Energi Pertanian Kel 2
Energi Pertanian Kel 2
Energi Pertanian Kel 2
PERTANIAN
KONVERSI CAHAYA MATAHARI MENJADI
ENERGI LISTRIK ( MENGGUNAKAN SILICON )
KELOMPOK 2
ANGGOTA :
1. TIETRI JENI TIARA MAHARANI (05021382227082)
2. MUHAMMAD GINDRA ALFAHD (05021382227083)
3. HENDRO PRIYONO (05021382227084)
4. RIAN PAJERI (05021382227085)
PENGERTIAN
Energi matahari merupakan energi yang dihasilkan dari pancaran
panas sinar matahari. Sebagai salah satu sumber energi yang paling
besar di muka bumi, sinar panas matahari mampu menunjang
keberlangsungan hidup seluruh makhluk hidup. Dapat dikatakan, bahwa
panas matahari memberikan manfaat yang cukup banyak untuk
memenuhi kebutuhan sehari hari, baik untuk kebutuhan jangka pendek
maupun jangka panjang sebagai salah satu energi alternative.
Cahaya Matahari Menjadi Energi listrik
Saat ini total kebutuhan energy di seluruh dunia mencapai 10 Terra Watt
(setara dengan 3 x 1020 Joule/ tahun) dan diprediksi jumlah ini akan
terus meningkat hingga mencapai 30 Terra Watt pada tahun 2030 [1-3].
Kebutuhan yang meningkat terhadap energi juga pada kenyataanya
bertabrakan dengan kebutuhan umat manusia untuk menciptakan
lingkungan yang bersih dan bebas dari polusi. Berbagai konsideran ini
menuntut perlunya dikembangkan sumber energi alternatif yang dapat
menjawab tantangan di atas tersebut. Solar cell merupakan pembangkit
listrik yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik.
Energi matahari sesungguhnya merupakan sumber energi yang paling
Konversi Cahaya Matahari Menjadi Energi Listrik
Menggunakan Silikon
Proses konversi cahaya matahari menjadi energi listrik
menggunakan silikon melibatkan teknologi yang disebut
sel surya atau panel surya. Silikon adalah bahan dasar
yang paling umum digunakan dalam sel surya karena
memiliki sifat semikonduktor yang memungkinkannya
untuk menangkap energi cahaya matahari dan
mengubahnya menjadi energi listrik.
Langkah-Langkah Dalam Proses Konversi Cahaya Matahari
Menjadi Energi Listrik
• Penangkapan Cahaya Matahari: Ketika cahaya matahari mengenai panel surya, fotovoltaik
silikon yang terdapat di dalamnya menyerap foton-foton cahaya. Foton-foton ini menggerakkan
elektron-elektron dalam struktur silikon, menciptakan pasangan elektron-hol (elektron yang
meninggalkan lubang kosong).
• Pemisahan Pasangan Elektron-Hol: Elektron-elektron yang terlepas dari pasangan elektron-hol
bergerak ke arah satu arah, sedangkan lubang kosong (hol) bergerak ke arah yang berlawanan.
Ini disebut dengan aliran elektron dan arus listrik.
• Pembuatan Tegangan Listrik: Aliran elektron-elektron ini menghasilkan tegangan listrik di
dalam panel surya. Panel surya biasanya terdiri dari banyak sel surya yang tersusun dalam
susunan tertentu untuk meningkatkan efisiensi dan daya keluaran.
• Penyimpanan atau Pemakaian Energi: Energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat
digunakan langsung untuk memasok daya perangkat elektronik atau disimpan dalam baterai
untuk penggunaan di kemudian hari. Untuk digunakan sebagai sumber daya utama, energi listrik
Jenis-Jenis Sel Photovoltaic Yang Umum Dibuat Dari
Silikon
• Silikon Monocrystalline. Dikenal sebagai silikon kristal tunggal, warna dan bentuknya yang seragam
karena seluruh struktur tumbuh dari kristal yang sama. Silikon kemurnian tinggi dilebur dalam wadah.
Efesiensi konversi untuk sel monocrystalline berkisar antara 15 – 20%. Selain hemat energi, sel
Photovoltaic dari monocrystalline sangat andal untuk aplikasi daya luar ruangan karena ketebalan wafernya.
• Silikon Polycrystalline. Dikenal sebagai silikon multi-kristal, dicetak untuk menghasilkan ingot silikon.
Strutur molekul silikon terdari dari beberapa kelompok yang lebih kecil atau butiran kristal, yang
memperkenalkan batas di antara mereka. Sayangnya sel Photovoltaic polycrrystalline kurang hemat energi
daripada monocrystalline karena batas-batas ini membatasi aliran elektron melaluinya dengan mendorong
elektron negatif untuk bergabung kembali dengan lubang positif yang mengurangi output daya sel. Untuk
tingkat efisiensi konversi energi antara 10 - 14%, sehingga biayanya lebih murah dibanding silikon
monocrystalline
.
Silikon Film Tipis. Awalnya silikon ini dikembangkan untuk aplikasi
luar angkasa dengan rasio daya ke ukuran dan berat yang lebih baik
dibandingkan dengan silikon kristalin sebelumnya. Diproduksi dengan
mencetak atau meyemprotkan lapisan semikonduktor yang sangat tipis
dari bahan silikon Photovoltaic ke substrat kaca, logam atau plastik.
Proses pembuatannya lebih cepat dan lebih murah. Meskipun bahan
film tipis memiliki penyerapan sinar yang lebih tinggi daripada bahan
kristal yang setara, sel Photovoltaic film tipis mengalami efesiensi
konversi sel yang buruk karena struktur kristal non-tunggalnya, yang
membutuhkan sel berukuran lebih besar. Bahan semikonduktor yang
Panel Surya
• Panel surya adalah kumpulan sel surya yang ditata sedemikian rupa agar efektif dalam
menyerap sinar matahari. Sedangkan yang bertugas menyerap sinar matahari adalah sel
surya. Sel surya sendiri terdiri dari berbagai komponen photovoltaic atau komponen yang
dapat mengubah cahaya menjadi listrik. Umumnya sel surya terdiri dari lapisan silikon yang
bersifat semikonduktor, metal, anti reflektif, dan strip konduktor metal.
• Banyaknya sel surya yang disusun untuk menjadi panel surya akan berbanding lurus dengan
energi yang dihasilkan. Dalam artian semakin banyak sel surya yang digunakan, maka
semakin banyak pula energi matahari yang dikonversi menjadi energi listrik. Ada beberapa
jenis sel surya yang telah dimanfaatkan dan dapat ditemui di pasaran, diantaranya adalah
Monocrystalline Silicon PV Module, Polycrystalline Silicon PV Module, Amorphous
Silicon PV Module, dan Hybrid Silicon PV Module.
Prinsip Kerja Sel Surya
Prinsip kerja sel surya dimulai dari partikel yang disebut “Foton” yang
merupakan partikel sinar matahari yang sangat kecil. Ketika foton
tersebut menghantam atom semikonduktor sel surya sehingga dapat
menimbulkan energi yang besar untuk memisahkan elektron dari
struktur atomnya. Elektron yang terpisah dan bermuatan negatif akan
bebas bergerak pada daerah pita konduksi dari material semi konduktor,
sehingga atom yang kehilangan elektron kekosongan pad strukturnya
dan disebut “hole” dengan muatan positif.
PLTS (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA)
1.Matahari sumber energi yang bebas untuk digunakan oleh setiap orang. Tidak ada yang
memiliki Matahari, jadi setelah Anda menutupi biaya investasi awal, pemakaian energi
selanjutnya dapat dikatakan gratis.
2.Semakin sedikit kita bergantung pada bahan bakar fosil akan meningkatkan ketahanan
dan keamanan energi, karena akan mengurangi kebutuhan impor minyak dari pihak asing.
3.Tidak Menimbulkan Polusi : Tenaga surya tidak melepaskan karbon dioksida, sulfur
dioksida, nitrogen oksida atau merkuri ke atmosfir. Tidak membakar bahan bakar dan
tidak menghasilkan emisi.
4.Mengurangi Konsumsi: Karena tidak memerlukan bahan bakar, Anda akan menghemat
uang biaya bensin.
KELEMAHAN PLTS
1.Panel surya masih relatif mahal, bahkan meskipun setelah banyak mengalami
penurunan harga.
2.Tidak 24 Jam - Panel Surya hanya akan berfungsi ketika matahari bersinar. Pada malam
hari Anda akan harus bergantung pada energi yang tersimpan atau dari sumber lain.
3.Meskipun panel surya dapat digunakan diberbagai iklim,namun jumlah jam matahari
akan menentukan jumlah panel yang Anda perlukan dan watt yang dihasilkan.
4.Panel surya mengambil sedikit ruang atap dan tidak menyenangkan untuk dilihat.
5.Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena banyak sinar
matahari terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas.
Cara Kerja Panel Surya
Pada siang hari panel surya menerima cahaya (sinar) matahari yang kemudian diubah menjadi energi
listrik oleh sel-sel kristal melalui proses photovoltaic. Listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat
langsung disalurkan ke beban ataupun disimpan dalam batre ACCU, sebelum disalurkan ke beban
(lampu, radio, TV, dll).
Pada malam hari, dimana panel surya tidak menghasilkan listrik. Listrik yang sudah terkumpul
(tersimpan) dalam batre ACCU akan dapat digunakan. Untuk menyalakan peralatan listrik terutama
lampu penerangan
Rumus Generasi Listrik (P)
• P=Axη x G
• P adalah daya listrik yang dihasilkan (dalam watt atau kilowatt).
• A adalah luas permukaan sel surya yang terkena sinar matahari (dalam
meter persegi).
• η (eta) adalah efisiensi sel surya, yaitu seberapa baik sel surya
mengubah energi cahaya menjadi listrik. Efisiensi sel surya biasanya
dinyatakan dalam persentase (%).
• G adalah intensitas cahaya matahari yang diterima oleh sel surya
(dalam watt per meter persegi atau kilowatt per meter persegi).
Rumus Energi (E)
• E=Pxt
• E adalah energi total yang dihasilkan oleh sel surya (dalam joule atau
kilowatt-jam).
• P adalah daya listrik yang dihasilkan oleh sel surya (seperti yang
dihitung menggunakan rumus di atas).
• t adalah waktu (dalam jam) selama sel surya menerima sinar matahari.
KESIMPULAN
Energi surya atau tenaga surya adalah energi yang berupa sinar dan
panas dari matahari. Energi ini dapat dimanfaatkan dengan
menggunakan serangkaian teknologi seperti pemanas surya, fotovoltaik
surya, listrik panas surya, arsitektur surya, dan fotosintesis buatan.
Teknologi energi surya secara umum dikategorikan menjadi dua
kelompok, yakni teknologi pemanfaatan pasif dan teknologi
pemanfaatan aktif. Pengelompokan ini tergantung pada proses
penyerapan, pengubahan, dan penyaluran energi surya.
SESI TANYA JAWAB