Reproduksi Hewan Dan Manusia
Reproduksi Hewan Dan Manusia
Reproduksi Hewan Dan Manusia
1. Vegetatif alami ada 5 yaitu Rhizoma, Stolon, Umbi Lapis, Umbi Batang
dan Kuncup Adventif Daun.
a) Rhizoma adalah batang yang ada didalam tanah. Rhizoma ini beruas dan
berbuku. Pada setiap bukunya, terdapat tunas yang bisa berkembang
menjadi individu baru. Contoh : Rhizoma yaitu Kunyit (Curcuma
domestica), Jahe (Zingiber officinale), Temulawak (Curcuma zanthorrizha) dan
Lengkuas (Alpinia galangga).
1. Vegetatif alami
b) Stolon (geragih) adalah batang tumbuhan yang menjalar diatas tanah. Stolon ini berbuku – buku,
setiap bukunya terdapat tunas yang bisa berkembang menjadi individu baru. Contoh Stolon yaitu
Strawberry, pegagan (Centela asiatica).
c) Umbi lapis (bulbus) merupakan modifikasi batang dan daun, tersusun atas lapisan daun dan batang
(cakram). Pada umbi lapis terdapat kuncup samping (anak umbi atau siung) yang apabila
dipisahkan dari umbi induk, akan tumbuh menjadi individu baru. Contohnya Bawang merah (Allium
cepa).
d) Umbi batang merupakan modifikasi batang yang mengalami pembengkakan didalam tanah. Pada
umbi batang ini terdapat mata tunas yang dapat berkembang menjadi individu baru. Selain itu,
umbi batang ini bisa untuk cadangan makanan. Contoh Umbi Batang yaitu Kentang (Solanum
tuberosum).
e) Kuncup Adventif Daun adalah kuncup yang terdapat pada tepi daun, disebut juga tunas liar tepi
daun. Kuncup ini dapat berkembang menjadi individu baru. Contoh Kuncup adventif daun yaitu
Cocor Bebek.
2. Vegetatif buatan
(Cangkok, Merunduk, Menyambung, Menempel (Okulasi) dan Stek. )
a) Cangkok dilakukan dengan mengelupas kulit tangkai tanaman berkayu, kemudian dibalut
dengan tanah dan dibungkus dengan serabut kelapa atau plastik. Apabila pada bagian
tersebut tumbuh akar, maka tangkai dapat dipotong kemudian ditanam di tanah.
Hasil dari tumbuhan cangkok adalah cepat berbuah tetapi perakarannya kurang kuat.
Contoh Cangkok yaitu Mangga (Mangifera indica), Jeruk (Citrus sp.), Rambutan dan
Kelengkeng (Dimocarpus longan).
b) Merunduk dilakukan dengan membenamkan tangkai tanaman kedalam tanah, sehingga bagian
yang tertanam dalam tanah akan tumbuh akar. Marunduk dapat dilakukan pada tumbuhan
yang memiliki batang panjang dan lentur, contohnya bunga Alamanda (Alamanda catartica).
c) Okulasi dilakukan dengan menempelkan mata tunas kulit tanaman pada batang tanaman
yang sejenis. Okulasi digunakan untuk mendapatkan tumbuhan jenis unggul. Contohnya
pohon jeruk yang masih muda menghasilkan buah banyak dan rasa manis.
d) Stek dilakukan dengan memotong bagian tumbuhan, kemudian ditanam untuk menghasilkan individu baru.
Contohnya singkong (Manihot utilissima) dan mawar (Rosa sp.) dipotong batangnya kemudian ditanam di tanah (stek
batang), sukun (Artocarpus comunis) dipotong akarnya kemudian ditanam di tanah (stek akar).
B. Reproduksi Generatif Angiospermae
Organ reproduksi generatif pada Angiospermae berupa bunga dan biji. Reproduksi
Generatif Tumbuhan Angiospermae ada 4 yaitu:
Penyerbukan (Polinasi), Pembuahan (Fertilisasi), Penyebaran Biji dan
Perkecambahan.
Penyerbukan adalah proses menempelnya serbuk sari pada kepala putik. Sel
kelamin jantan pada tumbuhan berbunga adalah serbuk sari, sel kelamin betinanya
adalah putik.
Penyerbukan dapat terjadi apabila adanya perantara, misalnya lebah yang hinggap
pada bunga yang satu, dikakinya menempel serbuk sari kemudian hinggap ke bunga
lain yang sejenis kemudian menempel pada kepala putik. Sehingga, lebah disebut
sebagai perantara penyerbukan.
Jenis perantara penyerbukan
Angin (Anemogami), Serangga (Entomogami), Burung (Ornitogami), Kelelawar (Kiropterogami) dan Manusia
(Antropogami).
1. Anemogami : penyerbukan oleh angin, terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga kecil, banyak,
ringan, tidak berbau dan tidak memiliki nektar. Contohnya padi (Oriza sativa).
2. Entomogami : penyerbukan oleh serangga, terjadi pada bunga yang memiliki warna menarik, berbau
harum dan memiliki nektar. Contohnya bunga matahari (Helianthus annus). Contoh serangganya lebah
madu (Apis mellifera), kupu – kupu (Eurema sp.)
3. Ornitogami : penyerbukan oleh burung, terjadi pada bunga berwarna merah, besar, berbentuk terompet,
tidak berbau dan nektar banyak. Contohnya bunga dadap merah (Erythrina variegata).
4. Kiropterogami : penyerbukan oleh kelelawar, terjadi pada bunga berwarna menarik, berbau, memiliki
nektar dan mekar pada malam hari. Contohnya bunga kaktus (Opuntia sp.).
5. Antropogami : penyerbukan oleh manusia, terjadi pada bunga yang berumah dua yaitu bunga yang
hanya memiliki serbuk sari saja atau memiliki putik saja. Sehingga, penyerbukannya harus dibantu oleh
manusia. Contohnya bunga vanili dan anggrek (Phalaenopsis sp.).
C. Fertilisasi
Fertilisasi : pembuahan sel kelamin betina oleh sel kelamin jantan. Serbuk sari
memiliki inti vegetatif dan inti generatif. Setelah penyerbukan, serbuk sari melekat
pada kepala putik dan membentuk buluh serbuk sari. Selanjutnya, buluh serbuk sari
menuju bakal buah dan membelah menjadi 2 inti sel generatif, selanjutnya membentuk
2 sperma.
Inti sel vegetatif dalam serbuk sari berperan sebagai penuntun gerak tumbuh buluh
serbuk sari ke bakal biji. Selanjutnya, satu inti sperma membuahi satu inti ovum, dan
satu sperma lain membuahi inti kandung lembaga sekunder membentuk endosperm
atau cadangan makanan. Pada proses ini terjadi dua kali pembuahan dan disebut
pembuahan ganda.
Penyebaran biji pada Angiospermae
Penyebaran biji dapat dilakukan melalui perantara ▪ Zookori : penyebaran biji oleh hewan. Dibagi
yaitu : menjadi 4 yaitu : Entomokori, Kiropterokori,
Ornitokori dan Mammokori. Entomokori :
▪ Anemokori : penyebaran biji oleh angin, terjadi penyebaran biji oleh serangga, contohnya Wijen
pada tumbuhan berbiji kecil, ringan dan bersayap.
(Sesamum indicum) dan Bakau
Biji ringan dan bersayap mudah terbawa angin
sehingga, biji bergerak mengikuti arah angin. (Taraxacum sp.).
Contohnya bunga dandelion (Taraxacum sp.). ▪ Kiropterokori : penyebaran biji oleh kelelawar,
▪ Hidrokori : penyebaran biji oleh air, terjadi pada contohnya jambu biji (Psidium guajava) dan
tumbuhan yang hidupnya dekat perairan. pepaya (Carica papaya). Ornitokori :
Contohnya kelapa (Cocos nucifera) dan bakau penyebaran biji oleh burung, contohnya beringin
(Rhizopora apiculata). Biji kelapa termasuk biji dan benalu. Mammokori : penyebaran biji oleh
besar, terdiri dari tempurung, sabut dan kulit mammalia, contohnya kelelawar membantu biji
kelapa. Biji kelapa bisa terapung di air karena kopi (Coffea sp.).
sabut kelapa memiliki banyak rongga udara.
▪ Antropokori : penyebaran biji oleh manusia,
contohnya manusia menanam padi (Oriza
sativa), jagung (Zea mays), atau tumbuhan lain.
2. REPRODUKSI HEWAN
Reproduksi hewan secara umum ada 2 yaitu :
1. aseksual (vegetatif)
2. seksual (generatif).
1. Perkembangbiakan aseksual adalah reproduksi yang terjadi jika hanya ada satu
induk. Sehingga tidak ada perkawinan yang terjadi karena hanya berasal dari
pembelahan sel tubuh induknya. Reproduksi aseksual ini terjadi organisme-
organisme sederhana seperti anemon laut.
2. Perkembangan seksual adalah reproduksi yang melibatkan dua induk dengan jenis
kelamin berbeda sehingga terjadi penggabungan dua DNA lewat perkawinan.
Hewan-hewan jantan sel sperma ini bertugas membawa setengah DNA, sedangkan
hewan betina, memiliki setengah DNA yang dibawa oleh sel telur.
Reproduksi Aseksual pada Hewan
A. Macam-Macam Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan :
1. Pembentukan Tunas
Tunas adalah reproduksi aseksual dengan membentuk
tunas seperti pada tumbuhan.
Contohnya kelompok Porifera, Coelentarata dan Hydra sp.
2. Fragmentasi
Fragmentasi adalah reproduksi aseksual pada hewan dengan cara memotong tubuhnya. Framentasi
ada 2 tahap yaitu : 1). Fragmentasi : pematahan atau pemotongan tubuh induk menjadi 2 bagian atau
lebih, 2). Regenerasi : setiap potongan tubuh induk membentuk bagian tubuh lain yang tidak ada
pada tubuh induk.
Contoh hewan yang mengalami fragmentasi adalah cacing pipih yaitu planaria (Planaria sp).
Macam-Macam Perkembangbiakan Aseksual
pada Hewan
3. Partenogenesis
Partenogenesis adalah reproduksi aseksual yang betina menghasilkan ovum tanpa
proses fertilisasi.
Contohnya lebah, semut, kutu daun dan kutu air. Pada lebah, ovum yang dibuahi
akan tumbuh menjadi lebah betina (steril), yang tidak dibuahi akan tumbuh menjadi
lebah jantan (fertil).
Lebah betina bertugas sebagai pekerja, lebah jantan bertugas menghasilkan sperma
untuk membuahi ovum yang dihasilkan lebah ratu. Lebah ratu adalah lebah yang
menghasilkan telur dan telur tersebut akan mentetas menjadi lebah betina dan lebah
jantan.
Reproduksi Seksual pada Hewan
Reproduksi seksual pada hewan terjadi melalui perkawinan yang
selanjutnya terjadi proses fertilisasi sehingga menghasilkan zigot. Zigot
akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi
individu baru. Pada hewan, fertilisasi ada 2 cara yaitu internal dan
eksternal.
Fertilisasi internal terjadi apabila proses peleburan ovum oleh sperma
terjadi didalam tubuh hewan betina. Contohnya : ayam, kucing, burung dan
sebagainya.
Fertilisasi eksternal terjadi apabila proses peleburan ovum oleh sperma
terjadi diluar tubuh hewan betina. Contohnya : katak, ikan dan sebagainya.
Berdasarkan cara perkembangan dan
kelahiran embrionya
Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya, reproduksi aseksual hewan
dibagi menjadi 3 yaitu : Vivipar, Ovipar dan Ovovivipar.
Vivipar adalah hewan embrionya berkembang didalam rahim hewan betina (induknya). Disebut
juga hewan beranak. Embrio akan memperoleh nutrisi melalui plasenta. Pada Mammalia, bayi
hewan diberi nutrisi berupa susu (ASI jika pada manusia) yang dihasilkan oleh induknya.
Contoh hewan vivipar : sapi (Bos taurus), kambing (Capra aegagrus), kuda (Equus caballus),
kucing (Felis catus) dan sebagainya .
Ovipar adalah hewan yang embrionya berkembang didalam telur. Disebut juga hewan bertelur.
Embrio yang berkembang didalam telur mendapatkan nutrisi dari kuning telur (yolk).
Seringkali telur hewan di konsumsi oleh manusia, misalnya telur ayam. Telur adalah embrio
yang dapat menetas jika dierami atau mendapat perlakuan seperti dierami. Telur terdiri atas
kuning telur (yolk), membran vitelin, putih telur (albumin), kalaza, embrio, ruang udara, cangkang
telur dan membran cangkang telur.
Contoh hewan ovipar : burung, ayam (Gallus gallus), katak (Rana sp.), penyu (Celonia mydas)
dan sebagainya
Berdasarkan cara perkembangan dan
kelahiran embrionya
Hewan ovovivipar adalah hewan beranak dan bertelur. Embrio hewan
ovovivipar berkembang didalam telur, namun telur tidak dikeluarkan
dari tubuh hewan betina, melainkan hanya embrionya saja (anaknya)
yang dilahirkan.
Contohnya : kadal (Mabouya multifasciata) dan beberapa jenis ular.