Alat Ukur - (New Edit)
Alat Ukur - (New Edit)
Alat Ukur - (New Edit)
1
Menggunakan Alat-Alat Ukur
Tujuan :
1. Peserta dapat mengetahui alat ukur yang
digunakan dalam quick service
2. Peserta mengetahui cara menggunakan dan
merawat alat ukur dengan benar
3. Peserta mampu menggunakan Avometer
dengan benar
2
Pokok Bahasan :
1. Identifikasi Alat Ukur
2. Penggunaan dan Perawatan
- Alat Ukur Jarak
- Alat Ukur Tekanan/Torsi
- Alat Ukur Putaran
- Alat Ukur Listrik
BAB
BAB
IDENTIFIKASI ALAT UKUR
1 PENGELOMPOKAN ALAT UKUR
4
6
1 3
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
18
Fungsi masing-masing bagian
Bidang sentuh dengan benda kerja
– Alat ini akan bergerak naik dan turun, apabila
bersentuhan dengan permukaan benda kerja,
saat benda kerja gergerak terhadap bidang
sentuh tersebut.
– Jarum panjang akan bergerak ke arah kanan
apabila bidang sentuh bergerak ke atas.
– Jarum panajang akan bergerak ke arah kiri ,
apabila bidang sentuh bergerak kea rah bawah.
19
Jarum Panjang/Jarum Penunjuk
– Jarum ini akan langsung bergerak apabila bagian-bagian
sentuh tertekan oleh benda kerja, adapun nilai
pergerakan dari jarum tersebut tergantung dari
beberapa nilai skala dari dial gauge tersebut, misalnya
nilai skala gauge 0,01 mm, apabila jarum panjang
bergerak dari angka nol sampai angka 10 berarti nilai
pergerakan jarum panjang tersebut adalah 0,01 mm x 10
= 0,1 mm.
– Skala jarum panjang ini dapat diputar ke kiri atau ke
kanan, artinya posisi angka nol tidak pasti selalu berada
di atas, tetapi bisa ada pada posisi di bawah atau
disamping, tergantung pada posisi mana yang kita
kehendaki pada saat porses mengukur benda kerja.
20
Jarum Pendek
– Jarum pendek akan bergerak satu ruas , apabila
jarum panjang bergerak dari angka nol sampai
dengan angka nol lagi (satu putaran) ,hal ini
berarti pergerakan satu ruas dari jarum pendek
adalah 0,1 mm x 100 = 1 mm (apabila nilai skala
dial gauge adalah 0,01 mm).
– Sehingga apabila jarum pendek berputar satu
kali putaran, maka nilai pergerakan jarum pendek
adalah 1 mm x 10 = 10 mm.
21
Batas Toleransi
– Dua alat ini dapat digeser ke kiri atau ke kanan
sampai dengan kehendak kita, untuk melihat
batas pergerakan jarum panjang ke arah kiri dan
kanan, pada saat proses pengukuran benda kerja
(lihat pada cara penggunaan dial gauge).
22
23
PERAWATAN UKUR JARAK :
Cara Pembacaan :
1. Lihat penunjukkan jarum ukur.
2. Skala merah satuan Psi dan hitam
satuan Bar
3. Baca hasil pengukuran
Skala merah panjang= 10 Psi
dibagi 5 ruas @ Skala pendek =
2 Psi
Contoh :
Ban depan Mega Pro : 29 Psi
Ban belakang Mega Pro : 33
Psi
2 KOMPRESI TESTER
Berfungsi untuk mengukur tekanan kompresi yang
terjadi di dalam silinder Satuan ukuran dalam “ Psi “
atau Kg/cm2.
Dilihat cara pemasangannya ;
1. Model Tekan :
Dipasang pada lubang busi dengan ditekan
2. Model Ulir
Dipasang pada lubang busi dengan diulirkan
Cara penggunaan :
• Temperatur engine dalam suhu normal 80 oC
• Pasang alat ukur di lubang busi
• Engkol engine dalam 4 - 5 langkah kompresi
dengan posisi katup gas dan katup cuk
terbuka penuh.
• Membaca hasil pengukuran
Nilai tiap ruas 0,5 kg/cm2
3 KUNCI TORSI
Berfungsi untuk mengencangkan baut
atau mur sesuai dengan torsi/momen
tertentu.
Satuan ukuran dalam Kg.m atau N.m
Ada 2 jenis :
1.Model Jarum
2.Model Klik
Cara Penggunaan :
1. Model jarum
Penggunaan tidak perlu distel dan
langsung dilihat pada skala.
Kurang akurat dibandingkan model
klik.
Cara Penggunaan Model Klik :
Pasang kunci sock yang sesuai
Pastikan standard torsi pengencangan
Tarik pengunci
Stel torsi dengan putar Handle Sleeve
maju mundur hingga menunjukkan torsi 7
yang diinginkan. 6
5
Pengunci
PERAWATAN UKUR TEKANAN :
33
1 MULTITESTER (AVO METER)
Dibedakan 2 tipe :
1. Tipe Analog dengan penunjukkan
hasil ukur dengan jarum.
2. Tipe Digital dengan hasil ukur
langsung ditunjukkan dengan
Digital angka.
tulis
a. BAGIAN-BAGIAN AVOMETER
1. Scala adalah garis yang mempunyai
satuan ukur yaitu : scala ,
DCV/ACV dan DCA.
2. Zero posision adjuster screw
adalah sekerup kalibrasi Voltmeter
1 dan Amperemeter
3. Adjuster knob adalah Tombol
2 3 kalibrasi Ohmmeter.
4. Range selector knob adalah sakelar
penunjuk pemakaian batas satuan
4 ukuran yang diinginkan.
Ohm () x1, x100, x 1K.
DCV 2.5, 10, 50, 250, 500,
5 1000.
ACV 2.5, 10, 50, 250, 500,
1000.
DCmA 0.5A, 25mA, 50µ.
5. Test lead adalah tangkai kabel
pengujian yang mempunyai warna
tulis Merah (+) dan Hitam (-).
b. OHMMETER
Berfungsi mengukur tahanan listrik untuk
mengetahui :
a. Nilai tahanan.
b. Rangkaian terbuka atau putus.
c. Hubungan jelek.
d. Hubungan singkat.
Cara penggunaan :
1. Hidupkan Ohmmeter
2. Lakukan kalibrasi dengan menghubung-kan
kedua kabel ukur dan memutar tombol
kalibrasi.
3. Pastikan komponen/rangkaian listrik yang akan
diukur sudah tidak terdapat aliran arus listrik
dan konektor ke rangkaian lain telah dilepas
4. Pilih batas ukur yang sesuai ( pemeriksaan
hubungan kabel dan kontinuitas X1Ώ)
5. Ulangi kalibrasi setiap mengubah selektor
6. Lakukan pengukuran dengan hubungan paralel
7. Baca hasil pengukuran dengan rumus =
Nilai skala garis X Bilangan selektor
Penunjuk Nilai Scala
SKALA OHM
Dibaca dari arah kanan ke kiri
JUMLAH NILAI TIAP
RANGE
GARIS GARIS
0-2 10 0,2
2-5 6 0,5
5 - 10 5 1
10 -20 10 1
20 - 50 15 2
50 - 100 5 10
100 - 200 5 20
200 - 500 3 100
SELEKTOR HASIL
UKUR
c. VOLTMETER
tulis
Pembacaan Hasil Pengukuran Volt Meter
BATAS HASIL
UKUR UKUR
d. AMPEREMETER
PENYELESAIAN :
Karena selektor disetel pada 250 mA, maka sekala yang
digunakan adalah sekala tengah (0 – 25).
Karena jarum menunjuk angka 3, maka hasil pengukuranya
adalah
= 3 / 25 x 250 mA
= 3 x 10 mA
= 30 mA
2. Mengukur arus DC dari 0 - 20 A
20 A
DC A
Keterangan :
1.jarum penunjuk yang dibaca adalah jarum warna
merah
2.skala yang dibaca adalah yang ditunjuk oleh jarum
warna biru
CONTOH SOAL :
tentukan hasil pengukuran jika penunjuk jarum ialah
seperti yang ditunjukan oleh gambar diatas
PENYELESAIAN :
dalam hal ini sekala yang digunakan ialah sekala 20 A DC,
karena jarum penunjuk menunjuk angka 1, maka hasil
pengukuran ialah :
= 1 / 20 x 20 A
= 1 A DC
ULANGAN !!! (OPEN BOOK)
Cara Penggunaan :
1. Membuka tutup pengisian air
battery
2. Masukkan ujung pengisap alat ke
dalam battery
3. Tekan dan lepaskan balon
pengisap air battery pada alat ,
sehingga air battery naik ke dalam
wadah alat ukur
4. Membaca hasil pengukuran berat
jenis (Bj) air battery
LATIHAN MEMBACA HYDROMETER
1,00
1,10
1,20
1,30
3 BATTERY MATE
Cara Penggunaan :
• Hidupkan CDI tester
• Sambungkan CDI ke adaptor CDI tester Sambungkan kabel hitam pada
CDI tester dan kedua ujung kabel lainnya sambungkan ke masa koil
dan busi
• Sambungkan kabel warna merah ke gulungan primer koil dan ujung
lainnya ke CDI tester.
• Test komponen pengapian dengan memposisikan selektor pada posisi
yang sesuai komponen yang akan diperiksa
• Tekanlah tombol “KILL.SW” dan apabila dilepas maka terjadilah loncatan
api pada spark display.
Perawatan Alat Ukur Listrik :
60
KETERANGAN
1.Sakelar pilih (selektor)
2. Sakelar pilih jumlah silinder
3. Nipel selang vakum
4. Pengecekan sudut dan putaran dwell
5. Pengecekan keluaran
6. Indikator meter: rpm, dwell, volt, dan breaker poin
7. Lampu LH dan indikator
8. Pengukur vakum
9. Lampu pewaktu
10. Kabel baterai
11. Kabel klip distributor
12. pick-up klip distributor
13. Adaptor vakum manifold pemasukan (intake manifold) 61
62
PETUNJUK PENGGUNAAN PENGUJI TUNE-UP MOTOR BAKAR
63
PENGUKUR VAKUM ( VACUKUM GAUGE )
64
DWELL TESTER DAN TACHO TESTER
68
CARA PENGGUNAAN TACHOMETER
Tachometer diatas memiliki skala yang digunakan
untuk mesin 6 cylinder dan 8 cylinder. Jika mesin
yang kita gunakan adalah mesin dengan jumlah
cylinder 4, maka hasil pengukurannya adalah :
4 cylinder = (hasil pada 8 cylinder) x 2 x 100 rpm
Pada gambar diatas yang ditunjuk jarum (putih)
= 6 x 2 x 100 rpm
= 1200 rpm
69
PENGUKURAN SUDUT DIAM (DWELLMETER)
• Digunakan untuk mengukur besarnya sudut dwell(sudut diam)
• Sudut dwell adalah sudut lamanya platina menutup
• Mencari sudut dwell = 360⁰ / n x 60% (n = jumlah silinder)
• Sudut dwell mesin 5K = 52⁰ ± 6⁰
70
CARA PEMBACAAN DWELLMETER
• Dwellmeter diatas memiliki skala yang digunakan
untuk mesin 6 cylinder dan 8 cylinder. Jika mesin
yang kita gunakan adalah mesin dengan jumlah
cylinder 4, maka hasil pengukurannya adalah :
4 cylinder = (hasil pada 8 cylinder) x 2
• Pada gambar diatas yang ditunjuk jarum (putih)
= 30⁰ x 2
= 60⁰
71
DWELL TESTER merupakan alat untuk
mengetahui besarnya sudut saat platina
menutup.Besarnya sudut dwell pada mesin
bensin dipengaruhi oleh jumlah silindernya.
Sudut dwell adalah sudut lamanya platina
menutup.
Cara Penggunaan :
1. Hidupkan mesin
2. Kaitkan probe ke kabel coil sekunder
3. Lihat tanda garis penyesuai pengapian
(F) pada rotor magnit, putaran 1400 ±
100 rpm
4. Untuk memeriksa kemajuan
pengapian naikkan putaran mesin.
- Type cub 3000 rpm
- Type sport 5000 rpm
74
2 TIMING LIGHT TESTER (untuk TKR)
Cara Penggunaan :
1.Hidupkan mesin
2.Pasang kabel merah ke baterai (+)
3.Pasang kabel hitam ke baterai (-)
4.Kaitkan probe ke kabel busi no. 1
5.Lihat tanda pengapian pada roda pully dan
tanda pada tutup rantai timing/timing
belt / timing gear (body mesin),
75
TIMING LIGHT
probe
Keterangan :
Kabel merah ke baterai (+)
Kabel hitam ke baterai (-)
Probe ke kabel busi no. 1
76
TIMING LIGHT
• Digunakan untuk mengetahui saat penyalaan /
saat pengapian (ignition timing)
Tanda pada
mesin
Tanda pada
pulley
77
KOMPRESI TESTER
Berfungsi untuk mengukur tekanan kompresi yang
terjadi di dalam silinder Satuan ukuran dalam “ Psi “
atau Kg/cm2.
Dilihat cara pemasangannya ;
1. Model Tekan :
Dipasang pada lubang busi dengan ditekan
2. Model Ulir
Dipasang pada lubang busi dengan diulirkan
Cara penggunaan :
• Temperatur engine dalam suhu normal 80 oC
• Pasang alat ukur di lubang busi
• Engkol engine dalam 4 - 5 langkah kompresi
dengan posisi katup gas dan katup cuk
terbuka penuh.
• Membaca hasil pengukuran
Nilai tiap ruas 0,5 kg/cm2 78
80
0 1 2 3 4 5
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
0,05 mm
81
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
82
83
84
85
15
A 0 5 10 11 15
10
0 C
B
45
40
2,00
0,50
0,01
2,51 86
20 25 30
87