Oleh Kelompok 6: 1. Yoan Catur Arinsa 2. Nikmatun Nur Rohman 3. Epriliana Candra Dewi 4. Eva Putri Fatmawati

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

SHARE (EPS), RETURN ON EQUITY

(ROE), DAN NET PROFIT MARGIN (NPM)


TERHADAP RETURN SAHAM
PERUSAHAAN SUB SEKTOR MAKANAN
DAN MINUMAN DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI)
Oleh Kelompok 6 :
1. Yoan Catur arinsa
2. Nikmatun Nur Rohman
3. Epriliana Candra Dewi
4. Eva Putri Fatmawati

Sumber Jurnal: Amelia Fradilla-2019


Universitas Yos Soedarso
Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui
pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Equity
(ROE), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Return
Saham Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman
di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini
menggunakan variabel kontrol berupa Ukuran
Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 11 dari 18 saham
perusahaan sub sektor makanan dan minuman di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2017 yang dipilih
dengan teknik purposive sampling. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah
dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah uji asumsi
klasik, uji statistik deskriptif, dan uji hipotesis.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa secara parsial variabel
Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap Return Saham meski telah dikontrol dengan Ukuran
Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan, Return On Equity (ROE)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham dengan
dikontrol dengan Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan,
dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap Return Saham meski telah dikontrol dengan Ukuran
Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan. Kemudian ditemukan bahwa
secara simultan Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE),
dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Return Saham dengan dikontrol oleh Ukuran Perusahaan
dan Pertumbuhan Penjualan. Hasil analisis Adjusted R Square sebesar
0,370 yang menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS), Return On
Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) dengan dikontrol oleh
Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan mampu memberikan
kontribusi terhadap Return Saham sebesar 37%, sementara 63%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Secara umum pasar modal merupakan Salah satu efek yang digunakan
suatu tempat bertemunya para penjual untuk berinvestasi adalah saham.
dan para pembeli untuk melakukan Saham adalah tanda penyertaan
transaksi dalam rangka memperoleh atau kepemilikan seseorang
modal. Bagi para investor, pasar modal dalam suatu perusahaan (Lukman
merupakan objek investasi dengan dan Solihin, 2018). Pada
beragam atau berbagai tingkat umumnya investor akan tertarik
pengembalian dan tingkat risiko yang dalam berinvestasi (saham)
dihadapi, sedangkan bagi para emiten apabila perusahaan tersebut
melalui pasar modal mereka dapat mampu memberikan return yang
mengumpulkan dana jangka panjang mereka harapkan.
untuk menunjuang kelangsungan
usahanya (Hermawan, 2012).
Peningkatan atau Kata kunci : Earning
penurunan return saham
yang diperoleh investor Per Share (EPS),
akan ditentukan oleh Return On Equity
kinerja keuangan (ROE), Nett Profit
perusahaan yang tercermin Margin (NPM),
dari laporan keuangan Ukuran Perusahaan,
perusahaan. Kinerja Pertumbuhan
keuangan dapat dinilai Penjualan, Return
dengan melakukan analisis Saham
rasio yang dicapai
perusahaan. Dalam
penelitian ini rasio yang
digunakan adalah
Earning Per
Earning Per Share (EPS) merupakan komponen
Share (EPS) penting pertama yang harus diperhatikan dalam
analisis perusahaan. Informasi Earning Per Share
(EPS) perusahaan menunjukkan besarnya laba
bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk
semua pemegang saham perusahaan
(Roesminiyati, dkk, 2018). Penelitian yang
dilakukan oleh Yuliarati dan Artini (2018)
menemukan bahwa Earning Per Share (EPS)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return
saham. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan
oleh Zubaidah, dkk (2018) yang menyatakan
bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap return saham
Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) merupakan rasio profitabilitas yang menunjukkan suatu pengukuran dari
penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa
maupun pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan
(Lukman dan Solihin, 2018).
Kenaikan rasio ini berarti telah terjadi kenaikan laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan,
sehingga para investor dapat menggunakan indikator ROE sebagai bahan pertimbangan dalam
memilih saham atau menanamkan modalnya (Chandra dan Taruli, 2017).
• Semakin besar ROE, maka semakin efisien penggunaan modal sendiri

ROA=
Net Profit Margin
Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang
mengukur besarnya laba bersih perusahaan (NPM)
dibandingkan dengan penjualannya. Semakin
besar Net Profit Margin (NPM), maka kinerja
perusahaan semakin produktif, sehingga akan
meningkatkan kepercayaan investor untuk
menanamkan modalnya pada perusahaan
tersebut
• Semakin tinggi rasio maka semakin efisien
seluruh bagian perusahaan
NPM=
Saham Menurut Fahmi (2014:323) “saham adalah tanda bukti
penyertaan kepemilikan modal atau dana pada suatu perusahaan”.
Sementara menurut Rivai, dkk, (2013:147), secara sederhana saham
adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut merupakan pemilik
perusahaan dan yang menerbitkan kertas tersebut merupakan pemilik
kertas tersebut. 5. Harga Saham Harga saham adalah nilai bukti
penyertaan modal pada perseroan terbatas yang telah listed di bursa
efek, di mana saham tersebut telah beredar (Lukman dan Solihin,
2018:148). Menurut Aryaningsih, dkk (2018), harga saham merupakan
cerminan dari nilai suatu perusahaan bagi investor. Semakin baik suatu
perusahaan mengelola usahanya dalam memperoleh keuntungan,
semakin tiggi juga nilai perusahaan tersebut dimata investor. Harga
saham yang cukup tinggi akan memberikan return bagi para investor
yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap citra perusahaan.
Return Saham Menurut Fahmi, (2017:189) “return adalah keuntungan
yang diperoleh oleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil
kebijakan investasi yang dilakukannya”. Menurut Hartono, (2017:28),
return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat
berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return yang belum terjadi
tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang. Return realiasai
(realized return) merupakan return yang telah terjadi dan dihitung
menggunakan data historis. Sementara return ekspektasi (expected
return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh investor dimasa
mendatang. Menurut Hartono, (2017:284) return saham dapat diperoleh
dengan menggunakan formulasi berikut:

Return Saham : Pt-Pt_1


Pt-1
Hubungan antara EPS, ROE, dan NPM terhadap Return Saham
Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), dan Net Profit
Margin (NPM) merupakan bagian dari rasio keuangan yang dapat
mempengaruhi return saham perusahaan. Hubungan antara ketiga rasio
tersebut dapat dilihat sebagai berikut: a) Hubungan Earning Per Share
(EPS) terhadap Return Saham Earning Per Share atau pendapatan per
lembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan
kepada para pemegang saham dari setiap lembar yang dimiliki (Fahmi,
2017:138). Bagi para investor informasi EPS merupakan informasi
yang dianggap paling mendasar dan berguna, karena menggambarkan
prospek earning perusahaan di masa depan. Semaking tinggi EPS
maka permintaan akan saham perusahaan tersebut akan semakin
tinggi. Permintaan akan saham perusahaan yang tinggi akan
berdampak pada meningkatnya harga saham perusahaan. Kemudian
akan berdampak pula pada besarnya return yang akan diterima oleh
investor.
Hubungan Return On Equity (ROE) terhadap Return Saham Return On Equity
merupakan rasio yang mengkaji sejauh mana perusahaan mempergunakan
sumber daya yang dimiliki untuk memberikan laba atas ekuitas (Fahmi,
2017:137). ROE memberikan informasi pada para investor tentang seberapa
besar tingkat pengembalian modal dari perusahaan yang berasal dari kinerja
perusahaan menghasilkan laba. Semakin besar nilai ROE suatu perusahaan
maka tingkat pengembalian yang diharapkan investor juga akan semakin besar.
Nilai ROE yang semakin besar akan menyebabkan perusahaan dianggap
semakin menguntungkan sehingga para investor akan mencari saham
perusahaan tersebut. Permintaan saham yang tinggi akan akan berdampak pada
harga saham yang tinggi pula (Lukman dan Solihin, 2017:151). Tingginya
harga saham inilah yang akan berdampak pada return saham yang akan
diterima oleh para investor yang telah menginvestasikan dananya.
Hubungan Net Profit Margin (NPM) terhadap Return Saham Net Profit
Margin merupakan salah satu dari rasio profitabilitas yang menunjukkan
pendapatan bersih perusahaan atas penjualan. Margin laba yang tinggi akan
disukai karena menunjukkan bahwa perusahaan mendapatkan hasil yang
baik yang melebihi harga pokok penjualan (Fahmi, 2017:136). Semakin
besar nilai NPM, maka kinerja perusahaan dianggap semakin baik. Hal ini
akan berdampak pada kepercayaan investor dalam menanamkan modalnya
terhadap perusahaan. Permintaan akan saham perusahaan yang tinggi akan
berdampak pada tingginya harga saham perusahaan. Tingginya harga saham
inilah yang akan berdampak pula pada return saham yang akan diterima
oleh para investor yang telah menginvestasikan dananya.
Perkembangan Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Net Profit
Margin (NPM), terhadap return saham pada perusahaan sub sektor makanan dan
minuman pada tahun 2011-2017 tampak pada tabel dibawah ini:
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Earning Per Share
(EPS), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Return
Saham Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Dari hasi uji t variabel Earning Per Share (EPS) terhadap Return saham
maka diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS)
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Return saham
Perusaahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek (BEI) meski
telah dikontrol dengan Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan.
b. Dari hasi uji t variabel Return On Equity (ROE) terhadap Return saham
maka diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa variabel Return On Equity
(ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return saham
Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dengan dikotrol oleh Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan
Penjualan.
c. Dari hasi uji t variabel Net Profit Margin (NPM) terhadap Return saham
maka diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa Net Profit Margin (NPM)
berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap Return Saham
Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia (BEI)
meski telah dikontrol dengan Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan.
d. Berdasarkan analisis uji F di mana hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM)
secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap return
saham Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dengan dikontrol oleh Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan.

Anda mungkin juga menyukai