PERT KE-4-5 (Keragaman Peserta Didik)

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

KERAGAMAN PESERTA

DIDIK
BY. Nur Ismiati, M.Pd
Keberagaman peserta Sumberdaya yang tepat
didik dan anak dalam pendidikan
berkebutuhan khusus inklusif

Karakteristik fisik Karakteristik psikis


peserta didik dan anak peserta didik dan anak
berkebutuhan khusus berkebutuhan khusus
Keberagaman peserta didik dan anak berkebutuhan khusus

◦ Cangkupan konsep anak berkebutuhan khusus dapat dikategorikan menjadi dua yaitu: anak
berkebutuhan khusus yang bersifat sementara (temporary) dan anak berkebutuhan khusus
yang bersifat menetap (permanen)
◦ Anak berkebutuhan khusus bersifat sementara (temporary) adalah anak yang mengalami
hambatan belajar. Sebagai contoh anak yang mengalami gangguan emosi karena trauma akibat
kekerasan seksul, menyebabkan si anak tidak dapat belajar.
◦ Contoh lain, anak baru masuk kelas satu SD yang mengalami kehidupan dua bahasa. Di rumah
anak berkomunikasi dalam bahasan ibu (bahasa sunda, jawa, bali, dsb) tetapi saat belajar di
sekolah terutama saat belajar membaca permulaan ia harus menggunakan bahasa Indonesia.
Kondisi seperti ini dapat menyebabkan munculnya kesulitan dalam belajar membaca
permulaan dalam bahasa Indonesia.
◦ Anak berkebutuhan khusus bersifat menetap adalah anak yang
mengalami hambatan belajar dan hambatan perkembangan yang
bersifat internal dan akibat langsung dari kondisi kecacatan, yaitu
kehilangan fungsi penglihatan, pendengaran, gangguan
perkembangan kecerdasan dan kognisi, gangguan gerak (motoric),
gangguan interaksi-komunikasi, gangguan sosial, ganggun emosi,
dan tingkah laku.
Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus

◦ Tunanetra ◦ Lamban belajar


◦ Tunarungu ◦ Autis

◦ Tunawicara ◦ Memiliki gangguan motorik


◦ Menjadi korban penyahgunaan
◦ Tunagrahita
narkoba
◦ Tunadaksa ◦ Memiliki kelainan yang lain
◦ Tunalaras ◦ Memiliki potensi kecerdasan dan/atau
◦ Berkesulitan belajar bakat istimewa
Sumberdaya yang tepat dalam
pendidikan inklusif
Guru yang Terlatih Kurikulum yang Fleksibel Bahan Ajar yang Dapat Diakses

Dukungan Layanan Khusus Fasilitas yang Ramah Inklusi

Kolaborasi dengan Orang Tua dan Masyarakat Penilaian yang Dapat Disesuaikan

Penggunaan Teknologi Pendidikan Budaya Sekolah yang Inklusif

Program Pendukung Psikososial


Karekteristik anak gangguan
penglihatan
Secara umum anak gangguan penglihatan dapat dikenall
dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tidak mampu melihat


2. Tidak mampu mengenali orang jarak enam (6) meter

3. Kerusakan nyata pada kedua bola mata


4. Sering meraba-raba/tersandung waktu berjalan

5. Mengalami kesulitan mengambil benda kecil di sekitarnya

6. Bagian bola mata yang hitam berwarna keruh/ bersisik/ kering

7. Peradangan hebat dibagian bola matac

8. Mata bergoyang-goyang terus


Ciri khas gangguan penglihatan total
◦ Rasa curiga pada orang lain
◦ Perasaan mudah tersinggung
◦ Ketergantungan yang berlebihan
◦ Blindism (menggeleng-gelengkan kepala)
◦ Rasa rendah diri
◦ Tangan ke depan dan badan tegak membungkuk
◦ Suka melamun
◦ Fantasi yang kuat untuk mengingat sesuatu objek
◦ Pemberani
◦ Perhatian terpusat (terkonsentrasi)
Ciri-ciri khas yang biasa dilakukan oleh anak low
vision/ kurang lihat yaitu
◦ Selalu mengadakan fixation atau melihat sesuatu benda dengan memfokuskan pada titik
benda.
◦ Menanggapi rangsangan cahaya yang datang padanya. Terutama pada benda yang kena sinar.
◦ Merespon warna, ia akan selalu memberikan komentar tentang warna benda yang dilihatnya.
◦ Dapat menghindari rintangan-rintangan yang berbentuk besar dengan sisa penglihatannya,
memiringkan kepala bila melakukan suatu pekerjaan.
◦ Selalu melihat benda dengan global atau menyeluruh.
◦ Jika berjalan sering membentur atau menginjak-injak benda tanpa di sengaja.
Karakteristik anak
gangguan pendengaran
◦ Tidak mampu mendengar
◦ Terlambat perkembangan bahasanya
◦ Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
◦ Kurang/ tidak tanggap bila diajak bicara
◦ Ucapan kata tidak jelas
◦ Kualitas suara aneh/ menonton
◦ Sering memiringkan kepala dalam usaha
Sangat ringan = 27-40 dB mendengar
Ringan = 41-55 dB
Sedang = 56-70 dB
◦ Banyak perhatian terhadap getaran
Berat = 71-90 dB
Ekstrim = ≥ 91 dB
Karakteristik Anak
gangguan fisik motorik
◦ Anggota gerak tubuh kaku/ lemah/lumpuh
◦ Kesulitan dalam gerakan (tidak sempurna, tidak lentur/ tidak
terkendali)
◦ Terdapat bagian anggota gerak yang tidak lengkap/ tidak
sempurna/ lebih kecil dari biasa
◦ Jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam
◦ Kesulitan pada saat berdiri/ berjalan/ duduk, dan
menunjukkan sikap tubuh yang tidak normal
Karakteristik Anak • Mampu membaca pada usia lebih muda
berbakat • Membaca lebih cepat dan lebih banyak
• Memiliki perbendaharaan kata yang luas
• Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat
• Mempunyai minat yang luas, juga terhadap masalah orang
dewasa
• Mempunyai inidiatif dan dapat bekerja sendiri
• Menunjukkan keaslian (orisinalitas) dalam ungkapan verbal
• Dapat memberikan banyak gagasan
• Luwes dalam berpikir
• Terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan
• Mempunyai pengamatan yang tajam
• Dapat berkonsentrasi untuk jangka waktu panjang, terutama
terhadap tugas atau bidang yang diminati
◦ Berpikir kritis, juga terhadap diri sendiri ◦ Mempunyai daya imajinasi yang kuat
◦ Senang mencoba hal-hal baru ◦ Mempunyai banyakkegemaran (hobi)
◦ Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, ◦ Mempunyai daya ingat yang kuat
dan sintesis yang tinggi ◦ Tidak cepat puas dengan prestasinya
◦ Senang terhadap kegiatan intelektual dan ◦ Peka(sensitif) serta menggunakan firasat
pemecahan-pemecahan masalah (intuisi)
◦ Cepat menangkap hubungan sebab akibat ◦ Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan
◦ Berperilaku terarah pada tujuan tindakan.
Karakteristik Anak
gangguan intelektual
◦ Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu
kecil/besar.
◦ Tidak dapat mengurus diri sesuai usia
◦ Perkembangan bicara/ bahasa terhambat
◦ Tidak ada/ kurang sekali perhatiannya terhadap lingkungan
◦ Koordinasi gerakan kurang (gerakan sering tidak terkendali)
◦ Tunagrahita ringan memiliki IQ 70-55 ◦ Sering keluar ludah (cairan) dari mulut (ngiler)
◦ Tunagrahita sedang memiliki IQ 55-40
◦ Tunagrahita berat memiliki IQ 40-25
◦ Tunagrahita berat sekali memiliki IQ < 25
Karakteristik Anak lamban
belajar (slow learner) ◦ Rata-rata prestasi belajarnya selalu rendah (kurang
dari 6)
◦ Dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik sering
terlambat dibandingkan teman-teman seusianya
◦ Daya tangkap terhadap pelajaran lambat
◦ Pernah tidak naik kelas
◦ Semangat belajar rendah
◦ Menghindari tugas akademik yang berat
Karakteristik Anak berkesulitan
belajar spesifik
◦ Anak yang mengalami kesulitan membaca
(disleksia)
1. Perkembangan kemampuan membaca terlambat
2. Kemampuan memahami isi bacaan rendah
3. Kalau membaca sering banyak kesalahan
◦ Anak yang mengalami kesulitan belajar menulis (disgrafia)
1. Kalau menyalin tulisan sering terlambat selesai
2. Sering menulis huruf b dengan p, p dengan q, v dengan u, 2 dengan 5, 6 dengan 9, dan sebagainya.
3. Hasil tulisannya jelek dan tidak terbaca
4. Tulisannya banyak salah/ terbalik/ huruf hilang
5. Sulit menulis dengan lurus pada kertas tak bergaris
◦ Anak yang mengalami kesulitan berhitung (diskalkulia)
1. Sulit membedakan tanda
2. Sering salah membilang dengan urut
3. Sering salah membedakan angka 9 dengan 6, 17 dengan 71, 2 dengan 5, 3 dengan 8, dan sebagainya.
4. Sulit membedakan bangun-bangun geometri
Karakteristik Anak ◦ Sulit menangakap isi pembicaraan orang lain
gangguan wicara ◦ Tidak lancar dalam berbicara/ mengemukakan ide
◦ Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
◦ Kalau berbicara sering gagap/ gugup
◦ Suaranya parau/ aneh
◦ Tidak fasih mengucapkan kata-kata tertentu/ celat/ cedal
◦ Orang bicaranya tidak normal/ sumbing
Karakteristik Anak gangguan
emosi dan sosial

