Filsafat
Filsafat
Filsafat
Setelah berkembang luas, pada abad ke sembilan sampai abad ke empat belas
muncul matematikawan Arab yang ikut memberikan kontribusinya dalam
perkembangan sejarah matematika dunia. Berikut adalah pelopor matematika arab
• Al khawarismi
• Thabit ibn Qurra
• Abu Kamil Shuja
• Al-Battani
• Abul Wefa
• Al- Biruni
• Al- Kharki
• Al- Kashi
• Al Kindi
• Al-Karaji
• Umar khayam
• Ibnu sina
PENEMUAN AL KHAWARIZMI
Mungkin kita sudah sering mendengar istilah algoritma, Dalam
kamus besar bahasa Indonesia algoritma berarti prosedur sistematis
untuk memecahkan masalah matematis dalam langkah-langkah
terbatas. Sebenarnya nama algoritma diambil dari nama julukan
penemunya yaitu al-Khawarizmi seorang matematikawan muslim yang
dilahirkan di Khawarizm, Uzbekistan.
Al-Khawarizmi (Khawarizm, Uzbekistan, 194 H/780 M-Baghdad,
266 H/850 M). Ilmuwan muslim, ahli di bidang ilmu matematika,
astronomi, kalkulus aljabar, dan geografi. Nama lengkapnya adalah
Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi dan di barat ia lebih
dikenal dengan nama Algoarisme atau Algorisme. Dalam bukunya al-
Khawarizmi memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan angka 0
(nol) yang dalam bahasa arab disebut sifr. Sebelum al-Khawarizmi
memperkenalkan angka nol, para ilmuwan mempergunakan abakus,
Abakus adalah semacam daftar yang menunjukkan satuan,
puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya, untuk menjaga agar
setiap angka tidak saling tertukar dari tempat yang telah
ditentukan dalam hitungan. Akan tetapi, hitungan seperti ini
tidak mendapat sambutan dari kalangan ilmuwan Barat ketika
itu dan mereka lebih tertarik untuk mempergunakan raqam al-
binji (daftar angka arab, termasuk angka nol), hasil penemuan
al-khawarizmi. Dengan demikian angka nol baru dikenal dan
dipergunakan orang Barat sekitar 250 tahun setelah ditemukan
al-Khawarizmi.
PENEMUAN THABIT IBN QURRA (826 -901)
Selain Al-Khawarismi, terdapat matematician Arab lainnya yaitu Thabit ibn Qurra.
Thabit ibn Qurra adalah matematician arab yang memberikan kontribusinya dalam
bidang aljabar. Dia membuka sekolah untuk para penterjemah. Terjemahan Thabit
terhadap karya Apolonius, Archimedes,Eulid, Ptolemy,dan Theodorus adalah yang
dianggap paling baik. Desertasi Thabit ibn Qurra mengenai rumus untuk menentukan
bilangan bersahabat (amicable numbers) adalah merupakan karya asli bangsa arab.
Thabit memberikan rumus untuk bilangan bersahabat. Seperti halnya Pappus, Thabit
juga memberikan generalisasi dari teorema Phytagoras yang berlaku untuk semua
segitiga, baik lancip maupun tumpul. Apabila dari sudut A suatu segitiga ABC
sembarang dibuat garis-garis yang memotong BC pada B’ dan C’, sedemikian sehingga
sudut AB’B dan sudut AC’C sama dengan sudut A,maka AB2 + AC2 = BC(BB’ + CC’).
Kontribusi lain dari Thabit ibn Qurra alternatif lain dari pembuktian Phytagoras, karya-
karya tentang parabola dan segmen-segmen parabola, tentang bujursangkar ajaib,serta
teori-teori baru tentang astronomi.
PENEMUAN ABU KAMIL SHUJA (850-930)
Al-Kindi hidup pada masa penerjemahan besar-besaan karya-karya Yunani ke dalam bahasa
Arab. Dan memang, sejak didirikannya Bayt al-Hikmah oleh al-Ma’mun, al-Kindi
sendiri turut aktif dalam kegiatan penerjemahan ini. Di samping menerjemah, al-Kindi juga
memperbaiki terjemahan-terjemahan sebelumnya. Karena keahlian dan keluasan
pandangannya, ia diangkat sebagai ahli di istana dan menjadi guru putra Khalifah al-
Mu’tasim Ahmad. Ia adalah filosof berbangsa Arab dan dipandang sebagai filosof Muslim
pertama. Memang, secara etnis, al-Kindi lahir dari keluarga berdarah Arab yang berasal dari
suku Kindah, salah satu suku besar daerah Jazirah Arab Selatan. Salah satu kelebihan al-
Kindi adalah menghadirkan filsafat Yunani kepada kaum Muslimin setelah terlebih dahulu
mengislamkan pikiran-pikiran asing tersebut.
Al-Kindi telah menulis hampir seluruh ilmu pengetahuan yang berkembang pada saat itu.
Tetapi, di antara sekian banyak ilmu, ia sangat menghargai matematika. Hal ini disebabkan
karena matematika, bagi al-Kindi, adalah mukaddimah bagi siapa saja yang ingin
mempelajari filsafat. Mukaddimah ini begitu penting sehingga tidak mungkin bagi seseorang
untuk mencapai keahlian dalam filsafat tanpa terlebih dulu menguasai matematika.
Matematika di sini meliputi ilmu tentang bilangan, harmoni, geometri dan astronomi.
PENEMUAN AL-KARAJI
• Di era keemasan Islam, para ilmuwan Muslim memang telah menguasai bidang hidrologi. Penguasaan di
bidang ini meliputi masalah penyediaan berbagai sarana air bersih, pengendalian gerakan air, serta
penemuan berbagai teknologi hidrologi. Ilmuwan Muslim pada masa itu telah mampu mengintegrasikan,
mengadaptasi dan memperbaiki teknik irigasi dan metode distribusi air warisan dari keahlian lokal atau
peradaban kuno.
• Pada awal abad ke-8 M, peradaban Islam telah menguasai teknologi mesin air. Hal itu diungkapkan
Mohammed Abattouy dalam karyanya bertajuk Muhammad Al-Karaji: A Mathematician Engineer from the
Early 11th Century. Menurut Abattouy, pengusaan teknologi mesin air di dunia Islam telah melahirkan
sebuah revolusi pertanian yang berbasis pada penguasaan di bidang hidrologi. Sejarawan sains modern
memandang al-Karaji sebagai ahli matematika berkaliber tertinggi. Karyanya yang kekal pada bidang
matematika masih diakui hingga hari ini, yakni mengenai kanonik tabel koefisien binomium (dalam
pembentukan hukum dan perluasan bentuk).
• Al-Karaji dianggap sebagai ahli matematika terkemuka dan pandang sebagai orang pertama yang
membebaskan aljabar dari operasi geometris yang merupakan produk aritmatika Yunani dan menggantinya
dengan jenis operasi yang merupakan inti dari aljabar pada saat ini. Karyanya pada aljabar dan polynomial
memberikan aturan pada operasi aritmatika untuk memanipulasi polynomial. Dalam karya pertamanya di
Prancis, sejarawan matematika Franz Woepcke (dalam Extrait du Fakhri, traite d’Algabre par abou
Bekr Mohammed Ben Alhacan Alkarkhi, Paris, 1853), memuji Al-Karaji sebagai ahli matematika pertama
di dunia yang memperkenalkan teori aljabar kalkulus
• Al-Karaji menginvestigasikan koefisien binomium segitiga Pascal. Dia juga yang pertama menggunakan
metode pembuktian dengan induksi matematika untuk membuktikan hasilnya, ia berhasil membuktikan
kebenaran rumus jumlah integral kubus, yang sangat penting hasilnya dalam integral kalkulus.
PENEMUAN UMAR KHAYAM