Konsep Kebidanan Komunitas

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 30

KONSEP KEBIDANAN

KOMUNITAS
Definisi

“Bidan”

 Seseorang yang telah


mengikuti pendidikan
kebidanan yang diakui oleh
pemerintah setempat, telah
menyelesaikan pendidikan
tsb, dan lulus serta terdaftar
atau mendapat izin
melakukan praktek
kebidanan di Indonesia

 Seorangwanita yang telah


mengikuti program pendidikan
bidan dan lulus ujian sesuai
persyaratan yang berlaku.
 (kepmenkes
No.900/menkes/SK/VII/20020)
 Kebidanan mencakup pengetahuan yg
dimiliki bidan, dan kegiatan pelayanan yg
dilakukannya utk menyelamatkan ibu &
bayi yg dilahirkan
 Komunitas adalah masyarakat terbatas
yang mempunyai persamaan nilai
(values), perhatian (interest) yang
merupakan kelompok khusus dengan
batas-batas yg jelas.
 Unsur2 kebidanan komunitas :
– bidan
– Pelayanan kebidanan
– Sasaran pelayanan
– Lingkungan & pengetahuan serta teknologi

Bidan Komunitas :
Adalah bidan yg bekerja melayani keluarga dan
masyarakat di wilayah tertentu
2. RIWAYAT KEBIDANAN KOMUNITAS

 Riwayat kebidanan komunitas di Indonesia


bermula pada masa penjajahan Belanda dengan
dibukanya pendidikan dokter Jawa dengan nama
STOVIA (School Tot Oplelding Van Indiche
Arsten) di Batavia th 1849.
 Th 1851, dibuka Pendidikan Bidan bagi wanita
pribumi di Batavia oleh dokter militer Belanda
(dr. Wandent Bosch), lulusan bekerja di RS dan
masy. Pada saat itu yan kes ibu & anak
dilakukan o/ dukun & bidan.
 Sejak th 1952 peran bidan tidak hanya
bersifat klinis, Pada saat itu
pendidikan bidan mulai memasukkan
konsep pelayanan kebidanan di
komunitas. Akan tetapi fokus utama
masih pada pendidikan formal yaitu
pertolongan persalinan di RS.
 Th 1953 peran bidan di masyarakat
semakin terlihat dengan diadakan kursus
tambahan bagi bidan di Yogyakarta yang
berfokus pada kesehatan masyarakat.
Bidan tidak hanya terbatas memberikan
pelayanan di RS, akan tetapi juga
memberikan pelayanan masyarakat dengan
berbasis pada pelayanan kesehatan ibu dan
anak (BKIA) di tingkat Kecamatan.
 Th 1967 pelayanan BKIA menjadi bagian
dari pelayanan Puskesmas. Bidan
Puskesmas tidak hanya memberikan
pelayanan KIA, KB di posyandu, UKS,
tetapi juga sebagai perencana dalam
pengambil keputusan pelayanan di
masyarakat.
 Pada saat ini bidan di katakan sebagai
motivator di masyarakat.
lanjutan
 Dg adanya safe motherhood th 1996,
Depkes mencanangkan program
Gerakan Sayang Ibu (GSI) dan Ikatan
Bidan Indonesia (IBI) melakukan
advokasi pada pemerintah untuk
mendirikan pendidikan D-3
Kebidanan yg berperan sebagai
pembaru di masyarakat.
 PROGRAM PENDIDIKAN BIDAN A (PPB-A):
Lama pendidikan 1 thn, peserta didik berasal dr
lulusan SPK
 PPB-B: Lama pendidikan 1 thn, peserta didik
berasal dr lulusan Akper
 PPB-C: Lama pendidikan 3 thn, peserta didik
berasal dr lulusan SMP
 Program diploma kebidanan : tahun 1996
 Depkes melatih para bidan yg telah & akan
bekerja utk memperkenalkan kondisi & masalah
kes.serta penanggulangan di desa terutama
berkaitan dg kes.ibu & anak
Riwayat Kebidanan Komunitas di
Negara lain
 Selandia Baru
 di awal tahun 1900, secara perlahan bidan menjadi ‘asisten’ dokter
 Bidan bekerja di masyarakat di mulai dengan bekerja di rumah
sakit dalam area tertentu, seperti klinik antenatal, ruang bersalin
dan ruang nifas, kehamilan dan persalinan menjadi terpisah
menjadi khusus dan tersendiri secara keseluruhan.
 Pada era 80-an, bidan bekerjasama dengan para wanita untuk
menegaskan kembali otonomi bidan yang telah membawa
kebijakan politik yang diperkuat dengan legalisasi tentang
prfoesionalisme praktek bidan.
 Sebagian besar bidan di Selandia Baru mulai memilih untuk
bekerja secara mandiri dengan tanggungjawab penuh kepada klien
dan asuhannya dalam lingkup yang normal
Belanda
 Belanda memiliki angka kelahiran yang sangat tinggi
sedangkan kematian prenatal relatif rendah.
 Satu dari tiga persalinan lahir di rumah dan ditolong
oleh bidan dan perawat sedang yang lain di rumah
sakit, tetapi juga ditolong oleh bidan.
 Prof. Geerit Van Kloosterman pada konferensinya di
Toronto tahun 1984 menyatakan bahwa setiap
kehamilan adalah normal dan harus selalu di pantau
dan mereka bebas memilih untuk tinggal di rumah
atau di rumah sakit dimana bidan yang sama akan
memantau kehamilannya.
3. FOKUS/SASARAN KEBIDANAN
KOMUNITAS
 Ukuran keberhasilan bidan dikomunitas
adalah bangkitnya atau lahirnya gerakan
masyarakat untuk mengatasi masalah dan
memenuhi kebutuhan kesehatan serta
kualitas hidup perempuan di wilayah
tertentu dengan sasaran sbb :
1. Sasaran umum :
 Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM)
 Organisasi Masyarakat dan Tokoh
Masyarakat
 Kelompok Masyarakat
2.Sasaran Khusus
Perempuan selama dalam siklus
kehidupannya, yaitu mulai sejak
konsepsi sampai lanjut usia.
Sasaran pelayanan kebidanan
komunitas
 Individu

 Keluarga

 Masyarakat

Baik yang sehat maupun yang


mempunyai masalah kesehatan
secara umum
Fokus Sasaran
 Bayi baru lahir
 APRAS dan balita

 Remaja

 Dewasa, masa reproduksi(hamil,


bersalin, nifas)
 Interval

 klimakterium
3. TUJUAN

 Tujuan Umum :
Meningkatnya kesehatan ibu & anak
balita di dalam keluarga sehingga
terwujud keluarga sehat & sejahtera di
dalam komuniti tertentu.
 Tujuan Khusus

a. Meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan


komunitas sesuai dengan tanggung jawab
bidan
b. Meningkatkan mutu pelayanan ibu hamil,
pertolongan persalinan, perawatan nifas, dan
perinatal secara terpadu
c. Menurunkan jumlah kasus-kasus yang
berkaitan dengan risiko kehamilan, persalinan,
nifas dan perinatal
d. Mendukung program-program pemerintah
lainnya untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu dan anak.
e. Membangun jejaring kerja dengan
fasilitas rujukan dan tokoh masyarakat
setempat atau terkait.
5. BEKERJA DI KOMUNITAS JARINGAN KERJA
KEBIDANAN KOMUNITAS

 Tugas pokok bidan : memberi pelayanan


kebidanan pd komuniti
 Jaringan kerja Keb. Komunitas :

1. Puskesmas : bidan sebagai anggota tim


dapat mengenali, dan menguasai fungsi
masing-masing, selalu berkomunikasi dengan
pimpinan dan dengan anggota lainnya,
memberi dan menerima saran serta turut
bertanggung jawab atas keseluruhan
kegiatan tim dan hasilnya.
2. Di polindes, posyandu, BPS dan rumah
pasien : bidan merupakan pimpinan tim
dimana bidan mampu berperan sebagai
pengelola sekaligus pelaksana kegiatan di
komunitas.
Bidan Bekerja di Komunitas...
 Bidan yg bekerja di desa mempunyai wilayah
kerja/wilayah pelayanan
 Sasaran utamanya adalah masyarakat yg
berada di dekat tempat aktifitas bidan
 Kebidanan kom. mendorong bidan bekerja
aktif, tidak menunggu pasien
 Pemantauan kes. Masy di wil.kerjanya
dilakukan oleh bidan komunitas.
Bekerja……

 Pelay.keb.kom mencakup upaya


pencegahan penyakit, pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan, penyembuhan
serta pemulihan kesehatan.
 Kegiatan pel.keb.kom:
– Penyuluhan & nasehat ttg kesehatan
– Pemeliharaan kesehatan ibu & anak balita
– Pengobatan sederhana bagi ibu & balita
– Perbaikan gizi keluarga
– Imunisasi pd ibu & anak
– Pertolongan persalinan di rumah
– Pelayanan keluarga berencana
 Dalam jaringan kerja bidan dikomunitas
diperlukan kerjasama lintas program dan
lintas sektoral.
 Kerja sama lintas program merupakan
bentuk kerja sama yang dilaksanakan
instansi terkait sedangkan lintas sektoral
merupakan kerja sama yang melibatkan
institusi/departemen lain.
Terimaksih.....

Anda mungkin juga menyukai