Proposal Fix

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA

INTERAKTIF SEBAGAI SARANA EDUKASI


DINI PENGELOLAAN AIR BERSIH DENGAN
BAB I METODE MSL TERINTEGRASI MATERI
KOLOID
BAB II
YOLANDA EKA PUTRI
NPM :186120494
BAB
III

Program Studi Pendidikan Kimia


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Riau
Latar Belakang
Perkembangan industri yang sangat signifikan di Indonesia yang menimbulkan
berbagai dampak positif serta negatif terhadap kehidupan. Salah satu dampak dari
perkembangan ini adalah menurunnya kualitas air bersi yang disebabkan oleh
BAB I
pencemaran limbah.
Untuk menangani masalah pencemaran inilah banyak dilakukan cara penanganan air
B II bersih secara fisika, kimia maupun biologi. Salah satu upaya adalah penerapan
metode Multi Soil Layering untuk pengelolaan air bersih
AB
II
Multi Soil Layering merupakan salah satu metode yang memanfaatkan
tanah sebagai media penyerap dengan harga yang sangat terjangkau
Melakukan pengembangan multimedia interaktif sebagai sarana edukasi dini kepada
siswa dalam proses pengelolaan air bersih menggunakan metode MSL yang di
integrasikan kedalam materi koloid

Sehingga siswa mampu menerapkan proses pengelolaan air bersih


dengan metode MSL dengan prinsip dasar koloid
IDENTIFIKASI MASALAH

BAB I Belum dilakukan pengelolaan limbah industri yang tepat sebelum dilakukan
pembuangan ke lingkungan
B II
Tingginya kandungan pengotor pada perairan tercemar limbah industri

AB
II
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tata cara pengelolaan air bersih

Belum tersedianya multimedia interaktif yang tepat sebagao sarana edukasi dini
pengelolaan air bersih
Rumusan Tujuan Penelitian
Masalah
BAB I

1) Rumusan Masalah 1 1) Tujuan Penelitian 1 Untuk


B II
bagaimana keefektifan metode mengetahui tingkat keefektifan
Multi Soil Layering dalam dari metode Multi Soil Layering
AB melajukan penyerapan dalam melakukan penyerapan
II terhadap perairan yang pengotor perairan tercemar
tercemar limbah industri ? limbah industri

2) Rumusan Masalah 2 2) Tujuan Penelitian 2 mengetahui


Bagaimana tingkat kevalidan tingkat kevaldan dari
multimedia interaktif berbasis pengembangan multimedia
Problem Based Learning pada interaktif pada materi koloid
materi koloid dalam dalam pembelajaran kimia
pembelajaran kimia ?
Manfaat
Penelitian
MANFAAT PRAKTIS MANFAAT PRAKTIS
BAB I Bagi Siswa, diharapkan dapat
Tersedianya sebuah multimedia
menjadi sebuh sumber alternatif
interaktif sebagai sarana edukasi dini
dalam yang menunjang proses
B II terhadap pengelolaan air bersih pada
pembelajaran
parairan yang tercemar limbah industri

AB
II
MANFAAT PRAKTIS MANFAAT PRAKTIS
Bagi Pendidik, Dapat menajdi Bagi Peneliti, dapat
sumber referensi untuk menambah wawasan serta
meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan serta mampu
penggunaaan multimedia interaktif mengaplikasikannya
dalam proses pembelajran, serta
menjadi alat bantu ajar pada proses
pembelajaran
Spesifikasi Produk
Produk yang dikembangkan berupa
multimedia interaktif pada materi
BAB I koloid dengan menggunakan model
Pembelajaran berbasis masalah.
pengembangan dilakukan sesuai Multimedia interaktif di
B II dengan RPP mata pelajaran kimia kembangkan melalui penelitian
secara utuh dalam satu Kompetensi dan pengembangan yang
dasar mengadopso model
AB
II pengembangan Alessi & Trollip

Pembuatan multimedia interaktif ini


menggunakan software abode flash
Cs 6 dengan menggunakan fitur
interaktif yang menarik serta di isi
dengan animasi dan video
pembelajaran yang relevan dengan
kompetensi dasar
Penelitian Relevan
Jurnal oleh
Skripsi oleh Arief Yandra Putra dan
BAB I
Sarip Hidayat Fitri Mairiziki
2017 2020
B II
“Pengembangan “Efektifitas Laju Alir
Media Sistem Multi Soil
AB Pembelajaran Layering (Msl)
II Berbasis Android Terhadap reduksi Kadar
Untuk Mahasiswa COD, BOD, dan
Pada Materi Kesadahan Pada Air
Elektrokimia” Tanah Di Desa Teluk
Nilap Kecamatan
Babussalam, Rokan Hilir

Penelitian Relevan
Jurnal oleh
BAB I Jurnal oleh
Ismalik Perwira
Salmariza Sy dan
Admaja dan Eko
Sofyan
B II Marpaji
2011
2016
“Aplikasi Metoda
AB “pengembangan
MSL (Multi Soil
II Multimedia
Layering) Untuk
Pembelajaran Praktik
Mengelola Air
Individu Instrumen
Limbah Industri
Pokok Dasar Siswa
Edilble Oil”
SMK Di Bidang
Keahlian Karawitan”
Kajian Teori
Makhluk hidup akan menghasilkan bahan buangan,
bahan buangan inilah yang disebut dengan limbah. TEORI
B I Limbah yang dihasilkan dalam jumlah besar akan
1
menimbulkan permasalahan pada lingkungan tanah,
air maupun udara. Limbah dapat berupa bahan
BAB II buangan dalam bentuk padat, cair, maupun gas
(Suyasa, 2015)
AB
Upaya dalam pemenuhan kebutuhan air oleh manusia
II
dalam memanfaatkan air yang berada dalam tanah, air
permukaan ataupun air yang di tampung langusung
dari air yang banyak digunakan, hal ini karenakan air TEORI
tanah memiliki beberapa kelebihan dari air dari 2
sumber lainnya. Air yang bersumber dari dalam tanah
ini memiliki kualitas yang lebih baik serta pengaruh
rusaknya kualitas air akibat pencemaran juga relatif
kecil
Kajian Teori
Metode Multi Soil Layering atau yang lebih dikenal
dengan metode MSL merupakan salah satu metode TEORI
B I yang digunakan sebagai metode pengelolaan air
1
bersih yang memanfaatkan tanah sebagai media
utama yang berfungsi sebagai penyisihan pencemar
BAB II (Haribowo et al., 2019).

AB multimedia secara terminologis merupakan sebuah


II kombinasi dari beberapa media dalam bentuk teks,
animasi, gambar, audio, video dan media lainnya TEORI
secara terpadu serta sinergi melalui sebuah perangkat 2
lunak yang terhubung pada komputer maupun
smartphone untuk mencapai tujuan tertentu (Herman
Dwi Surjono, 2017).
Metode Penelitian Tahap I
Penelitian akan dilaksanakan pada Laboratorium Dasar Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan program Studi Pendidikan Kimia Universitas Islan Riau
B I selama 2 bulan

B II Bahan dan Alat yang digunakan

Bahan yang digunakan HNO3 limbah kulit pisang, eceng gondok, ampas tebu
BAB
III
Alat yang digunakan antaralain 1 unit bak dengan bahan akrilik dengan ukuran
60 x 15x 60 cm
Metode Penelitian Tahap I

B I
Pengambilan Sampel

B II Teknik pengambilan sampel didasari pada pengambilan sampel yang


telah dilakukan pada peneliti terdahulu yang merujuk pada titik
pengambilan sampel
BAB
III

Analisis data penelitian tahap I:


Perbandingan data Perkemkes No.416 Tahun 1990
Metode Penelitian Tahap II
Penelitian dilakukan di SMA
B I Negri 2 Pujud Kabupaten
Rokan Hilir

B II
Model pengembangan yang diadobsi dari model yang dikembangkan oleh
Alessi & Trollip dengan melalui 3 tahpan pengembangan
BAB
III 1. Planing
2. Desain
3. development
Metode Penelitian Tahap II
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian Seluruh Siswa Kelas Xi SMA Negri 2 Pujud yang terdiri dari 2
B I
kelas dengan jumlah 64 kelas

B II Sampel penelitian di ambil dengan purposive sampling dengan jumlah 32 orang


dengan pertimbangan 8 siswa dengan peringkat teratas dan 8 siswa peringkat
terbawah dari setiap kelas
BAB
III
Intrumen Penelitian
• Intrumen alpha test ( lembar Validasi) Teknik
• Instrumen beta test ( angket respon siswa ) pengumpulan data
• Validasi
• Angket
Metode Penelitian Tahap II

B I

B II Teknik Analisis data


Analisis data instrumen alpha menggunakan skala Guttmen

BAB
III Ketercapaian tahap ini hingga memperoleh persentase 100% pada setiap
penilaian validator
Metode Penelitian Tahap II
Teknik Analisis data
Analisis data instrumen beta test menggunakan skala likkert
B I

B II

Ketercapauan dari tahap ini persentasi yang di dapatkan di


BAB urutkan dalam interval tabel berikut :
III No Interval Skor (%) Kategori

1 81 – 100 Sangat Baik

2 61 – 80 Baik

3 41 – 60 Cukup

4 21 – 40 Kurang

5 0 – 20 Sangat Kurang
BAB I

BAB II Terima Kasih....


BAB
III

Anda mungkin juga menyukai