1.strategi Nas PKPR
1.strategi Nas PKPR
1.strategi Nas PKPR
KESEHATAN REMAJA
Oleh:
Direktorat Bina Kesehatan Anak
LATAR BELAKANG
Kedua faktor (FR dan FP) berada dlm 5 area yang saling
mempengaruhi satu dgn lainnya (Konsep PL berisiko)
PERILAKU
LINGK.SOSIAL KEPRIBADIAN
LINGK.KELUARGA FR: Bermslh
BIOGENETIK FR: kemiskinan, kelainan FR: Rasa krg punya
FR: Model PL menyimpang, dg miras,
normatif, diskriminasi, kesempatan dlm hidup,
Adanya konflik normatif Prestasi sklh
FR: riwayat alkohol adanya kesempatan Kurang menghargai
dlm keluarga utk berbuat ilegal diri sendiri, buruk/
FP: Model PL konvensional malas sklh
FP: kecerdasan Kecenderungan
Kontrol ketat pd PL menyimp.
FP: sekolah yg berkualitas mdh mengambil risiko
Ikatan keluarga & antar- FP:
1 Perturan/UU, kebijaka, FP: Menghargai p’capaian
Tetangga yang kuat Beribadah,
Yankes berkualitas, Menghargai kes.
Informasi yg cukup Tdk toleran pd penyimp. Keterlibatan
3
K 2 4 ekskul/
aktif seklh
PERILAKU/GAYA HIDUP REMAJA 5
O
PERILAKU TERKAIT KES
N
PERILAKU BERMASALAH
PERILAKU SEKOLAH
Penyalahgunaan NAPZA Komsumsi gizi seimbang/tdk
Merokok/tidak Membolos/tidak
S Kenakalan remaja
Mabok-ngebut Berkenderaan pakai helm/tdk
SPN,Seks aman/tdk
Dropout/tamat sekolah
Koms./hindari NAPZA disklh
E
P
DAMPAK TERHADAP KESEHATAN/KEHIDUPAN
100
88
78
80
60
44 Peremp
Laki2
40
27
13 16
20
2 3
0
15-19 20-24 15-19 20-24
30
25.2
25 23.3
20 17.4
15
11.8 11.6 11.6
10 7.6
0
<13 13 14 15 16 17 18+ umur pertama
merokok
Distribusi Remaja 15-19 tahun (belum menikah)
menurut NAPZA (SKRI 2002 – 2003)
100 94.7
90
80
70
60
50
40
30
20 3.9
10 0.3 0.2
1.6
0
tidak NAPZA merokok menghirup injeksi obat
KASUS AIDS DI INDONESIA 10 TAHUN
TERAKHIR S/D DESEMBER 2005
6000
5321
5000
AIDS
KUMULATIF
4000
3000
2683
2000
1488
1172
1000
827
608
259 353
113 155 199
0
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Subdit HIV/AIDS 2006
Kumulatif Kasus AIDS di Indonesia berdasarkan
Kelompok Umur s/d 31 Desember 2005
3500 54%
2877
3000
2500
2000
1376
1500
1000
451
500 193 116 210
29 24 12 33
0
<1 th 1-4 th 5-14 th 15-19 th 20-29 th 30-39 th 40-49 th 50-59 th >60 th Tdk diket
Kumulatif Kasus AIDS di Indonesia berdasarkan
Cara Penularan s/d 31 Desember 2005
3500
3000
2500 2097
2000
1500
1000
500 256 294
6 66
0
Homosek Heterosek IDU Transfusi Perinatal Tdk diket
Distribusi Remaja 15-19 tahun menurut usia
pertama kali berhubungan seks
(SKRI 2002 – 2003)
120
97.6
100
80
60
40
50
39
40
33
30
20 14
8
10 5
0
SKSM Ingin tahu Dorongan kwn Pengaruh Lain2
obat/mnmn
Distribusi remaja perempuan (15-19 tahun)
yang sudah pernah melahirkan (SDKI 2002-2003)
25
20.9
20
15 13.6
10 8.3
4.2
5
1.5
0.7
0
15 16 17 18 19 Total
Data Tawuran Tahun 2003
No POLRES Jml ks Jml Luka Meninggal Bukti Bukti
pelaku bnd bnd
tumpul tajam
1 Jkt .Pusat 9 42 3 - 1 2
2 Jkt..Utara 6 6 - - - 2
3 Jkt. Barat 2 1 1 1 - 1
4 Jkt.Selatan 36 23 17 - - 4
5 Jkt.Timur 17 77 85 - - -
6 Tangerang 4 16 1 - 1 2
7 Bekasi 26 130 4 - - 16
8 Depok 8 42 4 - 1 2
Jumlah 108 337 115 1 3 29
Kejadian tawuran pelajar di Jakarta
Tahun Jumlah Jml sekolah korban Meninggal
kasus terlibat luka
1989 50 35 29 6
1990 212 55 15 5
1991 260 42 23 5
1992 167 121 76 11
1993 80 90 59 10
1994 183 113 116 10
1995 194 127 108 13
1996 150 71 154 19
1997 NA NA NA 7
1998 230 NA 142 15
Penyebab Masalah Kesehatan Remaja :
Total 54 64
Angka Partisipasi Murni untuk tingkat sekolah lanjutan (SL) adalah persentase dari
penduduk usia SL (13-18 tahun) yang bersekolah di SL.
Angka Partisipasi Kasar untuk SL adalah persentase jumlah siswa pada SL sampai usia
24 tahun, terhadap penduduk usia SL.
PNBAI
KEGIATAN PADA REMAJA 15- 19 TAHUN
5.08
30.58
2.02
15.94 18.73
Teman
Guru 19.39
Ibu
2.01 8.94
Ayah Teman
Media cetak Ibu
Televisi Ayah
Guru
7.7
4.1
14.1
1.4
35.5
teman ibu 43.5
ayah saudara sekandung 49.6
keluarga guru
petugas kesehatan toma
lain2 tidak ada
teman ibu
ayah saudara sekandung
keluarga guru
petugas kesehatan toma
lain2 tidak ada
Survei Kesehatan Reproduksi Remaja 2002 - 2003
Laki-laki: mimpi basah
Pelayanan Kesehatan Remaja :
Sangat berperan
Pendekatan terintegrasi dan
komprehensif
Termasuk pelayanan pengobatan dan
konseling
“Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)” atau
Adolescent Friendly Health Services (AFHS) dulu
dikenal dengan Youth Friendly Health Services
(YFHS).
Pihak Remaja :
Tidak menyadari akan kebutuhan PKPR
Enggan mengunjungi fasilitas kesehatan
Pihak pemerintah :
Bukan program prioritas
Belum ada wadah
Belum lengkap perlindungan hukum
ISU STRATEGIS
a) Gaya Hidup
• Gaya Hidup Bersih dan Sehat
> Intervensi : Promosi tumbuh kembang dan
gaya hidup bersih dan sehat
b) Dukungan masyarakat dan pemerintah
1) Memperkuat peran masy & orang tua dan
bertanggungjawab dalam tumbuh kembang
remaja. Remaja terlibat dlm perencanaan,
pelaksanaan & evaluasi.
2) Menciptakan lingkungan kondusif &
revitalisasi UKS di tingkat sekolah lanjutan
3) Mengembangkan hubungan sehat antar
sebaya dengan memberikan PKHS pada
remaja
4) Melibatkan remaja dalam kegiatan sosial di
masy
5) Kesempatan melanjutkan pendidikan atau
mendapat ketrampilan hidup
c) Pelayanan kesehatan
– Meningkatkan akses dan pemanfaatan
PKPR
d) Eksploitasi Pekerja Anak dan Seksual
Komersial Anak (ESKA)
– Perlindungan akibat yang merugikan
pekerja anak dan mengeliminasi Eska
e) Perlindungan hukum bagi petugas PKPR
– Penerbitan peraturan baru,
revisi/penyempurnaan perundangan
MANFAAT INTERVENSI
KESEHATAN REMAJA
Out put :
– Peningkatan peran PEMDA khusus dalam
pengadaan sarana dan prasarana PKPR
– Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
– Kegiatan: advokasi kebijakan publik,
menggalang kemitraan, PKPR, monitoring &
evaluasi
INDIKATOR
A.Keterlibatan Remaja :
• Indikator input :
–Juml kader kesehatan remaja
–Juml pertemuan, diskusi, lokakarya antara remaja dengan
stakeholder
• Indikator Proses :
─Juml pertemuan, diskusi, lokakarya remaja dg stakeholder
• Indikator output :
─Juml rujukan kasus oleh remaja
─Juml konseling yang diberikan oleh konselor sebaya
─Juml KIE yang diberikan pendidik sebaya
─Juml jenis kegiatan dengan partisipasi remaja
B. Keterlibatan orang tua & masyarakat
• Indikator input :
─ Juml orang tua/toma yang terpapar informasi PKR
• Indikator Proses :
─ Juml pertemuan rutin orangtua/masy
─ Juml pelatihan orang tua/masy
─ Juml diskusi atau seminar kesehatan remaja atas
partisipasi/inisiatif orang tua/masy
• Indikator output :
─ Juml & jenis sarana/prasarana rekreasi/olah raga, yankes,
model pelayanan sebagai kontribusi orang tua & masy
─ Juml orang tua/masy melapor masalah kesehatan remaja
─ Juml kunjungan orang tua/masy yang mengajukan
konseling/inisiatif sendiri
C. Peningkatan Kemitraan :
• Indikator input :
– Adanya forum kemitraan yang berkelanjutan
• Indikator Proses :
– Frekwensi dan output pertemuan
– Rujukan silang medis dan sosial
– Jumlah kegiatan promotif dan preventif yang dilakukan oleh
stake holder
• Indikator output :
– Adanya jejaring kerja KR yang berfungsi
– Adanya revisi undang-undang, penerbitan peraturan untuk
kepentingan KR
D. Peningkatan penyediaan dan
pemanfaatan pelayanan kesehatan
remaja yang berkualitas
• Indikator input :
─ Adanya forum kemitraan yang berkelanjutan
• Indikator Proses :
– Frekwensi dan output pertemuan
– Rujukan silang medis dan sosial
– Jumlah kegiatan promotif dan preventif yang dilakukan oleh
stakeholder
• Indikator output :
– Adanya jejaring kerja KR yang berfungsi
– Adanya revisi undang-undang, penerbitan peraturan untuk
kepentingan KR
PENUTUP
• Remaja saat ini akan menjadi orang tua yang menjadi
harapan bangsa
• Masalah kesehatan remaja berkaitan dengan masalah
psiko-sosial, lingkungan sosial, perilaku orang tua dan
masyarakat dan peraturan perundangan
• Penanganan masalah remaja memerlukan kerjasama
multi-sektoral dan multidimensional, dengan intervensi
pada aspek preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif
yang komprehensif
• Memerlukan dukungan orang tua, masyarakat
dan pemegang keputusan di pemerintahan