Pengembangan Media Tik

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

Konsep Dasar

Media dan
Teknologi Informasi
Komunikasi
• Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang
Hakikat Media menjembatani interaksi antarpeserta didik, peserta
didik dengan guru, dan peserta didik dengan sumber
Pembelajaran belajar, sehingga pesan berupa informasi atau
pengetahuan dapat diterima oleh peserta didik
Kata media berasal dari bahasa latin yang
• Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu
merupakan bentuk jamak dari kata “medium”
proses belajar mengajar yang dapat digunakan untuk
yang secara harfiah memiliki arti “perantara”
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
atau “pengantar” pesan dari sumber pesan kemampuan atau keterampilan peserta didik
kepada penerima pesan (Heinich, 2002). sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar
yang efektif.

Pembelajaran merupakan interaksi antarpeserta


didik, peserta didik dengan guru, dan peserta
didik dengan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar (Kemdikbud, 2014).
Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, yakni
• Guru sebagai komunikator
• Bahan pembelajaran sebagai pesan
• Media pembelajaran sebagai pembawa pesan
• Peserta didik sebagai komunikan, dan
• Tujuan pembelajaran

Dengan demikian, media pembelajaran merupakan komponen


integral dari sistem pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan dari
proses pembelajaran. Tanpa media pembelajaran, proses belajar
mengajar tidak dapat terjadi secara optimal karena media
pembelajaran memuat informasi yang dapat berupa pengetahuan
maupun menjadi sarana bagi peserta didik untuk melakukan
aktivitas belajar.

—SOMEONE FAMOUS
TEKNOLOGI
INFORMASI
KOMUNIKASI
HAKIKAT TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI
(TIK)
Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) merupakan suatu program sebagai alat bantu untuk
memanipulasi dan menyampaikan informasi. Secara umum, TIK mencakup dua aspek yakni teknologi
informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan
proses, penggunaan, manipulasi, dan pengelolaan informasi, sedangkan teknologi komunikasi meliputi
segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke perangkat lainnya. Dengan demikian, TIK mencakup semua teknologi yang
dapat digunakan untuk menyimpan, mengolah, menampilkan, dan menyampaikan informasi dalam
proses komunikasi.
Perkembangan Information and Communication Technology
(ICT) atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam
beberapa dekade terakhir berjalan sangat cepat .

Dalam menyikapi perkembangan dan kemajuan ICT


tersebut, para dosen dan guru dituntut untuk menguasai
teknologi (ICT) agar dapat mengembangkan materi-materi
pembelajaran berbasis ICT dan memanfaatkan ICT sebagai
media pembelajaran. Tujuannya adalah untuk memberikan
kemudahan dan kesempatan yang lebih luas kepada pelajar
dalam belajar.
Kehadiran dan kemajuan ICT di era
komunikasi global dewasa ini telah
memberikan peluang dan perluasan
interaksi antara dosen/guru/pakar dan
(maha)siswa, dan sumber-sumber belajar
dapat terjadi kapan saja dan di mana saja
tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Selain itu, dengan bantuan ICT proses


penyampaian dan penyajian materi
pembelajaran maupun gagasan dapat
menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
Di sisi lain, kehadiran ICT sebagai teknologi
baru memberikan tantangan kepada para dosen
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya ICT, telah
memperkaya sumber dan media pembelajaran dalam berbagai bentuk
seperti buku teks, modul, transparansi OHP, slide Power Point,
gambar/foto, animasi, film/video, siaran televisi, siaran radio,
hiperteks, halaman Web, program pembelajaran berbantuan komputer,
dan software aplikasi pendukung pembelajaran, maka dosen/guru yang
profesional harus mampu memilih, mengembangkan dan memanfaatkan
berbagai jenis media pembelajaran dengan memanfaatkan kecanggian ICT
tersebut.
ICT dalam Pembelajaran

ICT atau TIK mencakup semua


teknologi yang dapat digunakan
untuk menyimpan, mengolah,
menampilkan, dan menyampaikan
informasi dalam proses komunikasi.
Yang termasuk teknologi ini adalah:
1. Teknologi komputer, baik perangkat
keras (hardware) maupun perangkat lunak
2. Teknologi multimedia, seperti (software) pendukungnya. Di dalamnya
kamera digital, kamera video, player termasuk prosesor (pengolah data), media
suara, player video,dll. penyimpan data/informasi (hard disk, CD,
DVD, flash disk, memori, kartu memori, dll.),
alat perekam (CD Writer, DVD Writer), alat
input (keyboard, mouse, scanner, kamera, dll.),
dan alat output (layar monitor, printer,
proyektor LCD, speaker, dll.).

3. Teknologi telekomunikasi,
telepon, telepon seluler,
faksimail. 4. Teknologi jaringan komputer, baik perangkat keras
(LAN, Internet, WiFI, dll.), maupun perangkat lunak
pendukungnya (aplikasi jaringan) seperti Web, e-mail,
HTML, Java, PHP, aplikasi basis data, dll.
1. ICT sebagai Alat Bantu (Media) Pembelajaran

Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran juga mendukung teori socioconstructivism,


yakni siswa memperoleh pengalaman belajar se cara bersama-sama dengan
siswa lain atau melalui interaksi dengan para pakar dengan media komunikasi
berbasis ICT. Perkembangan terkini adalah pemanfaatan ICT secara terpadu di
dalam pembelajaran yang memadukan berbagai keterampilan dan fungsi ICT di
dalam proses belajar mengajar. Penggunaan ICT sebagai media pembelajaran
dapat berbentuk file slide Power Point, gambar, animasi, video, audio, program
CAI (computer aided instruction), program simulasi, dan lain-lain.
Penggunaan media berbasis ICT memberikan beberapa keuntungan,
antara lain:
 Memvisualisasikan konsep-konsep abstrak,
 Mempermudah memahami materi-materi yang sulit,
 Mensimulasikan proses yang sulit dilakukan secara manual
 Menampilkan materi pembelajaran dalam berbagai format
(multimedia) sehinggamenjadi lebih menarik, dan terbaru (up
to date) dari berbagai sumber,
 Memungkinkan terjadinya interaksi antara pebelajar dan materi
pembelajaran,
 Mengakomodir perbedaan kecepatan dan gaya belajar siswa,
 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan tenaga,
 mendukung perubahan peran guru ke arah yang positif
sebagai fasilitator dan mediator, dari posisi semula sebagai satu-
satunya sumber pengetahuan,
 Meningkatkan keterampilan individu penggunanya.
2. ICT sebagai Sarana/Tempat Belajar
Di era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini, kegiatan belajar tidak hanya dapat dilakukan di dalam kelas atau
perpustakaan. Kemajuan dunia ICT (khususnya Internet) telah memberikan kemungkinan membuat kelas maya (virtual class)
dalam bentuk e-learning, di mana seorang dosen/guru dapat mengelola proses pembelajaran dan (maha)siswa dapat melakukan
aktivitas belajar sebagaimana yang dilakukan di dalam kelas. Dengan e-leraning, aktivitas belajar seperti membaca materi
pembelajaran, mengerjakan soal-soal dan tugas, berdiskusi dengan sesama teman maupun dosen/guru, melakukan ekperimen
semua dalam bentuk simulasi,dan lain-lain.

Sekarang sudah tersedia banyak pilihan software aplikasi e-learning yang dapat dibeli secara
komersial (seperti Blackboard) atau diambil secara gratis dari Internet (misalnya Moodle,
Manhattan Virtual Class, Claroline, Atutor, dll.). Selain e-learning yang dikembangkan
menggunakan software aplikasi khusus tersebut, beberapa situs Web juga menyediakan
fasilitas e-learning yang dapat diakses oleh umum. Salah satu contoh situs di
Indonesia yang menyediakan fasilitas e-learning adalah situs Edukasi Net (http://e-
dukasi.net) yang menyediakan materi pelajaran sekolah mulai dari SD sampai SLTA (SMU
dan SMK) secara interaktif, meski dengan fasilitas yang terbatas.
3. ICT sebagai Sumber Belajar
Perkembangan ICT yang pesat tidak hanya dalam bentuk teknologi saja, namun juga dalam bentuk isi (content). Pada satu
sisi para ahli telah mengembangkan teknologi yang memudahkan para pakar untuk menyajikan dan menyampaikan
pengetahuan, di sisi lain para pakar dalam berbagai bidang sudah banyak yang menyumbangkan dan menyebarkan
pengetahuannya melalui berbagai media seperti CD, DVD, Internet (Web), baik secara individu maupun secara
kolektif.Beberapa contoh sumber belajar berbasis ICT adalah ensiklopedi Britanica (dalam bentuk DVD maupun Web),
MicrosoftEncarta (dalam bentuk DVD dan Web), dan ensiklopedi gratis Wikipedia (www.wikipedia.org) yang berkembang
sangat pesat.
Dengan tersedianya sumber-sumber informasi yang sangat melimpah di Internet, untuk mempermudah pencarian informasi
tertentu yang diiinginkan, seseorang dapat menggunakan fasilitas mesin pencari (search engine). Salah satu mesin pencari yang
sangat populer sekarang adalah Google (www.google.com).Selain mendapatkan pengetahuan melalui sumber-sumber belajar
yang siap pakai di Internet, seseorang juga dapat bertanya kepada orang lain, termasuk para pakar dalam bidang tertentu,
melalui e-mail atau forum-forum diskusi.
4. ICT sebagai Sarana Peningkatan Profesionalisme

Perkembangan ICT yang ada dewasa ini juga memberikan kemudahan bagi para dosen dan guru untuk
meningkatkan profesionalisme. Selain dengan meningkatkan keterampilannya dalam menggunakan ICT
dan memanfaatkanya untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pembelajaran, para dosen dan
guru juga dapat meningkatkan wawasan dan
pengetahuannya, baik pengetahuan bidang ilmunya yang up todate, pengetahuan tentang teori-teori
belajar dan metode pembelajaran terbaru, hasil-hasil penelitian dalam bidang ilmunya maupun
penelitian pendidikan oleh peneliti lain. Selain itu, dengan memanfaatkan ICT para dosen dan guru
dapat berkomunikasi dengan sejawat maupun pakar untuk berdiskusi tentang permasalahan-
permasalahan pembelajaran yang dihadapinya.
D. Memanfaatkan atau Mengembangkan Sendiri Media
Pembelajaran?
Ditinjau dari kesiapan untuk digunakan, media pembelajaran Memanfaatkan media pembelajaran yang sudah ada mungkin
dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni media yang lebih mudah, namun apabila tidak tersedia media
sudah tersedia dan siap dimanfaatkan (media by utilization) pembelajaran yang sesuai, maka dosen/guru harus
dan media yang diperlukan namun belum tersedia sehingga mengembangkan sendiri media pembelajaran yang
perlu dirancang dan dikembangkan secara khusus untuk diperlukan. Mungkin kemudian akan muncul kendala
tujuan pembelajaran tertentu. Media pembelajaran dalam produksinya, baik dari sisi biaya, waktu, maupun sumber
kelompok pertama dapat berupa media komersial yang daya. Sebagai pertimbangan jika muncul kendala demikian
dikembangkan oleh industri media atau media yang dapat diperoleh adalah sejauh mana kualitas media yang diperlukan, sehingga
secara gratis dari Internet atau dari pengembangnya langsung. Di dapat dikembangkan media yang dari segi biaya dan waktu
dalam memanfaatkan media pembelajaran yang sudah ada, dosen efisien, namun dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran secara
maupun guru harus melakukan pemilihan yang tepat media yang efektif. Setelah diyakini perlunya menggunakan media yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dalam dapat membantu pencapaian tujuan pembelajaran, dosen/guru
hal ini, Strauss dan Frost (1999, dikutip dalam Craig L. Scanlan, dapat melakukan langkah-langkah di dalam proses
tt) mengidentifikasi sembilan faktor kunci yang perlu pengembangan pembelajaran, yang di dalamnya mencakup
dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran, yakni: pemilihan dan pemanfaatan media yang sesuai
(1) kendala sumber daya lembaga, (2) kesesuaian dengan materi
pembelajaran, (3) karakteristik pebelajar, (4) sikap dan tingkat
keterampilan dosen/guru, (5) tujuan pembelajaran, (6)
hubungan dalam proses pembelajaran, (7) lokasi pembelajaran,
(8) waktu pembelajaran (sinkron atau asinkron), dan (9)
tingkat kekayaan media
Beberapa Model Pengembangan Media
1. Borg via Sigit (2006: 44-45), menyarankan sepuluh langkah dalam model Research and Development (R&D), yaitu: (1)
melakukan pengumpulan informasi; (2) melakukan perancangan; (3) mengembangkan bentuk produk awal; (4) melakukan uji
coba lapangan permulaan; (5) melakukan revisi terhadap produk utama; (6) melakukan uji coba lapangan utama; (7) melakukan
revisi terhadap uji lapangan utama; (8) melakukan uji lapangan operasional; (9) melakukan revisi terhadap produk akhir; dan
(10) mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk .

2. Model pengembangan menggunakan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) yang biasa
digunakan oleh para perancang dan pengembang pelatihan. Selain itu masih banyak model pengembangan media lainnya yang dapat di
adaptasi oleh guru
E. Perangkat Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT

Secara umum, perangkat yang diperlukan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT meliputi perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras dapat berupa: komputer, scanner, speaker, microfon,
CDROM, DVDROM, flashdisk, kartu memori, kamera digital, kamera video, dan sebagainya. Pada saat ini tersedia banyak
pilihan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT. Software
pengembangan media pembelajaran sangat beragam, mulai dari software umum sampai software khusus pengembangan
media. Berikut adalah beberapa contoh software dan kegunaannya.
1. MS Word: dapat digunakan untuk membuat tampilan tekstual (berupa tulisan) maupun gambar
2. MS Power Point: dapat digunakan untuk membuat slide presentasi, mempunyai kemampuan menampilkan teks, suara,
animasi, video, serta untuk membuat media interaktif dengan fasilitas hyperlink yang dimiliki.
3. MS Excel: software pengolah lembar data, dapat digunakan untuk membuat media yang berupa grafik, maupun untuk
membuat simulasi.
4. Software untuk menggambar dan mengolah citra seperti MS Paint, Correl Draw, dll.
5. Software pengolah video seperti MS Movie Maker, VideoLiead, dll.
6. Software pengolah suara seperti MS Sound Recorder
7. Software untuk membuat animasi flash seperti Macromedia Flash
8. Bahasa pemrograman umum seperti Pascal, Delphi, Visual Basic, Java, dan lain-lain
9. Software-software aplikasi khusus seperti MATLAB, MAPLE, Grapes (Graphics Presentastion and Experiment), CaR
(Compass and Ruler), GeoGebra (Geometry and Algebra), Cabri Geometry, Geometer Sketspad, dll.
Tugas
1. Sejauh ini media pembelajaran apa saja yang sudah pernah anda gunakan baik itu berbasis ICT/TIK ataupun non-TIK selama
menjadi siswa ataupun mahasiswa yang diberikan oleh pengajar anda ataupun anda akses sendiri ?

2. Sudah pernah kah anda membuat secara langsung media pembelajaran berbasis TIK sebelumnya selama proses perkuliahan ? Jika
sudah, media pembelajaran seperti apa yang sudah pernah anda buat ?

3. Menurut anda seberapa penting pengembangan media ini bagi seorang calon pendidik ?

Jawaban dikirim paling lambat jam 19.00 hari ini

Terima kasih
Tugas Pada Pertemuan 3 dan sebagai daftar hadir adalah masing2
sudah melaporkan 10 Judul2 artikel dengan topik yang berbeda
terkait Media pembelajaran berbasis TIK yang dianalisis dan
dipresentasikan di pertemuan 4
THANKS!
Do you have any questions?
Follow the project updates

[email protected]
+91 620 421 838
yourcompany.com

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai