Obat Pada Gastrointestinal
Obat Pada Gastrointestinal
Obat Pada Gastrointestinal
Oleh :
Tim Dosen Farmakologi (RMIK-D3)
Tujuan Pembelajaran
• Tujuan Intruksional Umum
• Mahasiswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran diharapkan
mampu menjelaskan dan menganalisis penggolongan obat
gastrointestinal
• Tujuan Instruksional Khusus
• Mahasiswa akan mampu menjawab dan menjelaskan prinsip dalam
pemberian obat untuk gastrointestinal
• Mahasiswa akan mampu menjawab dan menjelaskan prinsip dalam
efek ditimbulkan obat di gastrointestinal sistem.
• Mahasiswa akan mampu menjelaskan dan menjawab dalam prinsip
pemberian obat untuk gastrointestinal sistem
Apa saja yang akan dipelajari hari
ini???
1. Patofisiologi Sistem Gastrointestinal
2. Penggolongan pengobatan sistem
gastrointestinal
3. Efek yang ditimbulkan di sistem gastrointestinal
Gangguan Sistem Cerna
• Di saluran lambung-usus dapat timbul berbagai gangguan yang
ada kaitannya dengan proses pencernaan, resorpsi bahan gizi,
perjalanan isi usus yang terlampau cepat (diare) atau
terlampau lambat (konstipasi), serta infeksi usus oleh
mikroorganisme.
• Penyakit saluran cerna yang paling sering terjadi adalah radang
kerongkongan (reflux oesophagitis), radang mukosa di lambung
(gastritis), tukak lambung-usus (ulcus pepticum), dan kanker
lambung-usus
Radang Kerongkongan (Reflux Esofagitis)
• kerongkongan tahan terhadap ludah, tetapi peka terhadap getah
lambung dan getah duodenum.
• Bila otot penutup cardia (permulaan/mulut lambung) tidak menutup
dengan sempurna dan peristaltik tidak bekerja dengan baik, dapat terjadi
aliran balik/reflux dari isi lambung ke esophagus.
• Bila reflux ini berlangsung sering atau untuk jangka waktu yang cukup
lama, mukosa di kerongkongan dapat dirusak oleh asam lambung-pepsin.
Luka (erosi) yang timbul setelah berubah menjadi peradangan
(oesophagitis) dan akhirnya bahkan dapat berkembang menjadi tukak.
• Gejala penyakit ini berupa perasaan terbakar (pyrosis) dan perih di
belakang tulang dada, yang disebabkan karena luka-luka mukosa yang
bersentuhan dengan makanan atau minuman yang merangsang (alcohol,
saribuah, minuman bersoda). Timbul pula perasaan asam atau pahit di
mulut akibat mengalirnya kembali isi lambung (reflux).
Radang Lambung (Gastritis)
• Penyakit ini disebabkan oleh kuman-kuman atau karena pengaruh
makanan-minuman yang mengakibatkan terjadinya radang difus di
mukosa lambung, dengan erosi-erosi yang mungkin berdarah.
• Bila mukosa lambung sering kali atau dalam waktu cukup lama
bersentuhan dengan aliran balik getah duodenum yang bersifat alkalis,
peradangan sangat mungkin terjadi dan akhirnya malah berubah menjadi
tukak lambung.
• Contoh : kortikosterioda dan alkohol dalam kadar tinggi dapat merusak
barrier mucus lambung dan dapat mengakibatkan perdarahan.
• Gejala penyakit ini umumnya tidak ada atau kurang nyata, kadang-kadang
dapat berupa gangguan pada pencernaan (indigesti), nyeri lambung, dan
muntah-muntah akibat erosi kecil di selaput lendir. Adakalanya terjadi
perdarahan.
Tukak Lambung-Usus (Ulcus Pepticum)
• Selain gastritis masih terdapat banyak faktor lain yang
memegang peranan pada terjadinya tukak lambung-usus.
• Hanya kira-kira 20% dari semua tukak terjadi di lambung (ulcus
ventriculi), bagian terbesar terjadi di usus dua belas-jari (ulcus
duodeni). Tukak lambung dan usus sering menghinggapi orang-
orang berusia antara 20 dan 50 tahun, dan empat kali lebih
banyak pada pria daripada wanita.
• Rata-rata 90% dari semua tukak lambung diakibatkan oleh
infeksi kuman H. pylori, dibandingkan dengan 100% dari tukak
usus
Obat Tukak Lambung
Antasida (senyawa magnesium, aluminium dan bismuth, hidrotalsit, kalsium karbonat, Na-
vikarbonat)