Peran para Tokoh Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia
Peran para Tokoh Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia
Peran para Tokoh Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia
DALAM
MEMPERJUANGKAN
KEMERDEKAAN
INDONESIA
A.Tokoh Perjuangan pada Masa Pergerakan Nasional
1. Wahidin Sudirohusodo
Mendirikan sekolah karena merasa khawatir akan nasib bangsa
Indonesia, namun ia tdk memiliki banyak dana utk menyelenggarakan
pendidikan. Kemudian menggalang dana pelajar (studiefonds) guna
membantu penyelenggaraan pendidikan bagi anak2 yg memiliki kecakapan
tetapi kurang mampu secara finansial. Dengan cara menggalang dana
pelajar melalui majalah Retnodhoemilah.
1907, Wahidin Sudirohusodo berkunjung ke STOVIA, menemui pelajar
STOVIA utk menyampaikan pemikirannya mengenai nasib rakyat yg masih
kurang mendapat perhatian dari pem kolonial, terutama dlm bid
pendidikan. Ia kemudian menganjurkan agar para pelajar mendirikan
organisasi yg b’7n memajukan pendidikan dan meningkatkan martabat
bangsa.
Pemikirannya mendapat sambutan positif dari para pelajar STOVIA,
kemudian menginspirasi Sutomo, salah seorang mahasiswa STOVIA. 20 Mei
1908, Sutomo bersama mahasiswa STOVIA membentuk organisasi Budi
Utomo yg diperingati sbg hari Kebangkitan Nasional.
2. Sutomo
Setelah menyelesaikan pendidikan di STOVIA 1911, Sutomo bertugas
sbg dokter. Pada awalnya ia ditugaskan di Semarang, kemudian dipindah ke
Tuban, Lubuk Pakam (Sumatra Timur), dan Malang. Sutomo kemudian
mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan di negeri Belanda 1919,
sekembalinya dari tanah air ia berusaha mengembangkan Budi Utomo ke
arah politik dan keanggotaan yg terbuka utk seluruh lapisan rakyat.
Tdk hanya berjuang melalui Budi Utomo, 1924 Sutomo mendirikan
Indonesische Studie Club (ISC), merupakan wadah bagi kaum terpelajar
Indonesia. ISC berhasil mendirikan sekolah tenun, bank kredit, koperasi
dan beberapa usaha perekonomian lainnya. 1931 ISC berganti nama
menjadi Persatuan Bangsa Indonesia (PBI), dibawah pimpinan Sutomo, PBI
b’kembang pesat.
Januari, 1934 muncul gagasan menggabungkan Budi Utomo dgn PBI,
namun penggabungan k2 organisasi tsb baru dilakukan 1935. Kongres
peresmian fusi tsb melahirkan Partai Indonesia Raya / Parindra, partai ini
b’juang mencapai kemerdekaan Indonesia. Sutomo diangkat menjadi ketua
Parindra.
3. H.O.S. Cokroaminoto
Kolonial Belanda terh pegawai pribumi. Ia menganggap aturan tsb merupakan
bagian dari feodalisme yg harus dihapuskan karena tdk menghargai martabat
manusia. 1912, H.O.S. Cokroaminoto bergabung dgn Sarekat Islam (SI).
Keberhasilannya ketika berkecimpung di SI memperluas keg SI dlm berbagai bid
dan menyelenggarakan kongres p’1 SI di Surabaya 25 Maret 1913. Kongres tsb
menetapkannya menjadi wakil ketua SI mendampingi Haji Samanhudi.
Dalam Kongres ke2 SI di Yogyakarta 19-20 April 1914, diangkat menjadi
ketua SI menggantikan Haji Samanhudi. Di bawah kepemimpinannya mengalami
kemunduran pesat, melakukan tindakan2 yg menarik antusias dan simpati
rakyat. 1918 ditunjuk menjadi anggota volksraad (Dewan Rakyat) oleh Gubernur
Jenderal van Limburg Stirum.
25 Nov 1918 bersama dgn Abdul Muis mengajukan mosi kpd pem Belanda,
mosi ini menuntut pem Belanda membentuk parlemen yg anggotanya dipilih dari
dan oleh rakyat. Aktivitas di volksraad sering menyudutkan pem Belanda,
akibatnya ia ditahan 1920 dan dibebaskan 1922. sbg seorang jurnalis, ia
menuangkan banyak pemikirannya dlm tulisan. Ia jua pernah menjadi pemimpin
surat kabar Oetoesan Hindia yg merupakan media perjuangan SI. Bersama Agus
Salim dan Kartosuwiryo ia berhasil mempelopori terbitnya surat kabar Fadjar
Asia sbg surat kabar pembela rakyat. Pemikirannya juga dituangkan dlm bentuk
buku berjudul “Tarich Agama Islam” serta “Islam dan Sosialisme”
4. Ki Hajar Dewantara
Bapak pend Indonesia dan pendiri Perguruan Nasional Taman Siswa,
organisasi pendidikan yg memberikan kesempatan bagi kaum pribumi agar
mendapatkan pendidikan yg setara dgn kaum priayi dan org2 Belanda.
Sejak muda ia dikenal sbg aktivis yag cerdas dan kritis, ia aktif dlm
organisasi sosial politik, dilakukan dgn t7n memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia.
5. Soekarno
Lulusan Hogere Burger School (HBS) dan Technische Hoge School
(sekarang ITB) di Bandung. 1925, Soekarno berhasil menamatkan
pendidikan dan memperoleh gelar insinyur. 1926, Soekarno bersama
rekan2nya membentuk perkumpulan Algemeene Studieclub di Bandung.
Pergerakan Soekarno bertambah luas ketika ia dan rekan seperjuangannya
yg t’gabung dlm Algemeene Studieclub mendirikan Partai Nasioanl
Indonesia (PNI) 4 Juli 1927.
Desember 1930, Soekarno menyampaikan pidato pembelaan berjudul
“Indonesia Menggugat” di depan pengadilan kolonial (landraad) di
Bandung. Pidato tsb menunjukkan ketidaksenangan Soekarno terh pem
kolonial Belanda. 1934, Soekarno mendapat hukuman pengasingan ke Pulau
6. Moh. Hatta
Lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat 12 Agustus 1902
Dengan nama asli Moh. Athar, ayahnya bernama Moh. Djamil,
meninggal ketika Moh. Hatta berusia 8 bl, sehingga ia dibesarkan oleh
keluarga ibunya yg merupakan keluarga saudagar. Hatta s4 diasingkan
oleh Belanda bersama Sutan Sjahrir ketika ia membentuk PNI. 1934, Hatta
dkk dipenjara di Glodok, Januari 1935 mereka diasingkan kembali di
Boven Digul Papua. Setahun setelah itu, ia dipindahkan ke Banda Neira
1936, kemudian 1942 beliau dipindahkan kembali ke Sukabumi
7. Cipto Mangunkusumo
Lulusan STOVIA, meski berlatar belakang seorang dokter, ia juga
seorang penulis ulung. Pemikiran2 Cipto Mangunkusumo dituangkan
melalui surat kabar de Locomotief dan Bataviaasch Nieuwsblaad. Melalui
tulisan2 tsb, ia menggambarkan keadaan rakyat pada masa kolonial
Belanda. 1912, Cipto Mangunkusumo bersama E.F.E. Douwes Dekker dan
Ki Hajar Dewantara mendirikan Indische Partij. Ia juga aktif di Komite
Bumiputra yg didirikan menjelang perayaan 100 th kemerdekaan Belanda.
Melalui tulisannya ia mengkritik pem Belanda di Indonesia, akibat
aktivitasnya, ia ditahan dan diasingkan oleh pem kolonial Belanda.
8. Agus Salim
Tokoh asal Sumatera Barat yg berperan dlm pergerakan nasional
Bergabung dlm SI 1915 dan berperan penting dlm upaya pembersihan
SI dari ideologi komunis. 1921 menjadi anggota volksraad. 1922 dlm sidang
volksraad ia berpidato menggunakan bahasa Melayu. Meski melanggar
aturan tentang kewajiban setiap anggota utk berbicara dgn bahasa
Belanda‚ namun tetap berpidato menggunakan bahasa Melayu dan juga
mengkritik sikap pemerintah Belanda yg tdk peduli dgn rakyat jajahannya.
1925 Agus Salim membentuk Jong Islamieten Bond sbg wadah bagi
para pemuda muslim. Agus Salim juga aktif dlm kegiatan Partai Sarekat
Islam Indonesia (PSII). Agus Salim diangkat menjadi ketua PSII
menggantikan H.O.S. Cokroaminoto 1934. Selain berkiprah dlm bid politik
Agus Salim merupakan seorang jurnalis dan pemimpin redaksi pada
beberapa surat kabar (Neratja‚ Hindia Baroe Fadjar Asia dan Moestika).
9. Muh. Yamin
Memulai karier sbg seorang penulis pada dasawarsa 1920-an
Karya2 pertamanya ditulis menggunakan bahasa Melayu dlm jurnal
Jong Sumatra sebuah jurnal berbahasa Belanda 1920. Keterlibatannya dlm
bid politik dimulai ketika bergabung dgn Jong Sumatranen Bond. Muh.
Pada Kongres Pemuda I 1926‚ Muh. Yamin mengemukakan pidato berjudul
“De maleische taal in het verleden‚ heden en toekomst” (Bahasa Melayu di masa
lampau‚ sekarang dan masa datang). Pidato ini mendapat respons positif dari para
pemuda yg hadir dlm kongres.
27-28 Okt 1928 diadakan Kongres Pemuda II‚ dlm kongres tsb Muh. Yamin
berperan penting sbg tokoh yang merumuskan ikrar Sumpah Pemuda. Sumpah
Pemuda kemudian dimaknai sbg momentum b’1 nya para pemuda yg kemudian
bergerak bersama dan berjuang menuju Indonesia merdeka.
1931‚ Muh. Yamin bergabung dengan Partai Indonesia. Setelah Partai
Indonesia dibubarkan‚ Muh. Yamin membentuk Partai Gerakan Rakyat Indonesia
bersama dgn Adam Malik‚ Wilopo‚ dan Amir Syarifuddin. Kemudian diangkat
menjadi anggota volksraad dan membentuk gol Nasional Indonesia.
4. Pang Suma
Seorang pejuang dari suku Dayak‚ ia memimpin perlawanan rakyat Dayak terh
pendudukan Jepang.
L.B. Perlawanan:
Kebijakan pengerahan romusha
Pemerkosaan terh penduduk suku Dayak
Jepang juga merampas harta benda milik penduduk utk keperluan perang
Jepang merekrut penduduk lokal utk menjadi mandor dan mata2 utk mengawasi
para romusha
Berbagai penindasan yg dialami rakyat mendorong masy melawan
Jepang. Di Desa Meliau‚ muncul desas desus bahwa penduduk suku Dayak
telah mempersiapkan perlawanan b’senjata terh Jepang. Informasi tsb
kemudian ditanggapi oleh pem militer Jepang dgn mengirim perwiranya
“Takeo Nagatani ke Meliau”.
Juni 1945‚ Takeo Nagatani ditugaskan menyelidiki pemberontakan yg
akan dilakukan masy suku Dayak. Sebelum sampai desa‚ ia lebih dahulu
diserang oleh pasukan Pang Suma‚ dlm itu Takeo Nagatani terbunuh.
Akibatnya‚ Jepang mengirim lebih banyak pasukan utk menyerang Desa
Meliau. Pang Suma memimpin masy Dayak utk menghadapi Jepang dgn
taktik perang gerilya‚ yg diterapkan utk menganggu aktivitas pem Jepang di
Kalimantan. Meskipun dgn jumlah pasukan lebih sedikit‚ Pang Suma berani
melawan pasukan Jepang.
Dalam perlawanan‚ Pang Suma memanfaatkan keuntungan alam (Hutan
belantara dan sungai di Kalimantan). Perlawanan Pang Suma dapat
dipadamkan karena adanya penduduk lokal yg menjadi mata2 Jepang‚ mata2
ini menginformasikan strategi pergerakan pasukan Pang Suma sehingga
pasukan Pang Suma mengalami kekalahan. Juli 1945‚ terjadi pertempuran
terbuka antara Jepang dan masy Dayak. Dalam pertempuran tsb‚ Pang Suma
tewas karena tembakan tentara Jepang
5. L. Rumkorem
L.B:
Munculnya Gerakan Koreri yg berpusat di Biak yg dipimpin “L. Rumkorem”
Penyebab:
Kekecewaan masy Papua terh ketidakadilan yg dilakukan oleh pemerintah
Jepang di Papua menolak segala bentuk pengaruh asing di wil Papua
6. Supriyadi
Supriyadi merupakan salah satu prajurit Peta berpangkat shodanco yg
memimpin pemberontakan Peta di Blitar melawan Jepang 14 Februari 1945.
T7n:
Menguasai Kota Blitar dan mengobarkan semangat pemberontakan di daerah2
lain
Tepat 14 feb 1945 dini hari pukul 03.00 WIB‚ pasukan PETA pimpinan Shodanco Supriyadi
menembakkan mortir ke Hotel Sakura yg menjadi kediaman para perwira militer tentara
Pendudukan Jepang. Markas Kempetai juga ditembaki senapan mesin‚ namun ternyata k2
bangunan tsb sudah dikosongkan karena pihak Jepang telah mencium rencana aksi
pemberontakan PETA. Dalam aksi yg lain‚ salah seorang bhudancho (bintara) PETA merobek
poster bertuliskan “Indonesia Akan Merdeka” dan menggantinya dgn tulisan “Indonesia Sudah
Merdeka”.
Pemberontakan PETA tdk b’jl sesuai rencana‚ Shodanco Supriyadi gagal menggerakkan
satuan lain utk memberontak dan rencana pemberontakan diketahui oleh Jepang. Dalam waktu
singkat Jepang mengirim pasukan militer utk menghentikan pemberontakan PETA. Pasca
pemberontakan‚ 78 org perwira dan prajurit PETA ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara
untuk kemudian diadili secara militer di Jakarta. Nasib Supriyadi tdk diketahui‚ ia menghilang
tanpa seorangpun yg mengetahui kabarnya. Ada yg mengatakan ia tewas di Gunung Wilis
menjelang kemerdekaan karena ditembak oleh tentara Jepang ketika ia meneguk air minum dan
ada juga yg mengatakan ia tewas diterkam binatang buas di hutan2 sekitar Kota Blitar.
7. Silas Papare
Pahlawan Nasional dari Papua‚ menyelesaikan pendidikan di sekolah juru rawat 1935. setelah
lulus bekerja sbg pegawai pem kolonial Belanda. Selain menjadi perawat‚ ia dipercaya Belanda
sbg tenaga intelijen. Pada masa pendudukan Jepang‚ ia turut berjuang mengusir Jepang dari
wil Papua. Ia bekerjasama dgn pasukan Sekutu yg datang di Hollandia (sekarang Jayapura)
pada April 1944. Silas Papare kemudian mengumpulkan pasukan dari berbagai daerah di Biak.
Berbekal pengetahuan dan pemahaman terh alam di Papua‚ ia bersama rakyat Biak dan
dibantu oleh Sekutu menyerang kubu2 pertahanan Jepang di Jayapura Manokwari dan Sorong.
Awal 1945 wil Papua bebas dari pendudukan Jepang
8. Radjiman Wediodiningrat
Merupakan dokter sekaligus tokoh yg berperan penting dalam perjuangan bangsa Indonesia.
Perannya dimulai ketika bergabung dgn BU dan menjadi anggota volksraad pada periode
1918‐1931. Perannya semakin menonjol pada masa pendudukan Jepang‚ ia menduduki
jabatan2 penting dlm pemerintahan. Jabatan2 tsb yaitu “Chuo Sangi Kai (Dewan
Pertimbangan Daerah) Madiun dan anggota Chuo Sangi‐In (Dewan Pertimbangan Pusat).
Ketika Putera dibentuk‚ Radjiman menjadi anggota Majelis Pertimbangan Putera.
Setelah Jepang terdesak dlm Perang Pasifik‚ Jepang kemudian memberikan janji
kemerdekaan. Salah 1 tindakan nyata atas janji kemerdekaan tsb adalah pembentukan
BPUPKI pada akhir Mei 1945. Jepang menunjuk Radjiman sbg ketuanya‚ melalui BPUPKI
berperan dlm membangun pondasi negara Indonesia
9. Sutan Sjahrir
Sejak muda Sutan Sjahrir aktif dlm pergerakan nasional‚ selama menempuh pendidikan
hukum di Universiteit van Amsterdam‚ Belanda‚ Sjahrir aktif dlm kegi mahasiswa. Di
Belanda ia bertemu dgn Moh. Hatta yg kemudian mengajak b’gabung dlm PI pada 1930.
Pada saat kembali ke Indonesia‚ Sutan Sjahrir bersama Moh. Hatta mendirikan PNI‐Baru.
Pada masa pendudukan Jepang‚ ia memilih “menghilang dari permukaan”. Sutan Sjahrir
membina gerakan bawah tanah bersama sejumlah aktivis pemuda dgn menggunakan asrama
sbg basis pergerakan. Pada saat Jepang dibom atom oleh Sekutu‚ Sutan Sjahrir menyadari
bahwa kekelahan Jepang sudah dekat. Ketika Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu‚
Sutan Sjahrir adalah tokoh pemuda pertama yg mengetahui berita tsb melalui siaran
radio‚ ia kemudian mendesak Soekarno dan Hatta utk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.