◦ Bersikap membangkang
◦ Mudah terangsang emosinya/ emosional/ mudah
marah
◦ Sering melakukan tindakan agresif, merusak,
mengganggu
◦ Sering bertindak melanggar norma sosial/ norma
susila/ hukum
Karakteristik Anak Autistik
◦ Sensori
1. Bila mendengar suara keras langsung menutup telinga
2. Sering menggunakan indra penciuman dan perasanya, seperti
senang mencium-cium, menjilat mainan atau benda-benda
3. Sangat sensitif terhadap sentuhan, tidak suka dipeluk
4. Tidak sensitive terhadap rasa sakit atau rasa takut
◦ Emosi
1. Sering marah-marah tanpa alas an yang jelas, tertawa-tawa, menangis tanpa alas an atau sebab yang jelas
2. Mengamuk tak terkendali (temper tantrum) jika dilarang atau tidak diberikan keinginannya
3. Kadang suka menyerang dan merusak
4. Kadang-kadang berperilaku menyakiti dirinya sendiri
5. Tidak mempunyai empati dan tidak mengerti perasaan orang lain
◦ Komunikasi
1. Perkembangan bahasa lambat atau sama sekali tidak ada
2. Senang meniru atau membeo (ekolalia)
3. Anak tampak seperti tuli, sulit bicara atau pernah berbicara tapi kemudian sirna
4. Kadang kata-kata yang digunakan tidak sesuai artinya
5. Mengoceh tanpa arti berulang-ulang, dengan bahasa yang tidak dapat dimengerti orang lain
6. Bicara tidak dipakai untuk alat komunikasi
7. Bila senang meniru, dapat hafal kata-kata atau nyanyian tanpa mengerti artinya
8. Sebagian dari anak ini tidak berbicara (nonverbal) atau sedikit berbicara
Karakteristik Anak gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktif

◦ Gangguan pemusatan perhatian


1. Mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian terhadap sesuatu yang sedang dihadapinya
2. Gagal menyimak hal yang terperinci
3. Kesulitan bertahan pada satu aktivitas
4. Tidak mendengarkan saat diajak bicara
5. Sering tidak mengikuti instruksi
6. Sering kehilangan barang yang dibutuhkan untuk tugas
7. Sering pelupa dalam kegiatan sehari-hari
8. Kemampuan untuk mengontrol perilaku yang lebih mengutamakan untuk menuruti dorongan hati/ tidak
sabaran
◦ Hiperaktif
1. Perilaku yang mempunyai kecenderungan untuk melakukan
sesuatu aktivitas yang berlebihan, baik motoric atau verbal
2. Sering menggerakkan kaki atau tangan
3. Sering meninggalkan tempat duduk
4. Sering berlari dan memanjat
5. Mengalami kesulitan melakukan kegiatan dnegan tenang
6. Suka memainkan dan menjatuhkan benda-benda yang berada di
dekatnya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai