Dogma 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimatan Evangelish

Sekolah Tinggi Teologi Gereja kalimantan Evangelis


TUGAS MANDIRI 1

MAKALAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Penilaian Tugas


Mata kuliah

Dokmatika 1

Dosen Pengampu : Pdt. Dr. Keloso

Kelas A

Disusun oleh

SRI WULAN RAHAYU NINGSIH

Nim : 19.24.72

Program Sarjana Program Studi Teologi

BANJARMASIN
FEBRUARI 2020

i
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimatan Evangelish

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI …………………………………………………………i
RANGKUMAN...................................................................................2
BAB III.................................................................................................2
BAB IV………………….………………………...............................9
AKTUALISASI.................................................................................15
KEADAAN JEMAAT…………………………...............................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................18

i
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimatan Evangelish

RANGKUMAN
BAB III

SOTERIOLOGI DAN KRISTOLOGI


Pada bagian ini menjelaskan kepelbagaian model Kristologi dalam

Perjanjian Baru, munculnya rumusan Kristologi dengan penekanan pada Yesus

Sejarah dan pada Kristus Kepercayaan dan maknanya bagi kemungkinan upaya

berkristologi kontekstual di Indonesia (Kalimantan).

1.1 Prinsip Dasar dan Proses berkristologi mengacu Pada Lukas 9:18-21

1.1.1 Prinsip dasar dan Proses Berkristologi

Berkristologi pada dasarnya adalah upaya menjawab secara kontekstual

seperti didalam Luk 9:20a. Memperhatikan isi pertanyaan dan jawaban yang

diperlukan, ada tuntuan untuk bergeser dari jawaban menurut kata orang menjadi

jawaban menurut kata saya.Hal ini berarti jawaban atas siapa Yesus menuntut

jawaban kontekstual untuk menjawab kebutuhan konkrit dan menurut Bahasa

yang dimengerti secara pribadi atau secara bersama di dalam suatu kelompok

secara terbatas. Hal tersebut memperlihatkan bahwa perumusan Kristologi

merupakan sesuatu yang berjalan terus sesuai dengan konteks kehadiran

Kekristenan. Hal ini sekaligus menyiratkan kemungkinan terjadinya bentuk

rumusan yang sama maupun berbeda dalam memahami makna hidup dan karya

Yesus Kristus atau Kristologi bagi masing-masing kelompok Kekristenan

1.1.2 Kerangka Berpikir Menjelaskan Siapa Yesus menurut “Kata Orang” dan

“Kata Saya”

1
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimatan Evangelish

Jika menggunakan menurut kata orang maka terbagi menjadi beberapa bagian

yaitu :

1.1.2.1 Alkitab (apa saja bentuk pemahaman yang tersedia di dalam Alkitab),

1.1.2.2 Tradisi Gereja (rumusan pemahaman yang menjadi tradisi Gereja

sebagaimana dijumpai di dalam Sejarah Gereja),

1.1.2.3 Teologi Kontemporer (berbagai bentuk pemahaman yang dimunculkan

oleh para teolog kontemporer).

Sedangkan menurut “Kata Saya” adalah terdapat uraian yang terkandung

prinsip kontekstual, yaitu upaya menjelaskan sosok Yesus menurut bahasa yang

Saya dan Umat dimana saya berada mengerti dan untuk menjawab kebutuhan

konkrit Saya dan Umat dimana saya melakukan kegiatan berkristologi. Pada

bagian ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu :

1.1.2.4 Pemikiran yang tersedia di dalam budaya agama lokal.

Pemikiran yang tersedia di dalam budaya/agama lokal perlu dijadikan

sebagai pembanding dan pendukung dalam memahami gambaran kristologi yang

disediakan oleh Alkitab, Tradisi Gereja dan Teologi Kontemporer. Hal kedua ini

menunjuk pada suatu situasi konkrit yang atasnya jawaban kristologis secara

kontekstual perlu diberikan

1.2 Paskah dan Pentakosta sebagai Pijak Berkristologi

Peristiwa Paskah merupakan awal dimulainya sejarah perumusan iman

kepada Yesus Kristus. Setelah Yesus dihukum mati muncul sekelompok orang

2
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimatan Evangelish

yang mengakui dirinya sebagai pengikut Yesus dan mengatakan bahwa Yesus

hidup, tetap bermakna dan relevan bagi manusia dan dunia. Pengalaman Paskah

meyakinkan para pengikut Yesus, bahwa Yesus benar. Yesus yang dahulu dihukum

mati, ternyata bukan seorang durhaka yang pantas disalibkan. Yesus ternyata

memiliki hubungan yang akrab, khusus dan tunggal dengan Allah. Yesus dalam

pewartaan dan tindakan-Nya sungguh benar dan bahwa Kerajaan Allah sudah

mulai mewujudkan diri justru dalam pelayanan dan hidup Yesus sendiri.

Peristiwa Pentakosta telah membuka pemahaman baru para murid dan

orang-orang yang percaya kepada pemberitaan mereka mengenai tokoh Yesus

yang dahulu sudah dihukum mati dengan disalibkan namun yang diyakini telah

bangkit dari kematian, Peristiwa Pentakosta juga mendorong penghayatan baru

para murid untuk mewartakan pemahaman mereka mengenai tokoh Yesus tersebut

kepada orang lain.

1.3 Kepelbagai Rumusan Kristologi Dalam PB

Yesus ‘Bermigrasi” dari Yerusalem menuju Athena, Sejalan dengan makin

meluasnya Jemaat PB, upaya merumuskan iman kepada Yesus Kristus juga

semakin meluas sesuai dengan tempat dan budaya serta kepentingan berbagai

lapisan kelompok Jemaat Perdana. Ada beberapa Rumusan dari Yesus, sebagai

berikut :

1.3.1 Rumusan Yesus sebagai Kristus digunakan oleh Jemaat Kristen Yahudi

Palestina

3
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimatan Evangelish

1.3.2 Rumusan Yesus sebagai Anak Allah digunakan oleh Jemaat Kristen Yahudi

Helenis.

1.3.3 Rumusan Yesus sebagai Tuhan dan Logos digunakan oleh Jemaat Kristen

Helenis.

Dalam sejarah Kekristenan selanjutnya kita menjumpai berbagai bentuk

rumusan Kristologi, baik yang dapat dijumpai secara langsung di dalam Alkitab

maupun yang dijumpai di dalam kehidupan Gereja sehari-hari, selain itu juga

terdapat Di dalam pokok bahasan One Jesus Many Christs, Dunn menegaskan

bahwa tokoh Yesus an sich tetap satu dan sama, dulu sekarang dan selama-

lamanya.

Sedangkan didalam pemabahasan mengenai Yesus “Bermigrasi” ke Asia dari

Yerusalem ini menjelaskan bahwa gambaran tersebut tampak bahwa jawaban atas

siapa Yesus menuntut jawaban secara pribadi atau secara kelompok terbatas.

Berangkat dari proses perumusan Kristologi oleh Jemaat PB tersebut memberi

dasar bagi kita masa kini untuk merumuskan Kristologi secara baru sesuai dengan

konteks masa kini.

1.4 Berkristologi Dengan Penekanan Pada Yesus Sejarah dan Kristus

Kepercayaan

1.4.1 Kristologi Yesus Sejarah

merupakan upaya merumuskan iman kepada Yesus Kristus berdasarkan

gambaran manusiawi Yesus yang pernah lahir, hidup dan berkarya sebagai

seorang laki-laki Yahudi yang hidup di Palestina hingga kematian-Nya di salib.

4
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimatan Evangelish

Dalam KYS penekanan ada pada segi kemanusiaan Yesus sebagaimana tampak

dalam sejumlah gelar dan pemberian makna pada gelar yang digunakan kepada

Yesus tersebut.

1.4.2 Kristologi Kristus Kepercayaan

merupakan upaya merumuskan iman kepada Yesus Kristus berdasarkan

gambaran keilahian Yesus yang keberadaan-Nya sudah diawali sejak pre-

eksistensi, dilanjutnya di dalam sejarah hidup-Nya di dunia ini dengan berbagai

gejala keilahian yang menyertai-Nya, dan selanjutnya kepada Dia yang bangkit

dari kematian, naik ke Sorga dan akan datang kembali sebagai Tuhan yang

dimuliakan oleh seluruh alam semesta. Yesus diperkenalkan sebagai Logos yang

berinkarnasi menjadi daging di dalam Manusia Yesus Kristus. Sebagai Logos,

Yesus sudah ada sejak kekal, sebelum segala sesuatu ada, bahkan melalui Dia

segala sesuatu diciptakan dan menjadi ada (Yoh. 1:1-18).

1.4.3 Perbedaan KYS dan KKK

1.4.3.1 Yesus sebagai Kyrios.

Menurut pendekatan K3 kata Kyrios digunakan untuk menjelaskan segi

keilahian-Nya untuk selanjutnya menempatkan Yesus Kristus sebagai Allah yang

memgambil rupa manusia. Kata Kyrios menempatkan semua gelar lain dalam

rangka mendukung pemahaman bahwa Yesus sunguh-sungguh adalah TUHAN

yang adalah Allah yang menjadi Manusia.

1.4.3.2 Yesus sebagai Anak Allah

Pendekatan KYS memahami bahwa gelar Anak Allah untuk Yesus terkait

dengan penggunaan kata Anak Allah pada umumnya di Israel. Di dalam

5
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimatan Evangelish

pemahaman Yahudi Palestina, kata “Anak Allah” bisa menunjuk pada berbagai

kemungkinan makna, yakni: setiap orang dari anak-anak Israel, orang Yahudi

yang berbudi, orang Yahudi kharismatis, seorang raja Israel, dan kepada tokoh

malaikat atau oknum sorgawi. Sedangkan menurut pendekatan K3 memahami

bahwa kata Anak Allah untuk Yesus dikaitkan dengan keilahian untuk mendukung

segi keilahian atau ketuhanan Yesus.

Terjadinya perbedaan bahkan pertentangan antara pendekatan KYS dengan

K3 dalam memahami tokoh Yesus Kristus memiliki akar di kalangan Jemaat

Perdana sebagaimana dijumpai di dalam Injil dan surat-surat PB serta berlanjut di

dalam Sejarah Gereja mula-mula, bahkan terus berlangsung hingga masa kini,

demikian pula oleh pengaruh ilmu pengetahuan modern masa kini, para teolog

pun terbelah ke dalam perbedaan dan pertentangan antara pendekatan KYS dan

K3 dalam memahami dan merumuskan iman kepada tokoh Yesus Kristus.

1.5 Relevasi Bagi Upaya Berkristologi Di Indonesia (Kalimantan) masa kini.

1.5.1 Berkaitan dengan dasar adanya kepelbagaian rumusan Kristologi.

Upaya memahami dan menghayati iman kepada Yesus Kristus merupakan

upaya merumuskan makna hidup dan karya Yesus bagi seseorang atau kelompok

dan dunia yang kepadanya seseorang atau kelompok memberi perhatian di dalam

konteksnya masing-masing. Hal ini selanjutnya membuka peluang bagi jawaban

yang berbeda-beda pada setiap kelompok dalam merumuskan pemahaman dan

penghayatan iman mereka kepada Yesus Kristus. Hal ini tentunya berlaku pula

bagi Kekristenan di berbagai kawasan, termasuk di Asia, Indonesia dan di

Kalimantan secara khusus.

6
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimatan Evangelish

1.5.2 Berkaitan dengan dasar adanya kepelbagaian rumusan Kristologi.

Memperhatikan pengalaman Jemaat PB dalam merumuskan pemahaman dan

penghayatan iman mereka kepada Yesus Kristus, maka sah secara Alkitabiah

kalau kita sebagai warga Gereja pada masa kini (mis. warga GKE) di Kalimantan

untuk merumuskan Kristologi secara baru, baik sama maupun berbeda dari

rumusan-rumusan Kristologi yang sudah tersedia di dalam Alkitab dan Tradisi

Gereja. Atas dasar kebutuhan kontekstual bagi kehadiran GKE di Kalimantan,

misalnya, menjadi tanggung jawab berikutnya untuk merumuskan makna hidup

dan karya Yesus yang at home di Kalimantan.

