Kearifan Lokal
Kearifan Lokal
Kearifan Lokal
■ Mereka lebih suka dengan kehidupan bebas yang dianggap modern tanpa terikat
dengan petuah-petuah apalagi adat lama yang dianggap ketinggalan zaman.
■ Tidak hanya itu, seiring berjalannya waktu, budaya asing juga mulai merambah ke
berbagai wilayah di Indonesia. Sebaliknya, Indonesia memiliki banyak kearifan
lokal yang juga mengandung nilai-nilai budaya yang sangat kuat. Mengingat usia
dari nilai-nilai budaya ini sudah mencapai puluhan atau ratusan tahun, nilai-nilai
budaya pada kearifan lokal ini sangat dipercaya oleh masyarakat setempat.
Memiliki Kemampuan Mengakomodasi Budaya
yang Berasal dari Luar
■ Menghindari budaya asing yang masuk ke Indonesia bukan hal yang mudah
untuk dilakukan. Apalagi, di era globalisasi seperti sekarang, dimana
segalanya bisa terhubung dengan mudah dan cepat. Budaya atau tren dari
luar biasanya menyebar cepat melalui YouTube, televisi, dan media sosial.
■ Alhasil kalaupun ada budaya asing yang masuk, budaya asing ini hanya
akan jadi tren sesaat dan bukannya menggantikan budaya warisan nenek
moyang yang sudah ada. Apalagi sampai merusak kepercayaan yang sudah
berusia puluhan hingga ratusan tahun.
■ Mampu Mengintegrasikan Budaya Asing ke Dalam Budaya Asli di Indonesia
■ kearifan lokal berasal dari nenek moyang kita, yang jelas lebih mengerti segala sesuatunya terutama yang berkaitan
dengan wilayah tersebut. Selain itu, ada kebijaksanaan dan juga hal baik dalam kearifan lokal tersebut, tetapi terkadang
sulit dimengerti oleh anak muda dari generasi sekarang.
■ Sebaliknya, pandangan yang terlalu modern memiliki potensi yang lebih merusak terutama merusak kearifan lokal yang
sudah ada. Bahkan, tak menutup kemungkinan akan merusak kebudayaan yang sudah ada, juga merusak alam sekitar.
■ Salah satu video Wonderful Indonesia yang sempat viral beberapa bulan yang lalu misalnya. Video tersebut pada
dasarnya berisi tentang berbagai kebudayaan tradisional Indonesia.
■ Namun, kemudian dicampur dengan beberapa hal bernuansa modern dan asing seperti musim EDM. Hasilnya? Video
itu terlihat sangat indah dan disukai banyak orang, baik itu orang asing maupun lokal.
■ Contoh lainnya adalah pembangunan sebuah gedung di Indonesia. Tidak jarang arsiteknya memadukan budaya lokal
dengan mencontek desain bangunan tradisional di Indonesia, kemudian memadukannya dengan arsitektur modern.
■ Mampu Mengendalikan Budaya Asing yang Masuk
■ Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, budaya asing bukanlah sesuatu yang bisa ditolak dengan mudah. Namun disisi lain,
kearifan lokal yang menjadi adat dan budaya asli juga mengakar begitu kuat, sehingga akan sulit untuk menghilangkannya dari
masyarakat.
■ Alih-alih hilang dan digantikan oleh budaya asing, kepercayaan terhadap kearifan lokal yang lebih kuat, sehingga membuat kita
justru mampu mengendalikan budaya asing yang masuk.
■ Bukan hanya itu, kita juga bisa dengan mudah menyaring budaya asing yang masuk. Dengan kata lain, kita menentukan mana
budaya asing yang bisa diterima di Indonesia, dan mana budaya asing yang memiliki nilai buruk.
■ Misalnya, nelayan Aceh yang memiliki hari-hari yang pantang dipakai untuk
melaut, seperti hari Jumat atau hari raya Idul Fitri. Selain dua hari tersebut,
ada beberapa hari lainnya yang juga ditetapkan sebagai hari terlarang untuk
melaut.
■ Menjadi Petuah, Kepercayaan, dan Pantangan
■ Orang-orang tua kita di masa lalu, tentu ingin yang terbaik untuk kehidupan
anak cucunya kelak. Sayangnya, mereka tidak bisa hidup selamanya untuk
menjaga agar anak cucunya tetap menjalani kehidupan yang baik.
■ Contoh : orang bangbayang melarang ibu hamil keluar rumah saat menjelang
magrib. Kita sebut sareupna. Misal lagi, pamali jika anak gadis makan brutu
ayam, pamali menggunting kuku pada malam hari karna akan menyebabkan
miskin, dll.
■ Menjadi Ciri Utama Sebuah Masyarakat
■ Kearifan lokal yang ada juga mencakup adat dan istiadat. Meski
seringkali dianggap kuno, tetapi adat dan istiadat inilah yang justru
membuat sebuah daerah jadi unik dan berbeda dari daerah lainnya
di Indonesia.
■ Dengan adanya kearifan lokal, maka masyarakat akan menganggap
seperangkat tradisi sebagai hal yang sudah seharusnya dilakukan,
karena mereka sudah terbiasa dengan adat istiadat dan budaya
tersebut. Selain itu, masyarakat setempat juga sudah menganggap
bahwa kearifan lokal merupakan hal yang memang harus dilakukan
di wilayah tersebut.
■ Lihat saja Bali, bukan hanya punya alam yang cantik, Bali juga
memelihara adat dan budaya yang diwariskan oleh para nenek
moyang kepada mereka. Alhasil, warisan budaya inilah yang
membuat Bali terasa berbeda, terasa lebih istimewa, terasa lebih
berkesan dibandingkan dengan tempat-tempat lain yang ada di
dunia.
Jenis-Jenis Kearifan Lokal
■ Kearifan Lokal Berwujud Nyata atau Tangible
■ Sesuai dengan namanya, kearifan lokal berwujud nyata adalah kearifan lokal yang bisa kita lihat dan sentuh
wujudnya. Kearifan lokal dalam bentuk nyata atau tangible ini bisa dilihat dalam berbagai bentuk, baik itu dalam
bentuk tekstual seperti tata cara, aturan, atau sistem nilai.
■ Bentuk selanjutnya adalah arsitektural seperti berbagai jenis rumah adat yang ada di setiap daerah di Indonesia.
Misalnya rumah Gadang di Sumatera Barat, rumah Joglo dari Jawa Tengah, atau rumah Panggung dari Jambi.
■ Bentuk kearifan lokal berwujud nyata lainnya adalah cagar budaya seperti patung, berbagai alat seni tradisional,
senjata tradisional yang diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi lainnya, hingga tekstil tradisional
seperti kain batik dari Pulau Jawa, dan kain tenun dari Pulau Sumba.
■ RUMAH ADAT TORAJA
■ RUMAH ADAT ACEH
■ RUMAH ADAT PAPUA
RUMAH ADAT PADANG
■ Kearifan Lokal yang Tidak Berwujud atau Intangible
■ Kebalikan dari kearifan lokal berwujud yang nyata dan bisa dilihat serta dirasakan, kearifan lokal tidak berwujud atau intangible ini tidak
bisa dilihat wujudnya secara nyata. Namun, walaupun tidak terlihat, kearifan lokal jenis ini bisa didengar karena disampaikan secara verbal
dari orang tua ke anak, dan generasi selanjutnya.
■ Bentuk kearifan lokal tidak berwujud antara lain adalah nasihat, nyanyian, pantun, atau cerita yang mengandung pelajaran hidup bagi
generasi selanjutnya yang bertujuan agar para generasi muda di wilayah tersebut tidak melakukan tindakan buruk yang dapat merugikan
diri sendiri, masyarakat, serta alam sekitar yang menjadi rumah serta sumber penghidupan mereka.
■ Contohnya adalah kepercayaan asal Papua yang dikenal dengan nama Te Aro Neweak Lako. Kepercayaan ini merupakan bentuk kearifan
lokal yang tidak berwujud atau intangible, dimana masyarakat mempercayai bahwa alam merupakan bagian dari diri mereka.
■ Karena alam adalah bagian dari diri sendiri, maka alam harus dijaga dengan hati-hati. Termasuk tidak menebang pohon seenaknya yang
dapat membuat hutan gundul dan menyebabkan terjadinya berbagai bencana yang merugikan.
■ Alam tentu saja boleh dimanfaatkan, tetapi tidak boleh dieksploitasi secara berlebihan. Dengan kepercayaan ini, tidak heran jika alam di
Bumi Papua masih sangat terjaga.