Biosecurity Laboratorium - Kelompok 9

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 41

BIOSECURIT

Y
LABORATO
RIUM
Dosen Pengampu : Dr. Drh. T. Zahrial Helmi, M. Sc

Kelompok 9
Attaya Rahmatullah (2002101010213)
Salsabila Erwina Lubis (1902101010200)
Maulvi Nazir (1902101010195)
M. Rizal Adityantara (2002101010090)
Fitra hakim (1902101010003)
Biosecurity
Laboratorium
Menurut WHO biosecurity laboratorium adalah upaya perlindungan perorangan dan
institusi (laboratorium) terhadap usaha pencurian, penyalahgunaan, pengalihan,
pelepasan dengan sengaja dari bahan biologi berbahaya (patogen & toksin) dan
sabotase

Tujuan biosecurity adalah mencegah, mengendalikan, dan mengelola risiko terhadap


kehidupan dan kesehatan dari suatu ancaman tertentu. Beberapa ancaman (hazard) dapat
ditimbulkan melalui agen-agen biologi berbahaya seperti: penularan agen biologis dari
hewan ke manusia; penyebaran strain, spesies, tumbuhan, hewan, atau agen lain yang
merusak tumbuhan; pengendalian organisme yang dimodifikasi dengan materi genetik yang
berpotensi mengganggu manusia dan lingkungan; serta spesies yang keberadaannya
mengancam biodiversitas (Biosecurity WHO, 2010)
Valuable Biological Materials
(VBM)
Valuable Biological Materials (VBM) atau bahan biologi
berharga adalah bahan biologi yang membutuhkan pengawasan
administratif, kontrol, tanggung jawab dan perlindungan
khusus, serta upaya monitoring di laboratorium untuk
melindungi nilai ekonomis dan historis, dan / atau masyarakat
dari potensi yg dapat membahayakan. VBM meliputi baik
bahan biologi patogen dan toksin maupun organisme non-
patogen
Kategori Opsi kontrol mitigasi biosekuriti
laboratorium

Eliminasi atau Kontrol teknik &


Kontrol
substitusi kontrol APD
administratif
operasional
Biosafety Lab

Level-1 Level-2 Level-3


Tipe laboratorium :
Tipe laboratorium : laboratorium Tipe laboratorium : Diagnostik, riset
praktikum dan riset Diagnostik khusus, riset
Pembagian ruangan

Zona merah yaitu Ruang kotor: diluar


pintu lab
Zona kuning yaitu ruang transisi:ruang
ganti APD
Zona hijau yaitu ruang praktikum/penelitian
Biosafety Level-1

• Tatalaksana Laboratorium : Good Microbiological


Practice (GMP) yang terdiri dari teknik aseptik dan
teknik/praktik mikrobiologi yang baik lainnya
sangat penting untuk mencegah kontaminasi
laboratorium saat menangani mikroorganisme.

• APD : Jas lab, Alas kaki tertutup, sarung


tangan(gloves), goggle(jika bekerja dengan bahan
kimia berbahaya).

• Peralatan Keselamatan : tidak ada


Biosafety Level-2
● Tatalaksana Laboratorium :
- Tatalaksana Biosafety Level-1 ditambah
- Penanganan aerosol
- Penanganan benda tajam
- Biohazard sign.
● APD : Jas lab, Alas kaki tertutup, sarung
tangan(gloves), goggle(jika bekerja dengan
bahan kimia berbahaya), masker
● Peralatan Keselamatan :
- biosafety cabinet
- leak-proof transport container
- ada autoclave
Biosafety Level-3

 Tatalaksana Laboratorium :
 Tatalaksana Biosafety Level-2 ditambah
 Bekerja di Biological Safety cabinet, sebuah area kerja laboratorium dengan ventilasi udara yang telah direkayasa
untuk mengamankan pekerja yang bekerja dengan sampel material, lingkungan kerja dan sampel material dari
kemungkinan bahaya terkontaminasi atau menimbulkan penyebaran bakteri / virus yang bersifat pathogen
 Menggunakan bioaerosol container untuk centrifugasi
 APD : jas lab solid dibagian depan, alas kaki tertutup dan shoe cover, sarung tangan double, goggle,
masker/respirator, dan penutup kepala.
 Peralatan Keselamatan :
 biosafety cabinet
 bioaerosol container
Aspek Biosecurity
di Laboratorium
1.Physical security

• Sistem keamanan Gedung(keamanan


akses masuk, pengaturan aliran udara)

• Memiliki petunjuk arah

• adanya security

• Terdapat daftar tamu


Aspek Biosecurity di Laboratorium

MARTE 2. Personal security


Marte en realidad es un mengenal orang yang bekerja di
lugar frío lab, siapa yang mempunyai hak
akses/masuk ke penyimpanan
bahan bahan biologi

MERCURIO
Aspek Biosecurity Di Laboratotium

3. Keamanan 4. Keamanan dalam


informasi transport
Data data rahasia dan penting harus aman
(website harus terhindar dari peretasan), hasil Pengiriman specimen/sampel harus
diagnostic (jangan sampai dimanipulasi atau diperhatikan (safety container)
tersebar)
Aspek Biosecurity Di Laboratotium

6. Pembersihan rutin
5. Material control ruangan/lab
• semua materi bahan di lab • Tempatkan kembali bahan yang sudah
harus dicatat baik barang yang digunakan ke tempat penyimpanannya
masuk/keluar. Adanya logbook semula
penggunaan alat untuk dapat • Dekontaminasi bahan/alat, meja kerja, dan
melacak jika terjadi kerusakan lantai lab
alat dengan melihat riwayat • Pengambilan atau pembuangan limbah
pemakaian alat. sesuai prosedur
• Pencatatan suhu freezer setiap • Tempatkan bangku lab dengan rapi
harinya • Lepaskan pakaian pelindung dan tempatkan
• Maintenance peralatan : dalam wadah untuk di autoclave/dibuang
kalibrasi alat • cuci tangan
• kunci pintu laboratorium
THANKYOU
Penerapan Biosekuriti
pada Wahana
Praktek/Klinik Hewan
BIOSECURITY VETERINER
Anggota Kelompok

Devy Ayu Harahap Rizka Azhry Nurro’fa Putri. Z

1902101010018 1902101010020

Elyana Hanin Hafiza

2002101010014 2002101010120
PENDAHULUAN

• Klinik hewan  tempat untuk usaha dalam melakukan


pelayanan pada jasa veteriar yang akan dijalankan dalam
suatu manajemen yang dipimpin oleh seorang dokter
hewan yang bertanggung jawab melakukan pengamatan
untuk mendapatkan gangguan pada kesehatannya.

• Tujuan  mencegah penyebaran penyakit menular


SANITASI

01 Mencuci Tangan 03 Pakaian Khusus

02 Desinfektan 04 Peralatan Steril


ISOLASI

Penanganan hewan Penanganan hewan Penanganan hewan Penanganan hewan


baru masuk sakit sehat mati
LALU LINTAS

Handsanitizer

Desinfektan

Alas Kaki
Cara Mengurangi Risiko Penyakit

Isolasi

Personal

Ruang dan peralatan


FUNGSI KLINIK SECARA UMUM

Pelayanan pada Konsultasi pada


Kesehatan Hewan Kesehatan Hewan

Pelayanan pada Alat Tugas Pembantuan, Pengamatan,


Reproduksi Pencegahan dan Pemberantasan
pada Penyakit Hewan.

Pelayanan Bimbingan dan Pembinaan serta Petunjuk Teknis yang


Berkaitan dengan Kesehatan pada Hewan.
ARIGATOU GOZAIMASU

Alternative Resources
Here’s an assortment of alternative resources
whose style fits this template
BIOSEKURITI
PADA
INSTALANSI KARANTINA
HEWAN
OLEH:
KELOMPOK 11

ZULDYA MARZONA
1902101010070
OWEN FERNANDO
1902101010086
FARAH AMALIA HIDAYAT
1902101010189
TOPIK PEMBAHASAN
01 02 03
PENDAHULUA BANGUNAN
N PRINSIP IKH
BIOSEKURITI

04
ASPEK
BIOSEKURITI
Biosecurity pada IKH
Merupakan bagian dari tindakan pertahanan pertama untuk pengendalian wabah dan
dilakukan sebagai pencegahan kemungkinan kontak/penularan terkait penyebaran
penyakit
Biosecurity merupakan suatu persyaratan utama kelengkapan suatu IKH yang meliputi
sistem, rancang bangun, fasilitas dan pengelolaan biosekuriti. IKH harus dilengkapi
dengan fasilitas Biosekuriti untuk menjamin keamanan produk dari pengaruh dan
kontaminasi dari luar serta menjaga untuk tidak tersebarnya patogen dan bahan hazard
lainnya dari produk atau dari IKH ke lingkungan luar yang lebih luas.
PRINSIP BIOSEKURITI

ISOLASI PENGENDALIAN LALU SANITASI


LINTAS
ISOLASI
Kandang isolasi harus dibuat terpisah dari kandang pemeliharaan. Pakaian dan sepatu bot yang
dipakai untuk menangani hewan di kandang isolasi tidak boleh dipakai pada saat menangani
hewan sehat. Jika fasilitas kandang isolasi tidak memungkinkan dibuat, dapat digunakan pen
(kandang pemeliharaan) terpisah dari kandang hewan sehat. Selain itu pakan yang digunakan
tidak boleh kontak dengan hidung (nose-to-nose contact) dan pakan serta air minum yang
digunakan harus terpisah dengan hewan yang sehat.
SANITASI
Tindakan cleaning dan disinfeksi sebagai tindakan sanitasi untuk lalu lintas kendaraan dan
pengunjung yang keluar masuk area IKH sangat perlu diterapkan sebagai tindakan untuk
memaksimalkan penerapan biosekuriti.
Disinfektan yang digunakan harus mempunyai sifat antara lain aman (tidak berbahaya dan
mengiritasi jaringan hewan dan manusia), tidak toksik bagi lingkungan, tidak merusak
peralatan, dan efektif pada berbagai temperatur
Alat angkut pakan merupakan salah satu media pembawa penyakit masuk ke IKH.
Penggunaan alat angkut pakan milik sendiri dapat meminimalkan risiko penularan
penyakit yang mungkin terbawa melalui alat angkut dan pakan sendiri , sehingga dapat
disimpulkan bahwa penularan penyakit melalui alat angkut pakan dapat diminimalkan
KONTROL LALU LINTAS
Lalu lintas keluar masuk kendaraan dan pengunjung merupakan salah satu risiko penyebaran
penyakit di area peternakan. Risiko penyebaran penyakit akan lebih tinggi terhadap pengunjung
yang berasal dari peternakan lain yang terinfeksi suatu penyakit. Lalu lintas yang mempunyai
risiko tinggi yang dapat menyebarkan penyakit. Disinfeksi merupakan salah satu tindakan
sanitasi untuk meminimalkan dan mencegah kontaminasi terutama feses terhadap alat angkut,
peralatan, pakaian pengunjung agar penyebaran penyakit dapat dicegah.
Penyebaran kotoran (feses) sebagai salah satu media penularan penyakit dapat terjadi
akibat adanya petugas/pengunjung dalam satu hari melakukan pengawasan lebih dari
setengah area dan tidak melakukan disinfeksi terhadap peralatan dan kendaraan yang
digunakan. Risiko juga dapat terjadi pada pengunjung dengan frekuensi kunjungan ke
peternakan lebih dari satu dalam sehari.
FASILITAS BIOSECURITY PADA
IKH
ØPagar keliling lokasi IKH
ØDekontaminasi : Dilakukan dengan cara dipping atau spray atau autoclave.
ØFasilitas pengelolahan limbah organik ,Dapat berupa bak penampungan limbah yang
dilengkapi kolam kontrol dan apabila diperlukan dapat dilakukan dekontaminasi. Terdiri dari
penampungan limbah kotoran basah dan limbah kotoran kering.
ØPengelolaan limbah lainnya yang berupa senyawa kimia yang tidak dapat diolah sendiri dapat
ditampung di dalam suatu tempat penampungan untuk dibawa ketempat pengolahan yang
sesuai.
ØSarana Pemusnahan termasuk Incinerator apabila diperlukan.
ØFasilitas dan Program Pest control
KEPUTUSAN
PEMBANGUNAN
01
IKH
02
Quarantine Goals Location and
and General Dimension of Physical
Design Space

03 04
Guiding
Principles of Architectural
Design Features
Gambar 5. Isolator karantina hewan pengerat.
Gambar 6. Area isolasi multi-ruangan dengan 4 ruang
penampunga hewan dengan entri personel dan
memungkinkan gradient tekanan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai