Mario

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

PERISTIWA TAHUN 1998

PENGERTIAN
Kerusuhan mei 1998 adalah kerusuhan rasial
terhadap etnis tionghoa yang terjadi di
indonesia pada 13 mei-15 mei 1998, khususnya
di ibu kota jakarta namun juga terjadi di
beberapa daerah lain
Pada tanggal 12 Mei 1998, sekitar pukul 11.00-13.00, ribuan
mahasiswa Universitas Trisakti melakukan aksi damai di dalam
kampus. Setelah itu, mahasiswa mulai turun ke Jalan S Parman dan
hendak berangkat ke gedung MPR atau DPR. Pukul 13.15, para
mahasiswa sampai di depan kantor Walikota Jakarta Barat. Melihat MASALAH
segerombolan mahasiswa di depan kantor tersebut membuat
aparat polisi menghadang laju mereka. Setelah itu, terjadi KERUSUHAN MEY 1998
perundingan antara pihak polisi dengan para mahasiswa.
Kesepakatan yang dicapai ialah para mahasiswa tidak melanjutkan
aksi unjukrasa mereka ke MPR atau DPR. 15 menit setelahnya,
pukul 13.30, para mahasiswa melakukan aksi damai di depan
kantor Walikota Jakarta Barat. Kondisi dan situasi saat itu dapat
dibilang masih sangat tentang. Tidak ada ketegangan sama sekali
antara pihak aparat dan mahasiswa. Pukul 16.30, polisi mulai
memasang garis polisi dan meminta para mahasiswa untuk
memberi jarak 15 meter dari garis tersebut. Tidak berselang lama,
pihak polisi pun meminta agar mahasiswa kembali ke dalam
kampus.Tanpa ada ketegangan apapun, mahasiswa membubarkan
diri dengan tenang dan tertib. Namun, tiba-tiba terjadi tembakan
dari arah belakang barisan mahasiswa Mendengar suara tembakan
tersebut, para mahasiswa lantas berlarian dan berusaha
menyelamatkan diri. Para mahasiswa berusaha berlindung dengan
masuk ke dalam gedung-gedung kampus, sementara aparat masih
terus menembakkan senapannya.Puluhan gas air mata juga
dilemparkan ke dalam kampus.Sekitar pukul 17.15, situasi di
kampus sangatlah mencekam.Peberapa korban jiwa juga
berjatuhan, salah satunya adalah empat mahasiswa Trisakti yang
tewas karena tertembak. Keempat mahasiswa Trisakti tersebut
adalah Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto, dan
Penyebab terjadinya kerusuhan Mei 1998 diawali oleh
krisis finansial Asia pada tahun 1997. Kerusuhan semakin
memanas setelah empat mahasiswa Universitas Trisakti PENYEBAB 1998
tewas ditembak aparat di dalam kampus pada 12 Mei
1998. Peristiwa Kerusuhan Mei 1998 kemudian
mengakibatkan turunnya Soeharto dari jabatannya
sebagai Presiden Indonesia.
Pada bulan Juli 1997, terjadi krisis keuangan yang
melanda hampir seluruh Asia Timur. Terjadinya krisis
keuangan tahun 1997 juga dipicu oleh anjloknya nilai
mata uang rupiah dan membengkaknya angka utang luar
negeri oleh swasta. Krisis keuangan ini lantas
menimbulkan kekacauan dan kepanikan yang turut
dirasakan oleh negara-negara ASEAN, salah satunya
Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang
terkena dampak krisis ekonomi paling parah. Di
Indonesia, rupiah menurun drastis yang kemudian
mengakibatkan berbagai perusahaan yang meminjam
dollar harus membayar biaya yang lebih besar.
Selain itu, para pemberi pinjaman juga menarik kredit
secara besar-besaran sehingga terjadi penyusutan kredit
dan kebangkrutan. Kepanikan masyarakat pun kian
bertambah saat terjadi kenaikan harga bahan makanan.
Kesimpulan 1998
• Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan, pada tanggal 12 Mei 1998,
terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Soeharto turun dari
jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti di
Jakarta Indonesia serta puluhan lainnya luka.

• Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri Hertanto
(1977 - 1998), Hafidin Royan (1976 - 1998), dan Hendriawan Sie (1978 - 1998).
Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-
tempat vital seperti kepala, tenggorokan, dan dada. Peristiwa penembakan
empat mahasiswa Universitas Trisakti ini juga digambarkan dengan detail dan
akurat oleh seorang penulis sastra dan jurnalis, Anggie D. Widowati dalam
karyanya berjudul Langit Merah Jakarta
SEKIAN DAN TERIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai