BAB II Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan Dan Hewan
BAB II Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan Dan Hewan
BAB II Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan Dan Hewan
Tumbuhan Paku
Tumbuhan Tumbuhan
Angiosperma Gymnospermae
e
Vegetatif
Tumbuhan
Lumut
Generatif
1. Tumbuhan Angiospermae (Tumbuhan Biji Tertutup)
1. Rhizoma adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan tunas pada batang yang ada di dalam tanah.
Beberapa contoh tumbuhan yang perkembangbiakan dengan rhizoma adalah jahe, kunyit, lengkuas,
dan temu lawak
Perkembangan Vegetatif Alami
2. Stolon / Geragih : Batang tumbuhan yang menjalar di atas tanah. misalnya stroberi dan pegagan
• Perkembangan Vegetatif Alami
3. Umbi Lapis
Umbi lapis terdapat pada bawang merah. lapisan-lapisan yang terdapat pada bawang merah. Dinamakan umbi
lapis karena memperlihatkan susunan berlapis-lapis yang terdiri atas daun yang menebal, lunak, dan berdaging serta
batang yang berupa bagian kecil pada bagian bawah umbi lapis yang disebut dengan cakram. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa umbi lapis (bulbus) merupakan modifikasi batang dan daun.
Pada tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi lapis, terdapat kuncup samping. Kuncup samping yang
tumbuh biasanya merupakan umbi lapis kecil-kecil, berkelompok di sekitar umbi induknya. Bagian ini dinamakan siung
atau anak umbi lapis. Jika siung tersebut dipisahkan dari induknya, maka akan menghasilkan tumbuhan baru.
• Perkembangan Vegetatif Alami
4. Umbi Batang
Kentang merupakan salah satu contoh tumbuhan yang mengalami penggembungan pada batang
di dalam tanah dan berisi cadangan makanan. Batang yang demikian disebut dengan umbi batang. Umbi
batang selain berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan juga berfungsi untuk perkembangbiakan.
Tanaman ubi jalar juga dapat berkembang biak dengan menggunakan umbi batang.
• Perkembangan Vegetatif Alami
5. Kuncup adventif
Pada bagian tepi daun terdapat sel yang selalu membelah (sel meristem)? Pada bagian daun yang demikian
dapat membentuk kuncup. Kuncup merupakan calon tunas yang terdiri atas calon batang beserta calon daun. Kuncup
yang terdapat pada tepi daun disebut kuncup adventif daun atau tunas liar pada tepi daun. Contoh tumbuhan yang
berkembangbiak dengan kuncup adventif daun adalah cocor bebek.
• Reproduksi Vegetatif Buatan pada Tumbuhan Angiospermae
a) Mencangkok : dilakukan pada tanaman dikotil dengan cara membuang Sebagian kulit dan kambium
secara melingkar pada cabang, kemudian daerah lukanya dibalut oleh tanah atau media lain yang
diikat serta dibiarkan sampai tumbu akar
• Reproduksi Vegetatif Buatan pada Tumbuhan Angiospermae
c) Menempel (okulasi) : menggabungkan dua jenis tanaman yng berbeda sifatnya menggunakan lapisan
kulitnya (pada mata tunas). Contohnya : Jeruk bali dan jeruk limau.
• Reproduksi Vegetatif Buatan pada Tumbuhan Angiospermae
e) Setek : metode perbanyakan tanaman yang menggunakan potongan tubuh tertentu, kemudian
ditanam di tanah setelah jangka waktu yang telah ditentukan. Kita hanya memotong cabang
sekitar 20 cm dan membenamkannya dalam tanah sedalam 5-10 cm. arah mata tunas sebaiknya
menghadap keatas . Contoh : tebu, tanaman bunga, dan singkong
Reproduksi Tumbuhan Berbiji secara Generatif
Reproduksi secara generative disebut juga dengan perkembangbiakan seksual karena melibatkan
sel-sel kelamin. Reproduksi secara generative umumya terjadi pada tumbuhan berbiji
(Spermathophyta) baik pada tumbuhan yang berbiji tertutup (Angiospermae) maupun pada
tumbuhan terbuka (Gymnospermae).
• Reproduksi Tumbuhan Berbiji secara Generatif
1) Anemogami (penyerbukan yang dibantu oleh angin) contoh : rumput, jagung dan
padi
2) Zoidiogami (penyerbukan yang dibantu oleh hewan) yaitu entomogami(serangga)
contoh : bunga matahari, kiropterogami (kelelawar) contoh : jambu biji, ornitogami
(burung), contoh padi dan malakogami (siput) contoh : tumbuhan buah
3) Hidrogami (air) contoh : tumbuhan air
4) Antropogami (manusia) contoh : vanili
• Reproduksi Tumbuhan Berbiji secara Generatif
Berdasarkan asal serbuk sari :
Serbuk sari memiliki inti vegetatif dan inti generatif. Setelah serbuk sari melekat pada kepala
putik (stigma) yang sesuai (berasal dari tumbuhan yang sejenis), serbuk sari akan menyerap air dan
berkecambah membentuk buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari tumbuh dan bergerak menuju bakal
buah melalui tangkai putik. Inti sel generatif di dalam buluh serbuk sari akan membelah menjadi dua.
Dua inti sel generatif tersebut akan berkembang menjadi dua inti sel sperma. Satu inti vegetatif di
dalam serbuk sari berperan menjadi penuntun gerak tumbuh buluh serbuk sari ke bakal biji. Satu inti
sel sperma membuahi inti sel telur (ovum) membentuk zigot (calon individu baru), dan satu inti sel
sperma yang lain membuahi inti kandung lembaga sekunder membentuk endosperma atau cadangan
makanan. Pada proses ini terjadi dua kali pembuahan sehingga disebut dengan pembuahan ganda
• Reproduksi Tumbuhan Berbiji secara Generatif
3. Penyebaran Biji
Penyebaran biji yang jauh dari induk akan meningkatkan peluang biji untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik menjadi individu baru. Hal ini karena biji yang tumbuh pada suatu
area yang dekat dengan induk, akan berkompetisi dengan induk untuk mendapatkan cahaya, air,
dan nutrisi. Proses penyebaran biji dapat terjadi secara alami atau dengan bantuan manusia
Terdapat banyak bahan perantara yang dapat membantu tanaman untuk menyebarkan biji.
a) Anemokori
Proses penyebaran biji dengan bantuan angin disebut anemokori. Ciri tumbuhan yang penyebarannya
dengan cara ini adalah bijinya kecil, ringan, dan bersayap. Contohnya adalah biji bunga Dandelion
• Reproduksi Tumbuhan Berbiji secara Generatif
b. Hidrokoli
Proses penyebaran biji dengan bantuan air disebut hidrokori. Ciri tumbuhan yang penyebarannya dengan cara ini
adalah hidupnya di dekat daerah perairan, misalnya di pantai ataupun tumbuhan yang hidup di air, contohnya adalah pohon
kelapa dan bakau.
• Reproduksi Tumbuhan Berbiji secara Generatif
c. Zookori
Proses penyebaran biji dengan bantuan hewan. Penyebaran ini dibagi menjadi empat, yaitu :
• Entomokori adalah penyebaran biji dengan perantara serangga. Contohnya adalah wijen dan tembakau.
• Kiropterokori adalah penyebaran biji dengan perantara kelelawar. Contohnya adalah jambu biji dan pepaya.
• Ornitokori adalah penyebaran biji dengan perantara burung. Perhatikan Gambar 2.25! Tumbuhan yang
penyebarannya dengan cara ini adalah tumbuhan yang buahnya menjadi makanan burung, tetapi bijinya tidak dapat
tercerna. Biji tersebut akan keluar dari tubuh burung bersamaan dengan kotoran burung. Contohnya pada tumbuhan
beringin dan benalu.
• Mammokori adalah penyebaran biji dengan perantara mamalia. Contohnya adalah hewan luwak yang membantu
dalam proses penyebaran biji kopi
• Reproduksi Tumbuhan Berbiji secara Generatif
d) Antropokori
Penyebaran biji dengan bantuan manusia disebut antropokori. Proses penyebaran dengan cara ini dapat
terjadi secara sengaja ataupun tidak sengaja. Penyebaran biji yang secara tidak sengaja dilakukan oleh manusia apabila
biji tumbuhan tersebut memiliki struktur yang mudah melekat pada pakaian. Penyebaran biji dengan sengaja sering
dilakukan manusia terutama pada bidang pertanian, yaitu ketika menanam padi, jagung, dan tanaman lain.
• Reproduksi Tumbuhan Berbiji secara Generatif
4. Perkecambahan
Pernahkah kamu mengamati biji jagung dan biji kedelai yang dijual atau disimpan? Mengapa biji
tersebut tidak tumbuh menjadi tumbuhan baru dan tetap menjadi biji? Biji yang masih belum tumbuh
merupakan biji yang berada pada keadaan dormansi biji. Dormansi adalah peristiwa pada saat biji mengalami
masa istirahat. Berakhirnya masa dormansi biji adalah ketika biji mulai tumbuh menjadi tumbuhan baru yang
disebut dengan tahapan perkecambahan. Lamanya masa dormansi biji setiap jenis tumbuhan berbeda-beda.
Masa dormansi biji dapat diakhiri dengan memberi perlakuan yang berbeda-beda.
• Reproduksi Tumbuhan Berbiji secara Generatif
• Reproduksi Tumbuhan Berbiji secara Generatif
Penyerbukan pada Gymnospermae terjadi jika serbuk sari menempel pada lubang bakal
biji. Serbuk sari akan tertangkap oleh cairan yang terdapat di lubang bakal biji. Jika cairan
menguap maka serbuk sari akan dapat masuk ke bakal biji dan terjadilah pembuahan.
• Reproduksi Tumbuhan Berbiji secara Vegetatif
Tumbuhan Gymnospermae yang dapat berkembangbiak secara vegetatif misalnya tumbuhan pakis
haji dan pinus. Tumbuhan pinus dapat berkembang biak dengan menggunakan tunas akar .
Tumbuhan pakis haji dapat berkembangbiak dengan menggunakan tunas yang disebut bulbil.
PerkembangBiakan Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku dapat mengalami perkembangbiakan secara vegetative dan secara generatif.
Tumbuhan paku dapat berkembang biak dengan menggunakan spora. Jika kadar air pada kotak spora
pada berkurang, kotak spora akan pecah dan mengeluarkan spora yang ada di dalamnya. Spora akan
tersebar dan tumbuh menjadi protalium yang akan berkembang dan menghasilkan anteridium dan
arkegonium. Anteridium akan menghasilkan sperma berflagel (berekor) dan arkegonium menghasilkan
sel telur.
.
Fertilisasi terjadi jika sperma yang dihasilkan oleh anteridium sampai pada sel telur sehingga akan
menghasilkan zigot. Meskipun memiliki flagella, sperma tumbuhan paku memerlukan air untuk
pergerakannya. Zigot yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan paku yang baru
Perkembangiakan vegetative pada paku dilakukan secara rhizoma. Rhizoma dapat tumbuh ke segala
arah dan membentuk koloni tumbuhan paku yang baru. Rhizoma adalah batang yang tumbuh di dalam
. tanah. Cobalah mengingat lagi tanaman apa saja yang berkembangbiak dengan menggunakan rhizoma!
PerkembangBiakan Tumbuhan Lumut
Lumut dapat berkembang biak secara vegetative melalui kuncup atau gemmae dan
melakukan fragmentasi. Fragmentasi terjadi Ketika tumbuhan lumut melepaskan
Sebagian tubuhnya untuk menjadi individu baru
Teknologi Perkembangbiakan Tumbuhan
a. Hidroponik
Hidroponik merupakan cara penanaman tumbuhan dengan menggunakan
larutan nutrisi dan mineral dalam air dan tanpa menggunakan tanah. Tanaman darat
khususnya sayuran seperti paprika, tomat, timun, terong, dan selada dapat ditanam
secara langsung dalam wadah yang berisi nutrisi atau dengan ditambah medium
yang tak larut dalam air, misalnya kerikil, arang, sekam, spons, serbuk kayu, dan lain
sebagainya. Ilmuwan menemukan bahwa tumbuhan menyerap nutrisi yang penting
dalam bentuk ion-ion yang terlarut dalam air.
Teknologi Perkembangbiakan Tumbuhan
b. Vertikultur
Vertikultur merupakan metode budidaya tanaman dengan cara membuat
instalasi secara bertingkat (vertikal) dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah
tanaman. Teknik budidaya ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah
perkotaan dan lahan terbatas.
Teknologi Perkembangbiakan Tumbuhan
c. Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur jaringan adalah suatu metode perbanyakan tumbuhan dengan cara
mengambil suatu bagian dari tanaman, seperti sel atau sekelompok sel, jaringan,
atau organ. Bagian tanaman yang telah diambil selanjutnya ditumbuhkan dalam
kondisi steril pada medium yang mengandung nutrisi dan zat pengatur tumbuh
(hormon). Bagian tanaman akan dapat memperbanyak diri dan berkembang
menjadi tanaman yang memiliki organ lengkap yaitu akar, batang, dan daun.
Banyak jenis tumbuhan dapat dikembangbiakkan menggunakan metode ini.
Namun, tiap-tiap tumbuhan memerlukan perlakuan khusus agar dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik.
B. Perkembangbiakan Hewan
1. Perkembangbiakan Aseksual Hewan
a. Pembentukan Tunas
Contoh hewan yang melakukan
perkembangbiakan dengan cara ini antara
lain hewan dari Filum Porifera dan
Coelenterata. Contoh hewan dari Filum
Coelenterata adalah ubur-ubur dan Hydra sp.
Hewan dari Filum Coelenterata yang dapat
membentuk tunas, misalnya Hydra sp. dan
ubur-ubur dari jenis Obelia sp. dan Aurelia sp
1. Perkembangbiakan Aseksual Hewan
b. Fragmentasi
Planaria merupakan salah satu
contoh hewan yang melakukan fragmentasi.
Perkembangbiakan dengan cara ini terjadi
melalui dua tahap. Tahap pertama adalah
fragmentasi, yaitu pematahan atau
pemotongan tubuh induk menjadi dua
bagian atau lebih. Selanjutnya, terjadi tahap
regenerasi, yaitu setiap potongan tubuh
induk tersebut membentuk bagian tubuh
lain yang tidak ada pada bagian tersebut.
Pada akhirnya, setiap potongan tubuh
tersebut akan membentuk individu baru
dengan bagian tubuh yang lengkap seperti
induknya.
1. Perkembangbiakan Aseksual Hewan
c. Partenogenesis
Partenogenesis secara alami dapat terjadi
pada hewan lebah, semut, tawon, kutu daun, dan
kutu air. Pada lebah, ovum yang dibuahi akan
tumbuh dan berkembang menjadi lebah betina,
sedangkan yang tidak dibuahi akan tumbuh
menjadi lebah jantan.
2. Perkembangbiakan Seksual Hewan
a. Vivipar
Hewan vivipar disebut juga
hewan melahirkan. Hewan ini memiliki
embrio yang berkembang di dalam
rahim induk betinanya dan akan
dilahirkan pada saat umurnya sudah
mencukupi. Embrio akan memperoleh
nutrisi dari induk melalui perantara
plasenta.
2. Perkembangbiakan Seksual Hewan
b. Ovipar
Hewan ovipar disebut juga dengan
hewan bertelur. Hewan ini embrionya
berkembang di dalam telur. Telur hewan ini
akan dikeluarkan dari dalam tubuh induk
betina.
2. Perkembangbiakan Seksual Hewan
b. Ovovivipar
Hewan ovovivipar disebut juga hewan
bertelur dan melahirkan. Embrio hewan yang
tergolong ovovivipar sebenarnya berkembang
di dalam telur, tetapi embrio tidak dikeluarkan
dalam bentuk telur seperti pada hewan ovipar.
Telur tetap berada di dalam tubuh induk
betina. Setelah umur embrio cukup untuk
dilahirkan, telur akan menetas di dalam tubuh
induk dan kemudian anaknya dilahirkan.
Contoh hewan ovovivipar antara lain kadal dan
sebagian jenis ular.
3. Perkembangan Hidup Hewan
Setiap hewan memiliki tahap perkembangan hidup yang dimulai dari perkembangan
embrio, proses kelahiran, perkembangan menuju kedewasaan, berkembangbiak, dan
mengalami kematian. Pada beberapa jenis hewan, telur akan berkembang menjadi hewan
muda yang memiliki struktur dan fungsi organ mirip dengan hewan dewasa (imago). Selama
berkembang menuju kedewasaan, hewan muda tidak mengalami banyak perubahan pada
struktur dan fungsi organ tubuh. Selama berkembang, hewan muda hanya mengalami
pertambahan ukuran sehingga menjadi lebih besar.
Inseminasi Buatan
inseminasi buatan (IB) adalah proses
memasukkan cairan sperma (semen) dari sapi
jantan yang unggul ke dalam saluran
perkembangbiakan sapi betina dengan bantuan
manusia. Inseminasi buatan ini dilakukan dengan
cara memasukkan sperma (semen) yang telah
dibekukan dengan menggunakan alat seperti
suntikan.
Inseminasi buatan memiliki beberapa
manfaat, antara lain efisiensi waktu, efisiensi
biaya, dan juga memperbaiki kualitas anakan sapi.