PPH 22

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

PPH PASAL 22

Nurdina, SE, M.SA


Pemungutan PPh Psl 22 (PMK-107/2015; PER-31/2015)

No Pemungut Obyek Tarif Saat terhutang & Di Sifat


pungut
1a. Bank Devisa - Impor Brg Impor : Saat Pembayaran Tidak
dan Ditjen BC - Ekspor komoditas tambang b a. Brg tertentu (Lamp I Bea masuk / Final
atubara, mineral logam, mine PMK-107/2015) = 10% penyelesaian
ral bukan logam oleh eksport b. Brg tertentu Lainnya dokumen PIB
ir, kec ada perjanjian kerjasa (Lamp II PMK-
ma pengusahaan pertamban 107/2015) = 7,5%
gan & Kontrak Karya (Lamp II c. Brg selain kriteria
I PMK- 107/2015) a+b di atas :
- API = 2,5% x NI
- Non API = 7,5% x NI
d. tdk dikuasai =7,5% x
nilai lelang

Ekspor :
1,5 % dari Nilai pd PEB
1b. Bank Devisa d Impor berupa : kedelai, gandu API = 0,5% x NI Saat Pembayaran Be Tidak
an Ditjen BC m, dan tepung terigu a masuk / penyelesai Final
an dokumen PIB

Nilai Impor (NI) = Cost Insurance Freight + Bea Masuk + Bea Lainnya sesuai ketentuan kepabeanan
PPh Psl 22 dilakukan dgn cara PENYETORAN = oleh Importir ybs atau OLEH Ditjen Bea & Cukai
2
Pemungutan PPh Psl 22 (PMK-107/2015; PER-31/2015)

PT. Maju Selangkah (memiliki API) mengimpor barang


dari Jepang (berdasarkan PIB) melalui pelabuhan
Tanjung Perak senilai Rp.600.000.000,-
PPh Psl 22 impor yg terhutang = 2,5% x 600.000.000,-
= Rp 15.000.000,-
PPh Psl 22 ini dipungut oleh Ditjen Bea Cukai atau
disetor sendiri melalui Bank Devisa

Catatan :
Jika PT. Maju Selangkah tidak memiliki API, maka PPh
Psl 22 impor, yang terhutang adl : 7,5 % x
600.000.000,- = Rp. 45.000.000,-
Pemungutan PPh Psl 22 (PMK-107/2015; PER-31/2015)

No Pemungut Obyek Tarif Saat terhutang & Dip Sifat


ungut
3. bendahara pemerin Pembelian brg 1,5% x Nilai Pembelian Saat Pembayaran Tidak Final
tah & > 2 juta (tdk terp (excl.PPN)
Kuasa Pengguna ecah- pecah)
Anggaran (KPA);
bendahara
pengeluaran; KPA /
pejabat penerbit
SPM dgn
mekanisme
pembayaran langsg
(LS)
(pemungut b,c,d)
PPh Psl 22 dipungut dan disetor oleh PEMUNGUT dgn SSP a.n. Rekanan dan di ttd oleh Pemungut
Dinas xxx membeli 1 unit komputer PC dari Bakti Com harga per unit Rp 5.500.000 (incl PPN)
PPh Psl 22 yg harus di pungut = 1,5% x (100/110 x Rp 5.500.000) = 1,5% x 5.000.000,- = Rp 75.000,-
PPh Psl 22 ini dipungut o/ Bendahara Dinas xxx dan SSP disetor oleh Bendahara atas nama dan NPWP Bakti Com
Mekanisme Pemungutan PPh Psl 22 – Bendahara
Pemerintah

Tagihan pembelian barang Harga (excl PPN) : 5.000.000,-


Pemungut
B Bayar : 4.925.0 000,- (5.000.000 - 75.000) Bendahara
Pemerintah
SSP PPh Psl 22 Rp. 75.000,-
WP
Rekanan
PPh Psl 22 Lapor SPT Masa
Rp.75.000,- Batas akhir pd hari yg
sama saat pembayaran PPh Psl 22
merupakan
tagihan Batas akhir : tgl 14
Kredit Pajak
pd SPT setelah akhir masa
Tahunan WP pajak
“B”

