Hukum Islam Kelompok 3 HK23B - 20240506 - 102940 - 0000

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

BUBARNYA

PERKAWINA
N, TALAK,
DAN RUJUK
Kelompok 3
Hukum Islam
HK23B
Anggota Kelompok

1. Dinah Hamidah ( HK23D


2. Dwiyoga Saputra
3. Kristian Agus Wibowo
4. Hanna Merry Theresia
5. Shalsha Mahardhika
Latar belakang
Mengupayakan pembubaran perkawinan berarti mengakhiri perkawinan
yang diakui secara sah antara dua orang. Cara paling umum untuk
melakukan hal ini adalah melalui perceraian, meskipun mengakhiri
pernikahan melalui pembatalan adalah pilihan lain. Kemudian, Talak
merupakan hukum yang disyariatkan bagi satu pasangan yang tidak
mungkin lagi membina hubungan keluarga dengan baik. Selain itu, Rujuk
dapat diartikan sebagai perihal mengembalikan status hukum perkawinan
setelah terjadinya talak raj’i yang dilakukan oleh bekas suami terhadap
bekas istrinya dalam masa ‘iddah
Pengaturan tentang putusnya
Pengaturan Tentang Putusnya Perkawinan di Indonesia
perkawinan
Peraturan tentang putusnya perkawinan di Indonesia diatur dalam beberapa undang-undang, yaitu:

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang


7. Perceraian dapat diajukan oleh suami atau ist
Perkawinan (UU Perkawinan)Kompilasi Hukum
pengadilan agama dengan alasan-alasan:
Islam (KHI) (bagi umat Islam)
8. Perzinahan
2. Peraturan Agama (bagi umat non-Islam)
9. Penelantaran
3. Menurut UU Perkawinan, perkawinan
dapat putus karena: 10. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
4. Kematian salah satu pasangan suami istri 11 . Perbedaan keyakinan
5. Perceraian 12. Kecacatan jasmani atau rohani
6. Pengadilan menyatakan putusnya perkawinan 13. . Sakit yang tidak dapat disembuhkan
dengan alasan-alasan tertentu 14. Tidak ada harapan rujuk
15. Proses perceraian di
pengadilan agama melalui
beberapa tahapan,
Mediasi yaitu:
1. Persetujuan Perceraian oleh Kedua Belah Pihak
2. Pengucapan Ikrar Talak (bagi umat Islam)
3. Penetapan Putusan Cerai oleh Hakim
4. Setelah putusan cerai dibacakan, pasangan suami istri memiliki beberapa hak dan kewajiban, yaitu:
5. Hak dan kewajiban asuh anak
6. Hak dan kewajiban nafkah
7. Hak dan kewajiban harta bersama
15. Proses perceraian di
pengadilan agama melalui
beberapa tahapan, yaitu:
Selain melalui pengadilan agama, perceraian juga dapat dilakukan melalui:
Talak bagi umat Islam
Perceraian di luar pengadilan (arbitrase)

Perlu diingat bahwa perceraian merupakan langkah terakhir yang harus


diambil dalam menyelesaikan permasalahan rumah tangga. Sebaiknya,
pasangan suami istri berusaha untuk menyelesaikan masalahnya terlebih
dahulu melalui mediasi atau konseling.
Peraturan tentang putusnya perkawinan di Indonesia diatur dalam beberapa
undang-undang, yaitu:
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (UU
Perkawinan)
Perceraian/Talak Menurut Hukum Islam
Talak merupakan hukum yang disyariatkan bagi satu pasangan yang tidak mungkin lagi
membina hubungan keluarga dengan baik. Peluang talak ini dapat dipilih oleh suami
dengan memperhatikan tata cara dan prosedur yang sesuai dengan hukum Islam.
Dalam Islam, seorang suami dapat melayangkan talak perceraiannya sebanyak tiga kali
untuk benar-benar memutuskan ikatan pernikahannya. Talak tersebut dibagi dalam talak 1,
talak 2, dan talak 3 yang merujuk pada jatuhnya ucapan talak tersebut.
Dalam Islam, seorang suami dapat melayangkan talak perceraiannya sebanyak tiga kali
untuk benar-benar memutuskan ikatan pernikahannya. Talak tersebut dibagi dalam talak 1,
talak 2, dan talak 3 yang merujuk pada jatuhnya ucapan talak tersebut.
Talak langsung atau talak sharih adalah jenis talak yang dijatuhkan oleh seorang suami
kepada istrinya dengan ucapan atau lafaz yang jelas. Meski dilakukan tanpa niat dan saksi,
namun apabila seorang suami telah mengucapkan talak secara jelas maka tetap dianggap
talak tersebut telah jatuh. Adapun contoh ucapan talak langsung adalah, “Aku ceraikan
kamu”, “Kamu aku ceraikan sekarang”, “kamu aku talak satu”, dan lainnya.
Perceraian/Talak Menurut Hukum Islam
Talak Tidak Langsung atau Talak Kinayah
Pengertian talak tidak langsung adalah ketika seroang suami menjatuhkan talak kepada istrinya dengan
menggunakan kata atau kalimat yang secara tidak langsung bermakna menceraikan. Jika seorang suami
yang mengucapkan lafaz talak ini tetapi tidak memiliki niatan untuk menceraikan istrinya, maka talak ini
dianggap tidak jatuh. Namun, jika suami memiliki niat untuk menceraikan ketika mengucapkan kalimat
talak, maka talak pun dianggap telah jatuh. Talak yang dilakukan oleh seorang suami adalah jenis talak
perceraian yang paling umum dan paling banyak dilakukan. Hal ini terjadi ketika seorang suami
menjatuhkan talaknya kepada istri. Status perceraian keduanya pun dapat terjadi tanpa perlu menunggu
keputusan dari pengadilan. Sebab, keputusan pengadilan hanya sebagai formalitas saja. Talak ini pun
dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu: jenis talak yang satu ini adalah proses perceraian ketika seorang
suami mengucapkan talak satu dan dua kepada istrinya, namun masih bisa rujuk kembali saat istri masih
dalam masa iddah Jika masa iddah tersebut sudah lewat, maka suami tidak bisa rujuk kembali kecuali
dengan melangsungkan akad nikah yang baru.Pengertian talak bain adalah proses perceraian ketika suami
mengucapkan talak ketiga pada istrinya. Dalam hal ini, maka suami istri tersebut tidak bisa rujuk kembali
kecuali istrinya sudah menikah lagi dengan orang lain dan istrinya itu telah diceraikan oleh suami barunya
dan sudah habis pula masa iddah dari perceraiannya itu. Jenis talak yang satu ini adalah ketika seorang
suami menjatuhkan talak kepada istrinya yang belum dia setubuhi saat istrinya tersebut dalam keadaan suci
atau tidak sedang masa haid.
Masa Iddah
Iddah dalam Islam adalah masa tunggu atau masa berkabung yang wajib dilalui oleh seorang wanita setelah
putusnya hubungan perkawinan, baik karena kematian suami maupun perceraian.
1. Seseorang yang hendak menceraikan isterinya, sesegera mungkin setelah pengucapan talak dalam
bentuk apapun - memberikan laporan tertulis kepada Ketua dan memberi salinannya kepada isterinya.
2. Siapapun yang melanggar ketentuan (1) ini akan dihukum penjara maksimal satu tahun atau denda
maksimal 957.578,27 Rupiah atau dengan keduanya.
3. Kecuali seperti yang terdapat dalam ayat (5) kecuali jika dicabut dengan cepat, akan tidak berlaku
sampai akhir hari ke- 90 sejak dikirimnya laporan tertulis (1) kepada Ketua.
4. Dalam waktu 30 hari setelah menerima catatan (1) Ketua akan menentukan sebuah Dewan yang
bertujuan untuk mengupayakan perdamaian antara kedua belah pihak (suami- isteri), dan dewan ini akan
mengambil langkah-langkah penting bagi terwujudnya perdamaian tersebut.
5. Jika isteri hamil pada saat talak dijatuhkan, talak tidak berlaku sampai batas waktu yang disebutkan pada
ayat (3) atau sesudah melahirkan.
Rujuk
Rujuk berasal dari bahasa arab yaitu raja‟a - yarji‟u - ruju‟an
yang berarti kembali atau mengembalikan. Rujuk menurut istilah
adalah mengembalikan status hukum perkawinan secara penuh setelah
terjadi thalak raj‟i yang dilakukan oleh bekas suami terhadap bekas istrinya dalam masa iddahnya dengan ucapan
tertentu.
Rujuk ialah mengembalikan istri yang telah dithalak pada
pernikahan yang asal sebelum diceraikan.
Sedangkan rujuk menurut para ulama madzhab adalah sebagai
berikut:
1. Hanafiyah, rujuk adalah tetapnya hak milik suami dengan tanpa
adanya penggantian dalam masa iddah, akan tetapi tetapnya hak
milik tersebut akan hilang bila masa iddah.
2. Malikiyah, rujuk adalah kembalinya istri yang dijatuhi talak,
karena takut berbuat dosa tanpa akad yang baru, kecuali bila
kembalinya tersebut dari talak ba‟in, maka harus dengan akad
baru, akan tetapi hal tersebut tidak bisa dikatakan rujuk.
Akibat Hukum Perceraian
Perkawinan antara lain dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Terhadap Anak
Menurut Undang-undang
Perkawinan meskipun telah terjadi perceraian, bukan berarti kewajiban suami isteri sebagai ayah dan ibu terhadap
anak di bawah umur berakhir. Suami yang menjatuhkan talak pada isterinya wajib membayar nafkah untuk anak-
anaknya, yaitu belanja untuk memelihara dan keperluan pendidikan anak-anaknya itu, sesuai dengan kedudukan
suami Sebagaimana dijelaskan pada Pasal 45 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan bahwa:
1)Kedua orang tua wajib
kedudukan suami. Kewajiban memberi nafkah anak harus terus-menerus dilakukan sampai anak-anak tersebut
baliq dan berakal serta mempunyai penghasilan sendiri. Baik bekas suami maupun bekas isteri tetap berkewajiban
memelihara dan mendidik anak- anaknya berdasarkan kepentingan anak. memikul biaya anak-anak. Sebagaimana
dijelaskan pada Pasal 45 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan bahwa
Akibat Hukum Perceraian Berdasarkan Undang-Undang Nomor memelihara dan mendidik anak- anak mereka
sebaik-baiknya; (2) Kewajiban orang tua yang dimaksud dalam Ayat (1) pasal ini berlaku sampai anak itu kawin atau
dapat berdiri sendiri kewajiban mana berlaku terus meskipun perkawinan antara kedua orang tua putus.
Akibat Hukum Perceraian
Terhadap Harta Bersama
Islam menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Harta kekayaan dalam
perkawinan atau syirkah adalah harta yang diperoleh baik sendiri- sendiri atau
bersama suami-isterselama dalam ikatan perkawinan berlangsung dan
selanjutnya disebut harta bersama, tanpa mempersoalkan. terdaftar atas nama
siapa pun. Mengenai pengaturan tentang harta kekayaan dalam perkawinan
secara tegas diatur dalam Pasal 85 sampai dengan Pasal 97 Kompilasi Hukum
Islam sebagai berikut: Pasal 85 Kompilasi Hukum Islam
Adanya harta bersama dalam perkawinan. itu tidak menutup kemungkinan
adanya harta milik masing-masing suami atau isteri.
Akibat Hukum Perceraian
Kompilasi Hukum Islam
Pasal 86 Kompilasi Hukum Islam
(1)Pada dasarnya tidak ada percampuran antara harta suami dan harta isteri karena perkawinan.
(2)Harta isteri tetap menjadi hak. isteri dan dikuasai penuh olehnya, demikian juga harta suami tetap menjadi hak suami dan
dikuasai penuh olehnya.
Pasal 87 Kompilasi Hukum Islam
(1) Harta bawaan dari masing- masing suami dan isteri dan harta yang diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau warisan
adalah di bawah penguasaan masing-masing, sepanjang para pihak tidak menentukan lain dalam perjanjian perkawinan.
(2)Suami dan isteri mempunyai hak sepenuhnya untuk melakukan perbuatan hukum atas harta masing-masing berupa hibah,
hadiah, sodakah, atau lainnya.
Pasal 88 Kompilasi Hukum Islam
Apabila terjadi perselisihan antara suami-isteri tentang harta bersama, maka penyelesaian perselisihan itu diajukan kepada
Pengadilan Agama.
Pasal 89 Kompilasi Hukum Islam
Suami bertanggung jawab menjaga harta bersama, harta isteri, maupun hartanya sendiri.
Pasal 90 Kompilasi Hukum Islam
Isteri turut bertanggung jawab menjaga harta bersama maupun harta suami yang ada padanya.
Akibat Hukum Perceraian
Kompilasi Hukum Islam
Pasal 91 Kompilasi Hukum Islam
(1)Harta bersama sebagaimana tersebut dalam Pasal 85 di atas dapat berupa benda berwujud atau tidak berwujud.
(2)Harta bersama yang berwujud dapat meliputi benda tidak bergerak, benda bergerak, dan surat-surat berharga.
(3)Harta bersama yang tidak
berwujud dapat berupa hak maupun kewajiban.
(4)Harta bersama dapat dijadikan sebagai barang jaminan oleh salah satu pihak atas persetujuan pihak lainnya.
Pasal 92 Kompilasi Hukum Islam
Suami atau isteri persetujuan pihak Jain diperbolehkan menjual memindahkan harta bersama. tanpa tidak atau
Pasal 93 Kompilasi Hukum Islam.dibebankan bersama. kepada harta
(3)Bila harta bersama tidak mencukupi, dibebankan kepada harta suami.
(4)Bila harta suami tidak ada atau tidak mencukupi dibebankan kepada harta isteri.
(1)Pertanggungjawaban terhadap utang suami atau isteri dibebankan pada hartanya
masing-masing. (2)Pertanggungjawaban terhadap utang yang dilakukan untuk kepentingan keluarga,
Akibat Hukum Perceraian
Kompilasi Hukum Islam
Pasal 94 Kompilasi Hukum Islam
(1)Harta bersama dari perkawinan seorang suami yang mempunyai isteri lebih dari seorang, masing-
masing terpisah dan berdiri sendiri.
(2)Pemilikan harta bersama dari perkawinan seorang suami yang mempunyai isteri lebih dari seorang
sebagaimana tersebut dalam Ayat (1), dihitung pada saat berlangsungnya akad perkawinan yang kedua,
ketiga, atau yang keempat.
Pasal 95 Kompilasi Hukum Islam
(1)Dengan tidak mengurangi ketentuan Pasal 24 Ayat (2) Huruf Peraturan Pemerintahan No. 9 Tahun
1975 dan Pasal 136 Ayat (2), suami atau isteri dapat meminta Pengadilan Agama untuk meletakkan sita
jaminan atas harta bersama tanpa adanya permohonan gugatan cerai, apabila salah satu melakukan
perbuatan yang merugikan dan membahayakan harta bersama seperti judi, mabuk, boros, dan
sebagainya
2)Selama masa sita dapat dilakukan penjualan atas harta bersama untuk kepentingan keluarga. dengan
izin Pengadilan Agama.
Akibat Hukum Perceraian
Kompilasi Hukum Islam
Pasal 95 Kompilasi Hukum Islam
(1)Dengan tidak mengurangi ketentuan Pasal 24 Ayat (2) Huruf Peraturan Pemerintahan No. 9 Tahun 1975 dan Pasal 136
Ayat (2), suami atau isteri dapat meminta Pengadilan Agama untuk meletakkan sita jaminan atas harta bersama tanpa adanya
permohonan gugatan cerai, apabila salah satu melakukan perbuatan yang merugikan dan membahayakan harta bersama
seperti judi, mabuk, boros, dan sebagainya
2)Selama masa sita dapat dilakukan penjualan atas harta bersama untuk kepentingan keluarga. dengan izin Pengadilan
Agama. Pasal 96 Kompilasi Hukum Islam

(1) Apabila terjadi cerai mati, maka separo harta bersama menjadi hak pasangan yang hidup lebih lama.
(2) Pembagian harta bersama bagi seorang suami atau isteri yang isteri atau suaminya hilang harus ditangguhkan sampai
adanya kepastian matinya yang hakiki atau matinya secara hukum atas dasar putusan Pengadilan Agama.
Pasal 97 Kompilasi Hukum Islam
Janda atau duda cerai hidup masing-masing berhak seperdua dari harta bersama sepanjang tidak ditentukan lain dalam
perjanjian perkawinan.
Kesimpulan
Perkawinan adalah salah satu peristiwa hukum dan diatur dalam hukum perkawinan yang merupakan bagian
dari hukum perdata serta mengatur seorang laki-laki dan wanita dengan maksud hidup bersama untuk waktu
yang lama menurut peraturan-peraturan hukum yang ditetapkan dalam undang-undang. Disaat suami istri
memutuskan keinginan untuk bercerai maka mereka harus siap berhadapan dengan pengadilan. Sebab proses
pengaduan gugatan yang sah secara hukum hanya dapat ditempuh dalam peradilan saja, kemungkinan persoalan
yang sedang dihadaapi suami istri yang akan bercerai berbelit danmengalami kesulitan saat menempuh jalur/alur
perceraian tersebut, faktor ini dapat disebabkan karena mereka buta hukum.ditambah lagi proses pengajuan
gugatan perceraian yang memang pada dasarnya berbelit- belit, rumit sampai menguras banyak dana. Dalam
hukum Islam sendiri. Setiap hal yang mengarah pada kerusakan rumah tangga adalah hal yang dibenci oleh
Allah, seperti perceraian. Perceraian merupakan perbuatan yang halal tetapi sangat dibenci oleh Allah.
Talak raj'i memungkinkan rujuk, sedangkan talak ba'in tidak.
Masa iddah adalah masa tunggu bagi wanita yang telah dicerai.
Masa iddah bertujuan untuk memberikan waktu suci dan kesempatan rujuk.
Selama masa iddah, istri berhak tinggal di rumah suami dan tidak boleh menikah dengan laki-laki lain.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai