Kuliah 2-Kesmas
Kuliah 2-Kesmas
Kuliah 2-Kesmas
SKS: 2 (2-0)
KULIAH KE-2
• Lingkungan permukiman,
Lingkungan mencakup: • Tempat kerja,
• Tempat rekreasi, serta
• Tempat dan fasilitas umum.
KESEHATAN LINGKUNGAN
Air bersih
Masalah Kesehatan Pembuangan kotoran/tinja
Umum di Indonesia Kesehatan pemukiman
Pembuangan sampah
Serangga dan binatang pengganggu
Makanan dan minuman
Ruang Lingkup Bahasan dalam Kesehatan
lingkungan
• Pengendalian vektor dan binatang pengganggu
• Higiene dan sanitasi makanan
• Penyediaan air minum
• Pengolahan air limbah
• Pembuangan tinja
• Pencemaran udara
• Pengelolaan sampah padat
• Perumahan dan lingkungan pemukiman
• Sanitasi tempat-tempat umum.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masalah Kesehatan Lingkungan
Health Determinants:
• Heredity (Keturunan)
• Environment
(Lingkungan Hidup)
• Lifestyle (Gaya Hidup)
• Medical Services
(Layanan Medis)
Faktor yang mempengaruhi Derajat kesehatan
masyarakat
Derajat kesehatan masyarakat menurut H.L.Bloom di
pengaruhi oleh :
PERILAKU
G
E
Kesehatan
Pelayanan
N
DERAJAT KESEHATAN
E
MASYARAKAT
T
I
K
KESEHATAN LINGKUNGAN
Blum Theory
Teori klasik H. L. Bloom menyatakan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan secara berturut-turut, yaitu: 1) gaya hidup (life style); 2) lingkungan (sosial, ekonomi,
politik, budaya); 3) pelayanan kesehatan; dan 4) faktor genetik (keturunan).
Derajat kesehatan ditentukan oleh:
• 40% faktor lingkungan (Fisik, Sosial, Ekonomi, Politik, budaya),
• 30% faktor perilaku,
• 20% faktor pelayanan kesehatan, dan
• 10% faktor genetika (keturunan)
• Keempat determinan tersebut saling berinteraksi (berpengaruh) dan mempengaruhi status
kesehatan seseorang.
• Faktor lingkungan yang dalam hal ini seperti menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi
harus baik, menjadi faktor penentu tertinggi dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
• Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat dilakukan melalui faktor lingkungan untuk
mencegah terjadinya masalah kesehatan
Blum Theory
• Faktor Keturunan.
mengarah pada kondisi individu yang berkaitan dengan asal usul keluarga, ras, dan jenis golongan darah.
• Faktor Pelayanan Kesehatan.
Faktor ini dipengaruhi oleh seberapa jauh pelayanan kesehatan yang diberikan.
• Faktor Perilaku.
Faktor Perilaku berhubungan dengan perilaku individu atau masyarakat, perilaku petugas kesehatan, dan perilaku para pejabat
pengelola pemerintahan (pusat dan daerah) serta perilaku pelaksana bisnis. Misalnya: penentuan pola makan seseorang.
Perilaku dan karakteristik individu dapat dipengaruhi oleh pola keluarga, pertemanan, dan juga norma-norma yang ada di
dalam komunitas tempat seseorang tersebut tinggal. Kebiasaan merokok dapat mempengaruhi kesehatan seseorang. Merokok
dapat memicu timbulnya berbagai penyakit.
Rokok dapat pula menyebabkan berbagai penyakit seperti penyakit paru, penyakit kardiovaskular, resiko terjadinya
neoplasma larynx, esophagus, dan merokok juga dapat memicu timbulnya penyakit pada rongga mulut dan menimbulkan
kelainan pada gigi.
Alcoholic atau peminum alkohol juga merupakan gaya hidup yang tidak baik.
Olahraga sebagai life style seseorang juga akan berdampak terhadap kesehatan seseorang.
Perilaku jarang mandi dan sering meminjam baju dari teman bisa menyebabkan gangguan kesehatan berupa penyakit kulit
skabies
• Faktor Lingkungan.
• Faktor lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap status kesehatan. Faktor lingkungan terdiri dari 3 bagian:
• Lingkungan fisik, terdiri dari benda mati yang dapat dilihat, diraba, dan dirasakan.
• Lingkungan biologis, terdiri dari makhluk hidup yang bergerak, baik yang dapat dilihat maupun tidak.
• Lingkungan sosial. Lingkungan sosial adalah bentuk lain secara fisik dan biologis di atas.