Bank KPP
Catatan : mekaisme Pemungutan PPN tdk
5 diperagakan di sini, hanya PPh Psl 22 saja
Pemungutan PPh Psl 22 (PMK-107/2015; PER-31/2015)

No Pemungut Obyek Tarif Saat terhutang & Sifat


Dipungut
3. a. BUMN; Pembelian brg 1,5% x Nilai Saat Pembay Tidak
b. BUMN yg dilakukan restrukt > 10 juta (tdk t Pembelian aran Final
urisasi oleh Pemerintah sete erpecah- peca (excl.PPN)
lah PMK ini h)
c. Badan Usaha Tertentu yg di
miliki scr langsung oleh BU
MN, meliputi :
(rincian di psl 1 ay (1) e.3)

Pemungut membuat Bukti Pungut PPh Psl 22.


PPh Psl 22 yg dipungut disetor ke Kas negara dengan SSP
PT.Garuda Indonesia membeli barang2 ATK untuk keperluan operasional usahanya sebesar
Rp. 15.000.000,- kepada CV. Lancar
PPh Psl 22 yg harus di pungut oleh PT. Garuda Indonesia adalah sebesar = 1,5% x 15.000.00
0,- = Rp 225.000,-
Pemungutan PPh Psl 22 (PMK-107/2015; PER-31/2015)

No Pemungut Obyek Tarif Saat terhutang & Di Sifat


pungut

4. Bdn usaha industri : Penjualan ha • semen : 0,25% Saat Penjualan Tidak Fina
-semen, sil industri ke • kertas : 0,1% l
-kertas, pada Distribu • baja : 0,3%
-baja : industri hulu, tor di DN • Otomotif / kend
terms hulu yg terinte araan beroda 2
grasi dgn industri ant atau lebih : 0,45
ara & industri hilir %
-otomotif, dan • obat : 0,3%
-farmasi Dari DPP PPN

Pemungut membuat Bukti Pungut PPh Psl 22.


PPh Psl 22 yg dipungut disetor ke Kas negara dengan SSP
• PT Semen PUSAKA (industri semen) menjual semen senilai Rp 660.000.000 (incl PPN) ke PT Tangguh (distribut
or semen)
• PPh Psl 22 hrs dipungut PT. Semen PUSAKA pd saat penjualan dgn m’buat BUKTI PUNGUT PPh Psl 22
• Sebesar = 0,25% x Rp 600.000.000 = Rp. 1.500.000,-.
Pemungutan PPh Psl 22 (PMK-107/2015; PER-31/2015)

No Pemungut Obyek Tarif Saat terhutang & Di Sifat


pungut
5. Agen Tunggal Pemeg Penjualan ke 0,45% x DPP PPN Saat Penjualan Tidak
ang Merek (ATPM), ndaraan ber Final
Agen Pemegang Mer motor di DN
ek (APM), dan Impor
tir Umum kendaraan
bermotor

Pemungut membuat Bukti Pungut PPh Psl 22.


PPh Psl 22 yg dipungut disetor ke Kas negara dengan SSP

• ATPM “X” menjual kendaraan bermotor Rp. 1.000.000.000,-


• PPh Psl 22 hrs dipungut oleh ATPM “X” sebesar = 0,45% x Rp 1.000.000.000 = Rp. 4.500.000,-.
Pemungutan PPh Psl 22 (PMK-107/2015; PER-31/2015)
No Pemungut Obyek Tarif Saat terhutang & Sifat
Dipungut
6a. Produsen atau importir Penjualan : Saat penerbitan S
bahan bakar minyak, b 1.BBMinyak 0,25% SPBU Pertamina urat Perintah Peng Final
ahan bakar gas, dan pe 2.BBGas 0,30% SPBU Pertamina eluaran Barang (D Final
lumas 3.Pelumas 0,30% SPBU Pertamina elivery Order) Final

6b. Produsen atau importir Penjualan : Saat penerbitan S


bahan bakar minyak, b 1.BBMinyak 0,30% SPBU Non Pertamina 0, urat Perintah Peng Final
ahan bakar gas, dan pe 2.BBGas 30% SPBU Non Pertamina 0,3 eluaran Barang (D Final
lumas 3.Pelumas 0% SPBU Non Pertamina elivery Order) Final

6c. Produsen atau importir Penjualan : Saat penerbitan S


bahan bakar minyak, b 1.BBMinyak 0,30% Non SPBU urat Perintah Peng Tidak Final Tid
ahan bakar gas, dan pe 2.BBGas 0,30% Non SPBU eluaran Barang (D ak Final Tidak
lumas 3.Pelumas 0,30% Non SPBU elivery Order) Final

PT Maju (pabrik textil) membeli solar ke PERTAMINA (selaku produsen BBM) dengan nilai sebesar Rp 100 juta PP
h Psl 22 yg harus dipungut = 0,3% x Rp 100.000.000,- = Rp 300.000,-  tdk final (dpt dikreditkan) Pembeli m
enyetor ke Pemungut dan Pemungut membuat Bukti Potong PPh Pasal 22 yg terutang
Penjual menyetor PPh Psl 22 yg dipungutnya dgn SSP atas NAMA & NPWP Pemungut Jika yg beli adl SPBU Bhakt
i maka PPh Psl 22 tbs bersifat Final
Pemungutan PPh Psl 22 (PMK-224/2012; PER-06/2013)
No Pemungut Obyek Tarif Saat terhutang & Di Sifat
pungut
7. Industri atau Pembelian 0,25% x N. Saat pembelian Tidak
eksportir yg bahan-bahan Pembelian Final
bergerak dlm dari
sektor kehutanan, pedagang
perkebunan, pengumpul
pertanian, untuk
peternakan, dan keperluan
perikanan industri atau
ekspor
Pemungut membuat Bukti Pungut PPh Psl 22.
PPh Psl 22 yg dipungut disetor ke Kas negara dengan SSP
PT Segar Jaya, industri pengalengan ikan, membeli ikan dari pedagang pengumpul senilai Rp 100.000.000,- PPh P
sl 22 yg harus dipungut oleh PT. Segar Jaya saat pembelian ikan dari pedagang pengumpul adalah
= 0,25% x Rp 100.000.000 = Rp. 250.000,-
Catatan :
Pedagang pengumpul adl badan / orang pribadi yg kegiatan usahanya:
a.mengumpulkan hasil kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan; dan
b.menjual hasil tsb kepada badan usaha industri dan eksportir yg bergerak dlm sektor kehutanan,
perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan.
Pemungutan PPh Psl 22 (PMK-107/2015; PER-31/2015)

No Pemungut Obyek Tarif Saat terhutang Sifat


& Dipungut

8. Industri atau Badan Usaha yg Pembelian 1,5% x H. Saat Tidak


melakukan pembelian bahan-bahan dari Pembelian pembelian Final
komoditas tambang batubara pedagang
mineral logam, mineral bukan pengumpul untuk
logam, dari Badan atau Orang keperluan
Pribadi pemegang Izin usaha industri atau
pertambangan ekspor
TARIF PEMUNGUTAN (PMK-107/2015; PER-31/2015)

a) Tarif pemungutan adalah sebagaimana tercantum dlm tabel


di atas

b) Besarnya tarif pemungutan diterapkan lebih tinggi 100 %


daripada tarif yg sebenarnya  terhadap WP yg tidak
memiliki NPWP

c) Ketentuan angka “ b “ berlaku untuk pemungutan PPh Psl


22 yg bersifat tidak final.
Contoh :
•PT Segar Jaya, industri pengalengan ikan, membeli ikan dari Sarkowi (seorang pedagang
pengumpul ikan yang tidak memiliki NPWP) senilai Rp 100.000.000,-
•PPh Psl 22 yg harus dipungut oleh PT. Segar Jaya saat pembelian ikan dari Sarkowi
pedagang pengumpul adalah
•= 0,25% x 200% x Rp 100.000.000 = Rp.500.000,-
DI KECUALIKAN dari Pemungutan PPh Psl 22
(PMK-107/2015; PER-31/2015)
Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan atau PPN :

3
Barang kiriman hadiah untuk keperluan
ibadah umum, amal, sosial, kebudayaan

1
Barang perwakilan negara asing beserta atau untuk kepentingan penanggulangan
para pejabatnya yang bertugas di bencana;
Indonesia berdasarkan asas timbal balik

4
Barang untuk keperluan museum, kebun
Barang unt keperluan badan internasional binatang, konservasi alam dan tempat
beserta pejabatnya yg bertugas di Indonesia lain semacam itu yg terbuka untuk umum
dan tiadak memegang paspor Indonesia yg

2
diakui dn terdaftar dalam peraturan menteri
keuangan yg mengatur tentang tata cara
pemberian pembebasan bea masuk dan

5
cukai atas impor barang unt keperluan Barang untuk keperluan penelitian dan
badan internasional beserta para
pejabatanya yg bertugas di Indonesia pengembangan ilmu pengetahuan;
DI KECUALIKAN dari Pemungutan PPh Psl 22
(PMK-107/2015; PER-31/2015)

6 9
Barang pribadi penumpang, awak sarana
Barang unt keperluan khusus kaum
pengangkut, pelintas batas, dan barang
tunanetra dan penyandang cacat lainnya
kiriman sampai batas jml tertentu sesuai
dgn ketentuan kepabeanan

7
Barang yg diimpor oleh Pemerintah

10
Peti atau kemasan lain yang berisi jenazah
atau abu jenazah Pusat atau Daerah yg ditujukan unt
kepentingan umum

Persenjataan, amunisi, dan

8
perlengkapan militer, termasuk suku

11
Barang pindahan
cadang yg diperuntukkan bagi
keperluan pertahanan dan keamanan
negara
DI KECUALIKAN dari Pemungutan PPh Psl 22
(PMK-107/2015; PER-31/2015)
Barang dan bahan yang dipergunakan untuk Kapal laut, kapal angkutan sungai, kapal

12 menghasilkan barang bagi keperluan


pertahanan dan keamanan negara
15 angkutan danau, kapal angkutan
penyeberangan, kapal pandu, kapal tunda,
kapal penangkap ikan, kapal tongkang, dan
suku cadang serta alat keselamatan pelayaran
atau alat keselamatan manusia yg diimpor dan

13 Vaksin Polio dlm rangka pelaksanaan digunakan oleh Perusahaan Pelayaran Niaga
program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Nasional atau perusahaan penangkapan ikan
nasional

Pesawat udara dan suku cadang serta alat


keselamatan penerbangan atau alat

14 16
Buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan
buku-buku pelajaran agama keselamatan manusia, peralatan untuk perbaikan
atau pemeliharaan yang diimpor dan digunakan
oleh Perusahaan Angkutan Udara Niaga
Nasional
DI KECUALIKAN dari Pemungutan PPh Psl 22
(PMK-107/2015; PER-31/2015)

Kereta api dan suku cadang serta peralatan Barang unt kegiatan hulu Minyak dan

17 untuk perbaikan atau pemeliharaan serta


prasarana yang diimpor dan digunakan oleh
PT Kereta Api Indonesia
19 Gas Bumi yg importasinya dilakukan
oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama

18 20
Peralatan yg digunakan unt penyediaan Barang unt kegiatan usaha panas bumi
data batas dan foto udara wilayah NKRI
yang dilakukan oleh TNI
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai