Pengaruh Roa, Firm Size, Eps, Dan Per Terhadap Return Saham Pada Sektor Manufaktur Di Bei
Pengaruh Roa, Firm Size, Eps, Dan Per Terhadap Return Saham Pada Sektor Manufaktur Di Bei
Pengaruh Roa, Firm Size, Eps, Dan Per Terhadap Return Saham Pada Sektor Manufaktur Di Bei
1,2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia
email: [email protected]
ABSTRAK
Return merupakan imbalan atas keberanian investor dalam menanggung risiko atas
investasi yang dilakukannya. Tujuan penelitian ini dilakukan yakni untuk mengetahui
pengaruh Return On Asset(ROA),Firm Size, Earning per Share (EPS) dan Price Earning
Ratio(PER) terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur. Penelitian ini dilakukan
di Bursa Efek Indonesiatahun 2016.Jumlah sampel yang digunakan 83 perusahaan dengan
menggunakan metode probability sampling dengan teknik penentuan random
sampling.Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Sebelum
dilakukan analisis regresi linier berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik untuk
memastikan model regresi linear yang digunakan telah memenuhi asumsi dasar dari
analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa Return On
Asset (ROA), Firm Size, Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil analisis secara parsial
menunjukan bahwa Return on Asset ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap return
saham. Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif signifikan terhadap Return Saham.
Sedangkan Firm Size dan Price Eaning Ratio (PER) tidak berpengaruh signifikan terhadap
Return Saham.
Kata kunci: return saham, ROA, firm size, EPS, dan PER.
ABSTRACT
Return is a reward for investors' courage in taking the risk of their investments. The
purpose of this study was conducted to determine the effect of Return On Assets (ROA),
Firm Size, Earning per Share(EPS) and Price Earning Ratio(PER) to Return Share in
manufacturing companies. This research was conducted at Bursa Efek Indonesiat tahun
2016. The number of samples used by 83 companies by using probability sampling method
with random sampling technique. The analysis technique used is multiple linear regression.
Prior to multiple linear regression analysis, a classical assumption test is used to ensure
that the linear regression model used meets the basic assumptions of multiple linear
regression analysis. Based on the results of the analysis found that Return On Assets
(ROA), Firm Size, Earning Per Share (EPS) and Price Earning Ratio(PER) simultaneously
significant effect on stock returns. Partial analysis results show that the Return on Asset
(ROA) has a significant positive effect on stock returns. Earning Per Share (EPS) have a
significant positive effect on Stock Return. While Firm Size and Price Eaning Ratio (PER)
no significant effect on Stock Return.
4063
Ida Ayu Ika Mayuni, Pengaruh ROA, …
PENDAHULUAN
Investasi merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
investasi dapat dilakukan melalui pasar modal. Pasar modal menurut Tandelilin
(2010:26) adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan
umumnya memilki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi.Saham
adalah kertas atau tanda bukti kepemilikan modal/dana pada suatu institusi atau
perusahaan yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama institusi, yang
disertai hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya (Fahmi,
perolehan dari return atas saham yang dipilih. Return merupakan hasil yang
diperoleh dari investasi (Jogiyanto, 2009:199). Return saham dapat berupa return
realisasi atau sudah terjadi danreturn ekspektasi yang belum terjadi dimasa
hal yang penting bagi investor untuk menentukan seberapa baik kinerja aktiva
yang akan datang. Hal lain yang harus diperhatikan investor adalah return dan
risiko. Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko
(Jogiyanto, 2008). Return sahamsuatu investasi bersumber dari yield atau dividen
4064
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 8, 2018: 4063-4093
dan capital gain (loss). Yield merupakan return yang mencerminkan aliran kas
atau pendapatan yang diperoleh secara periodi. Capital gain (loss) dapat diartikan
sebagai perubahan harga sekuritas. Bila harga saham pada akhir periode
capital gain dan investor dikatakan memperoleh capital loss jika sebaliknya pada
akhir periode harga saham lebih besar dari awal periode (Tandelilin, 2010:102).
Seorang investor melakukan berbagai cara agar bisa mendapatkan return yang
saham, ataupun dengan menggunakan sarana yang sudah disediakan dari analis di
pasar modal, contohnya dealer, broker dan juga para manajer investasi. Perilaku
dari perdagangan saham dapat menentukan pola perilaku harga saham pada pasar
modal. Perilaku harga pada saham akan menentukan seberapa besar return yang
return saham terdiri atas faktor makro dan faktor mikro (Samsul, 2006:200)
dimana faktor makro yaitu faktor yang berada di luar perusahaan, yaitu: meliputi
tingkat bunga umum domestik, tingkat inflasi, kurs valuta asing dan kondisi
perusahaan itu sendiri, yaitu: Laba bersih per saham, nilai buku per saham, rasio
utang terhadap ekuitas, rasio profitabilitas, rasio pasar dan rasio keuangan lainnya.
profitabilitas dan rasio pasar. Alasan menggunakan rasio profitabilitas dan rasio
4065
Ida Ayu Ika Mayuni, Pengaruh ROA, …
rasio yang menghubungkan harga saham dengan laba, arus kas dan nilai buku per
(ROA), Firm Size, Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER).
(Wiagustini, 2010:81). Setiap perusahaan berusaha agar nilai dari ROA mereka
tinggi. Menurut Kasmir (2012:202) semakin tinggi nilai Return On Asset itu
investor akan semakin besar juga. Hal ini membuat para investor menjadi tertarik
untuk membeli saham perusahaan serta berdampak pada harga dan return saham
dilakukan Abdel (2012), Haghiri (2012), Bukit (2013), Har & Ghafar (2015),
Gunadi (2015) dan Indah (2016) yang menyimpulkan bahwa Return On Asset
yang dilakukan oleh Dwiales et al. (2016) dan Setiyono (2016) menyimpulkan
4066
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 8, 2018: 4063-4093
Firm size adalah ukuran besar kecilnya suatu perusahaan dilihat dari
besarnya nilai equaty, nilai penjualan atau nilai aktiva (Riyanto,2008;313). Besar
kecilnya perusahaan dapat diukur dengan total aktiva atau harta perusahaan
dengan perhitungan nilai logaritma total aktiva. Ukuran perusahaan yang besar
dengan perusahaan yang berukuran besar membuat investor lebih yakin untuk
pada perusahaan kecil. Hal tersebut menunjukkan semakin banyak investor yang
berniat membeli saham perusahaan yang berukuran besar maka harga saham
perusahaan tersebut menjadi naik dan tingkat return saham juga meningkat.
Pendapat ini diperukuat dengan adanya hasil penelitian oleh Martani (2009),
signifikan terhadap return saham. Penelitian yang berbeda ditemukan oleh Sun
(2012) bahwa Firm Size berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham.
Hasil yang berbeda juga ditemukan oleh Aisah (2016) dan Mahmudah (2016)
(laba bersih) yang dibagikan kepada para pemegang saham dengan jumlah lembar
saham perusahaan yang beredar (Fahmi, 2013:288). Bagi para investor, informasi
4067
Ida Ayu Ika Mayuni, Pengaruh ROA, …
EPS merupakan informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna, karena
laba. Apabila EPS suatu perusahaan tinggi ini akan meningkatkan investor untuk
membeli dan menawar saham yang mengakibatkan harga saham akan tinggi, EPS
keuntungan bersih setiap lembar saham juga tinggi yang akan berpengaruh
teradap return yang diperoleh investor dipasar modal, Suarjaya (2013). Teori ini
(2014) dan Janitra (2015) menyimpulkan bahwa Earning Per Share berpengaruh
positif signifikan terhadap return saham. Penemuan yang berbeda yang ditemukan
oleh Aisah (2016) dan Risdiyanto (2016) bahwa Earning per Share tidak
besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh satu rupiah
pertumbuhan laba perusahaan dan merupakan ukuran harga relatif dari sebuah
dinilai semakin tinggi oleh investor terhadap pendapatan per lembar sahamnya,
4068
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 8, 2018: 4063-4093
sehingga PER yang semakin tinggi juga menunjukkan semakin mahal saham
PER yang tinggi biasanya memiliki peluang tingkat pertumbuhan yang tinggi,
harga saham yang terjadi akan direspon positif oleh para investor karena mereka
akan memperoleh capital gain yang merupakan salah satu komponen return
terhadap return saham. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Irfani (2011),
Farkhan & Ika (2013), Karami (2013), Arslan (2014) dan Risdiyanto (2016)
terhadap return saham. Hasil yang berbeda juga ditemukan oleh Mathilda &
Meythi (2012), Hutauruk et al. (2014) dan Andansari dkk. (2016) bahwa Price
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016. Alasan penulis memilih perusahaan
manufaktur karena nilai tukar rupiah yang bergerak di level terkuat sejak
pertengahan 2015 memicu penguatan indeks sektor aneka industri dan finansial.
Rupiah bergerak menguat 0,59% atau 79 poin ke Rp13.376 per dolar AS pada
4069
Ida Ayu Ika Mayuni, Pengaruh ROA, …
Selamat Sempurna Tbk (SMSM) yang naik 2,14% dan produsen tekstil PT Sri
Rejeki Isman Tbk (SRIL) yang menguat 1,92%. Berdasarkan data BEI pada
September 2016, ada tiga indeks sektor lainnya yang juga menguat, yaitu sektor
infrastruktur yang menguat 0,003 persen, sektor keuangan 0,12 persen, dan sektor
manufaktur 0,19 persen. Dari data IHSG melalui website www.idx.co.id ini
kenaikan return ini yang mendorong peneliti untuk ingin mengetahui lebih dalam
mengenai sektor manufaktur yang merupakan salah satu primary sector di Bursa
Efek Indonesia. Industri manufaktur juga memiliki prospek yang baik beberapa
Return On Asset
Firm Size
+
Return
Saham
Earning Per Share +
4070
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 8, 2018: 4063-4093
untuk membeli saham dan menanmkan dananya pada suatu perusahaan (Indah,
2016). Nilai Return on Asset yang tinggi dapat memberikan gambaran informasi
bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga baik, hal ini akan
menarik minat investor untuk membeli saham dan menanamkan dananya sehingga
akan berdampak pada meningkatnya return saham yang akan dinikmati oleh
pemegang saham.
Teori tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Abdel (2012),
Bukit (2013), Dwiales et al. (2016), Haghiri (2012), Har dan Ghafar (2015) dan
signifikan terhadap return saham. Hal inilah yang menjadi dasar pengembangan
Firm size adalah ukuran besar kecilnya suatu perusahaan diihat dari
besarnya nilai equity, nilai penjualan atau nilai aktiva (Riyanto, 2008:313).
suatu perusahaan. Perusahaan dengan total asset yang besar akan mudah
perusahaan yang memiliki total asset yang kecil karena dengan total asset yang
kecil harga saham perusahaan menjadi rendah yang mengakibatkan return saham
4071
Ida Ayu Ika Mayuni, Pengaruh ROA, …
juga rendah. Hal tersebut menunjukkan semakin banyak investor yang berniat
membeli saham perusahaan yang berukuran besar yang akan berakibat pada harga
2014:249).
saham. Hal inilah yang menjadi dasar pengembangan hipotesis yang diajukan
mendefinisikan bahwa laba per lembar saham sebagai rasio yang menunjukkan
bentuk keuntungan yang diberikan untuk pemegang saham dari setiap lembar
saham yang dimiliki. Informasi EPS menunjukkan besarnya laba bersih yang
dihasilkan suatu perusahaan untuk dibagikan kepada semua para pemegang saham
investor lebih berani membeli saham dengan harga lebih tinggi sehingga return
Earning Per Share berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Hal
4072
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 8, 2018: 4063-4093
besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh satu rupiah
prospek harga saham dinilai semakin tinggi oleh investor terhadap pendapatan per
lembar sahamnya, sehingga PER yang semakin tinggi juga menunjukkan semakin
mahal saham tersebut terhadap pendapatan per lembar sahamnya (Arslan, 2014).
Perusahaan yang memiliki PER yang tinggi biasanya memiliki peluang tingkat
(Husnan, 2009:75). Peningkatan harga saham yang terjadi akan direspon positif
oleh para investor karena mereka akan memperoleh capital gain yang merupakan
salah satu komponen return saham, sehingga mengindikasikan bahwa PER akan
Teori ini di dukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Farkhan & Ika
(2013), Karami et al. (2013), Arslan (2014) dan Risdiyanto & Suhermin (2016)
return saham. Hal inilah yang menjadi dasar pengembangan hipotesis yang
4073
Ida Ayu Ika Mayuni, Pengaruh ROA, …
saham.
METODE PENELITIAN
On Asset, Firm Size, Earning Per Share dan Price Earning Ratio terhadap Return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2016.
Return saham adalah selisih antara harga saham sekarang dengan harga
keuntungan atau kerugian bagi pemegang saham yang membeli saham milik
2016 (Jogiyanto, 2010:207). Satuan Return adalah persen. Rasio ini dapat
Keterangan :
Pt = Harga saham pada periode t
Pt-1 = Harga saham pada periode t-1
Return On Asset merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba
4074
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 8, 2018: 4063-4093
2010:378). Satuan Return On Asset (ROA) adalah persen. Rasio ini dihitung
dengan rumus :
…………...……………….……..……(2)
Firm size adalah ukuran besar kecilnya suatu perusahaan dilihat dari
besarnya nilai equity, nilai penjualan atau nilai aktiva dari saham manufaktur yang
Size adalah persen. Firm Size dapat dihitung dengan menggunakan rumus
setelah pajak (EAT) dengan jumlah saham beredar dari perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 (Tandelilin, 2010:373). Satuan
earning per share adalah rupiah. Rasio ini dihitung dengan rumus :
………….................................................(4)
Keterangan :
EAT : Laba bersih setelah bunga dan pajak
saham (market price) dengan Earning Per Share (EPS) dari saham manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek indonesia tahun 2016 (Rahardjo, 2009:151). Satuan
price earning ratio adalah kali. Rasio ini dihitung dengan rumus :
PER = ............................................................................(5)
4075
Ida Ayu Ika Mayuni, Pengaruh ROA, …
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek
yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti
untuk dipahami dan setelah ini menarik kesimpulan dari pemahaman tersebut
(Sugiyono, 2015:90).
perusahaan manufaktur yang terdaftar dan masih aktif di Bursa Efek Indonesia
metode observasi non perilaku yaitu pengamatan dan pengumpulan data-data yang
berupa laporan keuangan yang diperoleh dari www.idx.co.id tahun 2016 serta
mempelajari karya ilmiah berupa jurnal, buku, dan skripsi yang berkaitan dengan
penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif.Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif
penelitian ini yaitu data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh
Berdasarkan hasil olahan data dengan program SPSS diperoleh data statistik
rata-rata variabel penelitian dan nilai standar deviasi dari masing masing variabel.
4076
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 8, 2018: 4063-4093
berikut. Variabel Return Saham memiliki nilai minimum sebesar -0,320 yang
dimiliki oleh Perusahaan Sekar Bumi Tbk pada tahun 2016. Nilai maksimum
Return Saham adalah sebesar 2,940 yang dimiliki oleh perusahaan Fajar Surya
Wisesa Tbk. Berdasarkan tabel 1 nilai rata-rata Return Saham pada tahun 2016
adalah sebesar 0,43217 dengan standar deviasi sebesar 0,551588 yang berarti
berdasarkan hasil statistik deskriptif terjadi perbedaan nilai variabel Return Saham
Tabel 1.
Analisis Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Return
83 -.320 2.940 0.43217 0.551588
Saham(%)(Y)
ROA (%) (X1) 83 .070 91.100 9.73602 12.106043
Ln(FirmSize) (X2) 83 12.200 29.430 22.72795 3.872251
(ln) EPS (X3) 83 .020 875.810 27.65398 99.667541
PER (X4) 83 .020 98.380 17.08530 14.657129
Valid N (listwise) 83
Sumber: data sekunder diolah, 2017
dimiliki oleh Star Pertrochem Tbk. pada tahun 2016. Nilai maksimum Return On
Asset adalah sebesar 91,100 yang dimiliki oleh perusahaan Fajar Surya Wisesa
Tbk. Berdasarkan tabel 1 nilai rata-rata Return On Asset pada tahun 2016 adalah
Variabel Firm size memiliki nilai minimum sebesar 12,200 yang dimiliki
oleh Ateliers Mecaniques D Indonesia Tbk. pada tahun 2016. Nilai maksimum
Firm size adalah sebesar 29,430 yang dimiliki oleh Steel Pipe Industry of
4077
Ida Ayu Ika Mayuni, Pengaruh ROA, …
Indonesia Tbk. Berdasarkan tabel 1 nilai rata-rata Firm size pada tahun 2016
adalah sebesar 9,73602 dengan standar deviasi sebesar 22,72795 yang berarti
berdasarkan hasil statistik deskriptif terjadi perbedaan nilai variabel Firm size
Variabel Earning Per Share memiliki nilai minimum sebesar 0,020 yang
dimiliki olehTembaga Mulia Semanan Tbk. pada tahun 2016. Nilai maksimum
Earning Per Share adalah sebesar 875,810 yang dimiliki oleh Jembo Cable
Company Tbk. Berdasarkan tabel 1 nilai rata-rata Earning Per Share pada tahun
2016 adalah sebesar 27,65398 dengan standar deviasi sebesar 99, 667541 yang
Variabel Price Earning Ratio memiliki nilai minimum sebesar 0,020 yang
dimiliki oleh Star Pertrochem Tbk. pada tahun 2016. Nilai maksimum Price
Earning Ratio adalah sebesar 98,380 yang dimiliki oleh Tifico Fiber Indonesia
Tbk. Berdasarkan tabel 1 nilai rata-rata Price Earning Ratio pada tahun 2016
adalah sebesar 17,08530 dengan standar deviasi sebesar 14,657129 yang berarti
berdasarkan hasil statistik deskriptif terjadi perbedaan nilai variabel Price Earning
4078
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 8, 2018: 4063-4093
Tabel 2.
Analisis Regresi Linear Berganda
Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) .704 .321 2.197 .031
ROA(%)(X1) .019 .004 .420 4.404 .000
1 ln(FirmSize)(X2) -.012 .014 -.086 -.905 .368
ln(EPS)(X3) .001 .001 .211 2.227 .029
PER(X4) -.012 .004 -.328 -3.454 .001
a. Dependent Variable: Return Saham (%) (Y)
Sumber: data sekunder diolah, 2017
besarnya pengaruh Return On Asset, Firm Size, Earning Per Share, Price Earning
Ratio terhadap Return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
sebagai berikut.
Keterangan :
Y = Return Saham
X1 = Return on Asset (ROA)
X2 = Firm Size
X3 = Earning Per Share (EPS)
X4 = Price Earning Ratio (PER)
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan uji regresi linear
berganda.Tujuan dari uji asumsi klasik adalah agar model yang digunakan tidak
menyimpang atau bias. Uji asumsi klasik yang digunakan berjumlah tiga uji.
4079
Ida Ayu Ika Mayuni, Pengaruh ROA, …
Tabel 3.
Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 83
Mean -.0117502
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .44657715
Absolute .104
Most Extreme Differences Positive .104
Negative -.064
Kolmogorov-Smirnov Z .939
Asymp. Sig. (2-tailed) .341
Sumber: data sekunder diolah, 2017
0,341 Hasil tersebut lebih besar dari level signifikansi 0,05 maka dapat
signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka model ini layak digunakan. Model
Tabel 4.
Uji Heteroskedastisitas
No Variabel Sig. Keterangan
1 ROA(%)(X1) 0,827 Bebas Heteroskedastisitas
2 ln(FirmSize)(X2) 0,727 Bebas Heteroskedastisitas
3 (ln)EPS(X3), 0,098 Bebas Heteroskedastisitas
4 PER(X4) 0,828 Bebas Heteroskedastisitas
Sumber : data sekunder diolah, 2017
4080
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 8, 2018: 4063-4093
Firm Size, Earning Per Share dan Price Earning Ratio secara berturut-turut
sebesar 0,827, 0727, 0,098, 0,828. Nilai signifikansi dari masing-masing variabel
bebas lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut bebas
dari heteroskedastisitas.
dilihat dari tolerance value dan variance inflation factor (VIF). Jika nilai
tolerance lebih besar dari 0,1 atau nilai VIF lebih kecil dari 10, maka dapat
akan menjelaskan apakah dalam model regresi terjadi atau tidaknya gejala
multikoleniaritas.
Tabel 5.
Uji Multikoleniaritas
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
ROA(%)(X1) .966 1.036
ln(FirmSize)(X2) .964 1.037
(ln)EPS(X3), .982 1.018
PER(X4) .972 1.029
Sumber: data sekunder diolah, 2017
Pada tabel 5 dapat dilihat nilai tolerance dari Return On Asset , Firm Size ,
Earning Per Share dan Price Earning Ratio secara berturut turut sebesar 0,966,
0,964, 0,982, 0,972. Nilai tolerance dari masing-masing variabel bebas tersebut
lebih besar dari 0,10. Sedangkan nilai VIF dari Return On Asset , Firm Size ,
Earning Per Share dan Price Earning Ratio secara berturut turut sebesar 1,036,
4081
Ida Ayu Ika Mayuni, Pengaruh ROA, …
1,037, 1,018, 1,029. Nilai VIF dari masing-masing variabel bebas tersebut lebih
kecil dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari gejala
multikoleniaritas.
Uji kelayakan model atau biasa disebut uji F merupakan uji statistik yang
Tabel 6.
Uji Kelayakan Model
Model Sum of Df Mean Square F Sig.
Squares
Regression 7.855 4 1.964 8.961 ,000a
1 Residual 17.094 78 .219
Total 24.984 82
Sumber: data sekunder diolah, 2017
Oleh karena statistik uji jatuh pada daerah penolakan H0 (F0 = 8,961
sebaliknya H1 diterima. Ini berarti bahwa Return On Asset , Firm Size , Earning
Per Share, Price Earning Ratio secara simultan berpengaruh terhadap Return
ketepatan atau kesesuaian garis regresi terhadap sebaran datanya, dengan kata
dapat dijelaskan oleh persamaan regresinya atau variasi variabel bebas (Wirawan,
2014: 244).
4082
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 8, 2018: 4063-4093
Tabel 7.
Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .561a .315 .280 .468133
Sumber: data sekunder diolah, 2017
Berdasarkan tabel nilai R Square dalam penelitian ini sebesar 0,315 atau
31,5 persen. Artinya 31,5 persen dari total variasi (naik turunnya) Return Saham
(Y) dapat dijelaskan atau dipengaruhi secara serempak oleh Return On Asset (X1),
Firm size (X2), Earning Per Share (X3) dan Price Earing Ratio (X4) dan sisanya
lagi 68,5 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam
model.
Tabel 8.
Uji Parsial t
Variabel t hitung t table
ROA(%)(X1) 4.404 1,664
ln(FirmSize)(X2) -.905 1,664
ln(EPS)(X3) 2.227 1,664
PER(X4) -3.454 1,664
Sumber: data sekunder diolah, 2017
Ketika Return On Asset naik akan menyebabkan Return Saham naik, begitu juga
sebaliknya. Return On Asset secara parsial dalam hasil penelitian ini menunjukkan
4083
Ida Ayu Ika Mayuni, Pengaruh ROA, …
Kenaikan laba dapat disebabkan oleh performa dari perusahaan yang kemudian
merupakan daya tarik bagi investor untuk membeli saham yang akan
Indonesia, sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima. Hasil penelitian ini
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Abdel (2012), Haghiri (2012),
Dwiales et al. (2013), Har & Ghafar (2015), Gunadi (2015) dan Indah (2016)
Return Saham.
penelitian ini menolak Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Firm Size
Secara teori Ukuran perusahaan (firm size) adalah suatu skala dimana dapat
4084
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 8, 2018: 4063-4093
perusahaan yang berukuran besar tidak selamanya memiliki total asset yang besar
dari modal yang dimilikinya, modal yang dimiliki dapat berasal dari pinjaman
yang nantinya harus di bayar yang akan mengakibatkan return atau pengembalian
sahamnya kecil. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Sun
(2012), Aisah (2016) dan Mahmudah (2016) yang menyatakan ukuran perusahaan
terhadap Return Saham. Bagi para investor, informasi EPS merupakan informasi
sedang mengalami peningkatan dalam penjualan dan laba. Apabila EPS suatu
perusahaan tinggi ini akan meningkatkan investor untuk membeli dan menawar
saham yang mengakibatkan harga saham akan tinggi, EPS yang tinggi
setiap lembar saham juga tinggi yang akan berpengaruh teradap return yang
dan signifikan terhadap Return Saham, sehingga hipotesis dalam penelitian ini
4085
Ida Ayu Ika Mayuni, Pengaruh ROA, …
diterima. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Emagholipour et al. (2013), Pinatih (2014) dan Janitra (2015) yang mendapatkan
hasil bahwa Earning Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Return Saham.
besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh satu rupiah
dari sebuah saham perusahaan. Semakin tinggi Price Earning Ratio menunjukkan
prospek harga saham dinilai semakin tinggi oleh investor terhadap pendapatan per
lembar sahamnya, sehingga Price Earning Ratio yang semakin tinggi juga
sahamnya.
terhadap Return Saham. Price Earning Ratio dapat berdampak positif dan negatif
terhadap return saham, hal ini dipengaruhi oleh harga saham dan earning per
share suatu perusahaan. Terdapat pandangan berbeda mengenai nilai PER. Price
Earning Ratio yang rendah dapat berarti bahwa saham perusahaan tersebut
4086
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 8, 2018: 4063-4093
menganggap nilai PER yang tinggi menunjukkan harga saham yang mahal dan
signifikan terhadap Return Saham. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh Mathilda & Meythi (2012), Emamgholipour et al. (2013),
Hutauruk et al. (2014) dan Anansari dkk. (2016) yang mendapatkan hasil bahwa
laba atau keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan,
Penelitian ini memberikan hasil bahwa return on asset berpengaruh positif dan
perusahaan yang memiliki nilai ROA yang tinggi sudah dapat menggunakan
Firm size adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya
size tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini memberikan
implikasi bahwa investor dalam berinvestasi tidak hanya melihat total asset yang
4087
Ida Ayu Ika Mayuni, Pengaruh ROA, …
besar, investor juga perlu memperhatikan penggunaan total aset dalam beroperasi
dengan penggunaan yang optimal untuk mengurangi risiko harga saham sehingga
mampu memberikan return saham yang optimal dan dapat menarik minat investor
memberikan hasil bahwa Earning Per Share berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham. Hal ini memberikan implikasi bahwa investor melihat nilai
Earning Per Share yang tinggi sebagai salah satu informasi untuk berinvestasi
agar mendapatkan return yang besar karena menunjukan berapa banyak uang
Ratio tidak berpengaruh terhadap return saham. Hal ini memberikan implikasi
bahwa Investor cenderung memilih perusahaan dengan nilai Price Earning Ratio
yang rendah karena menganggap nilai Price Earning Ratio yang tinggi
menunjukkan harga saham yang mahal dan tidak sesuai dengan nilai intrinsiknya
(overvalued).
SIMPULAN
4088
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 8, 2018: 4063-4093
dan signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Firm Size tidak berpengaruh signifikan terhadap Return
Earning Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham
Berdasarkan simpulan dan analisis yang telah dilakukan, maka saran yang
Asset, Firm Size, Earning Per Share dan Price Earning Ratio.
REFERENSI
Abdel, Majed Majid Kabajeh., Said Mukhled Ahmed AL Nu’aimat and Firas
Naim Dahmash. 2012. The Relantionship between the ROA, ROE and
ROI Ratios with Jordanian Insurance Public Companies Market Share
Prices. International Journal of Humanities and Social Science, 2 (11):
115-120.
Acheampong, Prince and Evans Agalega. 2014. The Effect of Financial Leverage
and Market Size on Stock Returns on the Ghana Stock Exchange:
Evidence from Selected Stocks in the Manufacturing Sector.
International Journal of Financial Research, 5(1): 125-134.
Aisah, Ayu Nurhayani dan Kastawan. 2016. Pengaruh ROE, EPS, Firm Size, dan
Operating Cash Flow Terhadap Return Saham. E-Jurnal Manajemen
Unud, 5(11): 6907-6936.
4089
Ida Ayu Ika Mayuni, Pengaruh ROA, …
Andansari, Neni Awika., Kharis Raharjo dan Rita Andini. 2016. Pengaruh Return
On Equity, Price Earning Ratio, Total sets Turn Over, dan Price to Book
Value Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor
Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI PEriode 2008-2014).
Journal Accounting, 2(2): 1-11.
Arslan, Muhammad dan Rashid Zaman. 2014. Impact of Dividend Yield and Price
Earning Ratio on Stock Returns: A Study Non-Financial Listed Firms of
Pakistan. Research Journal of Finance and Accounting, 5(19): 68-94
Dwiales, Juanita, Bias dan Ni Putu Ayu Darmayanti. 2016. Pengaruh Faktor-
faktor Fundamental Terhadap Return Saham Indeks Kompas 1000. E-
Jurnal Manajemen Unud, 5(9): 5369-5397.
Emamgholipour, M., Pouraghajan, A., Naser, A.Y.T., Milad H., and Ali A.A.S.
2013. The Effects of Performance Evaluation Market Ratio on Stock
Return: Evidence from the Tehran Stock Exchange. International
Research Journal of Applied and Basic Sciences, 4(3): 696-703.
Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Investasi: Teori dan Soal Jawab. Jakarta:
Salemba Empat.
Farkhan dan Ika. 2013. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverage). E-Journal
Universitas Muhammadiyah Semarang, 9(1): 1-18.
4090
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 8, 2018: 4063-4093
Gunadi, G.D. Gilang. 2015. Pengaruh ROA, DER, dan EPS Terhadap Return
Saham pada Perusahaan Food and Beverage di BEI. E-Jurnal Manajemen
Unud, 4(6): 1636-1647.
Gunartha, Dwi Putra I Made dan I Made Dana. 2016. Pengaruh Profitabilitas,
Leverage, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham
pada Perusahaan Farmasi di BEI. E-Jurnal Manajemen Unud, 5(11):
6825-6850.
Har, Wong Pik and Ghafar, M.A.A. 2015. The Impact of Accounting Earnings on
Stock Returns: The Case of Malaysia’s Plantation Industry. International
Journal of Business and Management, 10(4): 155-165.
Hutauruk, M.R., Hj. Sri M., and H. Ardi P. 2014. Influence of Fundamental Ratio,
Market Ratio and Business Performance to The Systematic Risk and Their
Impacts to The Return on Shares at the Agricultural Sector Companies at
The Indonesia Stock Exchange for The Period of 2010-2013. Academic
Research International, 5(5): 149-168.
Indah, Cokorde Istri Puspitadewi. 2016. Pengaruh DER, ROA, PER, dan EVA
Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food And Beverage di BEI. E-
Jurnal Manajemen Unud, 5(3): 1429-1456.
Irfani, Agus. 2011. A Study of Financial Performance and Stock Return in IPO
Underpricing Phenomenon on the Indonesia Stock Exchange (IDX).
INDONESIAN CAPITAL MARKET REVIEW, 4(2): 101-116.
Janitra, Putu Vito dan Wijaya. 2015. Pengaruh EPS, ROI, dan EVA Terhadap
Return Saham Perusahaan Otomotif di BEI. E-Jurnal Manajemen Unud,
4(7): 1831-1844.
Karami, Gholam Reza and Leila Talaeei. 2013. Predictability of Stock Returns
Using Financial Ratios in the Companies Listed in Tehran Stock
4091
Ida Ayu Ika Mayuni, Pengaruh ROA, …
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Satu. Cetakan Ketujuh. Jakarta:
PT Rajawali Pers.
Mahmudah, Umrotul. 2016. Pengaruh ROA, Firm Size, dan NPM Terhadap
Return Saham pada Perusahaan Semen. Jurnal Ilmu Riset Manajemen,
5(1): 1-15.
Mathilda, Mariana dan Meythi. 2012. Pengaruh Price Earnings Ratio dan Price to
Book Value Terhadap Return Saham Indeks LQ 45 (Perioda 2007-2009).
Jurnal Akuntansi, 4(1): 1-21.
Mazviona, Batsirai Winmore and Davis Nyangara. 2014. Does Firm Size Affect
Stock Returns? Evidence From the Zimbabwe Stock Exchange.
International Journal of Business and Economic Development, (IJBED),
2(3): 13-17.
Natasya, Inka Hagaina Bukit and Achmad Herlanto Anggono. 2013. The Effect of
Price to Book Value (PBV), Dividend Payout Ratio (DPR), Return on
Equity (ROE), Return on Asset (ROA), and Earning Per Share (EPS)
Toward Stock Return of LQ 45 for the Period of 2006-2011. Society of
Interdisciplinary Business Research, 2(2): 22-43.
Pinatih, Luh Putu Widiantari K., dan Putu Vivi Lestari. 2014. Pengaruh EPS,
ROE, Risiko Sistematis Terhadap Return Saham Perusahaan Otomotif di
BEI. E-Jurnal Manajemen Unud, 3(10): 2990-3002.
Risdiyanto dan Suhermin. 2016.Pengaruh ROI, EPS dan PER Terhadap Return
Saham pada Perusahaan Farmasi. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, 5(7):
1-16.
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE.
4092
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 8, 2018: 4063-4093
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keenam.
Yogyakarta: BPFE.
Setiyono, Erik dan Lailatul Amanah. 2016. Pengaruh Kinerja Keuangan dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi, 5(5): 1-17.
Suarjaya, Adi W., dan Henny Rahyuda. 2013. Pengaruh Faktor Fundamental
Terhadap Return Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI.
E-jurnal manajemen, 2(3): 305-320.
4093