Hernia Dan Kelainan Kongenital Digestif pt.2 (SD)
Hernia Dan Kelainan Kongenital Digestif pt.2 (SD)
Hernia Dan Kelainan Kongenital Digestif pt.2 (SD)
Cerna
dr. Shalita Dastamuar, Sp.B, Subsp.Ped(K)
01 Atresia Esofagus
CONTENTS 04 Invaginasi/Intususepsi
05 Penyakit Hirschsprung
06 Malformasi Anorektal
Atresia Esofagus
Diagnosis
✓Atresia esofagus mencegah aliran normal cairan amnion ke traktus intestinal menyebabkan akumulasi
cairan amnion polihidramnion
✓Tidak dapat menelan saliva dan drooling
✓Aspirasi saliva atau susu RDS, batuk setelah makan atau menyusu
✓Cairan gaster dapat mengiritasi paru
✓USG Prenatal Melihat adanya gastric bubble, polihidramnion, dan VACTRELS
✓Radiografi
Klasifikasi
Tatalaksana
■ ABCDE
■ Suction berkala
■ IVFD D10% dan 0,18% salin untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dan mencegah
hipoglikemia
■ Cegah heat loss
Atresia
menyebabkan obstruksi total.
Duodenum Epidemiologi
❑Ditemukan dalam 1/6.000 kelahiran hidup.
❑Sering disertai dengan sindrom down (25%), kelainan vertebra,
kelainan jantung kongenital, divertikulum Meckel, ektopik
pankreas, dan malformasi anorektal
Diagnosis
Anamnesis
01 Pemeriksaan Fisik
02 Pemeriksaan Penunjang
03
■ Muntah beberapa jam setelah dilahirkan ■ Abdomen dapat cembung terbatas pada bagian ■ Pemeriksaan foto polos abdomen
■ Muntah proyektil, berwarna hijau (jika atresia berada distal epigastrium
■ Posisi erect gambaran “double bubble”
dari ampula vateri)
■ Diagnosis atresia duodenal sering terlambat
■ Perut kembung
ditegakkan karena bayi tidak kembung dan mekoneum Obstruksi total udara (-) dalam usus lain
■ Mekoneum (+) karena mekoneum sudah berada dalam usus masih dapat keluar normal, namun muntah hijau Obstruksi parsial udara (+)
bagian distal saat atresia terjadi hampir selalu terjadi
■ R/ penyulit polihidramnion dan bayi dengan sindrom Down ■ Posisi supine dilatasi lambung dan
■ Bayi muntah hijau harus dicurigai atresia duodenum
duodenum
sampai terbukti tidak
Tatalaksana
■ Prabedah
Pemeriksaan Penunjang
❑Pemeriksaan foto polos abdomen
❑Posisi erect tripple bubble sign (satu gelembung lambung,
satu gelembung duodenum, satu gelembung usus dibawah
ligamentum treitz)
Tatalaksana
❑Prabedah Dekompresi dan koreksi cairan, elektrolit,
dan asam basa.
❑Pembedahan Anastomosis dari ujung ke ujung.
Atresia Ileum
Tatalaksana Klinis
✓Prabedah Dekompresi dan koreksi cairan, ✓Menjelang umur 24 jam bayi muntah hijau dengan didahului
■ Tatalaksana
■ Tatalaksana
■ Pemasangan sonde lambung cegah distensi usus
■ Pemberian cairan elektrolit dan kalori intravena
Etiologi Epidemiologi
Belum diketahui pasti 03 02 ✓1:5000 kelahiran hidup
Mutasi protoonkogen RET, gen EDNRB ✓Laki-laki : perempuan = 4:1
(endothelin B receptor), gen EDN3 (endothelin 3) ✓Biasanya terjadi pada kolon rectosigmoid
✓Terdapat kecenderungan familial
Manifestasi Klinis
➢ Gagal mengeluarkan mekoneum dalam 24 jam pertama kehidupan (keterlambatan evakuasi mekoneum)
➢ Tanda obstruksti intestinal nonspesifik distensi abdomen, muntah hijau, intoleransi dalam pemberian
makanan
➢ Enterokolitis yang ditandai dengan demam, distensi abdomen, tinja menyemprot bila dilakukan RT, tinja berbau
busuk serta berdarah akibat statis obstruktif dan overgrowth bakteri (C. Difficile)
➢ Apabila terjadi komplikasi peritonitis edema, kemerahan di sekitar umbilikus, punggung, genitalia
➢ Pada anak yang lebih dewasa konstipasi berulang, gagal tumbuh, letargis
Biopsi Rektal
✓Definitif
✓Hasil menunjukkan tidak adanya sel ganglion pad
apleksus myenterikus, adanya hipertrofi bundel saraf
Rontgen Abdomen
Pemeriksaan ✓Nonspesifik
✓Hasil Usus terdistensi dan terisi udara
✓Tanda klasik: segmen sempit sfingter anal, zona transisi, segmen dilatasi
Non Bedah
✓Dekompresi dengan NGT cairan dihisap setiap 15-20 menit
Alternatif: dekompresi rektal, kolostomi
✓Rehisrasi
✓Pemasangan kateter urine
✓Pemberian antibiotik bila terjadi enterokolitis
Tatalaksana
Bedah
✓Kolostomi
✓Operasi Pull-through membuang segmen aganglionik dan
membuat anastomosis segmen ganglion dengan anus
Malformasi Anorektal
Malformasi
Anorektal
Kelainan kongenital yang ditemukan pada saluran cerna bagian anus
dan rektum.
Kelainan dapat berupa tidak terbentuknya lubang anus, lubang anus
tidak terletak pada tempatnya, bersatunya lubang keluar anus dengan
saluran genitalia dan saluran kemih.
Malformasi
Anorektal Manifestasi Klinis
✓Terdeteksi di awal kelahiran
✓Distensi abdomen karena kegagalan
mengeluarkan mekoneum jika >24 jam
letak rendah
Jarak rektum ke kulit > 1 cm letak tinggi
✓MRI/CT scan mengevaluasi kompleks otot pelvis dan panggul
✓Urinalisis
Terima Kasih
Ada Pertanyaan?