1.5.3 Berkaitan dengan pendekatan dalam berkristologi.

Tampak bahwa pendekatan dalam berteologi terbagi ke dalam dua

pendekatan umum, yaitu: Kristologi Yesus Sejarah (KYS) dan Kristologi Kristus

Kepercayaan (K3). Kedua pendekatan tersebut selanjutnya menghasilkan dua

bentuk pemahaman secara umum yang berbeda antara yang satu dengan yang lain.

Pendekatan yang berbeda dalam memahami sesuatu, termasuk dalam kegiatan

berkristologi, sajar saja apabila kemudian menghasilkan pemahaman yang

berbeda. Tinggal persoalan yang masih perlu dikritisi adalah: apakah perbedaan

pemahaman tersebut harus ditempatkan pada posisi bertentangan antara satu

terhadap yang lain, atau pada posisi saling melengkapi.

7
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimatan Evangelish

BAB IV

Kristologi menurut keempat Injil dalam Perjanjian Baru dan

merelevansikannya secara kontekstual di Indonesia (Kalimantan).

2.1 Tema Umum Menurut Injil Matius

2.1.1 Konteks Jemaat Markus

Jemaat Markus adalah Jemaat non-Yahudi, mungkin berada di Roma atau di

wilayah lainnya.Jemaat hidup dalam suasana ketika semangat anti-Kristen

merebak di dalam masyarakat, baik dari anggota masyarakat umum maupun dari

kalangan pejabat.

2.1.2 Pokok Pemberitaan Tentang Yesus

Dalam kedudukan-Nya sebagai Mesias, Yesus ditampilkan menjadi Hamba

yang menderita.Dalam kedudukan-Nya sebagai Hamba yang menderita, figur

Yesus dihubungkan dengan ungkapan Anak Manusia.

2.1.3 Pokok Pemberitaan Tentang Yesus

Sebagai Anak Manusia, di satu pihak Yesus hadir sebagai yang berkuasa, di

pihak lain sebagai yang menderita, namun pada akhir zaman hadir sebagai hakim

yang berkuasa.Kedudukan Yesus sebagai Hamba yang menderita, tampak pada

kenyataan bahwa Ia mendapat penolakan dari para pemimpin agama hingga

kemudian mati di salib.Kedudukan Yesus sebagai Hamba yang menderita juga

8
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimatan Evangelish

didukung oleh kenyataan bahwa murid-murid-Nya sendiri meragukan kemesiasan

Yesus.

2.1.4 Makna Yesus Bagi Jemaat

Pemberitaan tentang kedudukan Yesus sebagai Mesias dan Hamba yang

menderita, merupakan jawaban kristologis secara kontekstual terhadap kedudukan

Jemaat Markus yang berada dalam berbagai penderitaan oleh karena iman mereka

kepada Yesus Kristus.

2.2 Yesus menurut Injil Matus (Yesus adalah Penggenap Janji Allah, Musa Baru,

Guru & Penafsir).

2.2.2 Konteks Jemaat Matius

Jemaat Matius adalah Jemaat Yahudi Diaspora yang masih cukup kuat

dipengaruhi latar belakang PL. Jemaat hidup sebagai perantau dengan berbagai

permasalahannya, sekaligus memiliki sejumlah pertentangan dengan pemimpin

Yahudi.

2.2.3 Pokok Pemberitaan Tentang Yesus “Yesus adalah Penggenap Janji Allah”

Sejak awal, Yesus ditampilkan sebagai Dia yang menggenapi janji-janji Allah

dalam Perjanjian Lama tentang kedatangan Mesias. Hal tersebut tampak dalam

beberapa bagian atau peristiwa: silsilah Yesus, kisah sekitar kelahiran Yesus, kisah

sekitar Yesus masuk ke Yerusalem, “Yesus sebagai Musa Baru”Dalam

“menghadapi” para pemimpin Yahudi yang mengklaim “menduduki kursi Musa”,

9
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimatan Evangelish

Yesus ditampilkan sebagai Musa Baru yang memiliki wibawa untuk memberi

tafsir yang benar dan berwibawa terhadap Hukum Taurat. Sebagai Musa Baru, hal

ihwal Yesus tampak pada: kesejajaran kisah kelahiran-Nya dengan Musa, Yesus

tampil sebagai Pengkhotbah dalam Khotbah di Bukit, kisah Yesus dimuliakan di

atas gunung.

2.2.4 Makna Yesus bagi Jemaat

Pewartaan tentang Yesus sebagai Penggenap janji Allah, Musa Baru, Guru

dan Penafsir yang benar dan berwibawa terhadap Hukum Taurat merupakan

jawaban kristologi kontekstual dalam membantu Jemaat Yahudi Diaspora yang

hidup dalam pengharapan PL dan membangun pengharapan baru di dalam Yesus

Kristus.

2.3 Yesus Menurut Injil Lukas ( Yesus adalah sahabat dan pembebas bagi

semua orang).

2.3.1 Konteks Jemaat Lukas Jemaat

Lukas secara menyeluruh berasal dari orang-orang berlakar belakang Yunani,

namun masih ingat asal usul agamanya dari bangsa Yahudi, umat Allah

terdahulu.Jemaat berada dalam tekanan yang datang dari kelompok masyarakat

lain dan penguasa, sekaligus ragu terhadap kebenaran berita tentang parousia.

2.3.2 Pokok Pemberitaan Tentang Yesus

Injil Lukas menampilkan sosok Yesus sebagai Sahabat dan Pembebas bagi

semua orang: orang miskin, kaum perempuan dan orang-orang berdosa. “Sahabat

dan Pembebas kaum miskin” Ptokhos adalah ungkapan untuk kaum miskin,

10
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimatan Evangelish

yakni: orang tawanan , orang tertindas , orang lumpuh , orang buta , orang kusta ,

dan orang cacat. “Sahabat dan Pembebas kaum perempuan”

Injil Lukas melaporkan peran penting dua orang perempuan (Elisabeth dan

Maria) yang memiliki peran penting dalam rangka kelahiran Yesus dan karya

penyelamatan Allah selanjutnya.Yesus bersahabat dengan kaum perempuan dan

banyak memberi perhatian dan pelayanan terhadap kaum perempuan, termasuk

kaum perempuan yang berada dalam keadaan najis. Dalam perhatian-Nya

terhadap kaum perempuan, Yesus menerobos batas-batas “kesucian” Hukum

Taurat sekaligus memperjuangkan harkat dan martabat kaum perempuan sebagai

sesama subjek. “Sahabat dan Pembebas orang berdosa”Injil Lukas

menggambarkan bahwa Yesus makan-minum bersama dan bersahabat dekat

dengan orang-orang berdosa (para pemungut cukai dan orang berdosa

lainnya).Yesus bukan hanya bersahabat, melainkan datang untuk menjadi

Pembebas dan Penyelamat bagi kaum berdosa dari kedosaannya dan pandangan

berdosa dari tokoh agama yang ada kala itu.

2.3.3 Makna Yesus Bagi Jemaat

Pewartaan Yesus sebagai Sahabat dan Pembebas bagi semua orang, baik orang

Yahudi maupun bukan Yahudi, penguasa maupun rakyat jelata, kaum saleh

maupun kaum berdosa agar bersama-sama mengarahkan pandangan ke depan ke

masa akan datangnya parousia.

2.4 Yesus menurut Injil Yohanes

Yesus adalah Allah yang berinkarnasi dalam Daging sebagai Logos.

11
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimatan Evangelish

2.4.1 Yesus menurut Injil Yohanes


Sifat dan tujuan pemberitaan Yohanes tentang tokoh Yesus tampak dalam ( Yoh

20:30-31)Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata

murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,20:31tetapi semua yang

tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias,

Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

2.4.2 Sifat Khas Injil Yohanes

Dalam Injil Yohanes tokoh Yesus tampil sangat berbeda dibandingkan

dalam Injil Sinoptik yang penuh dengan “rahasia mesianis”.Injil Yohanes berisi

kesaksian iman penulis terhadap siapa Yesus sekaligus upaya untuk membuat orang

lain juga beriman seperti penulis. Dalam Injil Yohanes ada beberapa pihak yang

memberi kesaksian tentang tokoh Yesus, yaitu: Yohanes Pembaptis, Allah Bapa,

Roh Kudus melalui kitab-kitab para nabi, Yesus sendiri, dan para rasul.

2.4.3 Konteks Jemaat Yohanes

Jemaat Yohanes adalah Jemaat Helenis atau Yahudi Diaspora yang

“mengasingkan” diri dari keyahudian dan berada dalam pengasingan oleh orang-

orang Yahudi perantauan lainnya.Jemaat Yohanes adalah Jemaat generasi kedua

atau Ketiga yang mendasarkan imannya kepada Yesus tidak lagi pada kesaksian

para saksi mata.

1.4.4 Pokok Pemberiaan tentang Yesus

Prinsip utama pemberitaan tentang Yesus adalah gambaran tentang

“ketinggian-Nya” atau “Keilahian-Nya”: Injil Yohanes menekankan pentingnya

12
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimatan Evangelish

“tanda-tanda” (mis. perkawinan di Kana) untuk menunjukkan kemuliaan Yesus

dan agar selanjutnya para murid menjadi percaya kepada-Nya.Injil Yohanes

menggambarkan Yesus sebagai yang dimuliakan, baik dihubungkan dengan asal-

usulnya, dengan pelayanan-Nya, dengan kematian-Nya, dengan kebangkitan-Nya

sebagai wujud kemuliaan Allah. Yesus datang dari Sorga, Yesus menjadi wujud

kehadiran Allah yang menyelamatkan, pada akhirnya Yesus akan membawa

semua orang percaya untuk berada bersama-sama di Sorga. Injil Yohanes

menekankan secara khusus perihal Kesatuan antara Yesus sebagai Anak dengan

Bapa. Kesatuan itu tampak dalam hakikat dan karya pelayanan yang Yesus

lakukan, dan di dalam Yesus manusia berjumpa dengan Allah.

2.4.5 Makna Yesus bagi Jemat


Pemberitaan tentang tokoh Yesus dalam injil Yohanes bermaksud memberi

kesaksian bahwa di dalam nama Yesus penyelamatan Allah berlangsung sehingga

di dalam nama Yesus manusia memperoleh Jalan-Kebenaran-Hidup.

13
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimatan Evangelish

AKTUALISASI DIDALAM JEMAAT

Pada bagian ini penulis akan menghubungkan anatara Soteriologi dan

Kristologi dengan keadaan jemaat penulis.

3.1 Pengertian dari Soteriologi dan Kristologi

3.1.1 Soteriologi berasal dari Bahasa yunani, Soteriologi utamanya berbicara

tentang keselamatan berdasarkan keaksi dalam kitab PL dan juga Soteriologi

adalah salah satu rumpun ilmu didalam rumpun utama sistematika dan dogmatika.

Sedangkan Krsitologi merupakan isitlah kata yang berasal dari “Chritos” yang

berarti Kristus dan Logos yang berarti ajaran atau ilmu.Kristologi menjadi ilmu

tentang Kristus adalah salah satu rumpun ilmu yang berbicara secara khusus

tentang keselamatan dalam PL dan PB. Prinsip berkistologi yaitu menjelaskan

siapa Yesus menurut kata orang yang dipahami didalam Alkibat dan tradisi gereja

serta teologi kontemporer. Jadi, Soteriologi dan kristologi sama membicarakan

tentang keselamtaan dengan penekanan yang berbeda-beda.1

3.1.2 Konteks Jemaat GKE Utus Jari Dayu

GKE Utus Jari Dayu adalah jemaat yang tua atau bisa disebut sebagai

induk dari resort GKE Karusen Janang dibandingkan dengan jemaat lain. Didalam

jemaat GKE Utus Jari Dayu ini memiliki KK jiwa yang sangat banyak dengan

beragam agama atau kepercayaan. Tak hanya itu ada permasalah yang masih

terjadi hingga saat itu yaitu banyak terjadi permaian judi dadu gurak yang sering

terjadi pada acara kematian juga dengan masalah kepercayaan leluhur yang masih

terasa tentang Abeh serta kepercayaan untuk perlindungan diri sehingga meski
1
Pdt.DR Keloso.S.Ugak”Menjelaskan Ruang Lingkup Kristologi”,(Bahan ajaran Pembimbing
Teologi Sistematika di STT GKE Banjarmasin, 1 September 2020)

14
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimatan Evangelish

telah mengakui Kristen atau umat Tuhan Yesus terkadang ada beberapa orang

yang melakukan nazar kepada para leruhur (Abeh) dan percaya bahwa apa yang

mereka inginkan akan terjadi ketika mereka bernazar kepada para leluhur

tersebut.2

3.1.3 Yesus adalah Satu-satunya Sumber Pengaharap dan Kepercayaan

Pengharapan merupakan proses penantian terhadap hal-hal yang akan

terjadi dalam kehidupan manusia, pengertian di sini menyangkut kehidupan

manusia. Harapan dalam Kristus dan iman dalam Kristus berhubungan erat;

harapan memiliki suatu konotasi yang berarti seseorang yang berharap memiliki

suatu keyakinan kuat, melalui kesaksian Roh Kudus, bahwa Kristus telah

menjanjikan suatu dunia yang lebih baik kepada mereka yang adalah milik-Nya.

Sedangkan Kepercayaan sama dengan keyakinan adalah nomina atau dalam istilah

religious disebut dengan istilah Iman. Alasan penulis menggambarkan sebagai

Pengharapan dan kepercayaan dimasa kini adalah karena seperti yang telah

dijelaskan oleh penulis pada bagian konteks jemaat bahwa masih ada anggota

jemaat yang percaya selain pada Yesus Krsitus, pada konteks ini penulis ingin

menghubungkan untuk memenuhi kebutuhan agar dimasa kini setiap anggota

jemaat dapat menaruh dan menjadikan Yesus Kristus itu sebagai satu-satu-Nya

sumber pengharapan dan kepercayaan.

3.1.4 Pokok Pemberitaan Tentang Yesus

Pada pokok ini penulis mengambil dari 1 Timotius 1:1 yang berbunyi “

Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan

2
Pdt. Messi Apidiansari,T.Th, wawancara dilakukan oleh Sri Wulan Rahayu Ningsih, 27
Januari 2021.

15
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimatan Evangelish

Krsitus Yesus, dasar Pengharapan kita “. Pada bagain ini Yesus dikatakan sebagai

dasar dari pengaharapan kitab.

3.1.5 Makna Bagi Jemaat

Pewartaan Yesus sebagai pengharapan dan kepercayaan bagi jemaat GKE

Utus Jari Dayu supaya dapat mengarahkan kedalam hidup yang akan datang

sehingga Yesus Krsistus dapat menjadi satu-satunya dan membuat orang-orang

dapat meyakinin hanya pada Yesus bukan kepada hal-hal yang lain.

16
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimatan Evangelish

DAFTAR PUSTAKA
Bahan Ajaran :
Pdt.DR Keloso.S.Ugak”Menjelaskan Ruang Lingkup Kristologi”,(Bahan
ajaran Pembimbing Teologi Sistematika di STT GKE Banjarmasin, 1 September
2020).

Orang yang diwawancarai :

No Nama orang yang Jenis Kelamin Usia (Tahun) Pekerjaan Agama


diwawancarai
1 Pdt.Messi Perempuan 36 Tahun Pendeta Kristen
Apidiansari,T.Th (Ketua MJ Protestan
GKE UTUS
JARI
DAYU dan
Ketua
Resort GKE
Karusen
Janang)

17

Anda mungkin juga menyukai