PERT KE-4-5 (Keragaman Peserta Didik)
PERT KE-4-5 (Keragaman Peserta Didik)
PERT KE-4-5 (Keragaman Peserta Didik)
DIDIK
BY. Nur Ismiati, M.Pd
Keberagaman peserta Sumberdaya yang tepat
didik dan anak dalam pendidikan
berkebutuhan khusus inklusif
◦ Cangkupan konsep anak berkebutuhan khusus dapat dikategorikan menjadi dua yaitu: anak
berkebutuhan khusus yang bersifat sementara (temporary) dan anak berkebutuhan khusus
yang bersifat menetap (permanen)
◦ Anak berkebutuhan khusus bersifat sementara (temporary) adalah anak yang mengalami
hambatan belajar. Sebagai contoh anak yang mengalami gangguan emosi karena trauma akibat
kekerasan seksul, menyebabkan si anak tidak dapat belajar.
◦ Contoh lain, anak baru masuk kelas satu SD yang mengalami kehidupan dua bahasa. Di rumah
anak berkomunikasi dalam bahasan ibu (bahasa sunda, jawa, bali, dsb) tetapi saat belajar di
sekolah terutama saat belajar membaca permulaan ia harus menggunakan bahasa Indonesia.
Kondisi seperti ini dapat menyebabkan munculnya kesulitan dalam belajar membaca
permulaan dalam bahasa Indonesia.
◦ Anak berkebutuhan khusus bersifat menetap adalah anak yang
mengalami hambatan belajar dan hambatan perkembangan yang
bersifat internal dan akibat langsung dari kondisi kecacatan, yaitu
kehilangan fungsi penglihatan, pendengaran, gangguan
perkembangan kecerdasan dan kognisi, gangguan gerak (motoric),
gangguan interaksi-komunikasi, gangguan sosial, ganggun emosi,
dan tingkah laku.
Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus
Kolaborasi dengan Orang Tua dan Masyarakat Penilaian yang Dapat Disesuaikan
◦ Bersikap membangkang
◦ Mudah terangsang emosinya/ emosional/ mudah
marah
◦ Sering melakukan tindakan agresif, merusak,
mengganggu
◦ Sering bertindak melanggar norma sosial/ norma
susila/ hukum
Karakteristik Anak Autistik
◦ Sensori
1. Bila mendengar suara keras langsung menutup telinga
2. Sering menggunakan indra penciuman dan perasanya, seperti
senang mencium-cium, menjilat mainan atau benda-benda
3. Sangat sensitif terhadap sentuhan, tidak suka dipeluk
4. Tidak sensitive terhadap rasa sakit atau rasa takut
◦ Emosi
1. Sering marah-marah tanpa alas an yang jelas, tertawa-tawa, menangis tanpa alas an atau sebab yang jelas
2. Mengamuk tak terkendali (temper tantrum) jika dilarang atau tidak diberikan keinginannya
3. Kadang suka menyerang dan merusak
4. Kadang-kadang berperilaku menyakiti dirinya sendiri
5. Tidak mempunyai empati dan tidak mengerti perasaan orang lain
◦ Komunikasi
1. Perkembangan bahasa lambat atau sama sekali tidak ada
2. Senang meniru atau membeo (ekolalia)
3. Anak tampak seperti tuli, sulit bicara atau pernah berbicara tapi kemudian sirna
4. Kadang kata-kata yang digunakan tidak sesuai artinya
5. Mengoceh tanpa arti berulang-ulang, dengan bahasa yang tidak dapat dimengerti orang lain
6. Bicara tidak dipakai untuk alat komunikasi
7. Bila senang meniru, dapat hafal kata-kata atau nyanyian tanpa mengerti artinya
8. Sebagian dari anak ini tidak berbicara (nonverbal) atau sedikit berbicara
Karakteristik Anak gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktif