Dokumen tersebut membahas tentang manajemen strategik dan prosesnya. Ia menjelaskan definisi manajemen strategik, tahapan-tahapannya seperti formulasi strategi, implementasi, dan evaluasi strategi, serta mengintegrasikan intuisi dan analisis dalam prosesnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan istilah-istilah kunci dalam manajemen strategik dan manfaat melakukan manajemen strategik bagi organisasi.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan23 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen strategik dan prosesnya. Ia menjelaskan definisi manajemen strategik, tahapan-tahapannya seperti formulasi strategi, implementasi, dan evaluasi strategi, serta mengintegrasikan intuisi dan analisis dalam prosesnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan istilah-istilah kunci dalam manajemen strategik dan manfaat melakukan manajemen strategik bagi organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen strategik dan prosesnya. Ia menjelaskan definisi manajemen strategik, tahapan-tahapannya seperti formulasi strategi, implementasi, dan evaluasi strategi, serta mengintegrasikan intuisi dan analisis dalam prosesnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan istilah-istilah kunci dalam manajemen strategik dan manfaat melakukan manajemen strategik bagi organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen strategik dan prosesnya. Ia menjelaskan definisi manajemen strategik, tahapan-tahapannya seperti formulasi strategi, implementasi, dan evaluasi strategi, serta mengintegrasikan intuisi dan analisis dalam prosesnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan istilah-istilah kunci dalam manajemen strategik dan manfaat melakukan manajemen strategik bagi organisasi.
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23
CHAPTER 1
STRATEGIC MANAGEMENT ESSENTIALS Oleh Kelompok 1 Anggota Kelompok
Nico Andreas Achmad Alma’rifat Sinta Anzani
2011011056 2011011030 2011011032
Camelia Nur Anindya M. Zaini Saputra
2011011058 2011011038 WHAT IS STRATEGIC MANAGEMENT?
● Manajemen strategik didefinisikan sebagai seni dan ilmu dalam
formulasi, implementasi dan evaluasi keputusan yang berhubungan dalam pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategik berfokus pada integrasi sistem manajemen, marketing, finance/accounting, operasi, RnD, dan informasi untuk mencapai kesuksesan organisasi. STAGES OF STRATEGIC MANAGEMENT
• Merumuskan visi dan misi. • Menentukan tujuan • Review faktor internal dan • Identifikasi opportunities dan tahunan eksternal yang threat eksternal. • Membuat kebijakan mempengaruhi strategi • Identifikasi strength dan weakness • Memotivasi karyawan yang sedang digunakan internal. • Mengalokasikan sumber • Mengukur kinerja • Menetapkan tujuan jangka daya agar strategi dapat • Melakukan tindakan panjang. dilaksanakan korektif • Menciptakan strategi alternatif. • Menentukan strategi mana yang digunakan. INTEGRATING INTUITION AND ANALYSIS Sebagai suatu cabang ilmu, manajemen strategik Dua pendapat menekankan pentingnya kolaborasi dijelaskan sebagai suatu pendekatan yang kedua pendekatan yang pada intinya adalah sebagai objektif, logis dan sistematik untuk membuat berikut: keputusan organisasi. Namun, penerapan manajemen strategik juga merupakan suatu seni, • Drucker mengemukakan pentingnya proses tidak murni sains, karena dalam pembuatan konfirmasi intuisi (dugaan/firasat) keputusan juga memerlukan intuisi untuk diperjumpakan dengan fakta-fakta yang membuat keputusan strategik yang tepat. sesungguhnya. • Henderson mengemukakan, meskipun Peranan intuisi dalam manajemen strategik pengambilan keputusan dengan intuisi lebih bukanlah suatu substitusi atas fungsi analisis efektif bila perubahan variabel bisnis tidak melainkan keduanya bersifat komplementer, signifikan, itu sangat tidak memadai bila saling melengkapi. Penggunaan satu pendekatan keputusan bersifat strategik dan memiliki tidak meniadakan pendekatan lainnya. Namun, dampak yang signifikan serta tidak dapat diubah. seringkali proses intuitif lebih dikedepankan dan perencanaan analitis diabaikan. KEY TERMS IN STRATEGIC MANAGEME NT 1. Competitive Advantage Inti dari manajemen strategik Dengan demikian, agar perusahaan dapat adalah memperoleh dan tetap hidup, diperlukan suatu keunggulan kompetitif berkelanjutan (sustainable mempertahankan keunggulan competitive advantage) dengan cara: kompetitif. Keunggulan kompetitif didefinisikan sebagai segala sesuatu a. Terus beradaptasi tehadap yang dapat dilakukan dengan jauh perubahan trend dan faktor baik oleh sebuah perusahaan bila eksternal serta kemampuan internal, kompetensi, serta sumber daya dibandingkan dengan para internal. kompetitor atau perusahaan b. Secara efektif memformulasi, memiliki sumber daya yang mengimplementasikan dan diinginkan namun tidak dimiliki mengevaluasi berbagai strategi yang oleh kompetitor. semakin menguatkan faktor-faktor tersebut 2. Strategists
Para strategis menduduki posisi-posisi utama dalam
suatu organisasi karena mereka berperan dalam mengumpulkan, menganalisis, serta mengorganisasi informasi sebagai suatu sumber daya yang vital serta mengambil keputusan terhadap proses manajemen strategik. 3. Vision and Mission Statements
• Pernyataan visi menjawab pertanyaan “Kita ingin menjadi
seperti apa ?”
• Pernyataan misi adalah pernyataan tujuan yang secara jelas
membedakan satu bisnis dari perusahaan lain yang sejenis. Pernyataan misi menjawab pertanyaan “Apa bisnis kita ?”. Dalam mengembangkan pernyataan misi, para strategis akan dipaksa untuk berpikir mengenai hakikat dan cakupan operasi saat ini dan menilai potesi pasar dan aktivitas di masa yang akan dating sebagai arah masa depan suatu organisasi. 4. External Opportunities and Threats
Para strategis diharapkan dapat memanfaatkan
peluang dan meminimalisasi dampak dari ancaman melalui proses environmental scanning atau industry analysis. Hal ini pula yang menjadi salah satu prinsip utama dari manajemen strategik. 5. Internal Strengths and Weaknesses Meskipun terjadi di seluruh fungsi dalam organisasi, variabel kekuatan dan kelemahan internal relatif lebih dapat dikendalikan oleh manajemen. Para strategis diharapkan dapat memaksimalkan potensi internal organisasi dan sedapat mungkin meniadakan kelemahan internal. Namun, para strategis juga perlu menyadari bahwa keunggulan dan kelemahan internal ini bersifat relatif jika dibandingkan dengan organisasi lain yg sejenis. Faktor internal dapat ditentukan dengan sejumlah cara, seperti analisis rasio keuangan, pengukuran kinerja dan analisis komparatif. Selain itu, berbagai macam survey juga bisa dilakukan untuk menilai faktor-faktor internal seperti semangat kerja, efektifitas produksi, dan loyalitas konsumen. 6. Long-Term Objectives
Tujuan dapat didefinisikan sebagai hasil-hasil spesifik yang ingin
diraih oleh suatu organisasi terkait dengan misi dasarnya. Jangka panjang berarti lebih dari 1 tahun. Tujuan menyatakan arah, membantu evaluasi, menciptakan sinergi, menjelaskan prioritas, memfokuskan koordinasi, dan menyediakan landasan bagi aktivitas manajerial sehingga keberadaannya sangat esensial bagi keberhasilan organisasi. Tujuan seharusnya bersifat menantang, terukur, konsisten, masuk akal serta jelas.
7. Strategies
Beberapa jenis strategi bisnis mencakup ekspansi
geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, likuiditas, dan joint venture. Strategi adalah derivasi tujuan sebagai suatu tindakan nyata (aksi potensial) yang diputuskan oleh manajemen puncak untuk diimplementasikan dengan sumber daya organisasi dalam jumlah besar. Strategi mempunyai konsekuensi multifungsi atau multidimensi.
8. Annual Objectives
Tujuan tahunan adalah uraian-uraian tujuan jangka
panjang kurang dari 1 tahun. Tujuan tahunan ditetapkan di level korporat, divisional, dan fungsional dalam sebuah organisasi. Serangkaian tujuan tahunan penting dalam implementasi strategi, sedangkan tujuan jangka panjang penting dalam formulasi strategi. Tujuan tahunan menyediakan dasar-dasar bagi pengalokasian sumber daya.
9. Policies
Kebijakan adalah sarana untuk mencapai tujuan
tahunan. Kebijakan meliputi pedoman, aturan dan prosedur yang ditetapkan untuk mendukung upaya pencapaian tujuan yang ditetapkan. Kebijakan adalah panduan untuk mengambil keputusan dan menangani situasi yang repetitif atau berulang- ulang. THE STRATEGIC-MANAGEMENT MODEL BENEFITS OF ENGAGING IN STRATEGIC MANAGEMENT Pada awalnya, manfaat utama dari manajemen strategik adalah untuk membantu organisasi memformulasi strategi yang lebih baik dengan pendekatan analitis yang lebih sistematis, logis, dan rasional. Proses perencanaan strategik ini dilakukan melalui komunikasi antara seluruh stakeholders internal (manajemen dan karyawan). Peran komunikasi amat penting untuk memastikan kesepahaman dan komitmen stakeholders dalam mendukung organisasi. Ketika para stakeholders paham apa yang dikerjakan perusahaan dan mengapa, mereka lebih merasa diberdayakan (sense of belonging) dan akan menunjukkan komitmen terbaik untuk membantu mencapai visi perusahaan. Pemberdayaan (empowerment) merupakan tindakan meningkatkan efektifitas karyawan dengan mendorong mereka berpartisipasi di dalam pembuatan keputusan dan untuk mengambil inisiatif serta menggunakan imajinasi mereka. 1. Financial Benefits Pada umumnya, perusahaan yang menerapkan proses manajemen strategik mangalami peningkatan pendapatan, profitabilitas dan produktivitas yang signifikan dan peningkatan tersebut relatif lebih tetap (sustainable) dalam jangka panjang. 2. Nonfinancial Benefits 1. Peningkatan kesadaran akan ancaman eksternal. 2. Peningkaran pemahaman akan strategi kompetitor. 3. Peningkatan produktivitas karyawan. 4. Mengurangi resistensi akan perubahan (Greenley). 5. Pemahaman hubungan performance-reward yang lebih jelas. 6. Peningkatan kapabilitas pencegahan persoalan organisasi. 7. Penciptaan keteraturan dan disiplin pada suatu perusahaan yang sebelumnya kacau melalui sistem manajerial yang efisien dan efektif (Greenley). 8. Landasan untuk mengidentifikasi dan merasionalisasi perlunya perubahan dilakukan oleh semua stakeholders sebagai suatu peluang bukan sebuah ancaman. 9. Alokasi sumber daya yang lebih efektif (Greenley). 10. Peningkatan kemampuan forward thinking, sinergi dan pembuatan keputusan (Greenley). WHY SOME FIRMS DO NO STRATEGIC PLANNING Terdapat sedikitnya 10 alasan suatu perusahaan tidak menerapkan (mungkin menerapkan tetapi berkekuatan lemah) manajemen strategik:
1. Perusahaan tidak melakukan pelatihan formal manajemen strategik.
2. Stakeholder tidak memiliki pemahaman akan keuntungan melakukan perencanaan. 3. Tidak adanya insentif (reward) saat melakukan perencanaan. 4. Tidak adanya konsekuensi negatif (punishment) saat tidak melakukan perencanaan. 5. Habis waktu & sumber daya menyelesaikan krisis internal sehingga tidak bisa merencanakan. 6. Perspektif perencanaan hanya membuang-buang waktu. 7. Kemalasan stakeholder karena perencanaan efektif memerlukan waktu dan uang. 8. Merasa puas diri dengan kesuksesan sekarang (kurang kesadaran bahwa kesuksesan hari ini tidak menjadi jaminan kesuksesan di masa mendatang). 9. Terlalu percaya diri (overconfident). 10. Pengalaman buruk ketika melakukan perencanaan di masa lampau. PITFALLS IN STRATEGIC PLANNING Beberapa jebakan yang perlu diperhatikan dan dihindari dalam perencanaan strategik:
1. Menggunakan perencanaan strategik untuk mengendalikan keputusan dan sumber daya. 2. Menyusun perencanaan strategic hanya untuk memenuh ketentuan regulasi. 3. Terburu-buru berpindah dari pengembangan misi ke formulasi strategi. 4. Gagal mengkomunikasikan rencana ke bawahan sehingga masih bekerja dengan cara lama. 5. Manajemen puncak membuat keputusan secara intuitif dan melanggar rencana formal. 6. Manajemen puncak kurang mendukung proses perencanaan strategik. 7. Gagal menggunakan perencanaan sebagai ukuran penilaian kinerja. 8. Mendelegasikan hanya kepada bagian planner daripada melibatkan seluruh manajemen. 9. Gagal melibatkan karyawan kunci dalam seluruh fase perencanaan. 10. Gagal menciptakan iklim perubahan. 11. Perspektif bahwa perencanaan tidak penting dan tidak perlu. 12. Habis waktu dgn masalah kini karena terlalu asyik sehingga tdk bisa menyusun rencana. 13. Perencanaan terlalu kaku (formal) yang akan menghambat kreativitas dan fleksibilitas. COMPARING BUSINESS AND MILITARY STRATEGY Persamaan Strategi Bisnis dan Strategi Perbedaan Strategi Bisnis Militer dan Strategi Militer Kedua strategi diformulasikan dengan kekuatan sumber daya internal yang dimiliki untuk mencoba mengeksploitasi kelemahan kompetitor/lawan. Strategi bisnis disusun dalam Kesuksesan dalam pertandingan dipandang bukan praradigma kompetisi dengan semata-mata kejadian insidental melainkan perusahaan kompetitor sedangkan perhatian yang terus-menerus atas perubahan strategi militer disusun dalam faktor internal dan eksternal dan terus paradigma konflik dengan batalion menyesuaikan strategi setelah beradaptasi dengan pasukan musuh. perubahan faktor-faktor demikian. Baik pimpinan pasukan maupun manajemen perusahaan harus menempatkan diri sebagai organisasi pembelajar yang dapat senantiasa mengembangkan diri dan beradaptasi dengan cepat atas perubahan. THANKS! Do you have any questions?
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional