Demam Pada Anak 2020
Demam Pada Anak 2020
Demam Pada Anak 2020
Thermostat Homothermal
37°C/98.6°F; pm > am
set point
set point menurun
meningkat
¯ melepas panas:
menghasilkan panas: melebarkan
menggigil pembuluh darah
berkeringat
mengerutkan
pembuluh darah ->
pucat nafas lebih cepat
5
Pengukuran Suhu Tubuh
Dapat dilakukan secara :
1. Rektal
2. Oral
3. Aksila
4. Membran timpani
• Batasan umum
• suhu rektal diatas 380 C,
• Suhu aksilar diatas 37,50 C
• Suhu membran timpani diatas 38,20 C
• Non infeksi
1. Tumbuh gigi
2. Pasca imunisasi
3. Dehidrasi
4. Hiperaktiovitas
• Infeksi
1. Bakteri
2. Virus Penyakit dgn demam sangat sering dijumpai
3. Parasit pada anak 20-40% seluruh kasus
pediatrik/tahun
• Penyebab tak jelas
ex : kanker?
Proses terjadinya demam
Pirogen :
suatu zat yang menyebabkan demam,
terdapat 2 jenis yaitu pirogen eksogen & endogen
Pirogen eksogen :
- berasal dari luar tubuh dan mampu merangsang IL-1
Pirogen endogen :
- berasal dari dalam tubuh dan mampu merangsang
demam dengan mempengaruhi pusat pengaturan suhu
di hipothalamus
9
Pirogen Eksogen ( cont )
PIROGEN MIKROBIAL :
- Bakteri gram-negatif (endotokain Escherichia coli,
Salmonela)
- Bakteri gram-positif (Stafilokokus peptidoglikan)
- Virus
- Jamur
PIROGEN NON-MIKROBIAL :
- Fagositosis (transfusi darah)
- Komplek antigen-antibodi ( hipersensitif terhadap
obat )
- Steroid
Penilaian klinis penyakit dgn demam
06/06/2023
Penilaian klinis penyakit dgn demam
• Anamnesa
• Pemeriksaan fisik umum
• Pemeriksaan neurologis
• Sering digunakan
• Antipiretik yang ideal :
Cepat dan efektif menurunkan demam
Tersedia dalam bentuk cairan & supositoria
Efek samping rendah, toksisitas rendah (jika
overdosis)
Interaksi dgn obat lain rendah, kontraindikasi jarang
Aman dan murah
18
Antipiretik ( cont )
• Bekerja secara sentral menurunkan pusat pengatur suhu
di hipothalamus secara difusi dari plasma ke SSP
• Keadaan ini dicapai dengan menghambat
siklooksigenase (enzim yg berperan dlm sintesis
prostaglandin)
• Antipiretik :
- tidak mengurangi suhu tubuh s/d normal
- tidak mengurangi lama episode demam
• Efektifitas dalam menurunkan demam tergantung pd :
daya absorpsi
dosis antipiretik
derajat demam
Indikasi Pemberian Antipiretik
External cooling :
Alkohol, air dingin, total body surface cooling
Tepid water (30C) meletakkan anak pada bak air hangat
Suhu > 40C
Satu jam setelah antipiretik
Selama 30 menit
Penyuluhan
Atasi dengan :
tetap tenang, tidak panik
cegah jangan sampai dehidrasi
Pahami kapan harus menghubungi dokter
1.DEMAM EMERGENSI
2.DEMAM DAN RUAM
3.DEMAM TIPOID
4.DEMAM REMATIK
26
1. DEMAM SANGAT TINGGI
(HIPERPIREKSIA )
TATALAKSANA PADA BAYI DAN ANAK
27
Hiperpireksia
memerlukan penanganan
segera
2018
Penyebab Hiperpireksia
Komplikasi serius
31
Beberapa pendekatan tatalaksana hiperpireksia
pada bayi dan anak :
33
.....Beberapa pendekatan tatalaksana hiperpireksia pada bayi dan anak :
Terapi Fisik
34
.....Beberapa pendekatan tatalaksana hiperpireksia pada bayi dan anak :
Pendinginan Eksternal
36
.....Beberapa pendekatan tatalaksana hiperpireksia pada bayi dan anak :
Air Es
Nasogastric tube
Endotracheal tube
Lavage Bag
37
.....Beberapa pendekatan tatalaksana hiperpireksia pada bayi dan anak :
38
Kesimpulan
RINGKASAN
39
2. DEMAM DAN RUAM
PUTU TRIYASA
Latar belakang
4
2
TIPE
RUAM Mouth, hand, foot disease
flu Singapore, tipenya
vesikular
Varicella vesicular, di
badan dan seluruh tubuh
4
3
ETIOLOGI DEMAM DAN RUAM
350
312 Virus 480 92.5
300
GAS 30 5.8
250
Others 9 1.7
200
Total 519 100
150
100
66
50 30 30 30
22
9 7 4 9
0
HHV EB Parvoviru Rubel GA Dengu Enterovirus Adenoviru Measles Other
6 V s a S e s s
60
55
50 Dengue 55 77.5
HHV 6 6 8.4
40
Parvovirus 2 2.8
30
inconclusive 8 11.3
20
8
10 6
2
0
Dengue HHV 6 Parvovirus inconclusive
Series 55 6 2 8
1
32 62
RUBEL
Measles, A
campak 9 hari, Campak
rubeola jerman
Kasus Campak Rubela Negatif Tidak periksa
157 25 62 32 39
100 15.9 39.5 20.4 24.2
46
ETIOLO
GI
47
KLASIFIKASI
48
KLASIFIKASI
1
2
Penegakan diagnosis
Anonimous. Pendekatan diagnostik penyakit eksantema akut. Dalam: Soedarmo SPS, Garna H, Hadinegoro SRS, Satari
13
HI,
3. Demam Tifoid pada Anak
Pendahuluan
•Barier pejamu
• Lokal : pH, motilitas TGI, flora usus
• Umum : imunitas humoral & selular
•Organisme
• Jumlah bakteri
• virulensi (serotipe)
•Resistensi terhadap antibiotik
Patogenesis (invasive serotype)
Duktus torasikus
Epitel usus
fagositosis
Lamina propria respons inflamasi
endotoxin (lokal,
sistemik, komplemen)
multiplikasi Plaque Payeri
Duktus torasikus
bakteriemi primer sirkulasi
Mulai demam
Manifestasi Klinis
Demam 25
Menggigil 15
Nyeri perut 18
Mual 20
21
Muntah
12
Diare
13
Obstipasi
20
Mengigau
10
Kesadaran menurun 15
Lidah tifoid 17
Nyeri epigastrium 19
Hepatomegali 6
Splenomegali
Laboratorium
• Darah perifer
• leukopenia,
• an-eosinofilia,
• limfositosis relatif
• Peningkatan LED,
• Peningkatan enzim transaminase
• Uji Serologi
• Biakan Salmonella typhi (media empedu)
Uji Serologi Widal
1/400
Serologis
Widal Anti-O
H-15 H0 H7 H8 H 12 H 21
Diagnostik Laboratorium
Hubungannya dengan Perjalanan penyakit
demam
darah
tinja
urin
antibodi
1 2 3 4 5 6 7 8 minggu
S.typhi masuk
Uji Diagnostik (sensitif dan spesifik)
Uji Widal
Pelacak DNA (DNA probe)
IgG protein membran luar
Immunoblotting (Typhi-dot)
PCR (polymerase chain reaction)
Komplikasi
• Di dalam saluran cerna
• peritonitis,
• perdarahan,
• perforasi
• Di luar saluran cerna
• ensefalitis
• pneumonia
• meningitis
• osteomielitis
• hepatitis
Peritonitis, perforasi
Gejala klinis
• Gelisah, kesakitan
• Kesadaran menurun (stadium lanjut)
• Abdomen tegang
• Nyeri tekan
• Defanse musculaire
• Bising usus melemah
• Pekak hati menghilang
Peritonitis, perforasi
Diagnosis banding
•Pengobatan kausal
• medikamentosa (antibiotik, kortikosteroid)
• bedah (pengobatan komplikasi)
Pengobatan suportif
• Cairan
• rumatan, larutan D5 : NaCl 0.9% (3:1)
• tambah 12.5% setiap kenaikan suhu 10
• Diet
• makan lunak
• kurangi serat, zat yang merangsang
• tidak terlalu ketat
• Koreksi asam basa
• Koreksi elektrolit
Pengobatan Kausal (1)
• Kloramfenikol
• 100mg/kgBB/hari oral,
• maksimal 2 gram, 10 hari
• tidak diberikan pada leukosit <2000/Ul)
• Kotrimoksazol
• 6mg/kgBB/hari, 10 hari
• Amoksisilin
• 100 mg/kgBB/hari, 10 hari
Pengobatan Kausal (2)
• Seftriakson (sefalosporin generasi III)
• 80 mg/kgBB/hari
• intravena, intramuskular, per-infus
• lama pengobatan 5 hari i
• Sefiksim (sefalosporin generasi III)
• 20 mg/kgBB/hari
• per-oral,
• lama pengobatan 10 hari
• Kuinolon
• tidak direkomendasikan <14 tahun (binatang
percobaan: artropati tulang rawan), FDA 1997
Evaluasi Pengobatan
Suhu 0C
Antibiotik sensitif
Demam reda
Kesadaran membaik
37,5 Tidak ada komplikasi
Nafsu makan membaik
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Hari rawat
Evaluasi Pengobatan
Suhu 0C
Antibiotik Pengobatan sesuaikan
?
37,5
Demam tetap tinggi
Komplikasi
Kesadaran
Pemeriksaan Fokal infeksi lain
Tanda komplikasi
penunjang Resisten
Gejala lain
Dosis tidak optimal
Diagnosis salah
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Hari rawat
Hasil Pengobatan
• Higiene perorangan
• Higiene lingkungan
• Membasmi karier
• Higiene dalam pengasuhan anak
• Penularan di rumah sakit (nosokomial)
• Vaksinasi
Klasifikasi Vaksin
Vaksin Bakteri Vaksin Virus
•Campak • OPV
• BCG • Parotitis
Vaksin
• Rubela
Hidup • Yellow
• Varisela
Fever
I Putu Triyasa.
SMF Anak RSUD Sanjiwani
DEMAM REMATIK
Definition
Rheumatic fever is an acute inflammatory
illness that occurs after Group A
Streptococcal (GAS) pharyngitis.
Karakteristik
streptokokus pyogenes
Nama grup Hemolisis Habitat Kreteria Penyakit yg sering
laboratorium ditimbulkan dan
penting penting
DEMAM REMATIK
DAN
PENYAKIT JANTUNG REMATIK
Faringitis : peradangan membran mukosa tonsil
serta faring dan struktur di sekitarnya.
Penyebab bakteri yg sering: Streptococcus
pyogenes (A beta-hemolytic Streptococcus
=ABHS).
Tabel berikut
Tabel 1. Skor validasi Streptococcus pada dewasa atau anak
(kriteria Centor)
2-3 weeks
Humoral
Multi
plication Antibody
cellular
2-3%
97%
sembuh DR
Target tissue
•Heart
•Joints
• Terjadi reaksi silang GABHS + •Brain
jaringan target •subcutan
• Autoimun •vascular
DEMAM REMATIK AKUT
BATASAN
Demam Reumatik Akut (DRA) adalah sindrom klinis
akibat peradangan sistemik yang disebabkan oleh
infeksi Streptokokus beta hemolitikus grup A,
merupakan penyakit autoimun yang cenderung dan
dapat menimbulkan kelainan jantung yang menetap.
Epidemiologi
Banyak ditemukan di daerah dengan prevalensi infeksi
streptokokus yang tinggi.
Peptidoglican
Carbohydrate
Protein (M, T, R) )
Extracellular product
Streptolysin
Streptokinase
• Main Ag M Protein DNA ase
• M1......................M120 NAD ase
• M1,3,5,6,18,24 Rheumatogenic Hyaluronidase
Capsule
(hyaluronic skin
acid tissue,
Joint
Cell wall ;
M protein
Subthalamic dan
caudale nudeii
Pathogenesis
97 %
AUTOIMUNITAS Note
• Ag bacteria mimic to
target tissue
• cross reaction tissue
2-3% damaged
•Autoimmune disease
gejala klinis
1. JOINTS
J
2. ♥ = CARDITIS, PERICARDITIS,
ENDOCADITIS
MAJOR MANIFESTASI
Minor manifestasi
C
R
I (I) Inflamation cell ( leucositosis)
T (T) Temperatur (fever)
E (E) ESR/CRP (elevated acute phase reactaned)
R (R) Raised and prolonged P – R interval
I (I) Itself (previous hx of rheumatic fever)
A (A) Arthralgias
Fig. 27.1 PR interval measured from the beginning of the P wave deflection to the beginning of the QRS
complex deflection. Normal PR interval varies with age; normal PR duration in a young child is up to 0.15 s
(or just below 4 small squares). PR interval in adults is up to 0.2 s (or 5 small squares). The PR interval in the
example shown here is 0.28 s
gejala saat serangan …
1. KARDITIS
VALVULITIS MITRAL
• Lucchese:*
–Valvulitis mitral: 52,9%
–Valvulitis multipel: 39,7%
–Valvulitis aorta: 7,3%
• Gejala:
–Murmur sistolik di apeks
–Murmur middiastolik (Carey-Coombs) di
apeks
MIOKARDITIS:
• Hampir selalu dengan valvulitis
• Miokarditis tanpa valvulitis hampir pasti bukan
PJR
• Gejala:
• takikardi,
• pembesaran jantung,
• gagal jantung
06/06/2023 105
Clinical manifestation
06/06/2023 108
gejala saat serangan …
3. KOREA
06/06/2023 109
4. NODUL gejala saat serangan …
SUBKUTAN
• Pada penderita yang telah lama
mengalami PJR
06/06/2023 110
5. ERITEMA gejala saat serangan …
MARGINATUM
• Tidak patognomonis,
bisa juga akibat :
– Reaksi obat
– Glomerulonefritis
06/06/2023 111
Diagnosis DRA
Kriteria Jones, yang telah direvisi oleh WHO 2002-2003
19. Fyler113
DC. Rheumatic Fever. Dalam: Keane JF, Lock JE, Fyler DC, penyunting. Nadas’ Pediatric Cardiology. Edisi ke-2.
Philadelphia: Saunders, 2006. h. 387-400
Bukti adanya infeksi GABHS yang baru
• Deteksi antibodi terhadap kuman:
Anti-streptolisin/ASO
Anti-deoksiribonuklease B
Anti-hialuronidase
• DR akut:
ASO meningkat pd 80% kasus
ASO + 2 pemeriksaan lain: sensitivitas 95%*
Phenoxymethyl Oral 2-4 kali/hari, Anak: 250mg, 2-3 kali. Belum pernah
penicillin selama 10 hari Remaja: 250mg, 3-4 dilaporkan GABHS
(Penicillin V) kali, atau 500 mg 2 yang resisten
kali/hr. terhadap penisilin.
Amoxisilin Oral 2-3 kali/hari, 25-50mg/kg/hari. Rasa lebih disukai
selama 10 hari Total dosis dewasa daripada penisilin
750-1500mg/hari. oral.
Cepalosporin Oral 2-3 kali/hari Bervariasi tergantung Sebagai alternatif
generasi pertama selama 10 hari jenisnya. penicilin oral.
Eritromisin Oral 4 kali/hari Bervariasi sesuai Alternatif bila alergi
etilsuksinat selama 10 hari jenisnya. terhadap penisilin.
120
WHO Technical Report Series. Geneva, 29 Oktober-1 November 2001.
Tujuan profilaksis sekunder ;
Untuk mencegah DR serangan ulang.
Mulai diberikan pada hari ke-11 setelah eradikasi streptokokus
memakai oral,
atau 1 bulan setelah eradikasi streptokokus memakai injeksi.
Lamanya Pemberian Profilaksis Sekunder
Prognosis
Bila karditis prognosis umumnya lebih buruk, bila tanpa karditis umumnya
baik.
KESIMPULAN ;