Fistum
Fistum
Fistum
FOTOSIANTAT
Karolina Juniani Fera
Marena Eva
Weni Oktapiani
A. Pengertian Translokasi
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengangkutan zat-zat ke seluruh bagian tubuh manusia. Pada
tumbuhan tingkat rendah (misalnya ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui
seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misalnya spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan oleh
pembuluh pengangkut yang terdiri dari pembuluh kayu (xylem) dan pembuluh tapis (floem).
Proses pengangkutan bahan makanan pada tumbuhan disebut dengan translokasi. Translokasi merupakan perpindahan
hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanan ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya.
Struktur floem:
1. Unsur tapis (sieve element)
2. Sel penyerta/transfer
3. Sel-sel antara (intermediary cells)
B. Jenis-Jenis Translokasi
1. Transportasi Ekstravaskuler
Dalam proses pengangkutan, tumbuhan dapat menyerap air dari tanah kedalam tubuh melewati satu sel ke sel lain secara
horizontal. Proses tersebut dinamakan pengangkutan ekstravaskuler. Maksudnya, pengangkutan air di mulai dengan
penyerapan oleh bulu akar, kemudian masuk menuju sel-sel epidermis. Dari sel epidermis, air menuju korteks, dan
diteruskan ke sel-sel endodermis. Akhirnya, air masuk ke stele. Dari korteks, air didistribusikan menuju sel-sel untuk
proses metabolisme tubuh. Untuk melakukan transportasi ekstravaskuler, tumbuhan dapat menempuhnya melalui dua
cara, yaitu secara simplas dan aploplas.
2. Transportasi/lintasan aploplas adalah menyusupnya air tanah secara bebas atau transport pasif melalui semua
bagian tak hidup dari tumbuhan seperti dinding sel dan ruang antar sel. Air melalui jalur ini tidak dapat sampai ke
xylem karena terhalang oleh bagian endodermis yang memiliki penebalan dinding sel yang disebut pita kaspari.
Untuk menembus halangan ini, air harus dipompa agar dapat melalui sel-sel endodermis. Pergerakan air tersebut
akhirnya menjadi jalur simplas karena melalui sel-sel peresap (sel-sel penerus).
3. Transportasi/lintasan simplas adalah bergeraknya air dan garam mineral menembus bagian hidup dari sel tumbuhan
seperti sitoplasma dan vakuola melalui plasmodesma. Plasmodesma adalah saluran yang menghubungkan
protoplasma suatu sel dengan protoplasma sel lainnya. Pada jalur simplas, air dapat mencapai xylem bahkan
silinder pusat.
2. Transportasi Intravaskuler
Pengangkutan intravaskuler berbeda dengan pengangkutan ekstravaskuler. Istilah intravaskuler berasal dari kata intra
yang berarti ”dalam” dan vaskuler “pembuluh”. Pengangkutan intravaskuler adalah pengangkutan air dan zat terlarut
yang terjadi dalam berkas pembuluh xylem dan floem secara vertikal. Vertikal maksudnya adalah pengangkutan air dan
zat terlarut oleh xylem dan menuju daun oleh xylem. Sebaliknya, pengangkutan zat makanan diangkut dari daun ke
seluruh tubuh tumbuhan dilakukan oleh floem.
Pengangkutan air dan zat terlarut pada tumbuhan diawali dengan penyerapan zat melalui rambut akar. Kemudian zat
tersebut mengalir menuju epidemis. Dari epidemis, air dan zat terlarut mengalir menuju korteks dan diteruskan ke sel-sel
endodermis.
3. Mekanisme Translokasi Melalui Xylem
Selain berfungsi utama dalam pengangkutan air, xylem juga berperan dalam pengokohan serta dalam penyimpanan
cadangan makanan. Karena xylem terdiri dari beberapa sel yang bentuknya berbeda menurut fungsinya, tetapi memiliki
asal yang sama. Unsur trakeal merupakan sel xylem yang paling tinggi spesialisnya dan bertugas dalam pengangkutan
air beserta zat yang terlarut di dalamnya. Selnya memanjang dan pada waktu bertugas tidak memiliki protoplasma, jadi
merupakan sel mati. Beberapa teori yang menerangkan transport air dan mineral dari bawah dan keatas dalam tumbuhan
oleh xylem, yaitu teori:
1.
a. Teori Kapilaritas
Sebuah tabung dengan ukuran garis tengah yang kecil ditempatkan ditempat air, maka air akan naik dengan sendirinya
kedalam tabung. Semakin sempit ukuran tabung, maka akan semakin tinggi kenaikannya. Pengangkutan air melalui
pembuluh kayu (xylem), terjadi karena pembuluh kayu (xylem) tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler. Dengan
kata lain, pengangkutan air melalui xylem mengikuti prinsip kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan karena adanya
kohesi antara molekul air dengan air dan adhesi antara molekul air dengan dinding pembuluh xylem.
b. Teori Tekanan Akar
Teori ini mengatakan bahwa tekanan akar terjadi karena tekanan hidrostatistik yang timbul dalam sistem perakaran.
Tekanan hidrostatistik timbul di dalam akar karena akumulasi air yang diserap. Asal mula dari tekanan akar, terletak
pada perbedaan konsentrasi air tanah dan cairan di dalam xylem. Cairan dalam xylem bersifat hipertonik terhadap air
tanah, karena adanya sedikit gula yang terlarut di dalamnya.
c. Teori Daxon-Joly
Menyatakan bahwa naiknya air ke atas disebabkan tarikan dari atas, yaitu daun yang melakukan transpirasi (penguapan).
Transpirasi di daun mengakibatkan konsentrasi molekul air di daun berkurang. Kekurangan ini akan segera diisi oleh
molekul air dibawahnya
4.Mekanisme Translokasi Melalui Floem
Floem mengangkut zat-zat makanan yang disintesis di daun menuju seluruh bagian tumbuhan. Ada saatnya, zat dalam
floem dan xylem yang bersebelahan mengalir kearah yang berlawanan, meskipun tidak selamanya. Karena daun paling
banyak terdapat di daerah yang jauh dari batang pohon (trunk) atau batang tumbuhan, aliran floem pada umumnya
mengarang ke batang dan akar. Berbagai zat bergerak sepanjang protoplasma floem, tetapi yang paling banyak biasanya
adalah sukrosa. Tidak seperti xylem, sel-sel floem tetap hidup saat melaksanakan fungsi transpornya.
Mekanisme transportasi dalam floem, ada beberapa hipotesa yang diajukan oleh para ahli, yaitu:
a. Hipotesa Aliran Massa atau Aliran Tekanan
Terjadi karena adanya perbedaan tekanan osmosis yang terjadi didalam pembuluh floem antar organ, yaitu daun, batang,
dan akar. Peningkatan kadar gula di dalam floem daun akan meningkatkan tekanan osmosis dauh, sehingga larutan (hasil
fotosintesis) akan mengalir dari daun menuju ke akar.
b. Pengaliran Sitoplasma atau Siklosis
Dapat terjadi karena adanya aliran sitoplasma di dalam sel-sel melalui plasmodesmata. Adanya plasmodesmata
memungkinkan pengangkutan hasil fotosintesis secara difusi dari setu sel ke sel lain.
c. Mekanisma Pengangkutan Hasil Fotosintesis Pada Tumbuhan
Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi. Translokasi merupakan pemindahan
hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya. Jaringan
pembuluh yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan adalah floem (pembuluh tapis).
Jaringan floem mengangkut gula sukrosa dan juga asam amino dari organ-organ tumbuhan yang berwarna hijau,
terutama daun, ke bagian-bagian lain dalam tumbuhan. Berbeda dari xylem, floem memiliki sel-sel yang Bernama sel
tapis (sieve tube sel) dan transportasi gula sukrosa dan asam amino dapat dilakukan melalui difusi dan juga transport
aktif dari sel ke sel dalam floem. Oleh karena itu, makanan ini dapat menjangkau organ-organ tanaman dalam waktu
yang sangat singkat agar mereka bisa melakukan respirasi dan berkembang.
TERIMAKASIH