Pertemuan 7-2015
Pertemuan 7-2015
Pertemuan 7-2015
1
(KRISTOLOGI &
SOTERIOLOGI)
1
MATAKULIAH:
D O G MAT I KA 1
KODE MATAKULIAH :
01.04.22.4.2012
SEMESTER :
IV (EMPAT T.A. 2014/2015)
DOSEN PENGAMPU :
PDT. DR. KELOSO S. UGAK
1
DESKRIPSI - 1
Matakuliah Soteriologi & Kristologi akan
mempelajari konsep keselamatan, baik
berdasarkan pendekatan secara umum (teosentris)
maupun secara khusus (kristosentris).
Ajaran tentang keselamatan dimulai dari gambaran
tentang kenyataan bahwa manusia berdosa
sehingga memerlukan penyelamatan Allah.
1
DESKRIPSI - 2
Gambaran tentang keselamatan itu dimulai dari
penyelamatan Allah secara umum (soteriologi),
sebagaimana digambarkan dalam Perjanjian Lama.
Berikutnya dilanjutkan dengan gambaran penye-
lamatan Allah secara khusus melalui Yesus Kristus
(kristologi), sebagaimana digambarkan dalam
Perjanjian Baru.
1
DESKRIPSI - 3
Dalam hal kristologi akan dipelajari perkembangan
kristologi di Jemaat Perdana (PB) hingga konsili
Kalsedon dan pemikiran kristologi yang berkembang di
dunia Barat, Asia dan Indonesia.
Selanjutnya dipelajari kemungkinan mengembangkan
rumusan Kristologi yang kontekstual di Indonesia
(khususnya Kalimantan) pada masa kini
1
KOMPETENSI - 1
Setelah mengikuti perkuliahan Soteriologi &
Kristologi ini, mahasiswa MAMPU
MENJELASKAN hakikat manusia, “sejarah”
kejatuhan manusia ke dalam dosa, hakikat dan
akibat-akibat dosa dan sejarah penyelamatan
Allah di dalam Perjanjian Lama.
1
KOMPETENSI – 2
Mahasiswa juga MAMPU MENJELASKAN,
MENGANALISIS DAN MENGKRITISI
perkembangan berbagai konsep kristologi di
Jemaat Perdana (PB) hingga konsili Kalsedon
dan pemikiran kristologi yang berkembang di
dunia Barat, Asia dan Indonesia.
1
KOMPETENSI - 3
Selanjutnya mahasiswa MAMPU
MENGAKTUALISASIKAN makna
penyelamatan Allah dan mengembangkan
kemungkinan rumusan Kristologi secara
kontekstual di Indonesia (Kalimantan)
DOGMATIKA
1
1
POKOK BAHASAN
(1)
Menjelaskan hakikat manusia sebagai ciptaan Allah dan hubungan
antara manusia dengan ciptaan Allah yang lain.
(2)
Menjelaskan “sejarah” jatuhnya manusia ke dalam dosa, hakikat dan
akibat-akibat dosa.
(3)
Menjelaskan kenyataan dan wujud dosa kaum beriman dalam Alkitab
PL (contoh: Abraham, Musa dan Raja-raja Israel).
1
POKOK BAHASAN
(4)
Menjelaskan “sejarah” dan makna penyelamatan Allah mula-mula (contoh:
Taman Eden, Nuh, Menara Babel, dan pemanggilan Musa)
(5)
Menjelaskan “sejarah” dan makna penyelamatan Allah melalui peribadahan
Israel, khususnya Ibadah Kurban
(6)
Menjelaskan dimensi mesianis penyelamatan Allah dalam Perjanjian Lama
(contoh: kasus Taman Eden, pengalaman para Raja dan suara para Nabi)
1
POKOK BAHASAN
(7)
Menjelaskan kepelbagaian model Kristologi dalam Perjanjian Baru, munculnya rumusan
Kristologi dengan penekanan pada Yesus Sejarah dan pada Kristus Kepercayaan dan
maknanya bagi kemungkinan upaya berkristologi kontekstual di Indonesia (Kalimantan)
(8)
Menjelaskan rumusan Kristologi Yesus Kristus sebagai Imam Besar dan Kurban (Anak
Domba Allah) dalam PB dan merelevansikannya secara kontekstual di Indonesia
(Kalimantan)
(9)
Menjelaskan rumusan Kristologi Yesus Kristus sebagai Nabi dan Firman (Logos) dalam
PB dan merelevansikannya secara kontekstual di Indonesia (Kalimantan)
1
POKOK BAHASAN
(10)
Menjelaskan rumusan Kristologi Yesus Kristus sebagai Anak Allah dan Anak Manusia
dalam PB dan merelevansikannya secara kontekstual di Indonesia (Kalimantan)
(11)
Menjelaskan rumusan Kristologi Yesus sebagai Tuhan (Kyrios) dalam PB dan sejarah
pertikaian mengenai keallahan dan kemanusiaan Yesus dan munculnya rumusan
Teologi/Kristologi dari konsili ke konsili
(12)
Menggambarkan dan mengevaluasi “wajah-wajah” Yesus di Asia &
merelevansikannya secara kontekstual di Indonesia (Kalimantan)
1
POKOK BAHASAN
(13)
Menggambarkan rumusan Kristologi “Yesus sebagai Pembebas” di Amerika Latin dan
merelevansikannya secara kontekstual di Indonesia (Kalimantan)
(14)
Menggambarkan dan mengevaluasi rumusan Kristologi dalam pemahaman dan penghayatan
kaum perempuan serta merelevansikannya secara kontekstual di Indonesia (Kalimantan
(15)
Menggambarkan dan mengevaluasi rumusan Kristologi dalam pemikiran Islam dan
merelevansikannya bagi upaya berkristologi di Indonesia (Kalimantan)
(16)
Menggambarkan kemungkinan-kemungkinan rumusan Kristologi berangkat dari tokoh
penyelamat di kalangan masyarakat Dayak.
1
PERTEMUAN VII
Menjelaskan kepelbagaian model Kristologi dalam
Perjanjian Baru, munculnya rumusan Kristologi dengan
penekanan pada Yesus Sejarah dan pada Kristus
Kepercayaan dan maknanya bagi kemungkinan upaya
berkristologi kontekstual di Indonesia (Kalimantan)
1
POKOK BAHASAN PERTEMUAN VII
1.
Prinsip dasar dan proses berkristologi mengacu
Luk. 9:18-21.
2.
Paskah dan Pentakosta sebagai pijakan berkristologi
3.
Kepelbagaian rumusan Kristologi dalam PB
1
POKOK BAHASAN PERTEMUAN VII
4.
Berkristologi dengan penekanan pada Yesus Sejarah dan
Kristus Kepercayaan
5.
Relevansi bagi upaya berkristologi di Indonesia (Kalimantan)
masa kini
DOGMATIKA
1
1
(1)
PRINSIP DASAR &
PROSES BERKRISTOLOGI
MENGACU LUKAS 9 : 18 -
21
1
(A) - 1
PRINSIP DASAR
Berkristologi pada dasarnya adalah upaya menjawab secara
kontekstual pertanyaan yang Yesus ajukan kepada murid-
muridNya dalam Injil Lukas: “Menurut kamu, siapakah Aku
ini?” (Luk. 9:20.a).
Dalam konteks Lukas 9:18-21, pertanyaan Yesus kepada para
murid tersebut didahului oleh pertanyaan: “Kata orang banyak,
siapakah Aku ini?”.
1
(A) - 2
PRINSIP DASAR
Memperhatikan isi pertanyaan dan jawaban yang diperlukan,
ada tuntuan untuk bergeser dari jawaban MENURUT KATA
ORANG menjadi jawaban MENURUT KATA SAYA.
Hal ini berarti jawaban atas siapa Yesus menuntut jawaban
kontekstual UNTUK MENJAWAB KEBUTUHAN KONKRIT
dan MENURUT BAHASA YANG DIMENGERTI secara
pribadi atau secara bersama di dalam suatu kelompok secara
terbatas.
1
(A) - 3
PRINSIP DASAR
Hal tersebut memperlihatkan bahwa perumusan
Kristologi merupakan sesuatu yang berjalan terus sesuai
dengan konteks kehadiran Kekristenan.
Hal ini sekaligus menyiratkan kemungkinan terjadinya
bentuk rumusan yang sama maupun berbeda dalam
memahami makna hidup dan karya Yesus Kristus atau
Kristologi bagi masing-masing kelompok Kekristenan.
DOGMATIKA
1
(B) - 1
1
KERANGKA BERPIKIR
(1) Menjelaskan siapa Yesus menurut “kata orang”.
(a) Alkitab (apa saja bentuk pemahaman yang tersedia di dalam
Alkitab),
(b) Tradisi Gereja (rumusan pemahaman yang menjadi tradisi
Gereja sebagaimana dijumpai di dalam Sejarah Gereja),
(c) Teologi Kontemporer (berbagai bentuk pemahaman yang
dimunculkan oleh para teolog kontemporer).
1
(B) - 2
KERANGKA BERPIKIR
(a)
Pemikiran yang tersedia di dalam budaya agama lokal.
Pemikiran yang tersedia di dalam budaya/agama lokal perlu
dijadikan sebagai pembanding dan pendukung dalam memahami
gambaran kristologi yang disediakan oleh Alkitab, Tradisi Gereja
dan Teologi Kontemporer.
1
(B) - 4
KERANGKA BERPIKIR
(b)
Perubahan-perubahan sosial.
Hal kedua ini menunjuk pada suatu situasi konkrit yang
atasnya jawaban kristologis secara kontekstual perlu
diberikan.
1
(B) - 5
KERANGKA BERPIKIR
(1) Menjelaskan siapa Yesus menurut KATA ORANG :
Kata Alkitab
Kata Tradisi Gereja
Kata para Teolog
Kata Dosen
(2) Menjelaskan siapa Yesus menurut KATA SAYA :
Mempertimbangkan semua KATA ORANG
Merumuskan siapa Yesus menurut BAHASA yang SAYA
& UMAT mengerti dan dan MENJAWAB kebutuhan SAYA
dan UMAT di mana saya ada.
DOGMATIKA
1
1
(2)
PASKAH DAN
PENTAKOSTA SEBAGAI
PIJAKAN
BERKRISTOLOGI
1
(A) - 1
PASKAH SEBAGAI PIJAKAN BERKRISTOLOGI
SEKIAN