Isolator Dan Bushing Kelompok 7 Revisi Fix
Isolator Dan Bushing Kelompok 7 Revisi Fix
Isolator Dan Bushing Kelompok 7 Revisi Fix
ISOLATOR
Isolator listrikadalah bahan yang tidak bisa
atau sulit melakukan perpindahan muatan
listrik. Isolator berguna sebagai penopang
beban atau pemisah antarakonduktor tanpa
membuat adanya arus mengalir ke luar atau
atara
konduktor.
Istilah
ini
juga
dipergunakan untuk menamai alat yang
digunakan untuk menyanggakabeltransmisi
listrik padatiang listrik
Fungsi Isolator
Pada transmisi hantaran udara, suatu konduktor dengan konduktor
lain diisolir dengan udara, sedangkan konduktor dengan menara atau
tiang pendukung diisolir dengan bahan isolasi padat yang disebut
isolator. Jadi, isolator berfungsi sebagai pendukung konduktor dan
sekaligus memisahkan konduktor bertegangan dengan bagian
yang bertegangan nol.
Bushing
Bushing adalah isolator yang
digunakan untuk mengisolir
badan suatu peralatan dengan
konduktor bertegangan tinggi
yang menerobos badan
peralatan tersebut. Bushing
ditemukan pada transformator,
kapasitor tegangan tinggi,
pemutus daya dan trafo ukur.
Konstruksi Isolator
Bagian utama suatu isolator terdiri dari bahan
dielektrik, kap dan fitting. Di samping itu
terdapat juga semen perekat antara dielektrik
dengan kap dan antara dielektrik dengan
Iitting.Umumnya dielektrik isolator terbuat dari
bahan porselen, gelas dan bahan komposit. Kap
dan fitting terbuat dari besi tuang atau baja dan
untuk arus tinggi digunakan besi tuang nonmagnetik atau logam putih agar tidak terjadi
pemanasan yang berlebihan pada jepitan akibat
magnetisasi.
Konstruksi Isolator
Persyaratan umum yang harus dipenuhi dalam merancang isolator, antara lain adalah:
Setiap lubang pada bahan isolasi, harus memiliki sumbu yang sejajar dengan sumbu memanjang atau
sumbu tegak isolator. Lubang dibuat pada temperature penempaan isolator.
Tidak memiliki lekukan yang runcing agar pada isolator tidak terjadi medan elektrik yang tinggi.
Permukaan isolator harus licin dan bebas dari partikel-partikel runcing.
Untuk menghindari terjadinya peluahan sebagian, maka isolator tidak boleh mengandung rongga udara.
Tidak ada resiko meledak dan pecah.
Dimensi sirip dan jarak rambat diatur sedemikian sehingga isolator mudah dibersihkan. Pembersihan
dimaksud adalah pembersihan secara alami oleh hujan atau pembersihan rutin. Kedua pembersihan
tersebut adalah dalam rangka membuang bahan polutan yang menempel pada permukaan isolator.
Jarak rambat isolator harus diperbesar, jika isolator dipasang pada kawasan yang dihuni banyak burung.
Bahan perekat harus memiliki kekuatan adhesi yang tinggi.
Parameter Isolator
Untuk membedakan isoator satu dengan isolator yang lain maka ada parameter yang harus dipenuhi yaitu
1. Jarak minimum antar sirip (shed),
2. Perbandingan jarak antar sirip dengan rentang sirip (s/p)
3. Perbandingan jarak rambat dengan jarak bebas (ld/d)
4. Sirip selang-seling (altenating shed)
5. Kemiringan sirip
6. Faktor jarak rambat (creepage factor)
7. Faktor profil
Isolator
Pasangan
dalam
Pasangan
luar
Pendukung
Post
Pin-post
Isolator
Piring
Gantung
Batang
tonggak
Isolator Pendukung
Isolator Pendukung
Isolator Pendukung
Isolator jenis post digunakan untuk pasangan dalam, antara lain sebagai
penyangga rel daya pada panel tegangan menengah. Isolator jenis post tidak
bersirip seperti halnya jenis pin-post, karena isolator ini dirancang untuk
pasangan dalam.
Isolator Gantung
Isolator Gantung
Untuk transmisi tegangan tinggi, isolator piring dirangkai berbentuk
rantai. Tegangan lebih pada jaringan dapat menimbulkan peristiwa
lewat denyar, yaitu terjadinya busur api yang merambat melalui
permukaan isolator. Oleh karena itu, isolator rantai dilengkapi
dengan tanduk busur (arcing horn) agar busur api akibat peristiwa
lewat denyar tidak merambat melalui permukaan isolator.
Isolator Gantung
Isolator piring digunakan juga untuk jaringan hantaran udara
tegangan menengah. Pada jaringan tegangan menengah isolator
piring digunakan pada tiang akhir dan tiang sambungan.
Bahan
Dielektrik
Porselen
Gelas
Bahan
Komposit
Porselen
Bahan dielektrik untuk isolator umumnya adalah porselen, karena kekuatan
dielektriknya tinggi dan tidak dipengaruhi oleh kondisi udara di sekitarnya.
Kekuatan mekanik porselen suatu isolator bergantung pada: konstruksi jepitan,
cara menghubungkan porselen dengan jepitan, dan luas penampang porselen.
Gelas
Isolator gelas lebih murah daripada porselen, sedangkan karakteristik elektrik dan
karakteristik mekanisnya tidak jauh berbeda dengan porselen. Karakteristik
elektrik dan mekanik gelas bergantung pada komposisi kimiawi dari gelas,
khususnya pada kandungan alkali yang terdapat dalam gelas.
Bahan Komposit
Bahan komposit terbanyak digunakan untuk isolator adalah kertas.
Tetapi, akhir-akhir ini yang paling diminati dan terus dikembangkan
adalah karet silikon (silicon rubber).
Dalam pengujian mekanis kerusakan tidak selamanya terlihat khususnya pada isolator gantung
karena biasanya terjadi pada jepitan logam. Sehingga untuk pengujiannya menggunakan
membebani isolator gantung secara bersamaan dengan beban mekanis 75% dan beban elektrik
70%-80% tegangan bolak-balik kering dengan syarat waktu satu jam. Dalam praktiknya dalam uji
mekanis, beban tertinggi yang dipikul isolator ditetapkan 1.5 kali dari kekutan mekanis 1 jam.
Isolator Terpolusi
Pengaruh Polutan Terhadap Kinerja Isolator
Polutan yang ada di udara dapat menempel di isolator yang menghasilkan lapisan tipis.
Biasanya unsur polutan adalah garam yang terbawa angin laut. Hal ini menyebabkan
lapisan yang bersifat konduktif yang berakibat akan adanya arus bocor dari kawat fasa
jaringan ke tiang penyangga melalui lapisan konduktif yang menempel pada isolator.
Bila hal ini terus meneru terjadi maka akan memperpanjang busur api, bila busur api
mendekatkan kedua penjepit logam isolator maka muncul peristiwa hubung singkat
pada isolator. Sehingga pedoman untuk memilih isolator yang telah diketahui bobot
polusinya yaitu mengunakan standar IEC 815. Sehingga tahu jarak rambat isolator
terhadap kawasan yang terpolusi.
Isolator Terpolusi
Dalam penentuan jarak rambat (In dalam mm), IEC 815 mengeluarkan standar yaitu
In = JRS x V x kd
Untuk isolator yang mengisolir fasa-fasa maka dikalikan 3. Penentuan jarak rambat
spesifik (JRS dalam mm/kV) bergantung pada tingkat bobot polusi. Kemudian faktor
koreksi (kd) digunakan untuk memperbaiki kinerja isolator dimana nilainya tergantung
oleh nilai diamater isolator (semakin besar besar diameter maka kinerja isolator
menurun).
Isolator Terpolusi
Penetapan Tingkat Bobot Polusi Isolator
Menurut IEC 815 ayat 2c untuk menentukan tingkat bobot polusi isolator disuatu kawasan
berdasarkan pengukuran polutan isolator yang sudah terpasang/sudah beroperasi. Dimana salah
satu cara yang digunakan adalah menggunakan metode ESDD. Dimana metode ada dua kali
proses dengan suhu 20o. Yang pertama adalah menghitung konsentrasi garam (D1) dari larutan
murni dengan konduktivitasnya sama dengan air pelarut. Kedua adalah menghitung konsentrasi
ekuivalen garam larutan polutan (D2). Dimana nilai
D = ( 5.7 x 20)1.03
kemudian dicari nilai ESDD yaitu
K = G x (D2 D1)/A
Dimana nilai A luas permukaan solator (cm2), G adalah volume air distilasi (cm3)
BUSHING
Pada peralatan-peralatan listrik, ditemukan konduktor bertegangan
tinggi yang dilewatkan menerobos badan suatu peralatan yang
dibumikan, melalui suatu lubang terbuka yang dibuat sekecil
mungkin. Untuk itu, dibutuhkan suatu pengikat padu yang berfungsi
mengikat konduktor tersebut ke badan peralatan, dan mengisolir
konduktor tersebut dengan badan peralatan yang dibumikan.
Pengikat padu ini disebut bushing.
BUSHING
Bagian utama suatu bushing adalah inti atau konduktor, bahan
dielektrik dan flens yang terbuat dari logam. Fungsi inti adalah
menyalurkan arus dari bagian dalam peralatan ke terminal luar dan
bekerja pada tegangan tinggi. Dengan bantuan flens isolator bushing
diikatkan pada badan peralatan yang dibumikan.
BUSHING
Tentukan
jumlah N
Lakukan
pemeriksaan
terhadap hasil
perhitungan