Slide Bimtek PKD

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

BIMTEK PENGAWAS

PEMILIHAN DESA /
KELURAHAN PILKADA TAHUN
2024

DIVISI PENINDAKAN PELANGGARAN BAWASLU KABUPATEN MELAWI


Dasar Hukum

▰ Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang


perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 1 tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati Dan Walikota Menjadi Undang-Undang
▰ Peraturan Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia
▰ Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia
▰ Undang-Undang Lain yang berkaitan
▰ Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor
:48 /PUU-XVIII/2019
Tugas dan wewenang Pengawas Kelurahan/
Desa meliputi:

 Mengawasi tahapan penyelenggaraan Pemilihan di tingkat Desa atau


sebutan lain/Kelurahan.
 Menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap tahapan
penyelenggaraan Pemilihan yang dilakukan oleh penyelenggara
Pemilihan;
 Meneruskan temuan dan laporan dugaan pelanggaran terhadap
tahapan penyelenggaraan Pemilihan kepada instansi yang berwenang;
 Menyampaikan temuan dan laporan kepada PPS dan KPPS untuk
ditindaklanjuti;
 Memberikan rekomendasi kepada yang berwenang atas temuan dan
laporan tentang adanya tindakan yang mengandung unsur tindak
pidana Pemilihan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
 Mengawasi pelaksanaan sosialisasi penyelenggaraan Pemilihan; dan
 Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh Panwas
Kecamatan.
mengawasi tahapan penyelenggaraan Pemilihan di
tingkat Desa atau sebutan lain/Kelurahan yang
meliputi:

1. Pelaksanaan pemutakhiran data Pemilih berdasarkan data kependudukan


dan penetapan Daftar Pemilih Sementara, daftar Pemilih hasil perbaikan, dan
Daftar Pemilih Tetap;
2. Pelaksanaan Kampanye;
3. Perlengkapan Pemilihan dan pendistribusiannya;
4. Pelaksanaan pemungutan suara dan proses penghitungan suara di setiap TPS;
5. Pengumuman hasil penghitungan suara di setiap TPS;
6. Pengumuman hasil penghitungan suara dari TPS yang ditempelkan di
sekretariat PPS;
7. Penyampaian surat suara dari TPS sampai ke PPK; dan
8. Pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang, Pemilihan lanjutan,
dan Pemilihan susulan.
Dalam Pemilihan, Pengawas Kelurahan/Desa
wajib:

▰ bersikap tidak diskriminatif dalam menjalankan tugas dan


wewenangnya;
▰ menyampaikan laporan kepada Panwas Kecamatan berkaitan dengan
adanya dugaan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan
penyelenggaraan Pemilihan di tingkat Desa atau sebutan
lain/Kelurahan;
▰ menyampaikan temuan dan laporan kepada Panwas Kecamatan
berkaitan dengan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh PPS
dan KPPS yang mengakibatkan terganggunya penyelenggaraan tahapan
Pemilihan di tingkat Desa atau sebutan lain/Kelurahan;
▰ menyampaikan laporan pengawasan atas tahapan penyelenggaraan
Pemilihan di wilayah kerjanya kepada Panwas Kecamatan; dan
▰ melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh Panwas Kecamatan.
Prinsip dasar tugas dan wewenang Pengawas Pemilihan
dalam penanganan pelanggaran Pemilu

• menemukan dugaan pelanggaran Pemilu


berdasarkan pada tempat terjadinya pelanggaran.

• menerima laporan pelanggaran Pemilihan


berdasarkan pada tempat terjadinya pelanggaran
yang dilaporkan.

• Laporan pelanggaran yang disampaikan kepada


Bawaslu diteruskan kepada Pengawas Pemilihan yang
berwenang.
Pengertian-Pengertian dalam Penanganan
Pelanggaran
• Pengawasan Pemilu adalah kegiatan mengamati,
mengkaji, memeriksa, dan menilai proses
penyelenggaraan Pemilu sesuai peraturan perundang-
undangan.
• Pencegahan Pelanggaran adalah tindakan, langkah-
langkah, upaya mencegah secara dini terhadap potensi
pelanggaran yang mengganggu integritas proses dan
hasil pemilu.
• Penindakan adalah serangkaian proses Penanganan
pelanggaran yang meliputi temuan, penerimaan laporan,
pengumpulan alat bukti, klarifikasi, pengkajian, dan/atau
pemberian rekomendasi, serta penerusan hasil kajian
atas temuan/laporan kepada instansi yang berwenang
untuk ditindaklanjuti.
JENIS-JENIS PELANGGARAN PEMILIHAN
• Pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilihan adalah pelanggaran terhadap
etika penyelenggara Pemilihan yang berpedoman pada sumpah dan/atau
janji sebelum menjalankan tugas sebagai penyelenggara Pemilihan.
• Pelanggaran administrasi Pemilihan adalah pelanggaran yang meliputi tata
cara, prosedur, dan mekanisme yang berkaitan dengan administrasi
pelaksanaan Pemilihan dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pemilihan di
luar tindak pidana Pemilihan dan pelanggaran kode etik penyelenggara
Pemilihan.
• Tindak pidana Pemilihan merupakan pelanggaran atau kejahatan terhadap
ketentuan Pemilihan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
• Pelanggaran TSM adalah perbuatan yang dilakukan oleh calon dan/ atau tim
kampanye dalam bentuk menjanjikan dan/atau memberikan uang atau materi
lainnya untuk mempengaruhi penyelenggara pemilihan dan/atau pemilih yang
dilakukan secara terencana dan meluas dengan melibatkan struktur
pemerintahan atau penyelenggara pemilihan yang dapat mempengaruhi hasil
Pemilihan secara langsung maupun tidak langsung” (Pasal 1 angka 12
Peraturan Bawaslu Nomor 13 tahun 2016).
Lanjutan….
• Pelanggaran administrasi Pemilihan adalah pelanggaran
yang meliputi tata cara, prosedur, dan mekanisme yang
berkaitan dengan administrasi pelaksanaan Pemilihan
dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pemilihan di luar
tindak pidana Pemilihan dan pelanggaran kode etik
penyelenggara Pemilihan.
• Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilihan adalah
satu kesatuan landasan norma moral, etis dan filosofis
yang menjadi pedoman bagi perilaku penyelenggara
pemilihan umum yang diwajibkan, dilarang, patut atau
tidak patut dilakukan dalam semua tindakan dan ucapan
• Hari adalah hari kalender.
PROSES PEYELESAIAN PELANGGARAN
• Menerima Temuan/ Laporan.
• mencermati dan menilai keterpenuhan syarat formil dan
materil.
• Memeriksa. Pemeriksaan dilakukan terhadap pelapor,
terlapor, saksi, pihak terkait dan meminta keterangan ahli
yang dituangkan dalam Berita Acara. Selain itu, memeriksa
keabsahan barang bukti.
• Mengkaji. Melakukan kajian yang dituangkan dalam dokumen
kajian.
• Memutus.
DUGAAN PELANGGARAN PEMILIHAN DAPAT
DIKETAHUI DARI BEBERAPA SUMBER, YAITU:

• Laporan
• Temuan
PENGERTIAN TEMUAN

Temuan adalah hasil pengawasan


pengawas pemilu yang mengandung
dugaan pelanggaran.
TINDAK LANJUT TEMUAN
Laporan hasil pengawasan yang mengandung Temuan
dituangkan dalam Formulir model A melalui rapat pleno oleh
pengawas pemilu;

Temuan diteruskan kpd bidang penanganan pelanggarn


selambat-lambatya 7 hari sejak ditemukan dugaan
pelanggaran

Temuan dugaan pelanggaran dituangkan kedalam


menggunakan formulir model A-2
PENGERTIAN

 Laporan Dugaan Pelanggaran adalah laporan yang


disampaikan secara tertulis oleh Pelapor kepada
Pengawas Pemilu tentang dugaan terjadinya
pelanggaran Pemilu.

 Pelanggaran Pemilihan adalah tindakan yang


bertentangan atau tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan terkait Pemilihan Gubernur,
Bupati Dan Walikota.
Siapa Pelapor?

• Warga negara Indonesia yang memiliki hak


pilih pada pemilihan setempat;

• Pemantau Pemilihan Gubernur,


Bupati/Walikota; atau

• Peserta Pemilihan Gubernur, Bupati/Walikota.


Batas Waktu Pelaporan

 Laporan Pelanggaran disampaikan kepada
Pengawas Pemilihan sesuai wilayah kerjannya
paling lambat 7 (tujuh) hari sejak
diketahuinnya pelanggaran;

 Hari sebagaimana dimaksud adalah hari kerja


TINDAK LANJUT PENERIMAAN
LAPORAN DUGAAN PELANGGARAN

Pelapor wajib mengisi dan menandatangani Formulir Pelapor


wajib mengisi dan menandatangani Formulir Penerimaan
Laporan Model A.1

Tanda bukti Penerimaan Laporan


menggunakan formulir model A.3  WAJIB DIBERIKAN KEPADA
PELAPOR

Terpenuhi Kelengkapan
Syarat Materiil dan
Formil
CONTOH FOR.MODEL A
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
TANDA BUKTI PENERIMAAN BERKAS
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH………..

Anda mungkin juga menyukai