Sinusitis

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

SINUSITIS


Sinusitis adalah radang mukosa sinus
paranasal, bila mengenai beberapa
sinus disebut multisinusitis,
sedangkan bila mengenai semua
sinus paranasal disebut pansinusitis.

2
MAPS
EPIDEMIOLOGI SINUSITIS

Data dari Divisi Rinologi Departemen


THT RSCM Januari Agustus 2005
menyebutkan jumlah pasien rinologi
pada kurun waktu tersebut adalah 435
pasien, 69% nya adalah sinusitis”

Dapat terjadi pada semua ras, jenis


kelamin, dan semua kelompok umur.
Jarang mengancam jiwa, tetapi dapat
menimbulkan komplikasi ke orbita
dan intrakranial.

3
ETIOLOGI SINUSITIS

• Streptococcus pneumonia,
VIRUS • pasien dengan diabetes,
ANATOMI
Haemophilus influenza, terapi immunosupresif,
Branhamella cataralis, • terjadi selama infeksi dan immunodefisiensi
Streptococcus alfa, (AIDS) • deviasi septum atau
saluran napas atas
Staphylococcus aureus dan • Rhinovirus, influenza virus, • Aspergillus dan hipertrofi konka, polip
Streptococcus pyogenes. Zygomycetes. hidung, hipertrofi adenoid
parainfluenza virus dan yang mengganggu fungsi
adenovirus. mukosiliar secara lokal

BAKTERI JAMUR
FAKTOR RISIKO

UDARA
DINGIN
ALERGI
SERTA
DINGIN

DEFORM DEVIASI GANGGUAN


ITAS SEPTUM GELIGI
RANGKA NASI

KONDISI LINGKUN
LAIN POLIP GAN
(HIV, CYSTIC NASAL BERPOLUS
FIBROSIS) I
PATOFISIOLOGI

Gangguan pengaliran
Edema KOM  Silia tidak dapat Bakteri pada mukus
udara dari dan ke
mukosa yang bergerak  lendir tumbuh subur
rongga sinus dan SINUSITIS
letaknya berhadapan tidak dapat dialirkan menimbulkan tanda-
adanya gangguan
akan saling bertemu (mukus statis) tanda peradangan
mukus

Pada dasarnya patofisiologi Obstruksi drainase sinus


dari sinusitis dipengaruhi
oleh 3 faktor Mukus  mengandung substansi antimikrobial
Kerusakan silia dan zat-zat yang berfungsi sebagai pertahanan
terhadap kuman yang masuk bersama udara
pernafasan

Kuantitas dan kualitas mukosa


KLASIFIKASI SINUSITIS

SINUSITIS AKUT SINUSITIS KRONIK


• ONSET Beberapa hari hingga minggu • ONSET berlangsung lebih dari 2 bulan
• Sinusitis akut bila terdapat tanda-tanda • Keluhan tidak khas, sulit untuk didiagnosis
radang akut • Saat eksaserbasi akut gejala menyerupai
• Penyebab utama common cold (infeksi sinusitis akut, tanda radang akut berkurang
virus) adanya transudasi pada rongga sinus
MANIFESTASI KLINIS
Gejala Subjektif

Gejala hidung dan nasofaring • Sekret pada hidung dan sekret pasca nasal (post nasal drip)

Gejala telinga • Pendengaran terganggu karena terjadi sumbatan tuba eustachius

Gejala laring dan faring • Rasa tidak nyaman dan gatal di tenggorokan.

Nyeri atau sakit kepala


Gejala mata • Penjalaran infeksi melalui duktus nasolakrimalis

• Batuk dan komplikasi di paru berupa bronkhitis atau bronkhiektasis atau


Gejala saluran nafas asma bronkhial

Gejala di saluran cerna • Mukopus tertelan sehingga terjadi gastroenteritis


MANIFESTASI KLINIS
Gejala Objektif

◉ International Conference on Sinus


Disease (1995).
◉ Rinosinusitis didiagnosa apabila
dijumpai dua atau lebih gejala mayor
atau 1 gejala mayor dan 2 gejala minor.
◉ keluhan utama sinusitis akut hidung tersumbat
disertai nyeri/rasa tekanan pada muka dan ingus
purulen, yang sering sekali turun ke tenggorok
(post nasal drip), nyeri atau rasa tekanan di
daerah sinus yang terkena, nyeri padatempat lain
(reffered pain).
DIAGNOSIS ◉ Gejala sistemik demam dan lesu
◉ Sinusitiskronik lebih sulit didiagnosis
dibandingkan dengan sinusitis akut. Gejala seperti
demam dan nyeri pada wajah biasanya tidak
ditemukan pada pasien sinusitis kronik.
PEMERIKSAAN FISIK

• Palpasi pada daerah sinus


Palpasi • Nyeri tekan adanya inflamasi

• Menggunakan kaca tenggorok (nasofaring)


• Perhatikan  Septum nasi posterior, meatus superior dan media, torus tubarius,
Rhinoskopi Posterior sekret
• tampak pus di nasofaring (post nasal drip)

• Menggunakan Spekulum hidung


• Perhatikan  Mukosa, Septum, Konka, Meatus, Vestibulum, Sekret, Massa
Rhinoskopi Anterior • mukosa konka hiperemis dan edema pada sinusitismaksila, sinusitis frontal dan sinusitis
ethmoid anterior tampak nanah di meatus medius, pada sinusitis ethmoid posterior dan
dansinusitis sphenoid nanah tampak keluar dari meatus superior
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Polos Kepala
◉ posisi Waters, PA, dan Lateral umumnya Posisi Waters
hanya mampu menilai kondisi sinus -
sinus besar seperti sinus maksila dan
frontal.
◉ Gambaran berupa :
a) Penebalan mukosa,
b) Opasifikasi sinus ( berkurangnya
pneumatisasi)
c) Gambaran air fluid level yang khas
akibat akumulasi pus
Posisi PA Posisi Lateral
Gambaran air fluid level pada sinus Gambaran air fluid level pada sinus
maxilla maxilla
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan Sinus
◉ gold standard memberikan gambaran yang paling
baik akan adanya kelainan pada mukosa dan variasi
antominya yang relevan untuk mendiagnosis sinusitis
kronis maupun akut

Foto CT scan posisi coronal memperlihatkan


gambaran penebalan dinding mukosa di sinus
maxilla kanan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nasoendoskopi LABORATORIUM
◉ mempermudah dan memperjelas pemeriksaan ◉ darah lengkap juga diperlukan sebagai acuan
karena dapat melihat bagian-bagian rongga pembanding.
hidung yang berhubungan dengan faktor lokal
◉ kultur darah dan kultur darah fungal sangat
penyebab sinusitis.
diperlukan pada kasus berat
◉ dapat melihat kelainan septum nasi,
◉ Tes alergi diperlukan untuk mencari penyebab
meatus media, konka media dan inferior, juga
penyakit yang mendasari.
dapat mengetahui adanya polip atau tumor.
KOMPLIKASI SINUSITIS

Komplikasi orbita Mukokel Komplikasi Intra Osteomielitis dan abses


• Peradangan atau reaksi • suatu kista yang Kranial subperiosteal
edema yang ringan mengandung mukus yang • Meningitis akut
• Selulitis orbita timbul dalam sinus infeksi sinus frontalis.
• Abses dura
• Abses subperiosteal • sering ditemukan pada Nyeri tekan dahi
• Abses otak
• Abses orbita sinus maksilaris setempat sangat berat.
• Trombosis sinus kavernosus • bermanifestasi sebagai Gejala sistemik berupa
pembengkakan pada dahi
atau fenestra nasalis dan
malaise, demam dan
dapat menggeser mata ke menggigil
lateral

Fokkens W, Lund V, Mullol J, et al. European position paper on rhinosinusitis and nasal polyps.
Rhinology, 2007; 45(suppl 20): 1-139.
TATALAKSANA

Prinsip  pengobatan dan Gejala superfisial sinusitis 


pencegahan infeksi, dikurangi dengan dekongestan, Operasi  jika tidak ada
memperbaiki ostium, steroid topikal, antibiotik, irigasi perbaikan gejala, ketahui faktor
memperbaiki fungsi mukosiliar, salin normal ke hidung, kromolin pemicu
dan menekan proses inflamasi tropikal, atau mukolitik.
TATALAKSANA
Sinusitis ringan yang tidak meminum antibiotik SINUSITIS JAMUR
• Amoxicillin/clavulanate, amoxicillin (1,5-3,5 g/hr), cefpodoxime proxetil,
atau cefuroxime direkomendasikan sebagai terapi awal Terapi untuk sinusitis jamur invasive
adalah pembedahan, debridemen, anti
Sinusitis ringan yang telah mendapat antibiotik sebelumnya 4-6 minggu jamur sistemik dan pengobatan terhadap
dan dewasa dengan rhinosinusitis sedang
penyakit dasarnya.
• Amoxicillin/clavulanate, amoxicillin (3-3,5 g), cefpodoxime proxetil, atau
Obat standar  amfoterisin B, dapat
cefixime.
ditambahkan rifampisin atau flusitosin

Sinusitis sedang yang telah mendapat antibiotik sebelumnya 4-6


minggu
• Amoxicillin/clavulanate, levofloxacin, atau doxycycline
Onset tiba-tiba dari 2 atau lebih gejala, salah satunya termasuk hidung
tersumbat/ obstruksi/ kongesti atau pilek; sekret hidung anterior/ Keadaan yang harus segera di rujuk/ dirawat
posterior; ± nyeri/ rasa tertekan di wajah;Penghidu terganggu/ hilang
 Edema periorbita
Pemeriksaan: Rinoskopi Anterior  Pendorongan letak bola mata
 Penglihatan ganda
Foto Polos SPN/ Tomografi Komputer tidak direkomendasikan  Oftalmoplegi
 Penurunan visus
 Nyeri frontal unilateral atau bilateral
 Bengkak daerah frontal
 Tanda meningitis atau tanda fokal neurologis

Gejala kurang dari 5 hari atau Gejala menetap atau memburuk


membaik setelahnya setelah 5 hari

Common cold Sedang Berat

Pengobatan simtomatik Steroid topikal Antibiotik + steroid topikal

Tidak ada perbaikan setelah 14 Tidak ada perbaikan dalam 48


hari Perbaikan dalam 48 jam jam Skema penatalaksanaan rinosinusitis akut pada
dewasa untuk pelayanan kesehatan primer
berdasarkan European Position Paper on
Rujuk ke dokter spesialis Teruskan terapi untuk 7-14 hari Rujuk ke dokter spesialis Rhinosinusitisnand Nasal Polyps 2007
2 atau lebih gejala, salah satunya berupa hidung tersumbat/ obstruksi/ kongesti atau pilek; Pikirkan diagnosis lain :
sekret hidung anterior/ posterior; ± nyeri/ rasa tertekan di wajah;Penghidu terganggu/
 Gejala unilateral
hilang
 Perdarahan
Pemeriksaan: Rinoskopi Anterior  Krusta
 Gangguan penciuman
Foto Polos SPN/ Tomografi Komputer tidak direkomendasikan  Gejala Orbita
 Edema Periorbita
 Pendorongan letak bola mata
 Penglihatan ganda
 Oftalmoplegi
 Nyeri kepala bagian frontal yang berat
Tersedia Endoskopi  Bengkak daerah frontal
 Tanda meningitis atau tanda fokal neurologis fokal

Polip Tidak ada polip Endoskopi tidak tersedia Investigasi dan intervensi secepatnya

Pemeriksaan Rinoskopi Anterior


Ikuti skema polip hidung Dokter Spesialis THT Ikuti skema Rinosinusitis kronik Dokter
Spesialis THT Foto Polos SPN/ Tomografi

Komputer tidak direkomendasikan

Rujuk Dokter Spesialis THT jika Operasi  


Dipertimbangkan
Steroid topikal

Cuci hidung

Antihistamin jika alergi


Skema penatalaksanaan rinosinusitis kronik dengan atau tanpa polip
hidung pada dewasa untuk pelayanan kesehatan primer dan dokter   Reevaluasi setelah 4 minggu
spesialis non THT berdasarkan European Position Paper on
Rhinosinusitisnand Nasal Polyps 2007  
Perbaikan Tidak ada perbaikan
 
 

Lanjutkan terapi Rujuk spesialis THT

 
PENCEGAHAN

◉ Pencegahan yang paling mudah, jangan sampai terkena


infeksi saluran nafas
◉ segera kunjungi dokter bila terdapat gejala-gejala yang
mungkin merupakan gejala sinusitis. Diagnosa dan
pengobatan secara dini dan tepat akan mempercepat
kesembuhan penyakit yang diderita.
PROGNOSIS

SINUSITIS KRONIK
Sinusitis akut tidak
ditangani secara adekuat
SINUSITIS JAMUR Latar belakang penyebab harus
prognosis buruk jika sudah ada ditemukan dan ditangani
keterlibatan intrakranial dan jarang tindakan pembedahan
SINUSITIS BAKTERIAL orbita atau menimbulkan erosi
tulang.
Angka kekambuhan mencapai
5%
SINUSITIS VIRUS
Prognosis 98 % baik dan dapat
sembuh sendiri
TERIMA KASIH
 
 

Anda mungkin juga menyukai