Prinsip-Prinsip: Bimbingan Konseling Di SD

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

PRINSIP-PRINSIP

BIMBINGAN KONSELING DI
SD
KELOMPOK 3
Herniwati Bu'ulolo
(220520021)
Siti Salwa arianto
(220520045)
Ledi Anna Siregar
(220520024)
Mirna sari
(220520073)
Sense Marselina gulo
(220520054)
PRINSIP BIMBINGAN KONSELING DI SD

 Bimbingan harus berpusat pada individu yang di bimbingnya.


 Bimbingan diberikan kepada memberikan bantuan agar individu
yang dibimbing mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi
kesulitan-kesulitan dalam hidupnya.
 Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan individu
yang dibimbing.
 Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu.
 Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dengan
mengidentifikasi kebutuhanyang dirasakan individu yang
dibimbing.
 Upaya pemberian bantuan harus dilakukan secara fleksibel.
 Program bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai dengan
program pendidikan dan pembelajaran di sekolah yang
bersangkutan.
 Implementasi program bimbingan dan konseling harus dipimpin
oleh orang yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan
konseling seperti dokter psikiater, serta pihak-pihak yang terkait
lainnnya.
 Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari upaya pelayanan
bimbingan dan konseling, harus diadakan penilaian atau
berkesinambungan.
Prinsip-prinsip Khusus yang Berhubungan Dengan
Siswa
 Pelayanan BK harus diberikan kepada semua siswa.
 Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan
dan konseling kepada individu atau siswa.
 Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada
siswa.
 Pelayanan dan bimbingan konseling di sekolah dan madrasah harus
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan
beragam dan luas.
 Keputusan akhir dalam proses BK dibentuk oleh siswa sendiri.
 Siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara berangsur-
angsur dapat menolong dirinya sendiri.
Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan
Pembimbing
 Konselor harus melakukan tugas sesuai dengan kemampuannya
masing-masing.
 Konselor di sekolah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian,
pendidikan, pengalaman, dan kemampuan.
 Sebagai tuntutan profesi, pembimbing atau konselor harus
senantiasa berusaha mengembangkan dirinya dan keahliannya
melalui berbagai kegiatan.
 Konselor hendaknya selalu mempergunakan informasi yang tersedia
tentang siswa yang di bimbing beserta lingkungannya.
 Konselor harus menghormati, menjaga kerahasiaan informasi
tentang siswa yang di bimbingnya
 Konselor harus melaksanakan tugasnya hendaknya menggunakan
metode yang sama.
Prinsip Yang Berhubungan Dengan Organisasi Dan Administrasi
(Manajemen) Pelayanan Bimbingan Konseling

 Bimbingan dan konseling di laksanankan secara sistematis dan berkelanjutan


 Pelaksanaan bimbingan dan konseling ada di kartu pribadi (commulative
record) bagi siswa
 Program pelayanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai dengan
kebutuhan sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
 Harus ada pembagian waktu antar pembimbing, sehingga masing-masing
pembimbing mendapat kesempatan yang sama dalam memberikan
bimbingan dan Konseling.
 Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam situasi individu atau kelompok
sesuai dengan masalah yang dipecahkan dan metode yang dipergunakan
dalam temahkan masalah terkait.
 Dalam menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling,
sekolah dan madrasah harus bekerja sama dengan berbagai pihak.
 Kepala sekolah atau madrasah merupakan penanggung jawab
utama dalampenyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah.
Prinsip-prinsip Dasar Pelaksanaan Bimbingan Konseling di
SD disertai Contoh

 Bimbingan adalah suatu proses membantu individu agar mereka dapat


membantudirinya sendiri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
 Hendaknya bimbingan bertitik tolak (berfokus) pada individu yang dibimbing.
 Bimbingan diarahkan pada individu dan tiap individu memiliki karakteristik tersendiri.
 Masalah yang dapat diselesaikan oleh tim pembimbing di lingkungan lembaga,
hendaknya diserahkan kepada ahli atau lembaga yang berwenang menyelesaikannya.
 Bimbingan dimulai dengan identifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang
akan di bimbing.
 Bimbingan harus luwes dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan individu dan masyarakat
 Program bimbingan di lingkungan lembaga pendidikan tertentu harus sesuai
denganprogram pendidikan pada lembaga yang bersangkutan.
Prinsip merupakan paduan hasil kegiatan teoritik
dan telaah lapangan yang digunakan sebagai
pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan
(Prayitno.1997.219).
Berikut ini Prinsip-prinsip bimbingan konseling yang
diramu dari sejumlah sumber, sebagai berikut:

 Sikap dan tingkah laku seseorang sebagai pencerminan dari segala


kejiwaannya adelah unik dan khas.
 Tiap individu mempunyai perbedaan serta mempunyai berbagai kebutuhan.
 Bimbingan pada prinsipnya diarahkan pada suatu bantuan yang pada
akhirnya orang yang dibantu mampu menghadapi dan mengatasi
kesulitannya sendiri.
 Dalam suatu proses bimbingan orang yang dibimbing harus aktif,
mempunyai banyak inisiatif. Sehingga proses bimbingan pada prinsipnya
berpusat pada orang yang dibimbing.
 Prinsip referal atau pelimpahan dalam bimbingan perlu dilakukan.
 Pada tahap awal dalam bimbingan pada prinsipnya dimulai dengan kegiatan
identifikasi kebutuhan dan kesulitan-kesulitan yang dialami individu yang dibimbing.
 Proses bimbingan pada prinsipnya dilaksanakan secara fleksibel sesuai dengan
kebutuhan yang dibimbing serta kondisi lingkungan masyarakatnya.
 Program bimbingan dan konseling di sekolah harus sejalan dengan program pendidikan
pada sekolah yang bersangkutan.
 Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah hendaklah dipimpin
oleh seorang petugas/guru yang benar-benar memiliki keahlian dalam bidang
bimbingan.
 Program bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya senantiasa diadakan penilaian
secara teratur.
KESIMPULAN
Thank You
Very Much

Anda mungkin juga menyukai