang waktu maka proses
penyajian laporan keuangan perlu dibagi dalam periode-periode tertentu.
4. Kesatuan Pengukuran (Measurement Unit) dimana semua kejadian atau transaksi diukur dengan satuan uang karena hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan
keuangan. Apabila suatu transaksi diukur dengan nilai rupiah maka transaksi yang lainnya juga diukur dengan nilai rupiah.
5. Biaya Historis (Historical Cost) dimana pengadaan barang dan jasa diakui sebesar uang yang dikeluarkan pada saat pengadaan barang dan jasa tersebut terjadi.
6. Pengungkapan Sepenuhnya (Full Disclosure) dimana semua kejadian perlu diungkap secara terbuka agar laporan posisi keuangan dan hasil usaha perusahan tidak
menyesatkan para pemakai laporan keuangan.
7. Konsistensi (Consistency), didalam prinsip ini mengharuskan perusahaan konsisten dalam menggunakan metode yang dipakai. Tujuan dari konsep ini, agar laporan
keuangan dari beberapa periode dapat diperbandingkan.
8. Konservatif (Conservatism) didasarkan atas suatu pendapat yang menyatakan bahwa kemungkinan rugi yang terjadi tetapi tidak mengantisipasikan laba yang belum
direalisasi. Tujuan utamanya untuk mencegah jangan sampai pendapatan bersih dicatat terlalu tinggi.
9. Bukti Transaksi Objektif (Objective Evidence) dimana dalam proses pencatatan akuntansi dibutuhkan adanya bukti-bukti transaksi yang bersifat objektif dan dapat diuji
kebenarannya.
10. Realisasi (Matching Expense with Revenue) dimana semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan harus dibandingkan dengan atau dikurangkan dan
total pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode akuntansi untuk mengetahui seberapa jauh yang telah dicapai oleh perusahaan maka.
11. Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition) tidak selalu bersamaan dengan penyerahan barang/jasa, sehingga diperlukan suatu konsep untuk pengukurannya.
Pengakuan Pendapatan didalam akuntansi diakui dengan dua metode:
a. Cash Basis (dasar penerimaan uang), konsep ini mengakui suatu pendapatan pada saat uang itu diterima dan mengakui biaya pada saat uang tersebut
dikeluarkan.
b. Accrual Basis (dasar akrual), penerapan akuntansi keuangan didasarkan tidak tunai (akrual) artinya transaksi diakui pada saat terjadinya tanpa dikaitkan
dengan transaksi kas. Dasar akrual mencakup pencatatan terhadap transaksi yang terjadi dimasa lalu dan berbagai hak dan kewajiban dimasa yang akan datang.
SIKLUS AKUN-
TANSI PE-
RUSAHAAN
JASA

Anda mungkin juga menyukai