Masa Orde Baru: Vincentius Gian Junius/30 Stanislaus Arya Tiyanaputra/26

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Masa Orde Baru

VINCENTIUS GIAN JUNIUS/30


STANISLAUS ARYA TIYANAPUTRA/26
Kerusuhan
Mei ‘98
Latar belakang (Backstory)
Kerusuhan yang terjad pada mei 1998 berawal dari
krisis finansial Asia yang terjadi sejak tahun 1997. Pada
saat itu jugaan orang dipecat, 16 bank dilikuidasi, dan
beberapa proyek besar di hentikan. Krisis ekonomi
tersebut memicu aksi unjuk rasa di sejumlah wilayah
Indonesia.

Dalam unjuk rasa tersebut, ada 4 korban jiwa yang


tewas tertembak aparat kepolisian. Mereka adalah
mahasiswa Universitas Trisakti. Dan hal itu
menciptakan ketidakpercayaan massa terhadap
aparat.
Pembahasan (kronologi)
12 Mei 1998
12 Mei 1998, sekitar pukul 11.00-13.00, ribuan mahasiswa Universitas Trisakti melakukan aksi
damai di dalam kampus. Setelah itu, mahasiswa mulai turun ke Jalan S. Parman dan hendak
berangkat ke gedung MPR atau DPR. Pukul 13.15, para mahasiswa sampai di depan kantor
Walikota Jakarta Barat. Aparat kepolisian setelah mengetahui terdapat segerombolan
mahasiswa di depan kantor tersebut langsung menghadang mereka. Terjadi perundingan
antara pihak mahasiswa dan aparat setelah itu. Kesepakatan akhir yang dicapai adalah para
mahasiswa tidak melanjutkan aksi unjuk rasa mereka ke MPR/DPR. 15 menit setelahnya, para
mahasiswa melakukan aksi damai di depan kantor Walikota Jakarta Barat. Kondisi masih
sangat tenang. Tidak ada ketegangan sama sekali antara pihak mahasiswa dan aparat. Pukul
16.30, polisi memasang garis polisi dan meminta para Mahasiswa memberi jarak 15 meter dari
garis polisi. Lalu polisi pun meminta agar mahasiswa kembali ke dalam kampus. Mereka bubar
dengan kondusif dan tenang. Namun, tiba-tiba terjadi tembakan dari arah belakang barisan
mahasiswa. Mendengar suara tembakan tersebut, rombongan mahasiswa lantas berlarian dan
berusaha menyelamatkan diri. Para mahasiswa berusaha masuk ke gedung-gedung kampus,
sementara aparat masih menembakan senapannya. Puluhan gas air mata dilemparkan ke
dalam kampus. Situasi di kampus tersebut sangatlah mencekam. Beberapa korban jiwa
berjatuhan, salah satunya empat mahasiswa Trisakti yang tewas tertembak.
Pembahasan (kronologi)
13 Mei 1998
Pukul 01.30, dilakukan jumpa pers yang dihadiri oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin
di Mapolda Metro Jaya.Selain itu, hadir juga Kapolda Mayjen Hamami Nata, Rektor Universitas
Trisakti Prof Dr Moedanton Moertedjo, dan dua anggota Komnas HAM AA Baramuli dan Bambang W
Soeharto. Beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 10.00, mahasiswa dari berbagai kota, yaitu
Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi berdatangan ke Universitas Trisakti untuk menyatakan
belasungkawa. Dua jam setelahnya, pukul 12.00, kerusuhan massa mulai terjadi di Jakarta. Berbagai
aksi perusakan dan pembakaran bangungan serta kendaraan bermotor terjadi. Mulanya, kerusuhan
terjadi di kawasan sekitar Kampus Trisakti, tetapi aksi perusakan dan pembakaran meluas hingga ke
kawasan lainnya.
14 Mei 1998
Pada tanggal 14 Mei 1998, aksi kerusuhan yang awalnya hanya terjadi di Jakarta mulai merambah ke
kota-kota lainnya, seperti Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Pembakaran, perusakan, serta penjarahan
toko dilakukan oleh massa. Kota Bogor, Tangerang, dan Bekasi saat itu sudah lumpuh total.
15 Mei 1998
Presiden Soeharto yang mengetahu peristiwa Kerusuhan Mei 1998 bergegas kembali ke Tanah Air dari Kairo. Waktu itu, muncul isu
bahwa Presiden Soeharto bersedia untuk mundur dari jabatannya. Akan tetapi, berita tersebut langsung ditampis oleh Menteri
Penerangan Alwi Dahlan. Presiden Soeharto membantah bahwa ia bersedia mengundurkan diri. Namun, jika kepercayaan masyarakat
terhadap Presiden Soeharto sudah hilang, maka Presiden Soeharto bersedia untuk lengser dari jabatannya. Akhirnya, seminggu
kemudian, tepatnya tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto memutuskan untuk mengundurkan diri dan mengalihkan kekuasaannya
Dampak

Angka resmi menunjukkan sebanyak 499 orang tewas


dalam peristiwa Kerusuhan Mei 1998. Selain itu, lebih
dari 4.000 gedung juga hancur atau terbakar. Kerugian
fisik yang ditanggung oleh pemerintah Indonesia sendiri
adalah sebesar Rp 2,5 triliun.
Sumber

https://www.kompas.com/stori/read/2021/11/15/1500

ありがとう
00579/kronologi-kerusuhan-mei-1998?page=all

Thank You

Anda mungkin juga menyukai