MATERI KANWIL PERAN KUA CEGAH STUNTING (Autosaved)

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

LA M P E N CEG AH AN

PERAN KUA DA A M
ME LA L UI P RO G R
STUNTING
GAN PE R KA W IN AN
BIMBIN

OLEH :
DR. H. NANANG FATCHUROCHMAN, M. PD
(KEPALA KANWIL KEMENAG PROVINSI BANTEN)

Blok Instansi Vertikal No. 01, Serang, 42171, Sukajaya, Kec.


Curug, Kota Serang, Banten 42171
Dalam rangka peningkatan kinerja dan mutu
Latar Belakang pelayanan pada program revitalisasi Kantor Urusan
Agama (KUA) maka perlu dilaksanakannya
pembekalan kemampuan layanan bagi pemberi
layanan yang ada di Kantor KUA. Program revitalisasi
pada KUA ini ditujukan untuk mengoptimalisasikan
peran dan fungsi KUA yaitu sebagai pelayanan
keagamaan semua masyarakat, sehingga dibutuhkan
kualitas layanan yang prima, efektif, dan efisien. Maka
dari itu untuk mewujudkan kualitas layanan yang
terbaik, petugas layanan yang bertugas di KUA harus
diberikan bekal keilmuan agar mampu memberikan
pelayanan yang berkualitas kepada seluruh
masyarakat tanpa terkecuali.
Pemerintah masih terus menggenjot
upaya percepatan penurunan stunting
melalui berbagai cara. Salah satunya
yaitu dengan melakukan revitalisasi
Kantor Urusan Agama (KUA) guna
meningkatkan kapasitas dan fungsi KUA,
terutama dalam melaksanakan
pembinaan dan bimbingan calon
pengantin.
Stunting merupakan  Indonesia masih memiliki angka prevalensi stunting
ancaman pembangunan di yang tinggi, yaitu 27,67 persen dan masih di atas
masa yang akan datang angka standar yang ditoleransi WHO, yaitu di bawah
karena berpengaruh pada 20 persen.
rendahnya kualitas SDM:  Percepatan penurunan stunting menjadi prioritas
(1) rendahnya kemampuan pembangunan: prevalensinya ditargetkan dapat
kognitif; (2) meningkatnya duturunkan menjadi 14 persen di tahun 2024.
risiko penyakit tidak
 Strategi Pencegahan Stunting dari Hulu merupakan
menular; dan (3) stunting
pada usia dewasa.
upaya preventif untuk memastikan setiap Catin
berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil.
RELEVAN

KRITERIA
LAYANAN MUDAH
DI AKSES
AKURAT

PRIMA PADA KRITERIA


KUA LAYANAN

KECAMATAN AMAN LENGKAP

UPDATED
BERKAH BELAJAR RAHASIA
NIKAH
BIMBINGAN PERKAWINAN, RELASI
HARMONIS, EKONOMI KELUARGA

PUSAKA KONSULTASI,
PENYELESAIAN KASIS
KOMPAK MEDIASI,

SAKINAH
PERSELISIHAN, PERCERAIAN,
PENDAMPINGAN,
KDRT, KAWIN ANAK, dsb..
DAN ADVOKASI

LAYANAN
BERSAMA PENCEGAHAN KAWIN ANAK,
LESTARI KETAHANAN
KELUARGA
KESEHATAN REPRODUKSI, GIZI
KELUARGA, dsb..
INDONESIA
PERJANJIAN KERJASAMA
BKKBN-KEMENAG RI
 Harmonisasi kebijakan bimbingan dan pendampingan
bagi remaja, calon pengantin, dan keluarga muda
untuk mendukung penurunan stunting.
 Sinergitas dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan
dan pendampingan bagi remaja, calon pengantin, dan
keluarga muda. Penguatan bimbingan perkawinan
dengan materi pencegahan stunting.
 Hasil Pengisian kuesioner pada Aplikasi Elsimil berupa
“Kartu Kewaspadaan Stunting” atau “Sertifikat
Siap Nikah dan Hamil” menjadi salah satu dokumen
untuk pendaftaran menikah di Kantor Urusan Agama
(KUA) atau Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
PENYEBAB STUNTING
Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi
Intervensi paling menentukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)

Terbatasnya layanan Kurangnya Kurangnya


Praktek kesehatan termasuk layanan
akses ke akses ke air
pengasuhan ANC-Ante Natal Care, Post
Natal dan pembelajaran dini makanan bersih dan
yang tidak baik
yang berkualitas begizi** sanitasi

Kurang pengetahuan
tentang kesehatan dan 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak
gizi sebelum dan pada terdaftar di PAUD* 1 dari 5 rumah tangga
masa kehamilan 1 dari 3 ibu hamil anemia masih BAB diruang
2 dari 3 ibu hamil belum terbuka
mengkonsumsi suplemen zat besi
60% dari anak usia 0-6 yang memadai
bulan tidak mendapatkan
ASI ekslusif Menurunnya tingkat kehadiran
anak di Posyandu (dari 79% di 2007 1 dari 3 rumah tangga
menjadi 64% di 2013) belum memiliki akses ke
2 dari 3 anak usia 0-24 Makanan bergizi mahal
air minum bersih
bulan tidak menerima Tidak mendapat akses yang
MP-ASI memadai ke layanan imunisasi
CARA PENCEGAHAN STUNTING
1. SKRINING
Mendeteksi risiko melahirkan anak stunting sejak Catin/Calon
PUS yang dilakukan dengan melakukan skrining kesiapan
Strategi menikah dan hamil
Pencegahan
Stunting dari 2. EDUKASI KESPRO DAN
Hulu GIZI
Hasil skrining merupakan potret kondisi kesiapan menikah dan
hamil yang harus difahami oleh setiap Catin/Calon PUS sehingga
menjadi input dalam melakukan edukasi kesehatan reproduksi
dan gizi

3. PENDAMPINGAN
Pendampingan Catin/Calon PUS untuk memastikan kondisi risiko
stunting teridentifikasi, difahami, ditindaklanjuti dengan upaya-
upaya kesehatan dan peningkatan status gizi sehingga pada saat
menikah berada dalam kondisi ideal
Tim Pendamping Bidan
 minimal memiliki Ijazah
Catin/Calon PUS pendidikan bidan
 mampu berkomunikasi yang baik
 mampu menggunakan gadget

Kader KB
Kader PKK  merupakan PPKBD/Sub PPKBD/Kader
 memiliki SK/ Surat Tugas sbg Poktan/Tenaga Penggerak Desa/Kader KB
pengurus/anggota PKK di Desa/Kelurahan
 berdomisili di desa yang  memiliki SK atau Surat Tugas sbg
bersangkutan pengurus/anggota IMP/kader KB
 mampu berkomunikasi yang baik  berdomisili di desa yang bersangkutan
 mampu menggunakan gadget  mampu berkomunikasi yang baik
 mampu menggunakan gadget.

Sumber: Panduan Pelaksanaan Pendampingan Keluarga dalam


Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Tingkat Desa/Kelurahan
IMPLEMENTASI KEPUTUSAN DIRJEN BIMAS ISLAM NO. 189
TAHUN 2021 DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN PERKAWINAN
PRANIKAH
BATAS USIA PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI 19 TAHUN
Bagi yang berumur kurang dari kebijakan tersebut terlebih dahulu
mendapatkan dispensasi dari Pengadilan Agama
setempat, Sesuai UU NO 16 TAHUN 2019TENTANG
PERUBAHAN UU NO 1 TAHUN 1974
 Membangun Landasan Keluarga Sakinah
Bimbingan  Merencanakan Perkawinan Yang Kokoh Menuju Keluarga Sakinah

Perkawinan pra  Dinamika Perkawinan

nikah bagi calon  Kebutuhan Keluarga


 Kesehatan Keluarga
pengantin  Membangun Generasi Yang Berkualitas
 Ketahanan Keluarga Dalam Menghadapi Tantangan Kekinian
 serta Mengenali dan Menggunakan Hukum Untuk Melindungi
Perkawinan Keluarga.
 Fungsi Reproduksi
 Fungsi Sosial
 Fungsi Ekonomi
 Fungsi Edukatif
9 Fungsi  Fungsi Protektif

Keluarga  Fungsi Religius


 Fungsi Rekreatif
 Fungsi Afektif dan
 Fungsi Dakwah
 Pertama, prinsip dalam kebebasan memilih
jodoh.
 Kedua adalah saling memberi, melengkapi,
PRINSIP menyempurnakan, bahasa lainnya
KELUARGA adalah take and give
SAKINAH  Ketiga, prinsip mawaddah wa rahmah.
Mawaddah adalah cinta kasih dan rahmah
adalah kasih sayang.
 Keempat, Mu`asyarah bil Ma`ruf,
memperlakukan istri dengan baik dan sopan.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai