3.1. Inklusi Sosial

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM

PENGUATAN INKLUSI DAN AKUNTABILITAS


SOSIAL DESA

Peningkatan Kapasitas TPP


PROGRAM PENGUATAN PEMBANGUNAN DAN PEMERINTAHAN DESA
Pokok Bahasan 3.1 : INKLUSI DAN AKUNTABILITAS SOSIAL DI DESA
Tujuan Pembelajaran :
 Peserta mampu menjelaskan aspek aspek pokok Inklusi dan Akuntabilitas social desa
 Peserta mampu merumuskan indicator Inklusi dan Akuntabilitas social desa
 Peserta mampu merumuskan strategi advokasi inklusi dan Akuntabilitas Sosial Desa

Indikator Capaian :
 Peserta mampu mengemukakan aspek-aspek pokok inklusi dan akuntabilitas sosial desa . Gambar skema pokok pemetaan sosial Desa
 Peserta mampu mengemukakan kompleks situasi dan persoalan desa terkait inklusi dan akuntabilitas sosial desa .
 Peserta mampu menyusun indikator inklusi dan akuntabilitas sosial desa .
 Peserta mampu menyusun dan mengemukakan rencana aksi pengawalan inklusi dan akuntabilitas sosial desa .

Metode :
 Curah pendapat
 Studi kasus
 Diskusi kelompok dan presentasi

Media :
 PPT
 Infokus
 Plano

Waktu :
3 JP (Jam Pelajaran)
a) Bagaimana pandangan Anda mengenai:
(1) warga desa (individu/kelompok) yang
disisihkan atau tersisihkan dari
seluruh/sebagian kegiatan publik desa dan
(2) Pemerintah Desa yang menyembunyikan
informasi publik dari warga?
b) Situasi dan masalah kongkrit semacam apa
yang Anda jumpai di desa yang menunjukkan
belum terwujudnya inklusi dan akuntabilitas
sosial?
c) Dalam posisi Anda sebagai Pendamping Desa,
apa yang dapat dan harus Anda kerjakan untuk
mendorong berlangsung/ terwujudnya inklusi
dan akuntabilitas sosial Desa?
INKLUSI SOSIAL
Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa
sesuai dengan UU dan Permendesa PDT dan
Transmigrasi No. 21/2020 haruslah dilakukan dengan
berpijak pada prinsip-prinsip inklusif dan bisa
dipertanggungjawabkan kapada seluruh masyarakat
desa (akuntable).

Upaya peningkatan peran,


hak dan kewajiban individu INKLUSI SOSIAL
dalam masyarakat

Prakarsa dan Kesukarelaan AKUNTABILITAS


warga desa mengontrol
SOSIAL
pemdes
PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA
Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa tidak
bisa kita lepaskan dari keterlibatan komponen
masyarakat dalam tiga hal, yaitu mulai dari tahapan
perencanaan, pelaksanaan sampai pada tahap
pengawasan.

Pendataan
Pembangunan Desa bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup
manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui
kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasaran Perencanaan
Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta
pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara
berkelanjuta (Pasal 78, Ayat 1 UU Desa No. 16/2004)

Pelaksanaan
Permen Desa, PDT & Transmigrasi No.21/2020 tentang
Pedoman Umum Pembangunan Desa dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa juga mengamanatkan bahwa
pembangunan masyarakat Desa harus partisipatif dan
inklusif
Pertanggungjawaban
Reflektif
• Kelompok masyarakat manakah yang
sering diabaikan dalam proses
Pembangunan Desa? Mengapa ini
bisa terjadi?

• Apa yang menjadi tantangan dalam


menerapkan prinsip-prinsip Inklusi
Sosial?
Ada Mereka disekitar kita
Terdapat tiga bentuk inklusi sosial yang
menyasar pada individu maupun kelompok
yang termarjinalkan (Rais, 2017).
1. Adanya pengakuan akan eksistensi
masyarakat hukum adat untuk
menyelenggarakan pemerintahan yang
didasarkan pada hak asal-usul dan
susunan asli. Pengakuan eksistensi
masyarakat hukum adat ini pada
gilirannya memberikan kesempatan
untuk berpartisipasi dalam
pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat Desa secara umum.

2. lahirnya kesempatan atas kelompok miskin dan perempuan untuk berpartisipasi dalam
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
3. inklusi sosial juga diperuntukkan bagi semua warga desa tanpa terkecuali, termasuk bagi
mereka yang selama ini termarjinalkan.
Apa yang di maksud Inklusi Sosial:

 prosespeningkatan kemampuan serta


martabat individu atau kelompok rentan
dan peningkatan kondisi lingkungan yang
memungkinkan bagi individu atau kelompok
rentan tersebut untuk berpartisipasi secara
penuh dalam pengambilan keputusan,
kehidupan ekonomi, sosial, politik, dan
budaya.
Aspek Aspek Pokok Inklusi Sosial

1. Aspek Inklusi Sosial merupakan sebuah


proses
2. Aspek
Peningkatan kemampuan serta
martabat individu atau kelompok rentan
3. Aspek Peningkatan kondisi lingkungan
4. Aspek partisipasi secara penuh
Indikator Umum Inklusi Sosial
1. Akses, yaitu peluang yang sama untuk setiap warga desa termasuk kelompok marginal dan rentan
untuk memperoleh kesempatan memenuhi hak dan kepentingannya dengan menggunakan Sumber
daya Pembangunan Desa
2. Partisipasi, yaitu keterlibatan, peran dan kontribusi setiap warga desa termasuk kelompok marginal
dan rentan yang setara dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan desa
3. Kontrol, yaitu setiap warga desa termasuk kelompok marginal dan rentan memlilki kemampuan
berpartisipasi untuk melakukan pemantauan, dan pengawasan terhadap proses penyusunan dan
kebijakan pembangunan desa maupun proses pendayagunaan dan pemanfaatan sumber daya
pembangunan desa.
4. Manfaat, yaitu setiap warga desa termasuk kelompok marginal dan rentan merasakan manfaat dari
hasil hasil pembangunan desa yang diperoleh dari semua pihak yang ada di desa secara adil dan setara
Akuntabilitas Sosial

Akuntabilitas Sosial yaitu keterbukaan, dan dapat dimaknai sebagai


dorongan, keterlibatan, hingga kontrol warga Desa memastikan pendataan,
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan Desa termasuk
pemanfaatan anggaran Desa diperpertanggungjawabkan oleh para
pelaksana pembangunan Desa
Kaitan antara Inklusi dengan Akuntabilitas Sosial, dan mengapa
keduanya penting
1. Dua konsep tersebut sama sama menuntut perhatian, apresiasi, dan pemuliaan
Pemerintah Desa atas Harkat dan martabat warga desa sebagai manusia
2. Baik Inklusi maupun akuntabilitas social memerlukan Pemerintahan yang
bertanggungjawab
3. Inklusi dan akuntabilitas social mensyaratkan terwujudnya partisipasi warga
secara penuh
4. Baik inklusi maupun akuntabilitas social merupakan proses dan kondisi yang
harus di kultivasi atau diupayakan, bukan sesuatu yang dapat diandaikan
tumbuh atau terjadi dengan sendirinya
Keterkaitan Antara Akuntabilitas Dengan Akuntabilitas Sosial

Akuntabilitas Akuntabilitas Pemerintah


sosial Desa
Pemerintah Desa, dalam hal
Masyarakat desa sebagai pemerintah ini Kepala Desa sebagai
pemberi mandat desa penerima mandat wajib
pemerintah desa, melalui
untuk terbuka dan wajib
pemilihan Kepala Desa,
mempertanggungjawabkan
memiliki hak untuk aktif
setiap kegiatan
menuntut akuntabilitas masyarakat desa Pembangunan Desa kepada
pemerintah desa sebagai subyek masyarakat
Pembangunan
Desa
Prinsip Akuntabilitas Sosial Desa adalah partisipasi
pengawasan masyarakat dan keterbukaan pemerintah desa

Dengan prinsip tersebut maka akuntabilitas sosial desa dapat berfungsi:


a) sebagai mekanisme kontrol atas praktik tata kelola desa yang demokratis,
dimana seluruh pihak pemangku kepentingan di desa berinteraksi saling
mendukung degan menjalankan kewajiban masing-masing,
b) untuk mencegah supaya kepala desa. sebagai pemegang mandat rakyat, dan
aparatus pemerintahan desa tidak menyalahgunakan kekuasaan dan tidak
melakukan korupsi,
c) untuk peningkatan efektifitas layanan pemerintahan desa. Layanan
pembangunan menjadi efektif, tepat sasaran kalau masyarakat juga berupaya
meningkatkan kualitas partisipasi dalam perencanaan pembangunan, dan
d) untuk peningkatan efisiensi layanan pemerintahan desa
DISKUSI KELOMPOK
1. Buat Kerangka Identifikasi Masalah Inklusi dan Akuntabilitas Sosial

Bentuk Masalah
Faktor Penjelasan
Masalah Deskriptif
Inklusi Sosial Akuntabilitas Sosial
Pandangan umum
masyarakat bahwa
Sosio Kultural perempuan tidak perlu
dilibatkan dalam urusan
public
Pemerintah Desa tidak Pemerintah Desa tidak
mengundang perempuan menginformasikan kepada
Struktural dalam Musyawarah Desa warga desa mengenai
pelaksanaan Musyawarah
Desa
DISKUSI KELOMPOK
2. Agenda dan langkah pengawalan
/** Indikator **
No.
Bentuk Masalah* ** **
1 Pemerintah Kepala Desa  Hak konstitusional 1. Silaturahim dan membangun hubungan 1.
2.
Terjalinnya hubungan baik dengan Kepala Desa.
Terbangunnya kesepahaman mengenai hak
perempuan sebagai baik dengan Kepala Desa
Desa tidak 2. Mempersuasi Kepala Desa atas
konstitusional perempuan sebagai warga desa untuk
warga desa untuk dilibatkan dalam siklus pembangunan desa.
mengundang pentingnya pelibatan perempuan 3. Komitmen dan kesediaan Kepala Desa untuk
dilibatkan dalam siklus melibatkan perempuan dalam siklus pembangunan
perempuan pembangunan desa.
dalam Musdes dan siklus pembangunan desa.
dalam secara umum. 4. Diundangnya dan dilibatkannya perempuan dalam
 Kewajiban konstitusional
3. Mengembangkan argumentasi siklus pembangunan desa.
Musyawarah Pemerintah Desa untuk normative mengenai hak konstitusional
Desa melibatkan perempuan perempuan dalam siklus pembangunan
dalam siklus desa serta kewajiban Pemerintah
pembangunan desa. Desa.

2 1. Silaturahim dan membangun hubungan 1. Terjalinnya hubungan baik dengan Kepala Desa.
Pemerintah Kepala Desa Kewajiban konstitusional
2. Terbangunnya kesepahaman mengenai hak
Pemerintah Desa untuk baik dengan Kepala Desa
Desa tidak 2. Mempersuasi Kepala Desa atas
konstitusional perempuan sebagai warga desa untuk
menginformasikan tahapan dilibatkan dalam siklus pembangunan desa.
menginformasik pentingnya pelibatan perempuan 3. Komitmen dan kesediaan Kepala Desa untuk
pembangunan desa kepada melibatkan perempuan dalam siklus pembangunan
an kepada warga desa.
dalam Musdes dan siklus pembangunan desa.
warga desa secara umum. 4. Diundangnya dan dilibatkannya perempuan dalam
siklus pembangunan desa.
3. Mengembangkan argumentasi
mengenai normative mengenai hak konstitusional
pelaksanaan perempuan dalam siklus pembangunan
Musyawarah desa serta kewajiban Pemerintah
Desa.
Desa

Anda mungkin juga menyukai