ISOLATOR DAN BUSHING Kel 9
ISOLATOR DAN BUSHING Kel 9
ISOLATOR DAN BUSHING Kel 9
Kelompok 9
-Michael Batara Raja Sinaga (5193230013)
-Raja Muhammad Ridho Putra (5183530004)
-Rendi Bangun (5193530029)
FUNGSI ISOLATOR
Dilihat dari lokasi pemasangan, isolator terdiri dari isolator pasangan dalam (indoor) dan isolator
pasangan luar (outdoor). Isolator pasangan luar dibuat bersirip untuk memperpanjang lintasan arus
bocor dan mencegah terjadinya jembatan air yang terbentuk jika isolator dibasahi air hujan.
Dilihat dari fungsinya isolator terdiri dari isolator pendukung dan isolator gantung (suspension).
Isolator pendukung terbagi atas tiga jenis, yaitu: isolator pin, isolator post dan isolator pin-post yang
diperlihatkan pada gambar.
Isolator jenis pin digunakan untuk jaringan distribusi hantaran udara tegangan menengah, dipasang
pada palang tiang tanpa beban tekuk, seperti diperlihatkan pada gambar. Isolator pin dapat juga
digunakan untuk tiang yang mengalami beban tekuk, dalam hal ini isolator dipasang ganda pada
palang ganda, seperti diperlihatkan pada gambar. Jenis pin-post digunakan untuk jaringan distribusi
hantaran udara tegangan menengah, dipasang pada tiang yang mengalami gaya tekuk.
Isolator jenis post digunakan untuk pasangan dalam, antara lain sebagai penyangga rel daya pada
panel tegangan menengah. Isolator jenis post tidak bersirip seperti halnya jenis pin-post, karena
isolator ini dirancang untuk pasangan dalam. Dilihat dari bentuknya, isolator gantung terdiri dari dua
jenis, yaitu isolator piring dan isolator batang tonggak .Untuk transmisi tegangan tinggi, isolator
piring dirangkai berbentuk rantai, seperti diperlihatkan pada .Tegangan lebih pada jaringan dapat
menimbulkan peristiwa lewat denyar, yaitu terjadinya busur api yang merambat melalui permukaan
isolator. Oleh karena itu, isolator rantai dilengkapi dengan tanduk busur (arcing horn) agar busur api
akibat peristiwa lewat denyar tidak merambat melalui permukaan isolator. Isolator piring digunakan
juga untuk jaringan hantaran udara tegangan menengah. Pada jaringan tegangan menengah isolator
piring digunakan pada tiang akhir dan tiang sambungan seperti diperlihatkan pada gambar
BAHAN DIELEKTRIK ISOLATOR
Ringan, karena rapat massanya lebih rendah daripada isolator porselen atau gelas.
Pembuatannya lebih mudah.
Tidak ada rongga udara, sehingga tidak terjadi peluahan sebagian di dalam bahan isolator komposit.
Untuk memperoleh jarak rambat yang panjang, sarung dibuat berbentuk sederetan sirip tipis, sehingga
bentuk isolator lebih sederhana.
Tekanan karena angin terhadap isolator lebih rendah, karena sirip-siripnya tipis.
Karena bentuknya yang sederhana dan bobotnya ringan, maka mudah membawa dan memasangnya.
Permukaan sarung memiliki sifat menolak air (hydrophobic), sehingga polutan yang terbawa air tidak
menempel permukaan sarung.
Karena polutan tidak menempel pada permukaan isolator, maka tegangan lewat denyarnya tidak menurun
karena polusi. Dengan kata lain, isolator komposit cocok dipasang pada daerah yang bobot polusinya berat.
Jika tingkat ketahanan tegangannya hendak dinaikkan, cukup mengganti sarungnya dengan sarung yang
jarak rambatnya lebih panjang
Kelemahan yang dimiliki isolator komposit antara lain adalah:
Ada empat cara untuk meratakan distribusi tegangan pada isolator rantai, yaitu:
1. Memperkecil C, dengan menambah panjang lengan menara. Tetapi cara ini sangat mahal, karena
berdampak kepada peningkatan kekuatan konstruksi menara.
2. Melapisi permukaan isolator dengan bahan semikonduktor resistansi tinggi. Pada keadaan basah,
bahan pelapis ini akan dialiri arus bocor yang tinggi, sehingga arus kapasitansi dapat diabaikan.
Dengan demikian, arus bocor hanya melalui resistansi permukaan isolator dan besarnya sama pada
setiap piring isolator. Jika resistansi permukaan isolator sama, maka tegangan pada setiap unit
isolator adalah sama.
3. Kapasitansi setiap isolator piring dibuat bervariasi. Piring isolator yang memiliki kapasitansi
terbesar dipasang mengikat konduktor transmisi, sedangkan piring isolator yang memiliki
kapasitansi terkecil dipasang pada lengan menara.
BUSHING
Pada peralatan-peralatan listrik, ditemukan konduktor bertegangan
tinggi yang dilewatkan menerobos badan suatu peralatan yang
dibumikan, melalui suatu lubang terbuka yang dibuat sekecil mungkin.
Untuk itu, dibutuhkan suatu pengikat padu yang berfungsi mengikat
konduktor tersebut ke badan peralatan, dan mengisolir konduktor
tersebut dengan badan peralatan yang dibumikan. Pengikat padu ini
disebut bushing
Konstruksi Bushing
Konstruksi suatu bushing sederhana diperlihatkan pada gambar. Bagian utama suatu bushing
adalah inti atau konduktor, bahan dielektrik dan flens yang terbuat dari logam. Fungsi inti adalah
menyalurkan arus dari bagian dalam peralatan ke terminal luar dan bekerja pada tegangan tinggi.
Dengan bantuan flens isolator bushing diikatkan pada badan peralatan yang dibumikan. Bushing
untuk tegangan AC sampai 30 kV dibuat dari bahan porselen atau damar tuang. Untuk tegangan
yang lebih tinggi, dielektrik yang lebih disukai adalah minyak trafo; gulungan hardboard atau
softpaper; dan kombinasi dielektrik cair dengan dielektrik padat. Kemudian, bahan dielektrik
tersebut dimasukkan ke dalam tabung porselen.
Pemerataan Distribusi Tegangan pada Bushing
Prinsip pemerataan distribusi tegangan pada awalnya tidak mempertimbangkan jenis bahan dielektrik,
tetapi akhirnya hal itu harus diperhatikan karena adanya hubungan tegangan awal peluahan pada
pinggir elektroda yang runcing dengan ketebalan bahan dielektrik yang menyelubungi elektroda
tersebut. Jika tidak memakai tabir elektroda sebagai pengendali medan pinggir, maka harus dipilih
bahan dielektrik yang tipis.
Bushing untuk tegangan di atas 60 kV biasanya dilengkapi dengan elektroda perata
distribusi tegangan, yaitu elektroda tipis yang dipasang di antara flens dengan inti seperti
diperlihatkan pada Gambar a. Elektroda ini disebut elektroda perata atau seringjuga disebut
elektroda pengantara (intermediate electrode). Penambahan elektroda perata membuat
diameter flens semakin besar. Untuk mengurangi penambahan diameter bushing, maka
bahan elektroda perata dibuat dari logam tipis (foil). Dengan adanya beberapa elektroda
perata di antara inti dengan flens, maka ada beberapa kapasitor vang terhubung seri di
antara inti dengan flens seperti diperlihatkan pada b.
SE
KIA
TE N
RIM D
AK NA
AS
IH