Kampanye
Kampanye
Kampanye
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu
Walikota yang selanjutnya disebut adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih
Pemilihan adalah pelaksanaan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan
KEDAULATAN RAKYAT di Provinsi Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan
dan Kabupaten/Kota untuk untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat
memilih Gubernur, Bupati, dan Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum,
Walikota secara langsung dan bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan
demokratis. (Pasal 1 Ayat 1 UU 10 Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
th 2016) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. (Ayat 1 Pasal 1 UU 7 th 2017
Kegiatan Peserta Pemilu atau pihak lain yang ditunjuk
oleh Peserta Pemilu untuk meyakinkan pemilih dengan
KAMPANYE menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri
Peserta Pemilu.
Partai Politik untuk Pemilu anggota DPR, anggota
PESERTA DPRD provinsi, anggota DPRD kabupaten/kota,
perseorangan untuk Pemilu anggota DPD, dan
PEMILU Pasangan Calon yang diusulkan oleh Partai Politik
atau Gabungan Partai Politik untuk Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden.
METODE KAMPANYE :
a. pertemuan terbatas;
b. pertemuan tatap muka;
c. penyebaran bahan Kampanye Pemilu kepada
umum;
d. pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu di
tempat umum;
e. Media Sosial;
f. iklan media massa cetak, media massa elektronik,
dan Media Daring;
g. rapat umum;
h. debat Pasangan Calon tentang materi Kampanye
Pemilu Pasangan Calon; dan
i. kegiatan lain yang tidak melanggar larangan
Kampanye Pemilu dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PELAKSANA
KAMPANYE
Presiden & Wapres DPR DPD
Pengurus parpol peserta Pemilu Calon Anggota DPD
Pengurus Parpol atau gabungan
parpol pengusul
Calon Anggota DPR Orang Seorang yang ditunjuk
Jurkam oleh Peserta Pemilu DPD
Orang Seorang
Organisasi Penyelenggara
Orang Seorang organisasi yang ditunjuk oleh
Organisasi Penyelenggara Kegiatan Peserta Pemilu anggota DPD
Kegiatan
Bahan Kampanye Pemilu yang dapat ditempel dilarang ditempelkan di
tempat umum sebagai berikut:
a. tempat ibadah;
b. rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan;
c. tempat pendidikan, meliputi gedung dan/atau
halaman sekolah dan/atau perguruan tinggi;
d. gedung atau fasilitas milik pemerintah;
e. jalan-jalan protokol;
f. jalan bebas hambatan;
g. sarana dan prasarana publik; dan/atau
h. taman dan pepohonan.
Alat peraga Kampanye Pemilu dilarang dipasang pada tempat umum
sebagai berikut:
a. tempat ibadah;
b. rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan;
c. tempat pendidikan, meliputi gedung dan/atau
halaman sekolah dan/atau perguruan tinggi;
d. gedung milik pemerintah;
e. fasilitas tertentu milik pemerintah; dan
f. fasilitas lainnya yang dapat mengganggu
ketertiban umum.
Larangan Dalam Kampanye :
Pelaksana, peserta, dan tim Kampanye Pemilu dilarang:
• Mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia;
• Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
• Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau Peserta Pemilu yang
lain;
• Menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat;
• Mengganggu ketertiban umum;
• Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan
kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat, dan/atau Peserta Pemilu yang lain;
• Merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye Peserta Pemilu;
• Menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan;
• Membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau atribut selain dari tanda gambar
dan/atau atribut Peserta Pemilu yang bersangkutan; dan
• Menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta Kampanye
Pemilu.
Pelaksana Kampanye Pemilu dan/atau tim Kampanye
Pemilu dalam kegiatan Kampanye Pemilu dilarang
mengikutsertakan: