Kel 2 Sunscreen

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

L/O/G/O

Kosmetolog
i

SunScreen
Dosen Pengampun
Apt. Muzayyidah, M.Si
Kelompok 2

Jane Arthi Hetharia Puspasari Ika Putri Febrianti


D1B121170 Yustika
D1B121010 D1B121278 Amelia
D1B121287

Rahmi Hardiyani Belluano Sulastri


Mektildis Violata
D1B121302 D1B122008 D1B122281
D1B122052
KOSMETIKA
Merupakan Bahan atau sediaan yang dimasudkan untuk
digunakan pada bagian luar tubuh manusia ( epidermis, rambut,
kuku, bibir dan organ genital bagian luar ) atau gigi dan mukosa
mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah
penampilan dan/ atau memperbaiki bau badan atau melindungi
atau memelihara tubuh pada kondisi baik.

(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1176 tahun 2010


tentang Notifikasi Kosmetik).
DEFINISI

TABIR SURYA Tabir Surya Anorganik


Kosmetik pelindung yang
memiliki peran penting dalam ( Sunblock )
menjaga kesehatan kulit,
mengingat aktifitas sehari-hari
sebagian besar yang kita
lakukan diluar rumah cenderung
Tabir Surya Organik
terpapar sinar matahari. ( Sunscreen )
( Fatima Lahtifah, 2018 )

Kusam
penuaan Sunscreen ???
dini
Sunscreen ???
Senyawa kimia yang mengadsopsi dan atau memantulkan
1 radiasi sehingga melemahkan sinar UV sebelum terpenetrasi
dalam kulit ( Wasito WWH, Susilowati SS. 2018 )

2 Cara mengurangi efek bahaya dari radiasi sinar UV

3 Kombinasi dari dua lebih zat aktif

» Sunscreen pada dasarnya berfungsi untuk melindungi kulit kamu dari sengatan
dan radiasi dari sinar UVB dan UVA.
» UVA atau sinar ultra violet merupakan penyebab utama timbulnya keriput, garis
halus
tanda penuaan dini, dan flek hitam pada wajah.
» Sedangkan sinar UVB adalah penyebab utama kulit gosong dan hitam, atau lebih
dikenal dengan terbakar sinar matahari.
a. Tabir Surya Fisik (Physical sunscreen)
Tabir Surya
Physical sunscreen yaitu tabir surya dengan mekanisme kerja melindungi
(Sunscreen kulit dari sinar matahari bekerja seperti payung dengan cara
) dibagi menghalangi dan memantulkan sinar matahari pada permukaan kulit.
menjadi 2 Physical sunscreen biasanya bertekstur lebih kental, hingga berpotensi
yaitu : lebih tinggi untuk menyumbat pori-pori. Umumnya senyawa UV filter
anorganik termasuk dalam kelompok ini
ex : titanium dioxida, Zinci oxida dll. kaolin, CaCO3, MgO.

b.Tabir Surya Kimia (Chemical Sunscreen)


Tabir surya dengan mekanisme kerja yaitu tabir surya dengan
mekanisme kerja mengabsorbsi radiasi sinar UV, mengubahnya
menjadi bentuk energy panas. Teksturnya jauh lebih encer dibanding
physical
Bahan untuk Ex: benzophenones, salicylat, PABA, Avobenzone dll.
Sunscreen
Bersifat mengabsorbsi sinar
• Bahan organik dan anorganik yang mengabsorbsi energi
UV
sinar UV panas ex. Salicylates, avobenzone,
benzophenone dan Ester- ester amino benzoat
• Zat- zat diatas bisa menangkis sinar UVA , yang disebut
sun
screen/s
Rancangan Formula