Hendrik L Blum
• A pioneer in health planning. Born on
Nov 11, 1915, in San Francisco, CA,
USA, he died from a cardiac
arrhythmia after a fall in Oakland,
CA, USA, on Jan 3, 2006, aged 90
years.
1. Faktor Ligkungan
• Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik (baik natural atau buatan manusia) misalnya sampah, air, udara dan
perumahan, dan sosiokultur (ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan lain-lain).
• Pada lingkungan fisik, kesehatan akan dipengaruhi oleh kualitas sanitasi lingkungan dimana manusia itu
berada.
• Banyak penyakit yang bersumber dari buruknya kualitas sanitasi lingkungan, misalnya; ketersediaan air
bersih pada suatu daerah akan mempengaruhi derajat kesehatan karena air merupakan kebutuhan pokok
manusia dan manusia selalu berinteraksi dengan air dalam kehidupan sehari-hari.
• Sedangkan lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi perekonomian suatu masyarakat. Semakin miskin
individu/masyarakat maka akses untuk mendapatkan derajat kesehatan yang baik maka akan semakin sulit.
misalnya manusia membutuhkan makanan dengan gizi seimbang untuk mejaga kelangsungan hidup, jika
individu/masyarakat berada pada garis kemiskinan maka akan sulit untuk memenuhi kebutuhan makanan
dengan gizi seimbang.
• Demikian juga dengan tingkat pendidikan individu/masyarakat, semakin tinggi tingkat pendidikan
individu/masyarakat maka pengetahuan untuk hidup sehat akan semakin baik. Beberapa contoh faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan antara lain:
a. Adanya sanitasi lingkungan yang baik akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
b. Ada norma agama pada umat islam tentang konsep haram terhadap alkohol akan menurunkan tingkat konsumsi alkohol.
c. Semakin tinggi tingkat pendidikan individu maupun masyarakat maka pengetahuan akan cara hidup sehat semakin baik.
2. Perilaku (Life Styles)
• Gaya hidup individu atau masyarakat merupakan faktor kedua mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena
sehat dan tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku
manusia itu sendiri, di samping itu juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pendidikan, sosial
ekonomi dan perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya. Contohnya: dalam masyarakat yang mengalami
transisi dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, akan terjadi perubahan gaya hidup pada masyarakat
tersebut yang akan mempengaruhi derajat kesehatan.
• Misalnya: pada masyarakat tradisional di mana sarana transportasi masih sangat minim maka masyarakat terbiasa
berjalan kaki dalam beraktivitas, sehingga individu/masyarakat senantiasa menggerakkan anggota tubuhnya (berolah
raga). Pada masyarakat modern di mana sarana transportasi sudah semakin maju, maka individu/masyarakat terbiasa
beraktivitas dengan menggunakan transportasi seperti kendaraan bermotor sehingga individu/masyarakat kurang
menggerakkan anggota tubuhnya (berolah raga).
• Kondisi ini dapat beresiko mengakibatkan obesitas pada masyarakat modern karena kurang berolah raga ditambah
lagi kebiasaan masyarakat modern mengkonsumsi makanan cepat saji yang kurang mengandung serat. Fakta tersebut
akan mengakibatkan transisi epidemiologis dari penyakit menular ke penyakit degeneratif. Berikut ini contoh dari
life style yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang:
a. Perilaku perokok sejak dini akan meningkatkan risiko kanker pada paru-paru.
b. Perilaku mengkonsumsi makanan cepat saji (junk food) akan meningkatkan risiko obisitas yang berisiko pada
penyakit jantung.
c. Kebiasaan melakukan konsep 3 M (menguras, mengubur dan menutup) pada pencegahan DBD akan
menurunkan prevalensi penyakit DBD.
3. Pelayanan Kesehatan (Health Care Services)
• Keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan,
pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan
masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan.
• Ketersediaan fasilitas sangat berpengaruh oleh lokasi, apakah dapat dijangkau oleh
masyarakat atau tidak, tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan, informasi dan
motivasi masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan, serta
program pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu
sendiri.
• Semakin mudah akses individu atau masyarakat terhadap pelayanan kesehatan maka
derajat kesehatan masyarakat semakin baik. Adapun faktor pelayanan kesehatan dapat
mempengaruhi kesehatan, dapat terlihat sebagai berikut:
a. Adanya upaya promotif terhadap penularan HIV/AIDS akan menurunkan prevalensi HIV/AIDS.
b. Tersedianya sarana dan prasaran kesehatan yang baik akan memudahkan masyarakat dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas.
c. Adanya asuransi kesehatan akan memudahkan individu/masyarakat untuk mengakses pelayanan
kesehatan.
4. Keturunan (Heredity)
• Ada beberapa penyakit yang diturunkan lewat genetik atau faktor yang
telah ada pada diri manusia yang dibawa sejak lahir, misalnya: dari
golongan penyakit keturunan, diantaranya: diabetes melitus, asma
bronkia, epilepsy, retardasi mental hipertensi dan buta warna.
• Faktor keturunan ini sulit untuk di intervensi dikarenakan hal ini
merupakan bawaan dari lahir dan jika di intervensi maka harga yang
dibayar cukup mahal.
• Berikut ini contoh faktor keturunan dapat mempengaruhi kesehatan:
a. Perkawinan antar golongan darah tertentu akan mengakibatkan leukemia.
b. Adanya kretinisme yang diakibatkan mutasi genetik.
Epidemiologic Triangle Segitiga epidemiologi yang dikemukan oleh John Gordon dan La
(John E Gordon) Riche pada tahun 1950 bahwa timbul atau tidaknya penyakit pada
manusia dipengaruhi oleh tiga faktor utama host (pejamu),
agent (agen), dan environment (lingkungan).
Agent
• Chemical • Biologic
• Physical • Psychological
• Ergonomic
Host
• Age • Occupation
• Race • Previous
• Immune status diseases
• Religion
(mikroba)
Source: Environment
https://plos.figshare.com/articles/figure/_The_epidemiologic_triad_ • Temperature • Air
for_environmentally_mediated_influenza_transmission_/490964/1
• Humidity • Soil/land
• Water
Epidemiologic Triangle
• Menurut model ini perubahan salah satu komponen akan mengubah
keseimbangan interaksi ketiga komponen yang akhirnya berakibat
bertambah atau berkurangnya penyakit. Hubungan antara ketiga
komponen tersebut digambarkan seperti tuas pada timbangan.
• Host dan Agent berada di ujung masingmasing tuas, sedangkan
environment sebagai penumpunya.
John Everett Gordon (U.S. Army Medical
Department Office of Medical History)
• John Gordon was a pioneering epidemiologist and war hero,
decorated with multiple service medals from various
countries.
• Dr. John Everett Gordon (June 18, 1890—June 27, 1983) was
born in Austin, Minn. and grew up in Wisconsin and Chicago.
After world War I service he obtained his Ph. D. at the
University in Chicago in 1921 and his M.D. at Rush Medical
College in 1925, after which he researched scarlet fever in
Romania for the Rockefeller Foundation. After joining
Harvard in 1937 Dr. Gordon spent six years in Europe during
World War II, most of it as chief of preventive medicine for
the US Army in Europe. After returning he was elected head
of the department of epidemiology in the Harvard graduate
school, where he remained until 1958.
Lingkungan
• Sehat pada dasarnya adalah gambaran keadaan keseimbangan dari
berbagai faktor sedangkan penyakit timbul apabila terjadi gangguan
dari keseimbangan faktor tersebut
• Pada kondisi normal, ketiga komponen tsb berimbang.
• Perubahan pd satu (atau lebih) komponen dpt menaikkan atau
menurunkan risiko terjadinya penyakit infeksi.
• Apabila kemampuan AGEN menginfeksi meningkat, atau kekebalan
tubuh PENJAMU rendah, atau sanitasi LINGKUNGAN buruk, maka
risiko terjadinya penyakit infeksi akan meningkat.
Kasus Corona Virus (Covid-19)
• AGEN INFEKSIUS: SARS-CoV-2; PENJAMU (HOST): Manusia
• Karakteristik AGEN (SARS-CoV-2) belum tll detail diketahui (khususnya terkait
kemampuan virus bermutasi, obat anti-virus, & vaksin)
• Karakteristik PENJAMU (Manusia) yg dpt mempengaruhi pajanan, kerentanan, &
respons thd agen (SARS-CoV-2) a.l adlh: usia (lansia), status fisiologis (higienitas yg
kurang baik), status imunologis (penurunan sistem kekebalan tubuh), penyakit lain yg
sdh ada sebelumnya (DM, hipertensi, penyakit kardiovaskular, pneumonia), & perilaku
manusia (kurang olah raga, merokok, diet tdk sehat)
• Karakteristik LINGKUNGAN (FAKTOR EKSTRINSIK) yg mempengaruhi keberadaan
agen & kerentanan thd agen a.l adlh: lingkungan fisik (sanitasi lingkungan buruk),
kepadatan penduduk, modus komunikasi (fenomena dlm lingkungan yg mempertemukan
penjamu dg agen)
• Berdasarkan EPIDEMIOLOGIC TRIANGLE, solusi utk mengendalikan kasus Covid-19
adlh dg memodifikasi AGEN (AGENT), PENJAMU (HOST), & LINGKUNGAN
(ENVIRONMENT)
Source: https://fk.uhamka.ac.id/en/berita-dan-artikel/segitiga-epidemiologi-epidemiologic-triangle-covid-
19/
• Angka transmission rate (R0) Covid-19 diperkirakan sekitar 2-4 (setiap satu orang yg terinfeksi
Covid-19 dpt menyebarkan kpd 2-4 orang lain yg rentan).
• Berdasarkan EPIDEMIOLOGIC TRIANGLE, angka R0 ini dpt diantisipasi dg MELINDUNGI
ORANG SEHAT JANGAN JATUH SAKIT, DENGAN CARA PROMOTIF & PREVENTIF.
• Saat ini teknologi kedokteran di Indonesia utk memodifikasi AGEN INFEKSIUS penyebab Covid-
19 blm cukup baik (khususnya blm ditemukan obat anti-virus SARS-CoV-2 atau vaksin SARS-CoV-
2).
• Upaya menurunkan Angka transmition rate dengan memodifikasi PENJAMU & LINGKUNGAN,
a.l dg cara: (2) memodifikasi LINGKUNGAN
o memelihara sanitasi lingkungan,
(1) memodifikasi PENJAMU
o etika batuk-bersin yg benar,
o meningkatkan daya tahan tubuh, o meminimalisir kontak (menghindari kerumunan,
o menjaga higienitas, memodifikasi mode interaksi antar-orang, isolasi orang yg
o pola hidup bersih sehat, terinfeksi),
o megendalikan penyakit lain yg memperberat, o monitoring ketat mobilitas orang yg berisiko menyebarkan
o mengatur diet sehat, infeksi. Semakin bnyk orang yg mengetahui bgmn kondisinya
o olah raga teratur, (positif Covid-19 atau tidak), akan semakin dpt menjaga diri
spy tidak menularkan atau tidak tertular,
o tidak merokok
o identifikasi orang yg rentan terinfeksi.
Peningkatan dari Kemampuan agen untuk
menginfeksi serta menyebabkan penyakit bagi
manusia misal:
Perubahan sifat (strain) dari virus influenza
mengakibatkan kekebalan dari penjamu sebelumnya
tidak efektif.
Lingku
ngan
Peningkatan Proporsi Kerentanan dari populasi
manusia misal :
Pada situasi kekurangan pangan dan gizi
dan sesudah terjadi bencana banjir, gempa bumi dll
Lingku P
ngan
Pergeseran Titik Tumpu kearah agent sehingga
merangsang penyebaran agent sebagai contoh:
Pada keadaan banjir sungai dan badan air lainnya
meluap dan membawa pula mikroorganisme atau zat-
zat berbahaya lainnya yang dapat mengkontaminasi
air bersih
A
Lingku
ngan
Daerah dengan perkembangan industri yang pesat
menyebabkan konsentrasi zat pencemar di udara
meningkat dan hal ini meningkatkan kerentanan
pada manusiapenyakit ISPA
P
Lingku
ngan
Lingk Fisik Hidup & Penyakit
• Aspek fisik dari lingkungan antara lain, panas, sinar, udara, air, radiasi,
atmosfer dan tekanan. Dg berkembangnya industri, maka aspek fisik
dari lingkungn akan meningkat dan akan memberikan pencemaran pd
manusia, sbg contoh pencemaran di London (1952) yang membawa
kematian 4000 orang. Apabila menahun, maka pencemaran udara
terutama dikota besar akan dpt menyebabkan penyakit pd saluran
pernafasan.
Faktor Lingkungan
• Isolasi
• Substitusi
• Shielding
• Treatment
• Prevention
isolasi
• Pemisahan menurut jarak dan tempat
• Radiasi, panas, kebisingan ~ memperbesar jarak manusia dg sumber
• Perlindungan seseorang terhadap wabah sebelum mencapai tempat
tertentu
• Mosquito infected area ~ orang tidak boleh secara leluasa masuk wilayah itu
• Perlindungan pada mobilitas penduduk
• Tidak boleh memasuki wilayah isolasi
substitusi
• Metode yang murah, mudah dilaksanakan dan efektif
• Mengganti deterjen yang persisten dg bahan yg degradable
shielding
• Perlindungan
• Berbeda dg isolasi
• Menggunakan barrier
• Safety glasses utk tukang las melindungi mata
• Pemakaian kelambu untuk menghindari gigitan nyamuk
treatment