Tugas Konservasi Arsitektur - Pasar Hexagon

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 50

KONSERVASI ARSITEKTUR

PASAR HEXAGON
KELOMPOK 2 – 3TB03

- Akbar Syarif - M Jasoma


- Aliyyah Khairunnisa - Nafa Izdihar Khairani
- Aryati Indah Susilawati - Noval Prasetyo
- Fadilawati Khairunnisa - Raflyanto Athallah
- Galih Prasetyo - Riko Hidayat Tullah
- Lita Septiana - Santriadji Dzaki
- M Fahmi Prayoga - Serin Miranda
- M Faiq Fadillah - Vinsensius Alfandi G
01 LATAR BELAKANG

02 DESKRIPSI

03 LOKASI KONSERVASI

04 AREA KONSERVASI
PENDAHULUAN
Pasar Ikan ini dalam bahasa Belanda dulunya dikenal dengan
nama Vishmarkt. Yang terletak di wilayah kecamatan
Penjaringan, Jakarta Utara. Wilayah ini merupakan hasil proses
sedimentasi muara sungai Ciliwung yang akhirnya dimanfaatkan
sebagai area pasar dan pelelangan ikan pada pertengahan abad
19 (1846).

Pasar Ikan pertama kali dibangun pada tahun 1631 oleh


pemerintahan kolonial Belanda. Bangunan pertama Pasar Ikan
ini berbentuk hexagon yakni terletak di sebelah timur sungai
Ciliwung. Pasar Ikan ini kemudian dipindah ke sebuah dermaga
hingga saat ini.

Seiring perkembangannya, sejak Indonesia merdeka kawasan


Pasar Ikan tak lagi sepenuhnya menjual ikan. Warga kemudian
mendiami kawasan tersebut dan mendirikan warung kelontong.
Letak Pasar Ikan yang strategis menjadi penyebab warga
memilih menjadikan tempat itu sebagai pemukiman apalagi
lokasinya yang berdekatan dengan Museum Bahari.
LATAR BELAKANG
Disebut Pasar Heksagon karena bentuknya yang segi enam. Pada
awalnya bangunan ini merupakan fasilitas teknis dari pelabuhan
ikan di pasar ikan, yang dimanfaatkan sebagai tempat
pendaratan, pelelangan dan pemasaran ikan.

Dan hingga sebelum dilakukan pemugaran, bangunan ini


difungsikan sebagai balai penelitian kelautan dengan akuarium
besar dengan berbagai jenis ikan yang ditempatkan didalamnya,
yang menjadi pusat wisata bagi warga jakarta pada masanya.
Namun sekarang kawasan Pasar Heksagon sudah ditutup oleh
pagar seng, pasar ini juga sudah tidak terawat dan terbengkalai.
Saat ini areal Pasar Heksagon digunakan sebagai tempat tinggal
sementara oleh warga sekitar.
DESKRIPSI
PASAR HEXAGON didirikan tahun 1920. Bangunan
berdenah segi enam ini memiliki gaya arsitektur Ekletik,
Tradisional Belanda dan lokal. Fungsi awal adalah
bangunan fasilitas teknis dan pasar ikan.

Pasar Ikan memiliki denah unik berupa 4 bangunan


berbentuk segi 6 (hexagon) dan dihubungkan dengan
bentuk atap pelana memanjang dengan kuda kayu yang
memiliki struktur unik. Dari atas terlihat seperti benteng
atau kastil dengan 4 sudut kubu pertahanannya (bastion).

Pasar Heksagon terdiri dari beberapa blok yaitu Blok A, B,


C, D, dan E. Selama masa pemerintahan Hindia Belanda,
Pasar Ikan Luar Batang dijadikan sebagai
kawasan perdagangan dan pelelangan ikan.

Kondisi saat ini, sekeliling Pasar Ikan Luar Batang


dijadikan sebagai permukiman.
TEMPO DULU
KONDOSI

Mercury is the closest planet to the Sun and the


smallest one in our Solar System—it’s only a bit
larger than our Moon. The planet’s name has nothing
to do with the liquid metal, since it was named after
the Roman messenger god
KONDISI SAAT
INI
KONDISI SAAT
INI
Alasan kita mengambil
kawasan pasar hexagon untuk
menjadi kawasan konservasi
adalah karena kondisi
kawasan yang tidak terawat
dan terbengkalai dan
termasuk kategori konservasi
tingkat A. sehingga sudah
sangat layak dan harus segera
dikonservasi. karena
mengingat banyaknya
monumen bersejarah
disekitarnya dan juga sejarah
tentang pelabuhan sunda
kelapa.
LOKASI KONSERVASI
PASAR HEXAGON

Jl. Ps. Ikan,


RT.11/RW.4,
Penjaringan, Kec.
Penjaringan, Kota Jkt
Utara, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 14440
MAKRO
LOKASI KONSERVASI
PASAR HEXAGON

Jl. Ps. Ikan,


RT.11/RW.4,
Penjaringan, Kec.
Penjaringan, Kota Jkt
Utara, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 14440
MIKRO
LOKASI KONSERVASI
PASAR HEXAGON

Jl. Ps. Ikan,


RT.11/RW.4,
Penjaringan, Kec.
Penjaringan, Kota Jkt
Utara, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 14440
KONSERVASI
LOKASI
PASAR HEXAGON
Alamat : Jl. Ps. Ikan, RT.11/RW.4,
Penjaringan, Kec. Penjaringan, Kota
Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 14440

Info Bangunan

Nama awal : Pasar Heksagon


Tahun dibangun : 1920
Fungsi Awal Bangunan : Pasar TPI
Fungsi Bangunan Sekarang :
Direncanakan menjadi pusat penjualan
cinderamata
Langgam Arsitektur : Eklektik
Klasifikasi Pemugaran : B
KONSERVASI
KAWASAN
BATASAN
KELEBIHAN
Kelebihan :
sebagian site yang masih tanah
kosong
Bentuk site
lebih dekat dari akses jalan
utama
STAGE 2
Batasan Luas Area Konservasi
Pasar Hexagon 1,03 hektare

KEKURANGAN

Kekurangan :
Site berdekatan dengan parit/kanal
air
Kondisi tanah yang sebagian
adalah tanah reklamasi

AREA LAHAN TERBUKA


PRASARANA
SARANA DAN
KELEBIHAN

LEGENDA
Gudang

Ruko dan Pemukiman


STAGE 2
Galangan VOC
Museum Bahari

Menara Syahbandar
TPI
Pasar Hexagon
SITE RING
< 3 km

Taman Impian Jaya Ancol


Dunia Fantasi – Ancol
GOR Tambora
Kota Tua
Stasiun Jakarta Kota

KELEBIHAN
3 – 5 km
STAGE 2
WTC Mangga Dua
Stasiun Kampung Bandan
Taman Hutan Kota Penjaringan

> 5 km

Kawasan Ekowisata Mangrove PIK


Waterbom PIK
Taman Wisata Alam Mangrove
Pemetaan Kawasan

• Pasar Hexagon

2. Tanah Kosong
Kondisi Kawasan

Kawasan Pasar Hexagon Kawasan Tanah Reklamasi


PERATURAN DAERAH DAN
IDENTIFIKASI BANGUNAN
CAGAR BUDAYA
• SK Gubernur KDKI Jakarta No. Cb.l IA 2/16/1972 tentang
pernyataan bangu­nan/benda-benda yang berada di
Peraturan Daerah sejumlah pulau di Kecamatan Pulau Seribu. Jakarta Utara

tentang Cagar sebagai bangunan/benda-benda bersejarah yang dilindungi


Undang-undang Kepurbakalaan.

Budaya yang
mengatur kawasan
• SK Gubernur KDKI Jakarta No. D.III- b/11/4/54/1973 tentang
bersejarah daerah pernyataan daerah Jakarta Kota. Jakarta Barat dan Pasar

Jakarta Utara Ikan, Jakarta Utara sebagai daerah pemugaran Pemda DKI
Jakarta yang dilindungi Undang-undang Kepurbakalaan.\
BANGUNAN CAGAR BUDAYA
DI SEKITAR SITE
RAJA KURING
RESTAURANT
1.Info Bangunan

• Nama Awal : Scheepswerven

• Tahun Dibangun : 1635

• Fungsi Awal Bangunan : Toko Kayu

• Fungsi Bangunan Sekarang : Restoran

• Langgam Arsitektur : Ekletik

• Klasifikasi Pemugaran : Golongan A

• Kondisi Bangunan : Baik

• Alamat : Kakap No. 5, Penjaringan,Jakarta


CAFÉ GALANGAN
VOC 1.Info Bangunan

• Nama Awal : Copagnies Timmer, en Scheepswerf

• Tahun Dibangun : 1632

• Fungsi Awal Bangunan : Toko

• Fungsi Bangunan Sekarang : Resto Cafe

• Langgam Arsitektur : Neoklasik

• Klasifikasi Pemugaran : Golongan C

• Kondisi Bangunan : Baik

• Alamat : Jl. Kakap 1 No.1-3, Pluit, Penjaringan,


RT.2/RW.5, Penjaringan, Kec. Penjaringan, Kota Jkt
Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14440
MUSEUM BAHARI
1.Info Bangunan

• Nama Awal : West Zijasch Pakhuis-Kompleks Gudang VOC

• Tahun Dibangun : 1652

• Fungsi Awal Bangunan : Gudang

• Fungsi Bangunan Sekarang : Museum

• Langgam Arsitektur : Kolonial

• Klasifikasi Pemugaran : Golongan A

• Kondisi Bangunan : Baik

• Alamat : Jl. Ps. Ikan No.1, RT.11/RW.4, Penjaringan, Kec. Penjaringan, Kota Jkt
Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14440
PASAR 1.Info Bangunan

HEKSAGON • Nama Awal : Pasar Heksagon

• Tahun Dibangun : 1920

• Fungsi Awal Bangunan : Pasar TPI

• Fungsi Bangunan Sekarang : Direncanakan menjadi pusat penjualan


cinderamata

• Langgam Arsitektur : Eklektik

• Klasifikasi Pemugaran : Golongan B

• Kondisi Bangunan : Baik

• Alamat : Jl. Ps. Ikan, RT.11/RW.4, Penjaringan, Kec. Penjaringan, Kota


Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14440
KOMPLEKS
MENARA
SYAHBANDAR
1.Info Bangunan

• Nama Awal : De Uitjikpost

• Tahun Dibangun : 1839

• Fungsi Awal Bangunan : Menara Peninjau

• Fungsi Bangunan Sekarang : Museum

• Langgam Arsitektur : Neo Klasik

• Klasifikasi Pemugaran : Golongan B

• Kondisi Bangunan : Baik

• Alamat : Unnamed Road, Kota Jkt Utara, RT.20/RW.17, Penjaringan, Kec.


Penjaringan, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14440
IDENTIFIKASI DAN
PEMETAAN KAWASAN
KONSERVASI
VOC
GALANGAN
CAFÉ
KELEBIHAN
Lokasi

STAGE 2

Info Bangunan
• Nama Awal : Copagnies Timmer, en Scheepswerf
• Tahun Dibangun : 1632
• Fungsi Awal Bangunan : Toko
• Fungsi Bangunan Sekarang : Resto Café
• Langgam Arsitektur : Neoklasik Galangan VOC
• Klasifikasi Pemugaran : Golongan C
• Kondisi Bangunan : Baik
• Alamat : Jl. Kakap 1 No.1-3, Pluit, Penjaringan, RT.2/RW.5, Penjaringan,
Kec. Penjaringan, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14440
VOC
GALANGAN
CAFÉ
KELEBIHAN
Sejarah Café Galangan VOC
Galangan kapal VOC sebelumnya merupakan tempat untuk
memperbaiki kapal-kapal besar yang berbulan-bulan
lamanya berlayar tetapi juga untuk membuat kapal-kapal
kecil. Galangan kapal VOC ini diperkirakan berdiri tahun
1628 yang semula dijadikan kantor dan tempat dagang VOC.
Luas areal sekarang hanya sekitar 2.000 meter persegi. Usia
galangan kapal yang dibangun di atas tanah urukan lebih tua
dari Museum Bahari. Bahkan ketika galangan kapal ini
beroperasi di tempat museum bahari berdiri tadinya masih
rawa.

Galangan kapal sudah berfungsi di tempat sekarang pada


tahun 1632 berdasarkan catatan sejarah dan dibangun
menutup mulut Sungai Ciliwung dekat loji bangsa Inggris.
Pada tahun 1721 pernah terjadi kebakaran besar yang
merusak beberapa bagian dari kompleks bangunan galangan.
VOC
GALANGAN
CAFÉ
KELEBIHAN
Sejarah Café Galangan VOC

Pada 1746 café galangan VOC ini menjadi gedung kantor


pos pertama di Batavia yang didirikan oleh Baron Van
Imhoff. Tahun 1809 galangan VOC ini ditutup dan
disewakan kepada seorang tukang kayu yang berkebangsaan
Cina.

Pada tahun 1812 cafe galangan VOC dijadikan galeri yang


menghadap ke kali dan dindingnya diberi batu oleh tukang
kayu yang berkebangsaan Cina. Café galangan VOC ini
sempat berpindah tangan hingga beberapa kali, tahun 1980-
1990 galangan ini dijadikan gudang bahan kimia dan
minyak. Oleh pemilik yang baru pada tahun 1998 direstorasi
kembali dan diberi nama Very Old Cafe (VOC) yang sejak
tahun 1999 hingga kini berubah menjadi restoran dan galeri
seni.
VOC
GALANGAN
CAFÉ
KELEBIHAN
Sejarah Café Galangan VOC

Gedung galangan kapal yang berlantai dua itu kini tak lebih
dari sebuah tempat bersejarah dan bangunan tua. Untuk
melestarikan gedung bersejarah ini, pada Januari 1998 Ny.
Susilowati sebagai pemilik baru memugarnya untuk kafe,
restoran, gallery dan ruang serbaguna. Pemugaran selesai
pada tahun 1999. Perbaikan dilakukan pada tempat yang
rusak saja dan mempertahankan bahan bangunan asli, seperti
tiang kayu penyangga di tengah ruangan lantai dasar dan
lantai kedua yang merupakan elemen khas pada bangunan
tua ini.
VOC
GALANGAN
CAFÉ
Atap Bangunan Jendela Bangunan

Bentuk atap yang digunakan pada bangunan Jendela bangunan ini terbuat
café galangan VOC adalah menggunakan dari kayu jati dan jendalanya
atap perisai dengan genteng yang masih dilengkapi engsel dan gerendel
dalam keadaan baik, maka dibersihkan saja yang terbuat dari besi tuang
dengan sikat kawat dan dipasang kembali. dengan kualitas yang baik.
VOC
GALANGAN
CAFÉ
Pondasi Bangunan Pintu Bangunan

Pada bangunan ini pembuatan pondasi dan kolom


Sebuah kusen pintu pada bangunan
baru menggunakan beton bertulang yang mana
yang mewah dengan cornie (hiasan
merupakan sebagai pengganti pondasi batu bata dan
berupa profil mendatar di atas pintu)
tiang kayu jati yang sebelumnya digunakan dan tidak
dan sebuah ukiran bunga dengan
dapat dipertahankan. Sedangkan hubungan antar
empat kelopak dalam suatu
balok menggunakan jenis sambungan ekor burung
lingkaran.
sehingga sambungan balok ini tidak mudah bergeser.
VOC
GALANGAN
CAFÉ
Batas Wilayah

Lokasi

Pada sisi timur café galangan VOC


Pada sisi utara café galangan VOC ini, terdapat bangunan yang dimanfaatkan
terdapat kali krukut dan disebrangnya sebagai gudang, dan ada beberapa
terdapat museum bahari bangunan yang tak terpakai.

• Luas Area : 5. 597 m2


• Sisi Utara : 6 m
• Sisi Barat : 6 m
• Sisi Timur : 6 m

Pada sisi selatan café galangan VOC


Pada sisi barat café galangan VOC ini terdapat bangunan baru dan Raja
adalah Jl. Kakap terdapat pertokoan Kuring Restaurant.
serta pemukiman warga
VOC
GALANGAN
CAFÉ
Fungsi Café Galangan VOC
KELEBIHAN
Pada saat ini fungsi sebagian bangunan galangan ini
digunakan Sebagian untuk sebuah restaurant dan sebagian
lagi difungsikan sebagai galeri seni. Sebelumnya bangunan
galangan VOC ini hanya digunakan sebagai galeri seni.

Sedangkan fungsi galeri seni di tempat ini untuk


memamerkan hasil seni agar dikenal oleh masyarakat yang
sebelumnya hanya mengoleksi sebuah karya seni untuk
dekorasi saja.

Kondisi Café Galangan VOC


Kondisi bangunan galangan VOC tersebut saat ini masih
baik namun terlihat kurang terawat serta beberapa bagian
galangan ini banyak yang terbengkalai. Bangunan galangan
VOC ini juga sepi dari pengunjung.

Bangunan ini menggunakan langgam arsitektur neoklasik


yang dikenal pada zamannya.
BAHARI
MUSEUM
KELEBIHAN
Lokasi

STAGE 2

Info Bangunan
• Nama Awal : West Zijasch Pakhuis-Kompleks Gudang VOC
• Tahun Dibangun : 1652
• Fungsi Awal Bangunan : Gudang
• Fungsi Bangunan Sekarang : Museum Museum Bahari
• Langgam Arsitektur : Kolonial
• Klasifikasi Pemugaran : Golongan A
• Kondisi Bangunan : Baik
• Alamat : Jl. Ps. Ikan No.1, RT.11/RW.4, Penjaringan, Kec.
Penjaringan, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14440
HEXAGON
PASAR
KELEBIHAN
Sejarah Pasar Hexagon

Pada masa pendudukan Belanda bangunan Museum Bahari


ini dulunya adalah gudang yang berfungsi untuk menyimpan,
memilih dan mengepak hasil bumi, seperti rempah-rempah
yang merupakan komoditas utama VOC yang sangat laris di
pasaran Eropa. Bangunan yang berdiri persis di samping
muara Ci Liwung ini memiliki dua sisi, sisi barat dikenal
dengan sebutan Westzijdsche Pakhuizen atau Gudang Barat
(dibangun secara bertahap mulai tahun 1652-1771) dan sisi
timur, disebut Oostzijdsche Pakhuizen atau Gudang Timur.

Gudang barat terdiri dari empat unit bangunan, dan tiga unit
di antaranya yang sekarang digunakan sebagai Museum
Bahari. Gedung ini awalnya digunakan untuk menyimpan
barang dagangan utama VOC di Nusantara, yaitu rempah,
kopi, teh, tembaga, timah, dan tekstil.
BAHARI
MUSEUM
KELEBIHAN
Sejarah Museum Bahari
Pada masa pendudukan Jepang, gedung-gedung ini dipakai
sebagai tempat menyimpan barang logistik tentara Jepang.
Setelah Indonesia Merdeka, bangunan ini dipakai oleh PLN
dan PTT untuk gudang. Tahun 1976, bangunan cagar budaya
ini dipugar kembali, dan kemudian pada 7 Juli 1977
diresmikan sebagai Museum Bahari.

Pada saat ini, terdapat beberapa koleksi-koleksi yang


disimpan di dalam Museum bahari yang terdiri dari berbagai
jenis perahu tradisional dengan aneka bentuk, gaya dan
ragam hias, hingga kapal zaman VOC. Selain itu ada pula
berbagai model dan miniature kapal modern dan
perlengkapan penunjang kegiatan pelayaran. Terdapat juga
peralatan yang digunakan oleh pelaut pada masa lalu seperti
alat navigasi, jangkar, teropong, model mercusuar dan
meriam.
BAHARI
MUSEUM
Dinding Bangunan Jendela Bangunan

Jendela pada bangunan museum bahari


Dinding yang digunakan pada bangunan ini terbuat dari kayu jati serta
museum bahari ini menggunakan dinding pegangannya terbuat dari besi dan
struktur dengan ketebalan 20 cm. Seluruh menggunakan teralis dari kayu. Jumlah
warna pada dinding baik eksterior maupun dan letak jendela yang berirama statis
interior adalah berwarna putih. dan pendek-pendek mencerminkan
gaya Eropa klasik.
BAHARI
MUSEUM
Pintu Bangunan Atap Bangunan

Pintu pada bangunan museum bahari ini berbentuk Atap yang digunakan pada bangunan ini adalah
dome, pintu ini terbuat dari kayu jati dan kusennya atap pelana, gaya arsitek tropis pada atap pelana
terbuat dari batu. Elemen lengkung 'arch' sangat dipakai sebagai struktur atap bangunan kawasan
menonjolkan bangunan khas Eropa pada saat itu. ini. Pada atap juga terdapat bagian yang tercoak
Hampir seluruh pintu yang terdapat pada museum (seperti terpotong) dan membentuk suatu atap
ini berbentuk 'dome'. baru yang agak menjorok, atap ini mencerminkan
gaya bangunan koloni.
BAHARI
MUSEUM
Batas Wilayah

Lokasi

Pada sisi utara Museum Bahari ini Pada sisi timur Museum Bahari terdapat
terdapat pemukiman warga sekitar lahan kosong dan pasar heksagon

• Luas Area : 1,27 Hektar


• Jalan pasar ikan (bus bisa masuk) : 8 m
• Jalan Ekor Kuning (mobil pickup kecil
bisa masuk) : 4 m
Pada sisi barat Museum Bahari ini • Jalan Pakin : (terdapat dua jalur dengan Pada sisi selatan Museum Bahari ini
terdapat pemukiman warga dan lebar masing – masing 6 m ) : 12 m terdapat Galangan VOC
gedung panin bank
BAHARI
MUSEUM
Fungsi Museum Bahari
KELEBIHAN

Pada saat ini fungsi bangunan adalah sebagai museum dan di


museum ini banyak menyimpan koleksi yang berhubungan
dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia

Kondisi Museum Bahari


Kondisi bangunan Museum Bahari saat ini masih baik dan
bangunan masih tetap terawat. Namun di masa pandemi
seperti saat ini pengunjung yang akan datang ke museum
tersebut harus reservasi terlebih dahulu dan museum ini tidak
sepi pengunjung.

Bangunan ini menggunakan ciri khas bangunan kolonial


Belanda, yaitu gaya The Empire Style (khas Eropa)
merupakan gaya yang dipakai pada masa itu untuk
menunjukan eksistensinya di daerah kekuasaannya.
HEKSAGON
PASAR
KELEBIHAN
Lokasi

STAGE 2

Info Bangunan
• Nama Awal : Pasar Heksagon
• Tahun Dibangun : 1920
• Fungsi Awal Bangunan : Pasar TPI
• Fungsi Bangunan Sekarang : Direncanakan menjadi pusat
penjualan cinderamata Pasar Heksagon
• Langgam Arsitektur : Eklektik
• Klasifikasi Pemugaran : Golongan B
• Kondisi Bangunan : Baik
• Alamat : Jl. Ps. Ikan, RT.11/RW.4, Penjaringan, Kec. Penjaringan,
Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14440
HEXAGON
PASAR
KELEBIHAN
Sejarah Pasar Hexagon

Pasar Ikan ini dalam bahasa Belanda dulunya dikenal dengan


nama Vishmarkt. Yang terletak di wilayah kecamatan
Penjaringan, Jakarta Utara. Wilayah ini merupakan hasil
proses sedimentasi muara sungai Ciliwung yang akhirnya
dimanfaatkan sebagai area pasar dan pelelangan ikan pada
pertengahan abad 19 (1846).

Pasar Ikan pertama kali dibangun pada tahun 1631 oleh


pemerintahan kolonial Belanda. Bangunan pertama Pasar
Ikan ini berbentuk hexagon yakni terletak di sebelah timur
sungai Ciliwung. Pasar Ikan ini kemudian dipindah ke
sebuah dermaga hingga saat ini.
HEXAGON
PASAR
Batas Wilayah

Lokasi

Pada sisi utara , terdapat kampung Pada sisi timur terdapat pemukiman
susun akuarium warga

Luas Area : : 27. 749 m2

Pada sisi barat terdapat jalan pasar Pada sisi selatan terdapat cagar budaya
ikan tempat pelelangan pasar ikan Jakarta
SYAHBANDAR
MENARA
KOMPLEKS
KELEBIHAN
Lokasi

STAGE 2

Info Bangunan
• Nama Awal : De Uitjikpost
• Tahun Dibangun : 1839
• Fungsi Awal Bangunan : Menara Peninjau
• Fungsi Bangunan Sekarang : Museum
• Langgam Arsitektur : Neo Klasik Menara Syahbandar
• Klasifikasi Pemugaran : Golongan B
• Kondisi Bangunan : Baik
• Alamat : Unnamed Road, Kota Jkt Utara, RT.20/RW.17, Penjaringan,
Kec. Penjaringan, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
14440
SYAHBANDAR
MENARA
KOMPLEKS
KELEBIHAN

Sejarah Kompleks Menara Syahbandar


Menara syahbandar dahulu disebut sebagai De
Uitkijk atau menara peninjau, karena menara ini
memantau seluruh wilayah baik ke arah Pelabuhan
Sunda Kelapa dan laut lepas di sebelah utara
maupun ke arah Kota Batavia di sebelah selatannya
dan juga karena Menara Syahbandar (Uitkijk)
didirikan menggantikan tiang bendera lama yang
berlokasi di Galangan Kapal VOC. Fungsi dari
tiang bendera ini adalah untuk memberikan tanda-
tanda kepada kapal yang akan berlabuh di Sunda
Kelapa, tetapi sekaligus sebagai menara
pengawas, baik wilayah laut maupun darat.
SYAHBANDAR
MENARA
KOMPLEKS
Batas Wilayah

Lokasi

Pada sisi utara , terdapat museum Pada sisi timur terdapat kali krukut dan
bahari dan lahan kosong yang berada Jalan pakin
di Jln. Ps Ikan

Tinggi Menara : 12m

Pada sisi selatan terdapat bangunan


Pada sisi barat Menara Syahbandar Galangan VOC
terdapat pertokoan yang menjual
peralatan menangkap ikan
SYAHBANDAR
MENARA
KOMPLEKS
Fungsi Menara Syahbandar
KELEBIHAN
Pada saat zaman penjajahan Belanda, bangunan ini
dijadikan sebagai menara pengawas atau pemantau. Saat ini
fungsi bangunan ini adalah sebagai museum. Museum
memiliki tanggung jawab dan fungsi untuk membina,
mengembangkan, sekaligus melestarikan budaya masyarakat
baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud.

Kondisi Menara Syahbandar

Bangunan ini menggunakan langgam neoklasik


dengan gaya arsitektur The Empire Style (khas Eropa).
Bangunan ini sudah mengalami revitalisasi, dikarenakan
tidak stabilnya tanah pada daerah tersebut dan lalu lalang
dari kendaraan besar mengakibatkan bangunan bergoyang
dan miring.
Dokumentasi

Anggota yang ikut survey :


Fadilawati K – Nafa Izdihar K – Ariyati Indah S –
M Faiq Fadillah – Raflyanto Athallah – M Jasoma – Noval Prasetyo – Akbar Syarif

Yang tidak ikut survey : - Aliyyah Khairunnisa


- Lita Septiana
- M Fahmi Prayoga
- Riko Hidayat Tullah
- Vinsensius Alfandi G
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai