MATERI

SISTEM KELISTRIKAN
SEPEDA MOTOR

1
 Komponen Dasar Sepeda Motor,
Dibagi Menjadi 3 Kelompok Besar

B. KELISTRIKAN
C. MESIN
A. RANGKA

2
BANYAK MEKANIK TAKUT/ ENGGAN
MENANGANI MASALAH DI
SISTEM KELISTRIKAN ?

3
Beberapa Alasan
Mekanik Enggan Menangani Permasalahan
Sistem Kelistrikan :

1. WAKTU PERBAIKANNYA LAMA

2. BIAYA JASA PERBAIKAN MURAH

3. KURANG MENGUASAI SISTEM KELISTRIKAN

4
 MEKANIK TIDAK BOLEH
MEMILIH-MILIH KONSUMEN.
MEKANIK HARUS SIAP,
APAPUN KONDISI KERUSAKAN SEPEDA
MOTOR YANG AKAN DITANGANI

5
 UNTUK ITU,
SIMAK MATERI INI DAN
JANGAN RAGU UNTUK MENANYAKAN
APAPUN TERKAIT DENGAN MATERI SISTEM
KELISTRIKAN INI

6
UNTUK BISA MENGANALISA DAN MENGATASI
PERMASALAHAN ATAU TROBLE DI SISTEM
KELISTRIKAN, MEKANIK HARUS :

1. Menguasai Jalur Skema Sistem Kelistrikan

2. Menguasai Cara Kerja Dan Fungsi Komponen
3. Menguasai Cara Pemeriksaan Komponen

7
 GAMBAR SIMBOL SISTEM KELISTRIKAN

PERSAMBUNGAN
ACCU
MASSA KONDENSOR

eeeeee

eeeeee
eeeeee
SAKLAR

REGULATOR KUMPARAN KOIL

BUSI 8
LAMPU
 SISTEM PENERANGAN

SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR,

DAPAT DIKELOMPOKAN MENJADI
4 BAGIAN : SISTEM BEBAN

SISTEM PENGISIAN

SISTEM PENGAPIAN

9
 SISTEM PENERANGAN :

FUNGSI SISTEM PENERANGAN :

1. Memberikan Penerangan Bagi Pengendara Disaat Senja/

MALAM Hari.

2. Memberikan Tanda atau Informasi Bagi Pengendara Lain.

10
 Speedometer (all type)

STANDART SISTEM PENERANGAN

SAAT SISTEM BERFUNGSI :

SAKLAR DI ON KAN
1. LAMPU PENERANGAN SPEEDOMETER
HIDUP
2. LAMPU KOTA DEPAN HIDUP
3. LAMPU BELAKANG HIDUP
Lampu kota Belakang
SAKLAR DIMMER MEMILIH :
4. LAMPU KEPALA JAUH/ DEKAT HIDUP
11
SISTEM PENERANGAN DI BEDAKAN MENJADI 2 JENIS
BERDASARKAN SUMBER ARUS YANG DIGUNAKAN :

1. Sistem Penerangan AC
Lampu penerangan bisa berfungsi saat motor hidup
Sumber arus didapat dari Spull dan Putaran Magnit.
Contoh : Honda Supra, Suzuki Shogun, Yamaha Vega

2. Sistem Penerangan DC
Lampu penerangan ini bisa berfungsi meskipun motor mati.
Sumber arus didapat dari baterai/ accu / sistem Pengisian.
Contoh : Honda Megapro, Tiger, Suzuki Thunder

12
 SISTEM
PENERANGAN AC

13
 REGULATOR;
merubah arus AC ke DC
untuk pengisian accu dan
Distabilkan arusnya agar
lampu tidak putus
GENERATOR;
menghasilkan arus
listrik AC (listrik
Rumah)

Speedometer (all type) Lampu kota Belakang

Lampu Depan Jauh/Dekat 14

 FUNGSI DAN NAMA KOMPONEN SISTEM
PENERANGAN AC :

1. Magnit Dan Spull Penerangan : Pembangkit Arus Input

2. Regulator Rectifier/ Kiprok : Mengubah Arus AC Ke DC
Dan Menstabilkan Arus
3. Saklar On – Off Lampu Penerangan : Memutus Dan
Menyalakan Lampu Penerangan
4. Saklar Dimmer : Menutus Dan Menyalakan Lampu Dim
5. Lampu Penerangan di Spedometer, Kota Depan –
Belakang, lampu kepala.

15
SKEMA RANGKAIAN SISTEM PENERANGAN AC
TYPE HONDA SUPRA :

Coklat
Kuning
Magnit & Spull
Ke ACCU
M
Putih

Kiprok

Hijau Putih

Hijau

Hijau
Biru

16
SISTEM PENERANGAN AC
Arus yang mengalir ke lampu penerangan akan SEMAKIN
BESAR SEIRING DENGAN NAIKNYA PUTARAN MESIN,
SEHINGGA ARUS HARUS DI REGULASI/ DISTABILKAN
AGAR TIDAK MEMBUAT LAMPU PUTUS,
Untuk itu dalam skema sistem Penerangan AC, jalur kabel
input arus warna kuning terdapat jalur paralel yang
terhubung dengan kiprok

17
 SISTEM
PENERANGAN DC

18
 GENERATOR;
menghasilkan arus REGULATOR;
listrik AC (listrik merubah arus AC ke
Rumah) DC utk pengisian accu
dan
Distabilkan arusnya
agar lampu tidak putus

Lampu Depan Jauh/Dekat

Speedometer (all type) Lampu kota Belakang

19
Skema Rangkaian Sistem Penerangan DC
Type Honda Megapro :
Kontak Coklat
Merah

Fuse

Kuning 1
ACCU

Kiprok
Hijau Putih
Kuning 2 Hijau

Biru

20
FUNGSI DAN NAMA KOMPONEN SISTEM PENERANGAN DC :

1. Magnit Dan Spull Pengisian : Pembangkit Arus Input

untuk Sistem Pengisian
2. Regulator Rectifier/ Kiprok : Mengubah Arus AC Ke DC
Dan Menstabilkan Arus
3. Fuse = Sekering : Pengaman Sistem
4. Kontak : Memutus Dan Menghubungkan Arus Dari Accu
5. Saklar On – Off Lampu Penerangan : Memutus Dan
Menyalakan Lampu Penerangan
6. Saklar Dimmer : Menutus Dan Menyalakan Lampu Dim/
jauh
7. Lampu Penerangan di Spedometer, Kota Depan –
Belakang, lampu kepala

21
SISTEM PENGISIAN

22
FUNGSI SISTEM PENGISIAN :

1. MENSUPLAI ARUS KE SISTEM BEBAN

2. MENSTABILKAN ARUS YANG MASUK KE SISTEM BEBAN,

PENERANGAN, PENGAPIAN DC

23
SISTEM PENGISIAN
REGULATOR;
merubah arus AC ke
DC utk pengisian accu
GENERATOR;
menghasilkan arus
listrik AC (listrik rumah)

AKI;
tempat penyipanan
arus DC untuk:
pengapian
(menghasilkan
Api di busi) dan beban
( klakson,lampu.
Speedometer,electric
stater )

24
SISTEM PENGISIAN UMUMNYA TERBAGI 3 JENIS :

1. SISTEM PENGISIAN 1/2 GELOMBANG

SISTEM PENGISIAN INI DITERAPKAN PADA
SEPEDA MOTOR DENGAN SISTEM
PENERANGAN AC

2. SISTEM PENGISIAN 1 GELOMBANG

SISTEM PENGISIAN INI DITERAPKAN
PADA SEPEDA MOTOR DENGAN SISTEM
PENERANGAN DC

3. SISTEM PENGISIAN 3 GELOMBANG

SISTEM PENGISIAN INI DITERAPKAN
PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA VIXION

25
SKEMA SISTEM PENGISIAN 1/2 GELOMBANG

Kuning
Sekering
Magnit
Putih Hijau
Baterai
Merah

Hitam
Ke Sistem Beban
Kiprok Kontak

26
FUNGSI DAN NAMA KOMPONEN SISTEM PENGISIAN :

1. Magnit Dan Spull Pengisian : Pembangkit Arus AC

sebagai Arus Input untuk Sistem Pengisian

2. Regulator Rectifier/ Kiprok : Mengubah Arus AC Ke

DC Dan Menstabilkan Arus

3. Fuse = Sekering : Pengaman Sistem

4. Accu/ Baterai : Menyimpan Arus Sementara

5. Kontak : Memutus Dan Menghubungkan Arus Dari

Accu Ke Sistem Yang Membutuhan Arus DC

27
SKEMA SISTEM PENGISIAN 1 GELOMBANG

Kontak
Merah

Fuse
Ke CDI

Kuning 1
Hijau ACCU

Ke Sistem Beban
Hitam

Kiprok
Hijau
Kuning 2

28
 PEMERIKSAAN SISTEM PENGISIAN :

KONDISI SISTEM PENGISIAN

DALAM KEADAAN BAIK APABILA : Avometer DCVolt
Arus Dc Yang Mengalir Ke Baterai > Dari
12 DCVolt dan < DARI 14,5 DCVolt
Pada Rpm Mesin Tinggi
+ -

Kuning
Sekering

Magnit

Putih Baterai
Merah
Hijau

Hitam
Ke Sistem Beban

Kiprok Kontak

29
PERMASALAHAN PADA SISTEM PENGISIAN :

1. LOW CHARGER : ARUS PENGISIAN KURANG DARI STANDAR

AKIBAT : ACCU DROP DAN SISTEM BEBAN BERMASALAH

2. STANDAR : ARUS PENGISIAN SESUAI DENGAN STANDARNYA

3. OVER CHARGER : ARUS PENGISIAN MELEBIHI DARI

STANDARNYA

AKIBAT : AIR ACCU CEPAT HABIS DAN ACCU LEBIH CEPAT

RUSAK

30
No Nama Komponen Standar

1. Spull Pengisian 0,2 s.d. 0,8 Ohm / < 1 Ohm

KONDISI ACCU RUSAK

1. Tidak ada tegangan sama sekali

2. Ada tegangan, tidak dapat di charger

3. Ada tegangan, bisa dicharger, namun tegangan cepat habis

4. Accu ngeground

31
PEMERIKSAAN REGULATOR RECTIFIER :

Avometer DCVolt

+ -

Kuning

Magnit

Putih

Kiprok

32
SISTEM PENGAPIAN :

33
 FUNGSI SISTEM PENGAPIAN

MEMBERIKAN PERCIKAN BUNGA API PADA BUSI

UNTUK MENYALAKAN / MEMBAKAR CAMPURAN
BAHAN BAKAR DAN UDARA
DI DALAM RUANG BAKAR SESUAI DENGAN WAKTU
KEBUTUHAN SIKLUS KERJA MOTOR BAKAR.

34
 SISTEM Pengapian

B.KELISTRIKAN
REGULATOR;
merubah arus AC ke
DC utk pengisian accu
GENERATOR;
menghasilkan arus
listrik AC (listrik rumah)

AKI;
tempat penyipanan
arus DC untuk:
pengapian
(menghasilkan
Api di busi) dan beban
( klakson,lampu.
Speedometer,electric
stater )

DC-Cdi: mengatur
waktu pengapian dg
jalan
Mengatur arus
listrik yg disalurkan
COIL DC-CDI ke COIL

Busi:merubah
Coil: kumparan yg merubah
Teg dr coil menjadi
tegangan 12 v menjadi +
Api utk proses 35
20.000 volt
Pembakaran bensin
SISTEM PENGAPAN YANG SELAMA INI PERNAH
DITERAPKAN PADA MOTOR, ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1. PLATINA AC
2. PLATINA DC
3. CDI AC TANPA PULSER (Suzuki RC, Crystal)
4. CDI AC BERPULSER (Honda Supra, Yamaha Crypton,
F1ZR DLL)
5. CDI DC (Honda Neo Tech, Suzuki Shogun DLL)

36
SKEMA SISTEM PENGAPIAN PLATINA AC :

37
FUNGSI DAN NAMA KOMPONEN SISTEM
PENGAPIAN PLATINA AC :

1. Magnit Dan Spull Pengapian : Pembangkit Arus AC sebagai

Arus Input untuk Sistem Pengapian
2. Kontak : Menghubungkan dan Mematikan Sistem Pengapian
3. Kondensor : Menyimpan arus sementara waktu dan
menghilangkan percikan bunga api pada platina
4. Platina : Memutuskan dan menghubungkan arus ke Koil
5. Koil : Meningkatkan tegangan Arus dari Tegangan rendah
Menjadi Tegangan Tinggi
6. Busi : Memberikan Percikan Bunga api Pada Ruang Bakar

38
SKEMA SISTEM PENGAPIAN PLATINA DC :

KOIL KONDENSOR
BUSI
ACCU

39
FUNGSI DAN NAMA KOMPONEN SISTEM
PENGAPIAN PLATINA DC :

1. Baterai/ sistem Pengisian : Sumber Arus DC sebagai Arus

Input untuk Sistem Pengapian
2. Kontak : Menghubungkan dan Mematikan Sistem Pengapian
3. Kondensor : Menyimpan arus sementara waktu dan
menghilangkan percikan bunga api pada platina
4. Platina : Memutuskan dan menghubungkan arus ke Koil
5. Koil : Meningkatkan tegangan Arus dari Tegangan rendah
Menjadi Tegangan Tinggi
6. Busi : Memberikan Percikan Bunga api Pada Ruang Bakar

40
SKEMA SISTEM PENGAPIAN CDI AC HONDA SUPRA :

Kontak
H/M H/P

Spull CDI
Pulser

Hijau
CDI

Hijau H/K Koil Busi

B/K Hijau

41
SKEMA SISTEM PENGAPIAN CDI AC YAMAHA F1ZR :

Kontak
HITAM ( - )
H/P

SPULL CDI AC
PULSER CDI AC

O KOIL BUSI

HITAM ( - )

PERHATIKAN : DARI PULSER KELUAR 2 KABEL, LANGSUNG MENUJU KE CDI

42
SKEMA SISTEM PENGAPIAN CDI DC HONDA NEO TECH :

ENGINE STOP KONTAK

H/P M/H M

PULSER

ACCU HIJAU

CDI DC
H/K
BUSI
KOIL
B/K
HIJAU

43
SKEMA SISTEM PENGAPIAN CDI DC HONDA KARISMA :

44
SKEMA SISTEM PENGAPIAN CDI DC HONDA TIGER :

45
SKEMA SISTEM PENGAPIAN CDI DC YAMAHA YUPITER :

KONTAK
CDI DC C M
H
PULSER

ACCU

KOIL BUSI

HITAM ( - )

PERHATIKAN : DARI PULSER KELUAR 2 KABEL, LANGSUNG MENUJU KE CDI

46
PEMERIKSAAN SISTEM PENGAPIAN :

N0 NAMA KOMPONEN STANDART

Kerenggangan
1. 0,3 – 0,45 mm
Platina
2. Spull Platina 300-400 Ohm
3. Spull CDI AC 500-600 Ohm
Pulser 100-350 Ohm
Primer : < 1 Ohm
4. Koil Sekunder 7 – 12 K
Ohm

47
PEMRIKSAAN SISTEM PENGAPIAN CDI AC HONDA SUPRA :
Kontak
H/M H/P

Spull CDI 4
Pulser
Hijau
CDI 3 2
Hijau H/K Koil Busi 1

B/K Hijau
1. Cek arus di busi
2. Cek arus di kabel koil
3. Cek arus masuk koil
4. Cek arus/ tahanan kabel di soket CDI

48
SISTEM BEBAN :

49
SISTEM BEBAN ADALAH :

MENCAKUP RANGKAIAN SISTEM KELISTRIKAN YANG

MENGAMBIL ARUS DARI BATERAI / ACCU

SELAIN SISTEM PENERANGAN DAN SISTEM PENGAPIAN

50
SISTEM BEBAN MELIPUTI :

1. BEL / KLAKSON

2. LAMPU REM

3. LAMPU TANDA BELOK / RETENG

4. LAMPU INDIKATOR POSISI PERSNELENG

5. INDIKATOR VOLUME BENSIN

6. ELEKTRIK STATER

51
1. SKEMA BEL : 1. SKEMA BEL READY (+)
2. SKEMA BEL READY (-)

1. SKEMA BEL READY ( - )

Klakson
Tombol Bel
Merah Hitam Hijau Muda

Bel
ACCU

Hijau

Ready (-) : Jalur (-) langsung ke Bel, jalur (+) dimainkan

52
2. SKEMA BEL READY (+) : YAMAHA, SUZUKI

Klakson
Merah
Coklat

Bel
ACCU

Tombol Bel

Hitam (-)

Ready (+) : Jalur (+) langsung ke Bel, jalur (-) dimainkan

53
2. SKEMA LAMPU REM :

Lampu Rem
Kontak

Accu

Hijau

Switch Rem

54
 3. SKEMA LAMPU TANDA BELOK / RETENG :

Kontak
Hitam Abu2 Saklar Reteng

Accu
Flasher
Hijau

Kanan
Lampu tanda belok
kiri
Orange Abu2 Muda

Hijau

55
4. SKEMA INDIKATOR POSISI PERSNELENG :

Hijau Merah Netral

Fuse

Pink
ACCU Kontak

Hijau Hijau
Switch Persneleng Top Gear

Untuk 5 Lampu indikator, Gambar Skema bercabang 5

56
5. SKEMA INDIKATOR VOLUME BENSIN :

Meter Bensin / Sender

M
H

Hijau
ACCU

Pelampung Tangki

57
6. SKEMA STATER ELEKTRIK SUPRA (BEBEK) :

Merah
Motor Stater Fuse
M/P H
M
Kontak
ACCU
Hijau
K/M
Bendik

Tombol Stater
Hijau

58
SKEMA STATER ELEKTRIK MEGAPRO (SPORT) :

M
kontak

Hijau (-) ACCU

Bendik
Lampu Netral
Tombol Stater

Saklar Kopling

Dioda
Switch Netral

59
 Abu2 Saklar Reteng

Flasher
Merah Kontak Tombol Bel
Fuse Hitam Hijau Muda
Kiri Kanan
Bel
ACCU
Orange Abu2 Muda
Hijau
Kontak
Hijau
Motor Stater Lampu Rem
M/P H
M

Tombol Stater
Hijau Meter Bensin / Sender
Hijau
K/M Switch Rem
Bendik

Hijau
Hijau Merah Netral

Pink Pelampung Tangki

Hijau
Switch Persneleng Top Gear
60
61