Formula
Bahan Kegunaan
Formula Formula Formula Formula
1 2 3 Kontrol
Ekstrak Kulit Buah 0,64% 0,5% 0,4% 0,04-0,64% Zat aktif
Naga
TEA 4% 3% 2% 2-4% Emulgator
Asam Stearat 20% 15% 10% 8-20% Emulgator
Gliserin 15% 15% 15% <30% Emollient
Metil Paraben 0,2% 0,2% 0,2% 0,02-3% Pengawet
Propil Paraben 0,5% 0,5% 0,5% 0,02-3% Pengawet
Vaselin Album 20% 15% 10% 10-30% Zat tambahan
Aquadest Ad 10 g Ad 10 g Ad 10g - Pelarut
Uraian Bahan
1. Trietanolamin (TEA)
Merupakan cairan kental, tidak berwarna hingga kuning pucat, hidroskopol,
kelarutan mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%), larut dalam klorofom.
TEA digunakan sebagai emulgator , kadar 2-4% (Harry, 2013).
2. Asam Stearat
Merupakan zat padat keras mengkilat menunjukkan susunan hablur, putih
atau kuning pucat, mirip lemak lilin, kelarutan praktis tidak larut dalam air, larut
dalam 20 bagian etanol (95%), dalam 2 bagian klorofom, dan dalam 3 bagian eter.
Asam stearat digunakan sebagai emulgator dan konsetrasi yang digunakan adalah
8-20% (Ayang, 2018).
3. Gliserin
Merupakan cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa manis, hanya boleh
berbau khas lemah (tajam dan tidak enak), higroskopis, netral terhadap lakmus.
Digunakan sebagai emollient atau pelembut dengan konsentrasi <30%
(Harry,2013).
4. Metil paraben
merupakan serbuk halus, putih, hampir tidak berbau, tidak mempuyai rasa,
kemudian agak membakar diikuti rasa tebal. Digunakan sebagai pengawet dengan
konsentrasi 0,02-0,3% (Anita,2018).
5. Propil Paraben
merupakan serbuk hablur putih, tidak berbau, tidak berasa. Digunakan
sebagai pengawet dengan konsetrasi 0,01-0,6% (Anita,2018).
6. Aquadest
merupakan cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa
(Laelatul,2018).
7. Vaselin Album
merupakan camputran hidrokarbon setengah padat yang telah diputihkan,
memiliki massa lunak, lengket, bening, putih. Digunakan sebagai zat tambahan dan
basis krim (Ayang,2018).
Skema Kerja
Pembuatan ekstrak kulit buah naga

1 Disiapkan alat dan bahan

2 Dimasukkan ke dalam bejana maserasi

3 Ditambahkan pelarut sebnayak 250 ml

4 Bejana ditutup rapat dan terlindung dari cahaya

Melakukan maserasi selama 5 hari, dengan pengadukan berulang-


5 ulang

6 Menyaring hasil maserasi dengan kain flanel

7 Fitrat diuapkan sampai di dapat ekstrak kental

Melakukan uji bebas pelarut, menimbang hasil ekstrak dan


8 menghitung rendeman
Pembuatan sediaan krim ekstrak kulit buah naga

1 Disiapkan alat dan bahan

2 Ditimbang masing-masing bahan

Dileburkan vaselin album dan asam stearat dalam cawan porselin


3 Ad lebur (campuran 1)

Dileburkan trietanolamin (TEA), nipagin dengan air panas secukupnya


4
(campuran 2)

Dilarutkan metil paraben dan propil paraben dengan air panas secukupnya aduk
5
ad larut (campuran3)
Dimasukkan campuran 1,2 dan 3 kedalam mortir sedikit demi sedikit aduk ad
6 homogen tambahkan gliserin aduk ad homogong

Dimasukkan ekstrak kulit buah naga aduk ad homogen dan tambahkan sisa
7
aquades sedikit demi sedikit.

Dimasukkan ke dalam wadah dan melakukan uji in vitro nilai sun protecting
8
faktor
Evaluasi Sediaan
1. Uji organoleptik
pengamatan dilihat secara langsung, yang meliputi bentuk, warna, dan bau dari
krim yang dihasilkan, krim yang baik memiliki konsistensi setengah padat.
2. Uji homogenitas
dilakukan dengan cara sampel krim dioleskan pada sekeping kaca anti bahan
transparan lain yang cocok, sediaan krim harus menunjukkan susunan yang
homogen, dan tidak terlihat adanya butiran kasar.
3. Uji pH
dilakukan untuk mengetahui kestabilan pH dari sediaan krim. Nilai pH yang
baik adalah 4,5-6,5 atau sesuai dengan nilai pH kulit.
4. Uji daya sebar
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan penyebaran krim
tersebut pada kulit. Standar uji daya sebar yang baik adalah 5-7 cm
dengan luas permukaan 19,625 cm hingga 38,465 cm.
5. Uji daya lekat
dilakukan untuk mengetahui adanya krim melekat pada kulit (standar uji
daya lekat yang baik adalah lebih dari 1 detik).
6. Uji daya proteksi
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana krim dapat memberikan efek
proteksi terhadap iritasi mekanik, panas, dan kimia. Hal ini untuk mencapai
kriteria krim yang baik sehingga dapat memberikan efek terapi yang
diterapkan. Krim yang dapat memberikan daya proteksi baik apabila tidak
tedapat penampakan noda hingga ≥15 menit.
Pembahasan
Produk tabir surya yang mengandung bahan sintesis banyak ditemukan beredar di
pasaran. Produk yang mengandung bahan antioksidan sintesis ini dikhawatirkan akan
berdampak buruk bila digunakan dalam jangka panjang. Beberapa golongan senyawa aktif
seperti flavanoid memiliki kemampuan sebagai pelindungan terhadap sinar UV. Golongan
flavonoid banyak beredar di tanaman termasuk di permukaan kulit contohnya kulit buah
naga merah.
Adapun alasan kelompok kami memilih Bahan dari Formulasi yaitu :
• Kulit buah naga
Senyawa fenolik yang terdapat dalam tumbuhan yang berfugsi melindungi jaringan
tanaman terhadap kerusakan akibat sinar matahari. Kandungan fenolik total yang terdapat
pada kulit buahnya lebih besar dibandingkan buah naga merah. Senyawa fenolik kulit buah
naga merah khususnya golongan flavonoid mempunyai potensi tabir surya karena adanya
gusus kromofor (ikatan rangkap tunggal terkonjugasi) yang mampu menyerap sinar UV baik
UV A maupun UV B sehingga mengurangi intensitasnya pada kulit .
• TEA dan Asam stearat
Salah satu bahan yang biasa digunakan sebagai emulgator dalam sediaan krim adalah
asam stearat dan trietanolamin. Asam stearat digunakan dalam krim yang mudah dicuci
dengan air, sebagai zat pengemulsi untuk memperoleh konsistensi krim tertentu serta untuk
memperoleh efek yang tidak menyilaukan pada kulit. Jika asam stearat digunakan sebagai
pengemulsi, maka umumnya kalium hidroksida atau trietanolamin ditambahkan
secukupnya agar bereaksi dengan 8% sampai 20% asam stearat.
• Gliserin
Humektan yang digunakan dalam formula gel sunscreen ini adalah gliserin. Humektan
dapat berfungsi mempertahankan konsistendi dan stabilitas gel selama masa penyimpanan.
Gliserin dapat mempertahankan kelembaban karena adanya gugus –OH pada strukturnya
yang dapat berinteraksi membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air.
• Methyl paraben & Prophyl paraben
Metil paraben banyak digunakan sebagai pengawet dan antimikroba dalam
kosmetik, produk makanan dan formulasi farmasi dan digunakan baik sendiri atau
dalam kombinasi dengan paraben lain atau dengan antimikroba lain. Pada kosmetik,
metil paraben adalah pengawet antimikroba yang paling sering digunakan. Jenis
paraben lainnya efektif pada kisaran pH yang luas dan memiliki aktivitas
antimikroba yang kuat. Metil paraben sering dicampur dengan bahan tambahan yang
berfungsi meningkatkan kelarutan. Kemampuan pengawet metil paraben
ditingkatkan dengan penambahan propilen glikol.

• Vaselin album
Basi vaselin album memiliki sifat yaitu memberikan kestabilan optimum pada
beberapa zat aktif dan sebagai emollient yang mampu mempertahankan kelembapan
kulit
Kesimpulan

Sunscreen merupakan senyawa kimia yang mengadopsi dan atau

memastikan radiasi sehingga melemahkan sinar UV sebelum terpenetrasi

dalam kulit. Formulasi sunscreen dari ekstrak kulit buah naga dengan

konsentrasi FI 0,64% , FII 0,5% , dan FIII 0,4%,.

Adapun bahan tambahan yang digunakan yaitu TEA, Asam stearat,

Gliserin, Metil paraben, Propil paraben, Vaselin album, dan Aquadest. Evaluasi

Sediaan Sunscreen Lotion dari ekstrak kulit buah naga ( Hylocereus polyrhizus )

meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat,

dan uji proteksi.


Perhitungan Bahan
• formula 1
Ekstrak kulit buah naga 0,64% = ˣ 10 = 0,064 ml
TEA 4% = ˣ 10 = 0,04 g
Asam stearat 20% = ˣ 10 = 2 g
Gliserin 15% = ˣ 10 = 1,5 g
Metil paraben 0,2% = ˣ 10 = 0,02 g
Propil paraben 0,5% = ˣ 10 = 0,05 g
Vaselin album 20% = ˣ 10 = 2 g
Aquadest 10 g = 10 - (0,064+0,04+2+1,5+0,02+0,05+2)
= 5,664 ml
• Formula 2
Ekstrak kulit buah naga 0,5% = ˣ 10 = 0,05 g
TEA 3% = ˣ 10 = 0,3 ml
Asam stearat 15% = ˣ 10 = 1,5 g
Gliserin 15% = ˣ 10 = 1,5 g
Metil paraben 0,2% = ˣ 10 = 0,02 g
Propil paraben 0,5% = ˣ 10 = 0,05 g
Vaselin album 15% = ˣ 10 = 1,5 g
Aquadest 10 = 10 - (0,05+0,3+1,5+1,5+0,02+0,05+1,5)
= 5,08 ml
• Formula 3
Ekstrak kulit buah naga 0,4% =ˣ 10
TEA 2% = ˣ 10 = 0,2 g
Asam stearat 10% = ˣ 10 = 1 g
Gliserin 15% = ˣ 10 = 1,5 g
Metil paraben 0,2% = ˣ 10 = 0,02 g
Propil paraben 0,5% = ˣ 10 = 0,05 g
Vaselin album 10% = ˣ 10 = 1 g
Aquadest 10 g = 10 – (0,04+0,2+1+1,5+0,02+0,05+1)
= 15,53 ml
DAFTAR PUSTAKA
Anita Dwi Puspitasari, dkk.2018. Formulasi Krim Tabir Surya Ekstrak Etanol Daun Kersen
(Mungtingia calabura L) untuk Kesehatan Kulut. Semarang : Jurnal Formulasi Krim
Tabir Surya.
Ayang Tiara Wardhani, 2018. Optimasi Formula Krim Kombinasi Ekstrak Kulit Buah Naga
Super Merah (8%, 10%, 12%) (Hylocereus costaricenses) dan Vitamin E dengan
emulgator Tween 80 Span 20 . Malang : Fakultas Ilmu Kesehatan Muhammadiyah.
Fatimah Lahtifah. 2018. Sediaan Kosmetika. Jakarta : PT Gramedia
Harry Setiawan, 2013. Formulasi Sediaan Krim Antibakteri Staphylococcus aureus dengan
Bahan Aktif Serbuk Ekstrak Buah Nanas (Ananas comoscus (L). Merr). Bandung :
Universitas Alam Bandung.
Wasito WWH, Susilowati SS. 2018. Stabilitas Fisik dan Pengukuran Nilai Sun Protection
Factor Sediaan Tabir Surya pada kondisi penyimpanan dengan Spektrofotometri.
Purwokerto : Universitas Jendral Soedirman.

Anda mungkin juga menyukai