Pelayan Publik
Pelayan Publik
Pelayan Publik
OLEH
DJUHARDI N. JOROH
Widyaiswara BPSDMD Prov. Sulut
1
PERKENALAN
NAMA : DJUHARDI N. JOROH
NIP : 19650108 199203 1 009
TTL : TARUN, 8 JANUARI 1965
PENDIDIKAN : S-2
PANGKAT : PEMBINA UTAMA/IVe
JABATAN : WIDYAISWARA AHLI UTAMA
INSTANSI : BPSDMD PROV. SULUT
ALAMAT KANTOR : WATUTUMOU, KEC. KALAWAT
MINUT
ALAMAT RUMAH : JL. RORING II BAHU LINGK. 8
MANADO
NO TELPON/HP : 08124426483
E-MAIL : [email protected]
2
TUJUAN PEMBELAJARAN
KOMPETENSI DASAR
Peserta memahami pelayanan publik
yang berkualitas melalui konsep dan
prinsip pelayanan publik, pola pikir PNS
sebagai pelayanan publik, dan praktek
etiket pelayanan publik
3
Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
peserta diharapkan mampu
mengaktualisasikan pelayanan
publik berkualitas sesuai
jabatannya kepada
masyarakat/stakeholder yang
dilayaninya
4
Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
5
Pertanyaan
Menurut Anda:
1. PELAYANAN PRIMA ?
2. PENGERTIAN PELAYANAN
PUBLIK ?
3. PRINSIP-PRINSIP PELAYANAN
PUBLIK ?
6
PELAYANAN PRIMA
Pelayanan:
Melayani:
Membantu menyiapkan/ mengurus
7
PELAYANAN PUBLIK...?? Lembaga
Administrasi Negara: 1998
Segala bentuk kegiatan pelayanan
umum oleh:
Instansi Pemerintahan Pusat/Daerah,
BUMN/BUMD
berbentuk barang dan/atau jasa dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. ()
suatu proses bantuan kepada orang
lain dengan cara tertentu yang
memerlukan kepekaan dan
hubungan interpersonal tercipta
kepuasan dan keberhasilan.
Setiap pelayanan menghasilkan
pelayanan
Pelaksanaan ketentuan peraturan
perundang-undangan
11
Menurut Anda
KarakteristikPelayanan?
Standar Pelayanan?
12
Karakteristik Pelayanan
a. Tidak dapat diraba, pelayanan sangat
berlawanan sifatnya dengan barang jadi;
b. Terdiri dari tindakan nyata, merupakan
tindakan sosial;
c. Produksi & konsumsi pelayanan tidak dapat
dipisahkan secara nyata, karena kejadiannya
bersamaan di tempat yang sama.
d. Merupakan usaha apa saja yang
mempertinggi kepuasan pelanggan (whatever
enhances customer satisfaction)
13
Standar Pelayanan
Ukuran yang telah ditentukan
sebagai suatu pembakuan
pelayanan yang baik.
14
Mutu menurut Goetsch dan Davis
(1994)
Standar pelayanan, yi kondisi dinamis yang
berhubungan dengan:
Memenuhi/
Produk melebihi
Jasa
harapan pihak
Manusia
yang
Proses, dan
menginginkannya.
Lingkungan
15
16
Pengertian Pelayanan Prima
(Excellent Service)
Sesuai dengan standar pelayanan
yang berlaku/dimiliki oleh
instansi
Pelayanan yang sangat baik/
pelanggan
17
Proses Pelayanan
Pelayanan merupakan suatu
proses (menghantarkan suatu
produk)
Proses tersebut menghasilkan
pelanggan
18
An Integrated Value Chain
Value chain: set of activities that create and
deliver products to customer
Manufacturer/
Customer Manufacturer Supplier
Processing
INPUT
•Material
•Machines TRANSFORMATION OUTPUT
•Goods
•Labor PROCESS
•Services
•Management
•Capital
Feedback
20
Jenis Pelayanan (Gonroos, 1990)
a. Core service
ditawarkan kepada pelanggan/produk utama,
(mis kamar hotel, penerbangan))
b. Facilitating service
fasilitas pelayanan tambahan tapi wajib, (mis
pelayanan “front office” hotel atau pelayanan
“check in” transportasi udara.
c. Supporting service
pelayanan tambahan (pendukung) untuk
meningkatkan nilai pelayanan/ membedakan
dengan pelayanan “pesaingnya”
21
Sesuai tugas Anda, beri contoh:
a. Core service
b. Facilitating service
c. Supporting service
22
Tujuan dan Manfaat Pelayanan Prima
Memberikan pelayanan yang memenuhi dan
memuaskan masyarakat
Memberikan fokus pelayanan kepada
masyarakat
Pelayanan prima sektor publik didasarkan pada
aksioma “pelayanan adalah pemberdayaan”
Suatu upaya peningkatan kualitas pelayanan
pemerintah kepada masyarakat
(pelanggan/acuan pengembangan penyusunan
standar pelayanan)
23
Tujuan ......cont.
Baik pelayan, pelanggan atau stakeholder
dalam kegiatan pelayanan, akan memiliki
acuan mengenai:
mengapa,
kapan,
dengan siapa,
dimana dan
bagaimana melakukan.
24
Prinsip-Prinsip Pelayanan
Kebijakan Pemerintah:
a. Inpres No. 5/1984 tentang Pedoman
Penyederhanaan dan Pengendalian Perijinan di
Bidang Usaha;
b. Keputusan MenpanNo. 81/1993 tentang Pedoman
Tatalaksana Pelayanan Umum;
c. Inpres No. 1/ 1995 tentang Perbaikan dan
Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur Pemerintah
Kepada Masyarakat;
d. SE Menko Wasbangpan No. 56/Wasbangpan/6/98
tentang Langkah-langkah Nyata Memperbaiki
Pelayanan Masyarakat. Instruksi Mendagri No.
20/1996;
25
e. SE Menkowasbangpan No. 56/MK.
Wasbangpan/6/98; Surat Menkowasbangpan
No.145/MK.Waspan/ 3/1999; hingga SE Mendagri
No.503/125/ PUOD/1999, ttg peningkatan kualitas
pelayanan
f. Kep Menpan No 81/1993 tentang Pedoman
Tatalaksana Pelayanan Umum;
g. SE Depdagri No. 100/757/OTDA tentang
Pelaksanaan Kewenangan Wajib dan Standar
Pelayanan Minimum, pada tahun 2002;
h. Kep. Menpan No: 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
26
i. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik.
j. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012
Tentang Pelaksanaan Undang -Undang
Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik
k. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 38
Tahun 2012 Tentang Pedoman Penilaian
Kinerja Unit Pelayanan Publik.
27
Standar Pelayanan
Tolok ukur yang dipergunakan seb acuan
penilaian kualitas pelayanan, berupa
komitmen/janji dari pihak penyedia
pelayanan (LAN, 2003)
Pelayanan berkualitas:
cepat,
menyenangkan,
tidak mengandung kesalahan,
Mengikuti proses/prosedur yang ditetapkan
28
Manfaat adanya standar pelayanan
(LAN, 2003)
Memberikan jaminan pelayanan yang dapat
dipertanggungjawabkan,
Memberikan fokus pelayanan kepada
pelanggan/masyarakat
Menjadi alat komunikasi antara pelanggan/
pelayan
Alat ukur kinerja pelayanan serta menjadi alat
publik
29
Menurut LAN (2003), kriteria-kriteria
pelayanan:
Kesederhanaan,
Reliabilitas, meliputi konsistensi kinerja
Tanggungjawab petugas pelayanan
Kecakapan petugas pelayanan
Pendekatan kepada pelanggan/ kemudahan
kontak pelanggan
Keramahan,
Keterbukaan
Komunikasi antara petugas dan pelanggan
30
........... kriteria-kriteria pelayanan:
Kredibilitas
Kejelasan dan kepastian
Keamanan
Mengerti apa yang diharapkan pelanggan
Kenyataan, (fasilitas fisik, petugas, peralatan,
31
Perlukah Komitmen dalam
pelayanan Publik?
Tugas:
Diskusikan apa saja
komintmen dalam
pelayanan!
32
Komitmen Pelayanan
Kejelasan.
diperlukan kejelasan terhadap semua hal yang
aturan
Komunikasi.
sistem dan prosedur merujuk pada per-perun yang
berlaku
Komitmen.
diperlukan komitmen yang kuat, mulai dari mengambil
33
Standar Mutu Pelayanan
Pengertian Mutu Pelayanan Prima
Total Quality Management (TQM), paradigma
baru manajemen utk memaksimumkan daya
saing organisasi melalui perbaikan
berkesinambungan atas:
mutu barang/jasa,
manusia dan
lingkungan organisasi
34
TQM hanya dapat dicapai dengan memperhatikan
hal-hal berikut ini (Tjiptono, 1997):
35
d. Komitmen jangka panjang
Agar penerapan TQM dapat berhasil, dibutuhkan
36
f. Perbaikan sistem secara berkesinambungan.
Setiap barang dan jasa dihasilkan melalui
37
Pelayanan Mengacu pada Kepuasan
Pelanggan
kinerja di bawah harapan, pelanggan kecewa;
kinerja sesuai harapan, pelanggan puas;
kinerja melebihi harapan, pelanggan sangat puas.
39
Mutu Pelayanan Prima
a. Mendahulukan Kepentingan
Pelanggan
b. Pelayanan dengan Sepenuh Hati
c. Budaya Pelayanan Prima
d. Sikap Pelayanan Prima
e. Sentuhan Pribadi Pelayanan Prima
f. Pelayanan prima sesuai dengan
Pribadi Prima
40
Memahami Pelanggan
1.Pelanggan internal (internal customer)
a) pelanggan internal organisasi
bagian/unit kerja kita berbeda, namun
instansi pemerintah
41
Meningkatkan citra positif dimata pelanggan
(Membangun citra diri):
a. memperhatikan pentingnya kesan awal;
b. pendekatan awal (Hindari kesalahan kecil apapun)
c. Jangan membuat orang menunggu,
d. Sapalah pelanggan dengan menyebut namanya;
e. Usahakan selalu bersikap ramah
f. Pada waktu berbicara, pandang matanya;
g. Tersenyum setiap saat;
h. Kegembiraan dapat menampilkan wajah berseri;
i. Berbicara dengan jelas, (kata-kata dipahami);
j. Hindari beban pikiran yang menyebabkan perhatian
pelanggan terpecah
42
POLA PIKIR APARATUR SIPIL NEGARA
SEBAGAI PELAYAN PUBLIK
Berpikir:
Suatu proses mental
Kegiatan mental yang melibatkan kinerja otak
Setiap individu menggunakan pola-pola pikir
tertentu
Pola Pikir
Pola yang menetap dalam pikiran bawah
sadar seseorang
Keyakinan merupakan bagian pola pikir
43
Apakah pikiran bawah sadar itu?
Gudang dimana seluruh informasi tersimpan
Pengalaman yang direkam dalam pikiran
lingkungan
Lingkungan (keluarga, lingkungan sosial,
pekerjaan
44
Meneropong masa depan berawal dari
membangun pola pikir (Howard Gardner)
Pertama, mulai dari pikiran yang disipilin.
Berangkat dari perilaku yang mencirikan disiplin ilmu,
45
Meneropong masa depan ......cont.
Empat, menyambut perbedaan pandangan dengan
sukacita/tdk curiga.
membuat terhindar dari anarki akibat
merasa hebat.
46
Proses Terbentuknya Pola Pikir
1. Bersumber dari keturunan secara genetika
2. Peristiwa masa lalu yang sangat membekas
(Imprint)
3. Bersumber dari proses sosial
Pergaulan sangat berpengaruh kepada
melawan arus
47
Jenis-Jenis Pola Pikir
Pola pikir perfeksionis
Pola pikir pesimis
Pola pikir bergantung pada orang lain
Pola pikir "saling membutuhkan".
Pola pikir birokrat/dogmatik
Pola pikir Taoisme (pikirkan/kuatirkan adalah
48
Konsep Diri ASN
Tercermin dalam norma dan
aturan dalam menjalankan
fungsinya sebagai:
Pelaksana kebijakan publik
Pelayan publik
Perekat dan pemersatu
bangsa
49
Konsep diri positif PNS antara lain
dengan menunjukan sikap perilaku
(1) Bekerja sebagai Ibadah,
(2) Menghindari sikap tidak terpuji,
(3) Bekerja profesional,
(4) Meningkatkan kompetensi dirinya secara
terus menerus,
(5) Bertindak sebagai pelayan masyarakat,
(6) Bekerja berdasarkan peraturan yang berlaku,
(7) Bersikap terbuka dan realistis,
(8) Mampu bekerja dalam tim, dan
(9) Bekerja secara profesional
50
Perubahan Pola Pikir dan
Penerapannya
yang positif
Meminimalisasi pola pikir
51
Karakteristik atau ciri-ciri individu
yang percaya diri (bukan narsis)
a. Percaya kompetensi diri, tidak membutuhkan
pujian, pengakuan, penerimaan, ataupun
rasa hormat orang lain
b. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap
konformis demi diterima orang lain/
kelompok
c. Berani menerima/menghadapi penolakan
orang lain
d. Berani menjadi diri sendiri
52
e. Punya pengendalian diri yang baik (tidak
moody dan emosinya stabil)
f. Memiliki internal locus of control (memandang
keberhasilan atau kegagalan, tergantung dari
usaha diri sendiri, tidak mudah menyerah)
g. Mempunyai cara pandang yang positif
terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi di
luar dirinya
h. Memiliki harapan yang realistis terhadap diri
sendiri.
53
Pola pikir positif
a. Melihat masalah sebagai tantangan
b. Menikmati hidupnya
c. Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide
d. Menghilangkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu
terlintas dalam benak
e. Mensyukuri yang dimiliki
f. Tidak mendengarkan gosip yang tak menentu
g. Tidak membuat-buat ALASAN tapi langsung melakukan
TINDAKAN
h. Menggunakan bahasa yang positif
i. Menggunakan bahasa tubuh yang positif
j. Peduli pada citra diri.
54
Aplikasi perubahan pola pikir PNS
Reformasi birokrasi membutuhkan reformasi
mendasar,
yakni reformasi Pola Pikir/Mind Set (Agus
Sunaryo, 2006).
Jika menginginkan perubahan kecil,
garaplah perilaku anda.
2007).
55
Kepercayaan masyarakat terhadap PNS
menurun akibat:
korupsi, malas, tidak produktif,
56
Jenis Cara Berpikir
Pemikir simple
Mereka punya rumus terkenal :
Problem x 0 = No Problem
Selalu kelihatan ceria tanpa beban
sesimple mungkin
57
Jenis Cara Berpikir....cont.
Pemikir akurat/teliti
Biasanya selalu kelihatan gelisah, stress dan
58
Jenis Cara Berpikir....cont.
Pemikir Optimis
Tidak pernah putus asa meskipun
mengalami kegagalan,
Hampir tidak pernah kata kata
pasti bisa”
59
PRAKTEK ETIKET
PELAYANAN PUBLIK
Menurut Anda:
Etika?
Etiket?
61
Pengertian Etiket dan Etika
Secara etimologi, “Etika” berasal dari bahasa Yunani,
“Ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adat
kebiasaan
Etika, berkaitan erat dengan perkataan moral, istilah
dari bahasa Latin “Mos” atau “Mores” yang berarti
juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang
dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan)
“Etiket” berasal dari bahasa Perancis, “etiquette” yang
berarti aturan sopan santun dan tata cara pergaulan
yang baik antara sesama manusia.
Biasanya orang yang mengerti dan menghayati etiket
akan lebih berhasil dalam pergaulan dan pekerjaan
Perbedaan Etiket dan
Etika
Etiket menyangkut Etika tidak terbatas pada
cara suatu perbuatan cara dilakukannya suatu
harus dilakukan perbuatan
manusia Etika selalu berlaku
Etiket hanya berlaku meskipun tidak ada
dalam pergaulan, saksi mata, tidak
bila tidak ada saksi tergantung pada ada
mata, maka etiket tidaknya seseorg
tidak berlaku Etika jauh lebih bersifat
Etiket bersifat relatif absolut
Etiket hanya Etika menyangkut
memandang manusia manusia dari segi dalam
dari segi lahiriah saja
Dasar-dasar Etiket
Politeness, sikap sopan yang harus diperlihatkan kepada pihak lain
dalam suatu komunikasi
Respectful, sikap mengormati dan menghargai pihak lain secara
baik dan wajar
Attentive, sikap penuh perhatian yang diperlihatkan kepada pihak
lain dan diberikan secara baik dan wajar
Cooperatif, sikap suka menolong pihak lain yang memang
membutuhkan pertolongan, sementara kita sebenarnya sanggup
dan mampu memberikan pertolongan
Tolerance, sikap tenggang rasa terhadap orang lain agar dapat
diterima dan disukai dimana saja kita berada
Informality, sikap ramah yang kita perlihatkan kepada pihak lain,
bukan sikap formal atau resmi, melainkan familiar, akrab dan
bersahabat
Self Control, sikap menguasai diri dan mengendalikan emosi
dalam setiap situasi
Manfaat Etiket
Communicative, memudahkan berhubungan baik
dengan setiap orang dan pandai membaca situasi
Attractive, mampu mencari bahan pembicaraan
tanpa melukai perasaan pihak lain dengan
diimbangi sense of humor yang tinggi
Respectable, lebih dahulu kita menghargai orang
lain dan jangan menuntut untuk dihargai orang lain
terlebih dahulu
Self Confidence, untuk memupuk kepercayaan dan
keyakinan pada diri sendiri dalam setiap situasi
Nilai Dasar Etika Publik (UU-ASN)
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung
jawab, dan berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah
atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan
negara;
66
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN; dan
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin Pegawai ASN
67
Latihan
Berlatih praktik penerapan etiket
pelayanan publik:
Menyampaikan salam;
Berjabat tangan;
Bertemu dan menerima tamu;
Bertelepon;
Menangani keluhan pelanggan.
Tugas
Mengapa monopoli membuat
individu tidak dapat
memperoleh barang dan jasa
yang mereka butuhkan di
pasar.
Jelaskan perbedaan antara
71