Sinusitis
Sinusitis
Sinusitis
“
Sinusitis adalah radang mukosa sinus
paranasal, bila mengenai beberapa
sinus disebut multisinusitis,
sedangkan bila mengenai semua
sinus paranasal disebut pansinusitis.
2
MAPS
EPIDEMIOLOGI SINUSITIS
3
ETIOLOGI SINUSITIS
• Streptococcus pneumonia,
VIRUS • pasien dengan diabetes,
ANATOMI
Haemophilus influenza, terapi immunosupresif,
Branhamella cataralis, • terjadi selama infeksi dan immunodefisiensi
Streptococcus alfa, (AIDS) • deviasi septum atau
saluran napas atas
Staphylococcus aureus dan • Rhinovirus, influenza virus, • Aspergillus dan hipertrofi konka, polip
Streptococcus pyogenes. Zygomycetes. hidung, hipertrofi adenoid
parainfluenza virus dan yang mengganggu fungsi
adenovirus. mukosiliar secara lokal
BAKTERI JAMUR
FAKTOR RISIKO
UDARA
DINGIN
ALERGI
SERTA
DINGIN
KONDISI LINGKUN
LAIN POLIP GAN
(HIV, CYSTIC NASAL BERPOLUS
FIBROSIS) I
PATOFISIOLOGI
Gangguan pengaliran
Edema KOM Silia tidak dapat Bakteri pada mukus
udara dari dan ke
mukosa yang bergerak lendir tumbuh subur
rongga sinus dan SINUSITIS
letaknya berhadapan tidak dapat dialirkan menimbulkan tanda-
adanya gangguan
akan saling bertemu (mukus statis) tanda peradangan
mukus
Gejala hidung dan nasofaring • Sekret pada hidung dan sekret pasca nasal (post nasal drip)
Gejala laring dan faring • Rasa tidak nyaman dan gatal di tenggorokan.
Fokkens W, Lund V, Mullol J, et al. European position paper on rhinosinusitis and nasal polyps.
Rhinology, 2007; 45(suppl 20): 1-139.
TATALAKSANA
Polip Tidak ada polip Endoskopi tidak tersedia Investigasi dan intervensi secepatnya
Cuci hidung
PENCEGAHAN
SINUSITIS KRONIK
Sinusitis akut tidak
ditangani secara adekuat
SINUSITIS JAMUR Latar belakang penyebab harus
prognosis buruk jika sudah ada ditemukan dan ditangani
keterlibatan intrakranial dan jarang tindakan pembedahan
SINUSITIS BAKTERIAL orbita atau menimbulkan erosi
tulang.
Angka kekambuhan mencapai
5%
SINUSITIS VIRUS
Prognosis 98 % baik dan dapat
sembuh sendiri
TERIMA KASIH