Periperal Joint Mob
Periperal Joint Mob
Periperal Joint Mob
Mobilization 2
KELOMPOK III
PENDAHULUAN
Hipermobilitas
Pembengkakan sendi
Inflamasi
Osteophorosis
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN
TEKNIK MOBILISASI SENDI PASIF
Total Program
Examination and Evaluation
Osilasi
Grade I dan IV biasanya adalah osilasi yang kuat, seperti manual
vibrasi.
Grade II dan III lembut, osilasi reguler pada 1 hingga 3 kali/detik dalam
1 hingga 2 menit
Variasi kecepatan osilasi untuk efek yg berbeda seperti amplitudo kecil
dan kecepatan tinggi untuk menginhibisi nyeri atau kecepatan lambat
untuk merelaksasi otot.
Sustained (Kelanjutan)
Untuk sendi yg nyeri, gunakan distraksi yg sebentar selama 7 atau 10
detik dengan beberapa detik istrahat dalam beberapa kali.
Untuk sendi yg mengalami retriksi, gunakan gaya stretch minimum
selama 6 detik, diikuti dengan membebaskan sebagian, lalu lakukan
dengan lambat, lalu stretching sebentar dalam interval 3-4 detik.
Treatment Soreness
Hip Joint
Asetabulum konkaf menerima konveks ada kepala femur
Posisi Istrahat: fleksi hip 30° dan sedikit rotasi eksternal.
Stabilisasi: fiksasi pelvis dengan menggunakan belt.
Distraksi pada permukaan dengan beban berat; caudal glide
Indikasi : Menguji, pengobatan pertama, mengontrol nyeri, mobilisasi umum.
Posisi pasien : Supine, dengan hip dalam posisi istrahat dan lutut ekstensi.
Precaution: Posisi ini tidak bisa dilakukan apabila lutut mengalami disfungsi.
Posisi terapis dan letak tangan: Berdiri di ujung bed, letakkan belt di area
trunkmu lalu lilitkan belt di kaki pasien dan sekitar ankle. Letakkan tangan
pada proksimal malleolus, di bawah belt.
Gaya mobilisasi: Traksi aksis panjang dilakukan dng menarik kaki sambil
mengayung ke belakan.
Posisi alternatif untuk caudal glide
Indikasi: untuk melakukan distraksi pada permukaan dengan beban berat
apabila terjadi disfungsi nyeri.
Posisi pasien: Supine, dengan hip dan lutut fleksi
Posisi terapis dan letak tangan: genggam epicondilus dan distal femur. Jangan
tekan patella.
Gaya mobilisasi: berasal dari tangan terapis dan digunakan pada arah kaudal
ketika mengayun ke belakang.
Posterior glide hip
Indikasi: untuk meningkatkan gerakan fleksi dan internal rotasi
Posisi pasien: supine, dengan hip di ujung bed. Pasien membantu stabilisasi
pelvis dengan memfleksikan hip yang berlawanan dan memegang paha dengan
tangan. Hip dimobilisasi dalam posisi istrahat.
Posisi terapis dan letak tangan: berdiri di sisi medial paha pasien. Letakkan belt
di sekeliling shoulder dan di bawah paha pasien untuk membantu menahan
beban dari ektstremitas bawah. Letakan tangan distal anda di bawah belt dan
distal paha. Letakan tangan proksimal pada permukaan anterior pada proksimal
paha.
Gaya mobilisasi: jaga elbow Anda tetap ekstensi dan fleksikan lutut; lakukan
force melalui tangan proksimal Anda pada arah posterior.
Anterior glide
Indikasi: untuk meningkatkan ekstensi dan eksternal rotasi.
Posisi pasien: prone dng trunk istrahat pada bed dan hip berada pada pinggir
bed. Kaki yg berlawanan di atas lantai.
Posisi terapis dan letak tangan: berdiri di sisi medial paha pasien; letakan belt
di sekeliling shoulder dan paha pasien untuk membantu menahan beban kaki.
Dengan tangan distal, genggam kaki pasien; sedangkan tangan proksimal ada
di belakan paha proksimal tepat di bawah gluteus.
Gaya mobilisasi: jaga elbow Anda tetap ekstensi dan fleksikan lutut; lakukan
force melalui tangan proksimal Anda pada arah anterior.
Posisi Alternatif Anterior Glide
Posisi pasien side-lying dengan paha fleksi dan dibantu bantal. Berdirilah
di belakang pasien dan stabilisasi pelvis melewati SIAS dengan tangan
kranial. Dorong melawan bagian posterior dari trokhanter mayor pada arah
anterior dengan tangan kaudal.
TEKNIK MOBILISASI SENDI
EKS. INFERIOR
Plantar glide
Indikasi: untuk meningkatkan pergerakan planterfleksi
Posisi Pasien: Terlentang dengan hip dan knee di flexikan atau duduk dengan
knee menggantung d ujung bed diistirahatkan.
Stabilisasi: Fixasi ankle bagian proksimal dengan jari2 pd bagian plantar.
Penempatan tangan: Untuk mobilitas tarsal joint genggam d bagian medial.
Ft’is berada d bagian lateral kaki. Letakkan tangan proksimal melingkari ankle
joint dan tangan lainnta menggennggam telapak kaki dengan jari2 d bagian
plantar untuk stabilisasi. Untuk mobilisasi bagian medial, ft’is berada pada
bagian medial kaki. Dgn prosedur spt di atas
Gaya Mobilisasi: Dorong tulang bag.distal dari bagian dorsal dengan arah
plantarfleksi.
Dorsal glide
Posisi Pasien: Tengkurap dengan knee di flexikan.
Stabilisasi: Fiksasi dibagian tulang2 proksimal.
Penempatan tangan: Untuk mobilisasi lateral tarsal joint, Ft’s berada di sisi
medial kaki, genggam dengan jari2 mengelilingi bagian lateral kaki; begitu
juga untuk bagian medial.
Kekuatan Mobilisasi: Dorong dari permukaan plantar ke arah dorsal
Daftar pustaka