5 Batuan Beku, Sedimen, Dan Metamorf Untuk SDA Tambang: Muhammad Daffa Pratama 211011511010

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 43

5 batuan Beku, Sedimen, dan Metamorf

untuk SDA tambang


Muhammad Daffa Pratama
211011511010
Bahan Galian Tambang
Peraturan Pernerintah No. 27 tahun 1980

Golongan C
Golongan A

Golongan B
GOLONGAN A
Bahan galian strategis disebut pula sebagai bahan galian golongan A, dengan kata lain Golongan A merupakan
bahan galian yang strategisuntuk pertahanan dan keamanan serta perekonomian negara. Bisa juga dikatakan
bahwa Merupakan bahan galian strategis untuk pertahanan dan keamanan Negara dan menjamin kestabilan
ekonomi Negara. Pengelolaannya diatur Negara dan pihak swasta yang diberi kewenangan. Contoh dari golongan
A sendiri

kobalt timah
minyak bumi
thoriurn
Bitumen cair batubara muda
lilin beku aspal

uranium radium
gas alam

bitumen padat antrasit


batubara nikel
GOLONGAN B
Golongan B merupakan bahan galian yang mampu menghidupi hajat hidup orang
banyak dan dikelola oleh swasta yang diizinkan Negara, atau golongan B disebut
juga Bahan galian vital, selain itu golongan B berguna untuk menjamin hajat orang
banyak. Golongan B bahan tambang dan mineralnya yakni:

besi, mangaan, molibden, korundum, zirkon, kristal kuarsa,


khrom, wolfram, vanidium, kriolit, fluorspar, barit, yodium,
titan, bauksit, tembaga,
timbal, seng.
brom, khlor, belerang

emas, platina, perak, air raksa,


arsen, antimon, bismut, ytriunt,
rhutenium, cerium, dan logam-
logam langka lainnya, berillium,
Golongan C
Bahan galian non strategis dan non vital, disebut pula sebagai bahan galian golongan C, atau
Barang tambang golongan C atau galian industri yang dikelola oleh masyarakat, pemahaman
lainnya adalah golongan C adalah bahan galian yang bukan termasuk dari Golongan A dan B,
karena sifat dari bahannya tidak langsung membutuhkan pasar yang bersifat internasional,
bahan tambang dan mineralnya yakni:

nitrat, nitrit, fbsfat, garam batu pasir kuarsa, kaolin. feldspar,


(halit), asbes, talk. mika. grafit. gipsum, bentonit. Tanah
magnesit, yarosit. leusit, tawas diatomea. tanah serap (fuller
(alum), oker, batu pemata, batu earth’).
setengah permata,
batu apung, trass, obsidian, marmer, batutulis, batu kapur,
dolomit, kalsit, granit, andesit, basalt, trakhit, tanah liat, pasir,

sepanjang tidak mengandung unsur-unsur mineral golongan A maupun golongan B dalam


skala yang berarti dari segi ekonomi pertambangan
BATUAN BEKU
• Batuan Igneous/Batuan Beku adalah batuan kristal atau kaca yang
dibentuk oleh pendinginan dan pemadatan bahan tanah cair.
• terdiri dari salah satu dari tiga kelas utama batuan, yang lainnya
bersifat metamorf dan sedimen. Beku Batuan terbentuk dari
pemadatan magma, yang adalah panas (600 hingga 1.300 ° C, atau
1.100 hingga 2.400 ° F) cair atau bahan batuan cair Sebagian.
Batuannya Seperti uranium, nikel, kuarsa, tembaga, batu apung,
granit.
Golongan A
Bahan galian strategis disebut pula sebagai bahan galian golongan A.
pada batuan dan mineral pada batuan beku yang termasuk dari pada
golongan A adalah
• Uranium
• Nikel
Batu Uranium
• Uranium intinya terbentuk secara alam serta
termasuk digolongkan dalam ikatan logam berat
radioaktif yang berwarna putih-abu-abu keperakan
sebagai akibatnya terkorosi menjadi oksida hitam
di udara.Akan tetapi yang pasti manfaat energi
yang dihasilkan oleh uranium akan sebagai proses
pemecahan alami unsur radioaktif sangat akbar
serta bisa dipergunakan dalam reaktor nuklir buat
membuat energi nuklir. sang sebab itulah uranium
simpel dibuat dan giat, dan sangat reaktif sebagai
akibatnya tidak bisa ditemukan pada lingkungan
dalam bentuk unsurnya.
Batu Nikel
• Nikel adalah salah satu logam mineral
yang banyak ditemukan di kerak bumi
dengan warna dasar putih keperakan,
mengkilap, sedikit keemasan dan cukup
keras. Nikel murni memiliki tekstur
bubuk dengan reaksi kimia lebih pekat
dan mudah bereaksi dengan udara
suhu normal. ecara mata telanjang,
bentuk nikel seperti bongkahan batu
biasa yang ada di alam tetapi memiliki
warga emas putih, perak, sedikit emas
kuning dan agak kasar
Golongan B
golongan B disebut juga Bahan galian vital, selain itu golongan B
berguna untuk menjamin hajat orang banyak. Batuan dan
Mineral bahan tambang yang masuk kedalam batuan beku
golongan B yaitu:
• Kuarsa
• Tambang
Kuarsa
• Kegunaaan (nilai penting) kuarsa adalah untuk
industri gelas, digunakan sebagai abrasive, dan
digunakan sebagai pasir pengecoran. Kuarsa juga
digunakan dalam industri perminyakan, digunakan
untuk kristal kuarsa, dan sebagai batu
permata.Mineral kuarsa adalah mineral yang paling
melimpah dan tersebar luas yang dapat ditemukan
di kerak bumi. Kuarsa dapat ditemukan di seluruh
bagian dunia. Kuarsa dapat terbentuk pada semua
suhu/temperatur. Mineral kuarsa dapat ditemukan
pada batuan beku, batuan metamorf, dan batuan
sedimen. Daya tahan kuarsa terhadap pelapukan
fisik dan kimia menjadikan kuarsa sebagai mineral
dominan dan tahan lama.
Barit
Barit (BaSO4) termasuk kelompok mineral
sulfat. Penyusun utama min- eral ini adalah barium
(Ba). barit memiliki karakteristik sebagai berikut:
sistem kristal ortorombik; belahan sempurna
(001); kekerasan 3--3,5; berat jenis 4,5; kilap kaca
(vitreous), warna putih atau bening: gores/cerat
putih. Mineral ini di alam ditemukan sebagai
mineral gang dalam urat-urat
hidrothermal,berasosiasi dengan bijih perak,
tembaga, mangan, dan antimon. Barit juga
bisaditemukan dalam urat-urat batugamping
dengan kalsit dan dalam batupasirdengan bijih
tembaga. bahwa barit berbentukbutiran atau
kristal; warna putih, kuning muda, biru, abu-abu,
merah, jingga,dan jingga gelap, karakteristik
tembus cahaya hingga jernih.
Golongan C
Bahan galian non strategis dan non vital, disebut pula sebagai
bahan galian golongan C, atau Barang tambang golongan C atau
galian industri yang dikelola oleh masyarakat. Mineral dan Batuan
yang termasuk dalam batuan beku golongan C
• Batu Apung
• Granit
Batu Apung
Batu apung (pumice) adalah batuan
dengan ciri ciri utama berwarna
terang serta sangat berpori. Batu
apung termasuk jenis batuan beku
yang terbentuk dari hasil letusan
eksplosif gunung berapi. Batuan ini
biasanya disebut juga sebagai batuan
gelas vulkanik silikat karena
mengandung buih yang berasal dari
gelembung gas berdinding gelas.
Batu Granit
Batuan Granit merupakan batuan
beku yang berasal dari dalam perut
bumi (muntahan magma) yang
berstruktur granitik dan struktur
holokristalin, yang terdiri dari
elemen kuarsa dan feldspar,
sedangkan mineral lainnya dalam
jumlah kecil seperti biotit,
muskovit, hornblende, dan
piroksen.
BATUAN SEDIMEN
• Batuan Sedimen yang belum sempurna terbentuk pada atau di dekat
permukaan bumi oleh akumulasi dan litifikasi sedimen (batuan
detrital) atau oleh presipitasi dari larutan pada suhu normal suhu
permukaan (batuan kimia). Batuan sedimen adalah batuan yang
paling umum terpapar di permukaan bumi tetapi hanya konstituen
kecil dari seluruh kerak, yang didominasi oleh batuan beku dan
metamorf.
• Batuan sedimen dihasilkan oleh pelapukan batuan yang sudah ada
sebelumnya dan transportasi selanjutnya dan pengendapan produk
pelapukan.
Golongan A
Bahan galian strategis disebut pula sebagai bahan
galian golongan A, dengan kata lain Golongan A
merupakan bahan galian yang strategis untuk
pertahanan dan keamanan serta perekonomian
negara.
• Batu Bara
• Antrasit
Batu Bara
• Batubara adalah batuan sedimen (padatan)
yang dapat terbakar, berwarnacoklat sampai
hitam yang selanjutnya terkena proses fisika
dan kimia yang berlangsung selama jutaan
tahun sehingga mengakibatkan pengkayaan
kandungan karbonnya. Batu bara dapat
digunakan sebagai bahan yang menghasilkan
berbagai produk gas. Gas alami yang dihasilkan
oleh batu bara dapat diolah menjadi tempat
pertambangan. Gas alami tersebut bisa
dimanfaatkan menjadi berbagai produk,
seperti banan bakar industri, produk hidrogen,
produk solar, dan pembangkit listrik tenaga
gas.
Atrasit
Antrasit adalah bentuk batu bara yang
padat dan keras dengan kandungan
karbon tinggi. Sifat-sifat ini membuat
antrasit bermanfaat untuk lebih dari
produksi energi, meskipun dikenal
sebagai salah satu bentuk batu bara
penghasil energi terbersih dan tertinggi.
Tidak seperti batubara bitumen yang
relatif, antrasit biasanya tidak digunakan
sebagai sumber karbon aktif terutama
karena tidak mudah untuk diaktifkan
seperti batubara bitumen.
Golongan B
Golongan B disebut juga Bahan galian vital, selain itu golongan B
berguna untuk menjamin hajat orang banyak. Batuan dan Mineral
bahan tambang yang masuk kedalam batuan Sedimen golongan B yaitu:
• Kriolit
• Mangan
Kriolit
Kriolit (Na3AlF6, natrium heksafluoroaluminat) adalah
mineral langka yang pertama kali ditemukan dalam
kandungan yang besar di Ivigtût di pesisir barat
Greenland.
Mineral ini sebelumnya digunakan dalam proses
pembuatan aluminium murni. Kesulitan dalam
memisahkan aluminium dari oksigen di dalam bijih
oksida (seperti aluminium oksida) dapat dipecahkan
dengan mencampur senyawa tersebut dengan kriolit.
Kriolit murni akan melebur pada suhu 1012 °C (1285 K)
dan pencampuran tersebut akan menurunkan titik
lebur aluminium oksida, sehingga aluminium dapat
diekstrak dengan lebih mudah dalam proses
elektrolisis.
Mangan
Mangan atau batu kawi atau
Bekawi adalah unsur kimia
dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Mn dan
nomor atom 25. Mangan
berupa logam transisi yang
berwarna perak metalik.
Golongan C
Bahan galian non strategis dan non vital, disebut pula sebagai bahan
galian golongan C, atau Barang tambang golongan C atau galian industri
yang dikelola oleh masyarakat. Mineral dan Batuan yang termasuk
dalam batuan Sedimen golongan C
• Dolomit
• Kalsit
Dolomit
Dolomit adalah mineral (kalsium magnesium karbonat)
dengan kom- posisi kimia CaMg (CO3). Ini adalah
komponen utama dari batuan sedimen yang dikenal
sebagai dolostone dan batuan metamorf yang dikenal
sebagai marmer dolomit. Kapur yang berisi beberapa
dolomit dikenal sebagai kapur dolomit. Dolomit jarang
ditemukan di lingkungan sedimen modern tapi dolo-
stones sangat umum terdapat dalam bebatuan.
Kebanyakan batuan yang kaya mineral dolomit
awalnya disimpan sebagai lumpur kalsium karbonat
lalu diu- bah oleh air yang kaya magnesium sehingga
terbentuk dolomit. Dolomit juga merupakan mineral
yang umum terdapat dalam pembuluh darah
hidrotermal. Ia sering dikaitkan dengan barit, fluorit,
pirit, kalkopirit, galena atau sfalerit. Mineral dolomit
seringkali mengalami proses pengkristalan
rombohedral di dalam pembuluh darah.
Kalsit
Kalsit adalah sebuah mineral
karbonat dan polimorf kalsium
karbonat (CaCO3) paling stabil.
Polimorf lain adalah mineral aragonit
dan vaterit. Aragonit akan berubah
menjadi kalsit pada suhu 380-470 °C,
[5] sementara vaterit justru kurang
stabil.
Dalam skala Mohs, kalsit
merupakan mineral dengan tingkat
kekerasan yang sedang. Nilainya
berada pada tingkat 3.
BATUAN METAMORF
Golongan C
Bahan galian non strategis dan non vital, disebut pula sebagai bahan
galian golongan C, atau Barang tambang golongan C atau galian industri
yang dikelola oleh masyarakat. Mineral dan Batuan yang termasuk
dalam batuan Metamorf golongan C
• Marmer
• Batutulis
• Sabak
• Kuarsit
Marmer
Marmer mempunyai sruktur yang
kompak, gugusan kristalnya relatif
sama dengan tekstur halus
sampai agak kasar. Marmer di
dominasi oleh mineral kalsit
dengan kandungan mineral minor
lainnya adalah kuarsa, mika,
chlorit, tremolit, serta silikat
lainnya seperti graphit, hematit,
juga limonit. Nilai komersil
marmer bergantung kepada
warna maupun teksturnya.
Batutulis
Batu tulis keras, rapuh dan kristal. Namun, struktur butirnya sangat
halus sehingga kristal tidak mudah terlihat dengan mata telanjang.
Saat dipoles, batu tulis tampak kusam, tetapi halus saat disentuh.

Seperti banyak batuan, batu tulis terutama terdiri dari silikat , yang
merupakan senyawa yang terbuat dari silikon dan oksigen. Di batu
tulis, unsur-unsurnya terutama membentuk mineral kuarsa,
muskovit (mika), dan ilit (tanah liat, aluminosilikat). Mineral lain
yang ditemukan di batu tulis dapat mencakup biotit, klorit, hematit,
pirit, apatit, grafit, kaolinit, magnetit, feldspar, turmalin, dan zirkon.

Beberapa sampel batu tulis tampak berbintik-bintik . Bintik-bintik ini


biasanya muncul saat zat besi berkurang . Bintik-bintik itu mungkin
berbentuk bola atau tampak sebagai ovoid ketika stres merusak
bentuk batu.
Sabak
Batu sabak (slate) adalah batuan
metamorf homogen berbutir halus yang
berfoliasi dan berasal dari batuan asal
berupa batuan sedimen bertipe
menyerpih yang terdiri dari lempung
atau abu vulkanik yang mengalami
metamorfisme regional berderajat
rendah. Ini adalah batuan metamorf
foliasi berbutir paling halus. Foliasi
mungkin berhubungan dengan
perlapisan sedimen asal, tetapi
berbentuk bidang - bidang yang tegak
lurus dengan arah kompresi metamorfik.
Kuarsit
Kuarsit adalah batuan metamorf non-foliasi
yang keras, yang merupakan hasil perubahan
(metamorfisme) dari batupasir kuarsa.
Batupasir berubah menjadi kuarsit melalui
pemanasan dan tekanan yang biasanya
terkait dengan kompresi tektonik dalam
sabuk orogenik. Kuarsit murni biasanya
berwarna putih hingga abu-abu, tetapi
kuarsit juga sering ditemukan dalam
berbagai nuansa merah muda dan merah
karena jumlah yang bervariasi dari besi
oksida (Fe2O3). Warna lain, seperti kuning,
hijau, biru dan oranye, adalah karena
pengotoran mineral lainnya.
Gneiss
Gneis dapat terbentuk dalam beberapa cara.
Terbentuknya gneis yang paling umum
dimulai dengan batu serpih, yang
merupakan batuan sedimen. Metamorfosis
regional dapat mengubah serpih (shale)
menjadi batuan sabak, lalu filit (phyllite),
kemudian sekis, dan akhirnya menjadi genes.
selama transformasi ini, partikel lempung di
serpih berubah menjadi mika dan tumbuh
bertambah besar (growthing). Akhirnya,
lembaran mika mulai mengkristal menjadi
mineral bertekstur granular. Munculnya
mineral bertekstur granular sebagai tanda
proses transisi ke gneiss.
Bahan Galian Industri
Penggolongan bahan galian industri
berdasarkan atas asosiasi dengan batuan
tempat terdapatnya

Kelompok I Kelompok II

Kelompok III Kelompok VI

Kelompok V Kelompok VI
KELOMPOK I
Kelompok I : BGI yang berkaitan dengan Batuan Sedimen, kelompok ini
dapat dibagi menjadi :
• Sub Kelompok A : BGI yang berkaitan dengan batugamping
Batugamping, dolomit, kalsit, marmer, oniks, Posfat, rijang, dan
gypsum.
• Sub Kelompok B : BGI yang berkaitan dengan batuan sedimen lainnya:
bentonit, ballclay dan bondclay, fireclay, zeolit, diatomea, yodium,
mangan, felspar.
KELOMPOK II

Kelompok II, BGI yang berkaitan dengan batuan gunung api : obsidian,
perlit, pumice, tras, belerang, trakhit, kayu terkersikkan, opal, kalsedon,
andesit dan basalt, paris gunung api, dan breksi pumice.
KELOMPOK III
Kelompok III, BGI yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam
& ultra basa :
• granit dan granodiorit, gabro dan peridotit, alkali felspar, bauksit,
mika, dan asbes
KELOMPOK IV
Kelompok IV, BGI yang berkaitan dengan batuan endapan residu &
endapan letakan :
• lempung, pasir kuarsa, intan, kaolin, zirkon, korundum, kelompok
kalsedon, kuarsa kristal, dan sirtu
KELOMPOK V
Kelompok V, BGI yang berkaitan dengan proses ubahan
hidrotermal :
• barit, gipsum, kaolin, talk, magnesit, pirofilit, toseki, oker, dan tawas
KELOMPOK VI
Kelompok VI, BGI yang berkaitan dengan batuan metamorf :
• kalsit, marmer, batusabak, kuarsit, grafit, mika dan wolastonit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai