Filsafat

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

SEJARAH MATEMATIKA DI ARAB DAN

PEMANFAATANNYA BAGI MASYARAKAT


MUSLIM
OLEH : DEDE ISTIANI
MATERI YANG AKAN DI BAHAS

• Perkembangan matematika Arab dari abad


ke VIII sampai abad ke XIV
• Tokoh tokoh pelopor matematika Arab
• Karya karya penemuan matematika Arab
• Pemanfaatan matematika bagi masyarakat
muslim
Perkembangan Matematika Arab dari Abad ke VIII sampai
abad ke XIV

• Perkembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan berpusat


dan didominasi oleh umat Islam-Arab. Yang dimaksud dengan
Arab di sini meliputi wilayah Timur Tengah, Turki, Afrika
Utara, daerah perbatasan Cina, dan sebagian dari Spanyol
yang sesuai dengan wilayah kekuasaan kekhalifahan Islam
pada saat itu
• Perkembangan matematika dapat ditinjau dari dua segi yaitu
dari segi perkembangan matematika dalam kelompok ilmu
matematika dan dari segi peranannya dalam ilmu pengetahuan
baik eksakta maupun sosial.
MENURUT BRIFITS DAN HAWSEN (1974)
MENGATAKAN BAHWA

“Perkembangan matematika dalam


kehidupan sosial, sejak dikenalnya
sejarah kehidupan peradaban manusia
dibagi dalam 4 tahap yaitu Mesir
kuno, peradaban Yunani kuno, zaman
Arab, Cina, India pada tahun 1000 M
dan zaman reinaisme”
PERKEMBANGAN PADA ZAMAN ARAB

Perkembangan matematika Arab sesudah pertengahan abad ke


delapan sangat mengagumkan sekali dan mempunyai peranan
serta kontribusi yang besar terhadap perkembangan sejarah
matematika . Pada abad 1 perkembangan agama islam, bangsa
arab masih jauh   ketinggalan dalam bidang ilmu pengetahuan
dibandingkan dengan negeri-negeri sekelilingnya, seperti 
Persia, India, Yunani, dan Romawi. Pada abad permulaan ini
nampaknya bangsa Arab masih sibuk dengan pertentangan-
pertentangan dalam negeri sendiri dan sibuk mengembangkan
islam  mulai dari jazirah Arab sampai ke luar Arab.
Pada tahun 750, yaitu pada permulaan pemerintahan khalifah-khalifah
Bahu Abbas keadaan berbalik tajam sekali , dimana mulai pada saat itu
bangsa Arab bangkit mengejar ketinggalan ketinggalannya dalam
bidang ilmu pengetahuan . Bangsa Arab mulai mempelajari astronomi,
konsep-konsep falsafah, ilmu kedokteran, matematika dan ilmu
lainnya dari Yunani, Mesir, India, Babylonia dan lain-lainnya.
Karya ilmu klasik Yunani dan India dibawa ke Baghdad , kemudian
diterjemahkan kedalam bahasa Arab. Hal ini sangat menguntungkan
sekali bagi perkembangan sejarah metematika, karena hampir seluruh
karya matematician Yunani Kuno tidak dapat ditemukan lagi,yang
tinggal sekarang hanyalah terjemahan dari karya-karya ini dalam
bahasa Arab.
Kontribusi bangsa Arab dalam perkembangan sejarah matematika bukan hanya sebagai
pengumpul dan kemudian menyebarkannya saja, tetapi lebih dari itu. Matematika Arab
disamping menterjemahkan dan memberi ulasan terhadap matematika Yunani, mereka juga
menghasilkan beberapa karya asli dalam matematika.

