Refrat Hirschprung Disease

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

Persyarafan

Sistem syaraf autonomik


intrinsik pada usus terdiri
dari 3 pleksus :
• Pleksus Auerbach : terletak
diantara lapisan otot sirkuler
dan longitudinal
• Pleksus Henle : terletak
disepanjang batas dalam otot
sirkuler
• Pleksus Meissner : terletak di
sub-mukosa.

Pada penderita penyakit


Hirschsprung, tidak
dijumpai ganglion pada
ke-3 pleksus tersebut.
Embriologi

• Sel ganglion enteric berasal dari differensiasi sel


neuroblast.
• Selama perkembangan normal, neuroblast dapat
ditemukan di usus halus pada minggu ke 7 usia gestasi
dan akan sampai ke kolon pada minggu ke 12 usia
gestasi.
• Kemungkinan salah satu etiologi Hirschsprung adalah
adanya defek pada migrasi sel neuroblast ini dalam
jalurnya menuju usus bagian distal. Migrasi neuroblast
yang normal dapat terjadi dengan adanya kegagalan
neuroblast dalam bertahan, berpoliferase, atau
berdidderensiasi pada segmen aganglionik distal.
Hirschsprung Disease (HD)

• Hirschsprung Disease (HD) adalah


kelainan kongenital dimana tidak dijumpai
pleksus auerbach dan pleksus meisneri
pada kolon.
• Sembilan puluh persen (90%) terletak
pada rectosigmoid, akan tetapi dapat
mengenai seluruh kolon bahkan seluruh
usus (Total Colonic Aganglionois (TCA)
Epidemiologi

• Penyakit Hirschsprung terjadi pada 1 dari setiap


5.000 bayi yang lahir
• berhubungan pada 1 kejadian dari 4 obstruksi usus
pada bayi baru lahir
• 5 kali lebih sering pada laki-laki dan kadang-kadang
terjadi dengan kondisi congenital lainnya seperti
Down Syndrome.
• Pemidahan secara bedah dari bagian yang sakit
dari kolon merupakan satu-satunya pengobatan
untuk penyakit Hischsprung.
PATOFISIOLOGI
Kelainan pada
Defek migrasi sel Kelainan myogenik hubungan saraf
neuroblast enterik –otot
polos ususlo

Absorbs, sekresi,
motilitas, dan aliran
darah terganggu

Kontrol intrinsik Kontrol ekstrinsik


menurun meningkat

Peningkatan
tonus otot polos

Obstruksi
fungsional
Gejala dan Tanda

• Periode Neonatal. Ada trias gejala klinis


yang sering dijumpai, yakni
– Pengeluaran mekonium yang terlambat,
– Muntah hijau dan
– Distensi abdomen.
Periode Infant

• Gejala klinis yang menonjol adalah


– Konstipasi kronis dan
– Gizi buruk (failure to thrive).
• Dapat pula terlihat gerakan peristaltik usus di dinding
abdomen.
• Jika dilakukan pemeriksaan colok dubur, maka feces
biasanya keluar menyemprot, konsistensi semi-liquid
dan berbau tidak sedap.
• Penderita biasanya buang air besar tidak teratur,
sekali dalam beberapa hari dan biasanya sulit untuk
defekasi.
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Laboratorium
– Kimia Darah
– Darah Rutin
– Profil Koagulasi
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Pemeriksaan yang merupakan standard dalam Apabila dari


menegakkan diagnosa Hirschsprung adalah barium foto barium
enema, dimana akan dijumpai 3 tanda khas enema tidak
terlihat tanda-
tanda khas
Tampak daerah Terdapat daerah penyakit
penyempitan di transisi, terlihat Terdapat daerah Hirschsprung,
bagian rektum di proksimal pelebaran maka dapat
ke proksimal daerah lumen di dilanjutkan
yang penyempitan ke proksimal dengan foto
panjangnya arah daerah daerah transisi. retensi barium.
bervariasi; dilatasi
Pemeriksaan lainnya

Manometri anarektal

Biopsi Rektal

Simple suction rectal biopsy

Penemuan Histologis
Terapi

• Pengobatan medis
• Tujuan umum dari pengobatan ini
mencakup 3 hal utama :
– Untuk menangani komplikasi dari penyakit
Hirschsprung yang tidak terdeteksi
– Sebagai penatalaksanaan sementara sebelum
operasi rekonstruktif definitif dilakukan
– Untuk memperbaiki fungsi usus setelah
operasi rekonstruksi.
Penanganan operatif

• Diagnosis dini, yang biasanya


membutuhkan biopsy rectal full-thickness.
• Pada umumnya, penatalaksanaan awal
yaitu dengan membuat colostomy dan
• ketika anak bertumbuh dan memiliki berat
lebih dari 10 kg, operasi definitif dapat
dilakukan.
Prosedur definitif
• Prosedur Swenson
• Prosedur Duhamel
• Prosedur Soave
• Myomectomy anorectal
Penatalaksanaan

• Diet
• Aktivitas
• Medikasi
• Antibiotik
Komplikasi
• Beberapa dapat mengalami diare, tetapi setelah
beberapa waktu feses akan menjadi lebih padat.
• Konstipasi dapat berlanjut pada beberapa anak-anak,
meskipun laksativ seharusnya membantu. Makan
makanan tinggi serat juga dapat membantu pada diare
dan konstipasi.
• Anak juga berada pada resiko peningkatan enteroloitis
dalam kolon atau usus halus setelah operasi.
Waspadalah pada gejala dan tanda dari enterocolitis.
Prognosis
• Beberapa peneliti melaporkan tingkat kepuasan tinggi.
Sementara yang lain melaporkan kejadian yang
signifikan dalam konstipasi dan inkontinensia.
• Kira 1% dari pasien dengan penyakit Hirschsprung
membutuhkan kolostomi permanent untuk memperbaiki
inkontinensia.
• Umumnya, lebih dari 90% pasien dengan penyakit
Hirschsprung memiliki hasil memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
• L Lee Steven, MD, Chief, Pediatric Surgery, Department of Surgery, Kaiser-
Permanente, Los Angeles Medical Center. Hirschsprung Disease. Available
at http://emedicine.medscape.com/article/178493-overview [cited
September 22 2010] : last update : Desember 28, 2009.
• Swenson O.Hirschsprung’s disease : A Review. J Pediatric 2002;109:914-
918
• Kartono D. Penyakit Hirschsprung : Perbandingan prosedur Swenson dan
Duhamel modifikasi. Disertasi. Pascasarjana FKUI. 1993
• Netter, F. MD. Atlas of Human Anatomy. 4th edition, International Edition.
Saunders. 2006
• Jong W, Syamsuhidayat R. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, p 670-671.
• Ashcraft K. Pediatric Surgery 4th Edition. Elsevier Saunders. Philadelphia. p
477-489.

Anda mungkin juga menyukai