Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia
Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia
Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia
1. Mulut
Bagian mulut merupakan langkah pertama dalam sistem pencernaan manusia. Proses pencernaan
dimulai saat kamu mengambil gigitan pertama pada makanan, disebut juga pencernaan mekanik. Bagian
mulut seperti lidah, gigi, dan kelenjar air liur membantu proses pengunyahan agar makanan lebih mudah
dicerna. Air liur mengandung enzim dengan fungsi memecah molekul makanan agar mudah diserap oleh
tubuh.
Tenggorokan (Faring) merupakan saluran alat pencernaan yang menghubungkan rongga mulut ke
kerongkongan (esofagus). Faring juga berhubungan dengan rongga hidung yang berfungsi untuk
memproduksi suara. Makanan yang ditelan dari mulut masuk melalui tenggorokan dan diteruskan ke
tabung berotot esofagus.Tabung ini memiliki panjang sekitar 25cm. Di bagian esofagus terdapat
katup epiglotisyang mencegah makanan dan minuman masuk ke dalam trakea agar kamu tidak tersedak.
Pada dinding kerongkongan terjadi gerakan peristaltik, yaitu gerakan meremas-remas yang mendorong
makanan menuju lambung.
3. Lambung
Lambung merupakan organ berbentuk seperti kantong yang terdiri dari dinding berotot. Di
lambung, terjadi sistem pencernaan mekanik dimana makanan dan minuman diremas dan diaduk menjadi
bubur makanan (kim) oleh otot polos. Ada tiga bagian lambung yang penting: bagian atas (kardia), bagian
tengah (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Di bagian lambung juga terjadi pencernaan kimiawi, dimana
makanan dicerna oleh enzim dalam getah lambung yang dihasilkan oleh sel kelenjar dinding lambung.
Getah lambung terdiri dari: Pepsin: enzim yang fungsinya memecah protein menjadi pepton dan proteosa.
Renin: enzim untuk menggumpalkan protein susu (kasein), lalu dicerna oleh pepsin Asam Klorida (HCl):
asam yang berfungsi untuk membunuh kuman dan bakteri pada makananan dan mengaktifkan pepsinogen
menjadi pepsin.
Lipase Gastrik: enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak Setelah melalui proses sistem
pencernaan tersebut, lambung perlahan-lahan meneruskan kim ke usus halus dengan gerakan peristaltik.
4. Usus Halus
Usus halus merupakan sistem pencernaan manusia terpanjang dengan panjang sekitar 670 cm
sampai 760 cm. Penyerapan nutrisi paling banyak terjadi pada saluran pencernaan ini. Usus halus terdiri
dari tiga bagian penting yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda dalam pencernaan
makanan: Duodenum/Usus 12 jari: Usus dua belas jari adalah bagian usus setelah lambung. Fungsinya
untuk menyalurkan makanan ke usus halus dan mencerna makanan secara kimiawi. Terdapat dua muara
saluran yaitu getah pankreas dan kantung empedu. Enzim yang disekresikan oleh getah usus halus
merupakan enzim Enterokinase, Tripsin, Erepsin, Disakarase, dan Lipase. Jejunum (Usus kosong):
Permukaan usus kosong terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Fungsi utama vili adalah
memperluas permukaan usus untuk penyerapan makanan. Hampir 90% penyerapan nutrisi terjadi di
bagian usus halus ini dan selanjutnya diedarkan ke dalam aliran darah dan limpa. Ileum (Usus
penyerapan): Bagian akhir pada saluran pencernaan usus halus. Nutrisi, seperti vitamin B12, garam
empedu, air, dan elektrolit, yang belum diserap oleh jejunum akan diserap oleh bagian usus halus ileum.
Seperti jejunum, usus ileum juga memiliki vili. Gerakan kontraksi peristaltik pada usus halus mendorong
makanan dari satu bagian ke bagian lain. Sisa kim yang berupa limbah diteruskan ke sistem pencernaan
manusia berikutnya yaitu usus besar.
5. Pankreas
Selanjutnya ada Pankreas. Pankreas dapat mengehasilkan enzim pencernaan ke dalam usus dua
belas jari yang memecah protein, lemak, dan karbohidrat. Pankreas juga memproduksi insulin dan
meneruskannya langsung ke aliran darah. Insulin adalah hormon utama dalam tubuh untuk metabolisme
gula.
6. Hati
Hati memiliki banyak fungsi, tetapi tugas utamanya dalam sistem pencernaan adalah memproses
nutrisi yang diserap dari usus kecil. Empedu dari hati yang dikeluarkan ke usus halus juga memainkan
peran penting dalam mencerna lemak dan beberapa vitamin. Hati juga berfungsi mendetoksifikasi bahan
kimia berbahaya atau beracun.
7. Kantong empedu
Kantung empedu berfungsi menyimpan dan memekatkan empedu dari hati, dan kemudian
melepaskannya ke dalam usus dua belas jari di usus kecil untuk membantu menyerap dan mencerna
lemak.
8. Usus Besar
Sebagian besar dari sisa-sisa pencernaan makanan dan air diserap di usus besar, lalu disimpan
sebagai feses sebelum dieliminasi. Usus besar terdapat bagian sekum, kolon, rektum, dan kanalis anal.
Fungsi utama usus besar adalah membusukkan sisa makanan atau limbah oleh bakteri Escherichia
coli agar lebih mudah untuk dikeluarkan. Di bagian kolon ini juga terjadi penyerapan air dan vitamin K.
Setelah itu, zat makanan yang sudah dicerna akan disimpan di rektum dan dieliminasikan melalui kanalis
anal ke anus dengan gerakan peristaltik.
Terakhir yaitu rektum dan anus. Sisa isi usus besar yang telah menjadi feses kemudian disalurkan
ke arah rektum. Rektum adalah bagian akhir dari usus besar yang berfungsi sebagai tempat penampungan
feses sementara sebelum dikeluarkan dari tubuh. Saat rektum sudah mulai penuh, otot-otot di
sekelilingnya akan terangsang untuk mengeluarkan feses. Inilah yang membuat Toppers merasa mulas
dan ingin buang air besar. Feses nantinya akan dikeluarkan melalui anus. Anus merupakan bagian paling
akhir dari saluran pencernaan yang berbatasan langsung dengan lingkungan luar. Fungsi anus tak lain
adalah sebagai tempat keluarnya feses
Gangguan Pencernaan pada Ibu Hamil
Gangguan pencernaan pada ibu hamil terjadi karena meningkatnya hormon selama masa kehamilan.
Gangguan yang satu ini umumnya tidak membahayakan janin, tetapi dapat memberikan rasa tidak
nyaman bagi ibu hamil. Berikut ini sejumlah penyebabnya:
Meningkatnya hormon progesteron, sehingga terjadi penurunan gerakan peristaltik usus, sehingga
memicu terjadinya konstipasi.
Membesarnya ukuran rahim, sehingga terjadi penekanan pada usus. Hal tersebut menyebabkan
sisa-sisa makanan menumpuk dalam usus, sehingga memicu terjadinya konstipasi.
Ibu hamil yang sebelumnya sudah mengidap wasir akan semakin bertambah parah selama masa
kehamilan.
Ibu hamil kurang aktif atau malas bergerak serta kurang konsumsi air putih. Saat ibu hamil
kurang aktif, aliran darah tidak lancar. Sedangkan saat kurang mengonsumsi air putih, akan
menyebabkan tekstur feses menjadi mengeras.
Ibu hamil mengalami kelainan katup usus, sehingga memicu konstipasi selama kehamilan.
Upaya pencegahan gangguan pencernaan pada ibu hamil dapat dilakukan dengan menjaga pola hidup
sehat dengan mengonsumsi makanan yang bersih dan sehat. Jangan mengonsumsi makanan mentah
selama masa kehamilan, karena makanan bisa saja mengandung telur cacing atau kuman yang dapat
membahayakan kehamilan.
Organ dan Bagian-bagian Sistem Pernapasan Manusia
Berikut adalah organ dan bagian sistem pernapasan manusia :
1. Rongga hidung
Udara yang berasal dari luar akan memasuki rongga hidung. Di dalam rongga hidung yang
berselaput, ada kelenjar minyak dan juga kelenjar keringat. Selaput itu berfungsi untuk menangkap
benda-benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Di dalam rongga hidung juga ada rambut-
rambut kecil dan tebal. Rambut-rambut itu memiliki fungsi untuk menyaring partikel kotoran-kotoran
yang masuk ke dalam hidung bersama udara. Selain itu ada juga konka yang memiliki fungsi untuk
menghangatkan udara dingin yang masuk ke dalam rongga hidung.
Pada kehamilan, frekuensi pernafasan tidak berubah, tetapi ventilasi per menit meningkat 40%
karena volume napas meningkat, hal ini sudah 8 dimulai pada kehamilan 7 minggu. Sekitar 150 ml udara
inspirasi tetap berada di saluran napas atas dan tidak terjadi pertukaran gas (Coad dan Dunstall, 2007).
Banyak wanita hamil mengalami dyspnea, yang menimbulkan rasa tidak nyaman dan kecemasan, sering
pada awal kehamilan sebelum terjadi perubahan dalam tekanan intraabdomen. Hal ini berkaitan denga
PCO2 dan mungkin disebabkan oleh hiperventilasi
SISTEM JANTUNG
Jantung merupakan organ penting yang bertugas memompa darah dalam tubuh Anda.
1. Perikardium
Jantung berada dalam rongga berisi cairan dengan sebutan rongga perikardial. Dinding dan
lapisan rongga perikardial ini memiliki sebutan perikardium. Pada gambar anatomi jantung, tampak
perikardium berada pada bagian tengah. Perikardium ialah sejenis membran serosa yang menghasilkan
cairan serous untuk melumasi jantung selama berdenyut dan mencegah gesekan yang menyakitkan antara
jantung dan organ sekitarnya.Bagian ini juga berfungsi untuk menyangga dan menahan jantung untuk
tetap berada dalam posisinya. Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu epikardium(lapisan terluar),
miokardium (lapisan tengah), dan endokardium (lapisan dalam).
2. Serambi (atrium)
Bagian serambi atau atrium merupakan bagian jantung atas yang terdiri dari serambi kanan dan
kiri. Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah kotor dari tubuh yang dibawa oleh pembuluh
darah.Sedangkan serambi kiri berfungsi untuk menerima darah bersih dari paru-paru. Serambi memiliki
dinding yang lebih tipis dan tidak berotot, karena tugasnya hanya sebagai ruangan penerima darah. Pada
gambar anatomi jantung, tampak serambi berada pada sisi kanan dan kiri jantung bagian atas.
3. Bilik (ventrikel)
Sama seperti serambi, bilik atau ventrikel merupakan bagian jantung bawah yang terdiri dari
bagian kanan dan kiri. Bilik kanan berfungsi untuk memompa darah kotor dari jantung ke paru-paru.
Sementara itu, bilik kiri berfungsi untuk memompa darah bersih dari jantung ke seluruh tubuh.
Dinding bilik jauh lebih tebal dan berotot ketimbang serambi karena bekerja lebih keras untuk memompa
darah baik dari jantung ke paru-paru, maupun ke seluruh tubuh. Pada gambar anatomi jantung, tampak
ventrikel berada pada sisi kanan dan kiri jantung bagian bawah.
4. Katup
Perhatikan gambar anatomi jantung, ada empat katup yang menjaga aliran darah mengalir ke satu arah,
yaitu:
Katup trikuspid, mengatur aliran darah antara serambi kanan dan bilik kanan.
Katup pulmonal, mengatur aliran darah dari bilik kanan ke arteri pulmonalis yang membawa darah ke
paru-paru untuk mengambil oksigen.
Kemudian, katup mitral, mengalirkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru mengalir dari serambi kiri
ke bilik kiri.
Katup aorta, membuka jalan bagi darah yang kaya akan oksigen dari bilik kiri ke aorta (arteri terbesar
pada tubuh).
5. Otot jantung
Otot jantung merupakan gabungan dari otot lurik dan otot polos yang berbentuk silindris dan
memiliki garis terang serta gelap. Pengamatan secara saksama menggunakan mikroskop, maka akan
tampak otot ini memiliki banyak inti sel yang berada pada bagian tengahnya.
Otot dalam jantung bertugas untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Otot jantung merupakan otot
terkuat karena mampu bekerja terus menerus sepanjang waktu tanpa istirahat untuk memompa darah. Jika
otot ini berhenti bekerja, maka sistem peredaran darah akan terhenti, sehingga terjadilah kematian.
6. Pembuluh darah
Perhatikan gambar anatomi jantung, ada tiga pembuluh darah utama yang terdapat pada jantung, yaitu:
Arteri
Pembuluh darah jantung ini kaya akan oksigen karena berfungsi darah ke sisi kiri otot jantung
(ventrikel dan atrium kiri). Arteri memiliki dinding yang cukup elastis sehingga mampu menjaga tekanan
darah tetap konsisten.. Kemudian, arteri koroner kiri utama lalu bercabang membentuk:
Arteri Left Anterior Descending (LAD), berfungsi menyediakan darah menuju bagian atas dan kiri
jantung.
Arteri Left Circumflex (LCX), cabang arteri kiri utama yang mengelilingi otot jantung dan menyediakan
darah menuju sisi luar dan belakang jantung.
Pada arteri koroner kanan bertugas memasok darah menuju ventrikel kanan, atrium kanan, SA (sinoatrial)
dan AV (atrioventricular). Arteri koroner kanan bercabang menjadi arteri Right Posterior Descending,
dan arteri marginal kanan. Bersama dengan LAD, arteri koroner kanan membantu memasok darah
menuju sekat jantung.
Vena
Pembuluh darah yang satu ini membawa darah yang miskin oksigen dari seluruh tubuh untuk
kembali ke jantung, ketimbang arteri yaitu vena memiliki dinding pembuluh yang lebih tipis.
Kapiler
Pembuluh darah ini bertugas untuk menghubungkan arteri terkecil dengan vena terkecil.
Dindingnya sangat tipis sehingga memungkinkan pembuluh darah untuk bertukar senyawa dengan
jaringan sekitarnya, seperti karbon dioksida, air, oksigen, limbah, dan nutrisi.
Selain peningkatan volume darah, detak jantung juga menjadi lebih cepat selama
kehamilan. Detak jantung akan semakin cepat pada trimester ketiga kehamilan. Selain itu, untuk
meningkatkan aliran darah ke janin, maka tekanan darah ibu hamil akan cenderung lebih rendah. Selain
itu, curah jantung juga akan meningkat.
Hipotalamus
Hipotalamus terletak di dasar otak. Ini menggerakkan sistem endokrin dan bertanggung jawab terhadap
suhu tubuh, tekanan darah, nafsu makan dan rasa haus, tidur, suasana hati dan epelepasan hormon-
hormon dari kelenjar lain.
Hipofisis
Kelenjar pituitari berada di bawah otak dan biasanya berukuran tidak lebih besar dari kacang polong. Ini
dianggap sebagai kelenjar kontrol utama yang mengontrol banyak fungsi kelenjar-kelenjar endokrin
lainnya.
Timus
Timus berada di bagian atas dada dan menghasilkan sel-sel darah putih yang melawan infeksi dan
menghancurkan sel-sel abnormal.
Adrenal
Kelenjar adrenal terletak di bagian atas setiap ginjal. Mereka menghasilkan hormon kortikosteroid dan
epinefrin yang bereaksi terhadap stres, menjaga tekanan darah serta mengatur metabolisme.
Pankreas
Pankreas berada di bagian belakang lambung. Ini menghasilkan insulin dan glukagon, yang mengatur
kadar gula darah.
Ovarium
Ovarium terletak di kedua sisi rahim wanita. Mereka mengandung sel-sel telur yang diperlukan untuk
reproduksi dan juga menghasilkan estrogen dan progesteron.
Testis
Testis berada di dalam kantong yang bergantung di luar tubuh laki-laki. Mereka menghasilkan testosteron
dan sperma.
Beberapa perubahan biokimia dan mekanikal sangat berhubungan pada interaksi protein dan
hormon steroid selama kehamilan. Perubahan ini tidak hanya perlu terjadi 15 pada masa perkembangan
awal embrio dan fetus tetapi juga hal ini menjadi sangat penting terhadap mobilisasi energy dan nutrisi
selama kehamilan. Berikut adalah perubahan pada sistem endokrin yang ikut serta dalam pertumbuhan
dan perkembangan ibu dan janin.
Sistem Ginjal
Ginjal adalah salah satu organ penting tubuh yang berfungsi untuk menyaring darah. Organ yang
berbentuk menyerupai kacang ini terletak di sepanjang dinding otot bagian belakang (otot posterior
rongga perut).
Pada umumnya, ginjal berukuran sekepalan tangan dan dilengkapi dengan sepasang ureter, sebuah
kandung kemih dan uretra. Ketiganya bagian dari ginjal tersebut berfungsi membawa urine keluar dari
tubuh.
Anatomi ginjal dibagi menjadi tiga bagian, mulai dari bagian yang paling luar hingga ke dalam,
yaitu korteks ginjal, medula ginjal, dan pelvis ginjal.
1. Korteks ginjal
Bagian terluar dari ginjal disebut dengan korteks. Korteks ginjal umumnya dikelilingi oleh kapsul
renal dan lapisan lemak yang berfungsi untuk melindungi struktur dalam organ dari kerusakan.
2. Medula ginjal
Medula adalah jaringan ginjal yang halus. Bagian dari ginjal ini terdiri dari lengkung Henle serta
piramida renal, yaitu struktur kecil yang berisi nefron dan tubulus. Tubulus inilah yang nantinya berfungsi
mengangkut cairan yang masuk dan mengeluarkan urine dari ginjal.
3. Pelvis ginjal
Pembahasan anatomi ginjal tidak akan lengkap tanpa penjelasan pelvis ginjal. Pelvis ginjal adalah
ruang berbentuk corong dan terletak di bagian paling dalam dari renal. Bagian dari ginjal yang satu ini
berfungsi sebagai jalur untuk cairan dalam perjalanan ke kandung kemih.
Bagian pertama pelvis ginjal mengandung calyces, yaitu ruang berbentuk cangkir kecil yang bertugas
mengumpulkan cairan sebelum bergerak ke kandung kemih. Selanjutnya, cairan tersebut akan masuk ke
hilum, yaitu lubang kecil yang mengalirkan cairan menuju ke kandung kemih.
Pengertian paru-paru
Paru-paru adalah organ pernapasan atau respirasi dalam tubuh. Paru-paru berhubungan dengan sistem
pernapasan serta sirkulasi atau peredaran darah.Fungsi paru-paru adalah untuk menukar oksigen dari
udara yang dihirup menjadi karbon dioksida. Paru-paru menjadi salah satu organ yang sangat
memengaruhi kesehatan.Ketika fungsinya terganggu, kesehatan tubuh juga akan terpengaruh oleh
gangguan tersebut.
Pleura
Bronkus
Bronkiolus
Alveoli
Pneumonia saat hamil atau maternal pneumonia merupakan salah satu infeksi pada paru-paru yang
mengakibatkan peradangan di salah satu atau kedua paru. Salah satu keluhan yang sering dialami oleh ibu
hamil yang menderita pneumonia adalah sesak napas
Pada orang dewasa berat ginjal kurang lebih 140 gram. Struktur ginjal Organ ginjal dilingkupi oleh
kapsul tipis dari jaringan fibrus dan membentuk pembungkus halus yang di dalamnya terdapat struktur
ginjal yang warnanya ungu tuadan teridir atas bagian korteks (bagian terluar), medulla (bagian
tengah/dalam) yang terdiri atas 15-16 massa berbentuk piramida (piramidis ginjal). Puncak-puncaknya
langsung mengarah ke hilum dan berakhir di Calyces. Calyces ini menghubungkan dengan pelvis ginjal.
Struktur halus pada ginjal terdapat banyak nefron yang merupakan satuan-satuan fungsional ginjal
(kurang lebih sekita 1 juta nefron dalam setiap ginjal). Setiap nefron mulai sebagai berkas kapiler (badan
malphigi/glomelurus) yang erat tertanam pada ujung atas yang lebar pada uriniferus/nefron. Dari sini
tubulus berjalan sebagian berkelok-kelok dan sebagain lurus. Bagian pertama tubulus berkelok-kelok dan
dikenal sebagai kelokan pertama (tubula proksimal). Dan setelah itu terdapat sebuah simpai (simpai
henle) kemudian berkelok lagi yaitu kelokan kedua (tubula distal) yang bersambung dengan tubula
penampung yang berjalan melintasi bagian cortex dan medulla untuk berakhir di puncak salah satu
piramidis.
Pembuluh darah
Selain tubulus uriniferus, struktur ginjal juga berisi pembuluh darah. Arteri renalis membawa darah
murni dari aorta abdominalis menuju ke ginjal. Terdapat banyak cabang-cabang pembuluh darah arteri
yang disebut arteria aferen dan masing-masing membentuk simpul dari kapiler-kapiler di dalam salah satu
badan Malpighi (Glomerulus) Pembuluh darah balik (vena renalis) membawa darah dari ginjal menuju ke
vena cava inferior. Oleh sebab itu darah yang beredar dalam ginjal mempunyai dua kapiler yang
bertujuan agar darah lebih lama berada di sekitar tubulus uriniferen karena fungsi ginjal tergantung dari
hal tersebut.
Fungsi/Faal Ginjal
Dalam sistem perkemihan dan sistem tubuh manusia secara keseluruhan fungsi ginjal atau renal antara
lain sebagai berikut :
Ureter
Terdapat dua ureter yang berupa dua pipa saluran, yang masing-masing bersambung dengan ginjal dan
dari ginjal berjalan ke kandung kemih (vesica urinaria). Tebal setiap ureter kira-kira setebal tungkai bulu
angsa dan panjangnya 35 – 40 cm. Terdiri atas dinding luar yang fibrus, lapisan tengah yang berotot dan
lapisan muka sebelah dalam. Ureter mulai sebagai pelebaran hilum ginjal dan berjalan ke bawah melalui
rongga abdomen masuk ke dalam pelvis dan dengan arah oblik bermuara ke dalam sebelah posterion
kandung kemih.
Organ ini memiliki bentuk atau berbentuk seperti buah pir yang terletak di dalam panggul besar, di
depan isi, dan di belakang simpisis pubis. Pada bayi letaknya agak lebih tinggi. Bagian terbawah
terpancang erat dan disebut basis. Bagian atas (fundus) akan naik kalau kandung kemih mekar karena
banyaknya urin. Puncaknya (apex) mengarah ke depan bawah dan ada di belakang simfisis pubis.
SISTEM REPRODUKSI PADA WANITA
1. Labia majora
Anda juga bisa menyebut salah satu organ reproduksi wanita ini sebagai bibir besar karena fungsinya
melindungi organ luar lainnya.Pada masa puber, area kulit di labia majora akan tumbuh bulu atau
rambut yang juga mengandung kelenjar penghasil minyak.
2.Labia minora
Labia minora atau bibir kecil merupakan alat reproduksi wanita yang mempunyai berbagai
ukuran.Letaknya tepat di dalam labia majora, mengelilingi bukaan ke vagina dan uretra (saluran
pembawa urine). Kulitnya sangat halus, mudah teriritasi, dan bengkak.
3. Kelenjar Bartholin
Kelenjar ini berada di setiap sisi sebelah lubang vagina dan bisa mengeluarkan sekresi cairan (lendir)
untuk melumasi area miss V.
4. Klitoris
Organ reproduksi wanita yang satu ini merupakan tonjolan kecil dan sensitif. Klitoris ditutupi oleh
lipatan kulit disebut sebagai preputium, mirip dengan kulup di ujung penis.
Perlu diketahui pula bahwa klitoris sensitif terhadap rangsangan dan menjadi area ereksi. Olehkarena
itu, klitoris kerap menjadi salah satu titik rangsang wanita saat berhubungan intim.
Setelah membahas bagian luar, sekarang Anda perlu tahu apa saja organ reproduksi wanita bagian
dalam.
1. Vagina
Vagina adalah saluran yang menghubungkan serviks (bagian bawah rahim) dengan bagian luar tubuh.
Letaknya di dalam tubuh, belakang kandung kemih, lebih rendah dari rahim.
Fungsi vagina sebagai alat reproduksi wanita adalah menjadi jalan keluar darah saat menstruasi, jalan
lahir bayi, serta jalan masuk sperma menuju rahim.
2. Ovarium
Ovarium, atau indung telur, berada di sisi kanan dan kiri rongga panggul yang bersebelahan dengan
bagian rahim atas.
Alat atau organ reproduksi wanita yang satu ini bertanggung jawab untuk memproduksi hormon
seperti estrogen, progesteron dan ovum atau yang biasa disebut sel telur.
3. Tuba falopi
Tuba falopi atau oviduk memiliki bentuk seperti saluran bercorong yang masing-masing membentang
dari ujung kanan dan kiri pada rahim atas ke ujung ovarium.
Organ reproduksi yang satu ini mempunyai fungsi untuk mengangkut ovum dan membawanya ke dalam
infundibulum (bagian ujung tuba falopi) menuju rahim.
Pembuahan sel telur dengan sperma juga terjadi di tuba falopi. Kemudian, telur yang sudah dibuahi
pindah dan ditanamkan pada lapisan rahim.
4. Rahim (uterus)
Rahim (uterus) adalah organ reproduksi wanita yang berongga dan bentuknya seperti buah pir. Ini
merupakan rumah bagi janin yang sedang berkembang. Ada dua bagian rahim, yaitu sebagai berikut.
Serviks, merupakan leher rahim yang berada di bagian bawah dan menjadi jalan menuju vagina serta
tubuh utama rahim yaitu korpus.
Korpus, area fleksibel karena bisa mengembang sesuai perkembangan bayi. Ini juga merupakan saluran
untuk darah menstruasi dan sperma.
Selain itu, rahim menyokong embrio selama tahap perkembangan awal. Otot-otot dinding rahim
berkontraksi persalinan normal untuk mendorong janin melewati jalan lahir.
Leher rahim atau serviks adalah organ berbentuk silinder atau tabung yang menghubungkan vagina
dengan rahim.
Serviks terdiri dari dua bagian, yaitu ektoserviks (dinding luar leher rahim) dan endoserviks (bagian
dalam leher rahim).
Serviks memproduksi lendir yang akan berubah selama siklus menstruasi. Perubahan tekstur lendir
serviks bertujuan untuk mencegah atau membantu terjadinya kehamilan.