Matematika bangsa Arab dapat dibagi menjadi 4 kelompok:


• Aritmatika, yang kemungkinan berasal dari India, dan berdasarkan
kepada prinsip nilai tempat.
• Aljabar, walaupun berasal dari Yunani, Hindu, dan Babylonia,
tetapi telah dipolesi oleh matematikawan Arab menjadi bentuk serta
sistematik yang baru.
• Trigonometri, umumnya berasal dari Yunani, tetapi matematikawan
Arab mengaplikasikannya dengan bentuk trigonometri Hindu dan
menambahkan beberapa fungsi dan rumus-rumus baru.
• Geometri, yang umumnya berasal dari Yunani, matematikawan
Arab memberikan generalisasi terhadap rumus-rumus Yunani
tertentu.
Tokoh – tokoh pelopor matematika Arab

Setelah berkembang luas, pada abad ke sembilan sampai abad ke empat belas
muncul matematikawan Arab yang ikut memberikan kontribusinya dalam
perkembangan sejarah matematika dunia. Berikut adalah pelopor matematika arab
• Al khawarismi
• Thabit ibn Qurra
• Abu Kamil Shuja
• Al-Battani
• Abul Wefa
• Al- Biruni
• Al- Kharki
• Al- Kashi
• Al Kindi
• Al-Karaji
• Umar khayam
• Ibnu sina
PENEMUAN AL KHAWARIZMI
Mungkin kita sudah sering mendengar istilah algoritma, Dalam
kamus besar bahasa Indonesia algoritma berarti prosedur sistematis
untuk memecahkan masalah matematis dalam langkah-langkah
terbatas. Sebenarnya nama algoritma diambil dari nama julukan
penemunya yaitu al-Khawarizmi seorang matematikawan muslim yang
dilahirkan di Khawarizm, Uzbekistan.
Al-Khawarizmi (Khawarizm, Uzbekistan, 194 H/780 M-Baghdad,
266 H/850 M). Ilmuwan muslim, ahli di bidang ilmu matematika,
astronomi, kalkulus aljabar, dan geografi. Nama lengkapnya adalah
Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi dan di barat ia lebih
dikenal dengan nama Algoarisme atau Algorisme. Dalam bukunya al-
Khawarizmi memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan angka 0
(nol) yang dalam bahasa arab disebut sifr. Sebelum al-Khawarizmi
memperkenalkan angka nol, para ilmuwan mempergunakan abakus,
Abakus adalah semacam daftar yang menunjukkan satuan,
puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya, untuk menjaga agar
setiap angka tidak saling tertukar dari tempat yang telah
ditentukan dalam hitungan. Akan tetapi, hitungan seperti ini
tidak mendapat sambutan dari kalangan ilmuwan Barat ketika
itu dan mereka lebih tertarik untuk mempergunakan raqam al-
binji (daftar angka arab, termasuk angka nol), hasil penemuan
al-khawarizmi. Dengan demikian angka nol baru dikenal dan
dipergunakan orang Barat sekitar 250 tahun setelah ditemukan
al-Khawarizmi.
PENEMUAN THABIT IBN QURRA (826 -901)

Selain Al-Khawarismi, terdapat matematician Arab lainnya yaitu Thabit ibn Qurra.
Thabit ibn Qurra adalah matematician arab yang memberikan kontribusinya dalam
bidang aljabar. Dia membuka sekolah untuk para penterjemah. Terjemahan Thabit
terhadap karya Apolonius, Archimedes,Eulid, Ptolemy,dan Theodorus adalah yang
dianggap paling baik. Desertasi Thabit ibn Qurra mengenai rumus untuk menentukan
bilangan bersahabat (amicable numbers) adalah merupakan karya asli bangsa arab.
Thabit memberikan rumus untuk bilangan bersahabat. Seperti halnya Pappus, Thabit
juga memberikan generalisasi dari teorema Phytagoras yang berlaku untuk semua
segitiga, baik lancip maupun tumpul. Apabila dari sudut A suatu segitiga ABC
sembarang dibuat garis-garis yang memotong BC pada B’ dan C’, sedemikian sehingga
sudut AB’B dan sudut AC’C sama dengan sudut A,maka AB2 + AC2 = BC(BB’ + CC’).

Kontribusi lain dari Thabit ibn Qurra alternatif lain dari pembuktian Phytagoras, karya-
karya tentang parabola dan segmen-segmen parabola, tentang bujursangkar ajaib,serta
teori-teori baru tentang astronomi.
PENEMUAN ABU KAMIL SHUJA (850-930)

Matematician Arab terkenal lainnya adalah Abu Kamil Shuja


bin Aslam , yang terkenal sebagai “Ahli Hitung dari Mesir”.Abu
Kamil Shuja adalah seorang ahli aljabar. Dia menulis sebuah
buku dengan judul “Kitab fi aljabr walmuqubalah”, yang
merupakan komentar atas karya al-khawarismi, kemudian
memberikan tambahan penyelesaian dari problem-problem
tersebut. Aljabar Abu Kamil Shuja ini adalah memadukan antara
hal yang praktis , seperti yang terdapat pada al-khawarismi. Abu
Kamil Shuja menghindarkan penyelesaian-penyelesaian negatif
untuk kuadrat dari bilangan yang tidak diketahui ( X2 ).
PENEMUAN AL-BATTANI (850 -929)

Al-Battani yang dikenal di Eropa dengan nama Albagteniue adalah


seorang astromer. Al-Battani juga adalah seorang ahli dalam
trigonometri. Dia banyak memberikan kontribusinya dalam
mengembangkan beberapa teorema trigonometri dengan
memperbaiki beberapa teorema trigonometri Yunani Kuno. Dalam
bukunya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Latin dengan
judul “De scientia stellaeruj” (tentang gerakan bintang-bintang), Al-
Battani memberikan rumus :
B = 
Kemudian Al-Battani menambahkan suatu rumus untuk sudut miring,
suatu segitiga bola, yakni:
Cos A = cos B . cos C + sin B . Sin C . Cos A
PENEMUAN ABUL WEFA (940 – 998)

Abul Wefa dilahirkan di Persia (Iran), dia dikenal karena


terjemahannya terhadap karya Diophantus “Arithmetica”, serta
komentarnya terhadap aljabar al- khawarismi.Dalam karya -
karyanya, Abul Wefa menggunakan lambang bilangan Hindu.
Pada zaman ini fungsi Tangent sudah dikenal dengan baik ,
yaitu  a = b tg A , yang sama dengan rumus trigonometri
sekarang. Dalil sinus yang sudah dikenal oleh Ptolemy dan
Brahmagupta, dianggap berasal dari Abul Wefa, dalil ini tidak
menggunakan rumus segitiga bola. Abul Wefa membuat daftar
sinus baru untuk sudut-sudut yang berinterval, dengan
menggunakan pecahan desimal delapan angka. 
PENEMUAN AL- BIRUNI (973- 1048)

Al-Biruni adalah matematician Arab yang menulis suatu karya yang


berjudul “ India “ . Dari buku inilah orang mengetahui bahwa
Archimedes sudah familiar dengan rumus ini, beserta Brahmagupta. Al-
Biruni memberikan penyelesaian terhadap persamaan pangkat tiga X 3 =
1 + 3X, dengan menghasilkan aproksimasi  X = 1,52,15, 17, 13 yang
ekivalen dengan pecahan desimal yang akurat untuk enam atau lebih.
Al-Biruni adalah peletak dasar-dasar trigonometri modern. Dia seorang
filsuf, ahli geografi, astronom, ahli fisika, dan pakar matematika. Enam
ratus tahun sebelum Galgeo, Al-Biruni telah membahas teori-teori
perputaran (rotasi) bumi pada porosnya.
Al-Biruni juga memperkenalkan pengukuran-pengukuran geodesi dan
menentukan keliling bumi dengan cara yang lebih akurat.
PENEMUAN AL- KHARKI (1029)

Al-Kharki (al-karogi) adalah seorang pengikut Diophantus, dimana dia


banyak belajar dari karya Diophantus yang diterjemahkan oleh Abul
Wefa.Dia adalah orang pertama yang menyelesaikan secara numerik
persamaan   + b  = a , untuk memperoleh akar-akar positif, yang berbeda
dengan Diophantus yang hanya memperoleh akar-akar rasional saja.  Karya
Al-Kharki dalam aljabar ini diberi judul : “Fakhri”. Salah satu problem
dalam buku Fakhri ini adalah mencari bilangan rasional, sedemikian
sehingga jumlah pangkat tiganya adalah kuadrat bilangan rasional, atau
dengan notasi modern. Disamping itu, Al-Kharki adalah matematician Arab
yang menemukan dan sekaligus membuktikan teorema untuk jumlah deret :

1.      12 + 22 + 32 42+ .......+ n2 = ( 1+2+3+4+......)  


2.      13+ 23 +33 + 43+ ......+ n3 = (1+2+3+4+.......)2
PENEMUAN AL- KASHI (1436)

Al-Kashi memberikan kontribusinya di bidang astronomi dan matematika. Yang


sangat mengagumkan adalah keakuratan komputasinya, terutama menyelesaikan
persamaan-persamaan metode Horner. Al-Kashi mengaproksimasikan nilai yang
sangat akurat di bandingkan dengan nilai aproksimasi matematikawan
 sebelumnya. Dengan meninggalnya Al-Kashi pada tahun 1436 dapat dianggap
berakhirnya zaman kejayaan matematika bangsa Arab dan perkembangan
matematika dunia berpindah ke Eropa dan tidak pernah lagi ke Asia.
Begitu banyak ilmu-ilmu yang telah berkembang dipaparkan diatas oleh para
tokoh-tokoh matematikawan Arab, itu semua bisa kita pelajari dan terapkan saat
ini pada bangku sekolah bahkan di perguruan tinggi. Banyak penyelesaian-
penyelesaian  yang lebih praktis dan sederhana yang disampaikan, sangat
bermanfaat bagi orang matematika dan umum. Oleh karena itu kita harus
mempelajari, menerapkan serta mengembangkan ilmu yang dipaparkan oleh para
matematikawan Arab sehingga perkembangan matematika di Asia semakin maju.
PENEMUAN AL KINDI

Al-Kindi hidup pada masa penerjemahan besar-besaan karya-karya Yunani ke dalam bahasa
Arab. Dan memang, sejak didirikannya Bayt al-Hikmah oleh al-Ma’mun, al-Kindi
sendiri turut aktif dalam kegiatan penerjemahan ini. Di samping menerjemah, al-Kindi juga
memperbaiki terjemahan-terjemahan sebelumnya. Karena keahlian dan keluasan
pandangannya, ia diangkat sebagai ahli di istana dan menjadi guru putra Khalifah al-
Mu’tasim Ahmad. Ia adalah filosof berbangsa Arab dan dipandang sebagai filosof Muslim
pertama. Memang, secara etnis, al-Kindi lahir dari keluarga berdarah Arab yang berasal dari
suku Kindah, salah satu suku besar daerah Jazirah Arab Selatan. Salah satu kelebihan al-
Kindi adalah menghadirkan filsafat Yunani kepada kaum Muslimin setelah terlebih dahulu
mengislamkan pikiran-pikiran asing tersebut.
Al-Kindi telah menulis hampir seluruh ilmu pengetahuan yang berkembang pada saat itu.
Tetapi, di antara sekian banyak ilmu, ia sangat menghargai matematika. Hal ini disebabkan
karena matematika, bagi al-Kindi, adalah mukaddimah bagi siapa saja yang ingin
mempelajari filsafat. Mukaddimah ini begitu penting sehingga tidak mungkin bagi seseorang
untuk mencapai keahlian dalam filsafat tanpa terlebih dulu menguasai matematika.
Matematika di sini meliputi ilmu tentang bilangan, harmoni, geometri dan astronomi.
PENEMUAN AL-KARAJI
• Di era keemasan Islam, para ilmuwan Muslim memang telah menguasai bidang hidrologi. Penguasaan di
bidang ini meliputi masalah penyediaan berbagai sarana air bersih, pengendalian gerakan air, serta
penemuan berbagai teknologi hidrologi. Ilmuwan Muslim pada masa itu telah mampu mengintegrasikan,
mengadaptasi dan memperbaiki teknik irigasi dan metode distribusi air warisan dari keahlian lokal atau
peradaban kuno.
• Pada awal abad ke-8 M, peradaban Islam telah menguasai teknologi mesin air. Hal itu diungkapkan
Mohammed Abattouy dalam karyanya bertajuk Muhammad Al-Karaji: A Mathematician Engineer from the
Early 11th Century. Menurut Abattouy, pengusaan teknologi mesin air di dunia Islam telah melahirkan
sebuah revolusi pertanian yang berbasis pada penguasaan di bidang hidrologi. Sejarawan sains modern
memandang al-Karaji sebagai ahli matematika berkaliber tertinggi. Karyanya yang kekal pada bidang
matematika masih diakui hingga hari ini, yakni mengenai kanonik tabel koefisien binomium (dalam
pembentukan hukum dan perluasan bentuk).
• Al-Karaji dianggap sebagai ahli matematika terkemuka dan pandang sebagai orang pertama yang
membebaskan aljabar dari operasi geometris yang merupakan produk aritmatika Yunani dan menggantinya
dengan jenis operasi yang merupakan inti dari aljabar pada saat ini. Karyanya pada aljabar dan polynomial
memberikan aturan pada operasi aritmatika untuk memanipulasi polynomial. Dalam karya pertamanya di
Prancis, sejarawan matematika Franz Woepcke (dalam Extrait du Fakhri, traite d’Algabre par abou
Bekr Mohammed Ben Alhacan Alkarkhi, Paris, 1853), memuji Al-Karaji sebagai ahli matematika pertama
di dunia yang memperkenalkan teori aljabar kalkulus
• Al-Karaji menginvestigasikan koefisien binomium segitiga Pascal. Dia juga yang pertama menggunakan
metode pembuktian dengan induksi matematika untuk membuktikan hasilnya, ia berhasil membuktikan
kebenaran rumus jumlah integral kubus, yang sangat penting hasilnya dalam integral kalkulus.
PENEMUAN UMAR KHAYAM

Selain itu, tokoh matematika lain yang tak kalah


terkenal adalah Umar Khayyam. Kendati ia lebih
dikenal sebagai seorang penyair, namun Umar
Khayyam memiliki kontribusi besar dalam bidang
matematika, terutama dalam bidang aljabar dan
trigonometri. Ia merupakan matematikawan pertama
yang menemukan metode umum penguraian akar-akar
bilangan tingkat tinggi dalam aljabar, dan
memperkenalkan solusi persamaan kubus.
PENEMUAN IBNU SINA

Seorang tokoh cendekiawan muslim yang besar di bidang kedokteran,


seorang ilmuwan yang magnumopus-nya berjudul Canon (al-Qanun fi
al-Tibb) menjadi buku teks kedokteran di universitas-universitas Eropa
selama lebih dari 5 abad. Selain itu, dia juga seorang ahli geologi, ahli
matematika (termasuk aljabar yang merupakan kesatuan dari
eksponen), ahli fisika, penyair, psikolog, ilmuwan, tentara, negarawan,
dan seorang guru. Lahir di daerah Bukhara, Asia Tengah, pada tahun
981 Masehi. Bakat dan ketekunannya yang besar mengantarkan
menjadi dokter yang diakui masyarakat Bukhara pada usia 17 tahun.
Bagi banyak orang, beliau adalah Bapak Pengobatan Modern. Dia juga
pendiri Avicennian logika dan filosofis dari sekolah Avicennism, yang
berpengaruh pada kaum Muslim dan sekolah pemikir.
PEMANFAATAN MATEMATIKA BAGI
MASYARAKAT MUSLIM
• Operasi matematika ( kalkulus ) di bidang kedokteran
Matematika berperan dalam menghitung volume kanker dan
koordinat koordinatnya dengan penerapan kalkulus ( bisa integral
cakram, cincin, lipat 2 bahkan lipat 3 ) karena umumnya sel kaner
tidak mungkin berbentuk prisma, tabung, kerucut atau limas yang
mudah sekali di hitung volumenya. Pasca itu dokter spesialis
onkologi radiasi akan menghitung persamaan intensitas laser yang
di gunakan ( salah hitung bisa bahaya, missal pada kasus kanker
payudara, kalau salah beberapa mm saja, atau intensitasnya
kelebihan sedikit ada peluang lasernya terkena jantung , kalau
intensitasnya kurang, sel kanker mungkin bisa jadi kebal
OPERASI TRIGONOMETRI DALAM BERBAGAI BIDANG

• Aplikasi trigonometri pada ilmu astronomi


Trigonometri sangat besar manfaatnya dalam ilmu astronomi, karena ukuran benda benda
langit tidak mungkin di ukur pakai penggaris. Pasti di hitung dengan bermain skala skala
dan sudut sudut, sehingga dapat di estimasi ukurannya secara akurat. Rumus trigonometri
sudut ganda digunakan untuk nilai nilai ukuran sisi akibat sudut sudut yang tidak
istimewa.
• Aplikasi Trigonometri pada Geografi dan Navigasi
Tabel trigonometri diciptakan lebih dari dua ribu tahun yang lalu untuk perhitungan dalam
astronomi. Bintang-bintang dianggap tetap pada bola kristal dengan ukuran besar, dan
model yang sempurna untuk tujuan praktis. Hanya planet berpindah bola. (Pada saat itu
ada tujuh planet yang diakui: Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, bulan, dan
matahari Mereka adalah planet-planet yang kita beri nama hari-hari kami dalam seminggu
sesudah Bumi tersebut belum dianggap sebagai sebuah planet karena itu adalah pusat
alam semesta, dan planet-planet luar tidak ditemukan kemudian) jenis trigonometri yang
diperlukan untuk memahami posisi pada bola disebut trigonometri bola. Trigonometri
bola jarang diajarkan sekarang karena tugasnya telah diambil alih oleh aljabar linear.
• Aplikasi Matematika (Peluang) pada ilmu Ekonomi
Aplikasi metematika pada bidang ekonomi yang ingin saya bahas kali ini adalah
ilmu peluang, dengan ilmu ini kita belajar menghitung peluang di berbagai kasus
asuransi, ilmu yang membahas tentang ini disebut aktuaria, dan ahlinya disebut
aktuaris.
 
• Operasi matematika (Program Linear) pada Ilmu Manajemen
Jika di SMA dipelajari trntang program linear, maka di tingkat perguruan tinggi ada
cabang yang lebih luas, yaitu riset operasi. Mungkin anda sering mendengar kata
“manajer operasional suatu perusahaan”. Manajer operasional bertugas melakukan
manajemen terhadap kegiatan-kegiatan operasional. Manajemen operasi, adalah
suatu cabang dari matematika terapan yang cenderung interdisipliner.

•  Operasii Matematika (Kombinatorika) pada Ilmu Pemrograman


Dalam matematika teori permainan mengalami perkembangan super pesat pasca
John Nash Meraih Nobel pada 1994, beliau mencipatakan model matematika sistem
otaomasi yang akhirnya begitu berkembang saat ini. Karya beliau memberikan
inspirasi baru bagi dunia game yang akhirnya lahirlah Winning Eleven, oleh
perusahan elektronIk raksasa Jepang, SONY.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai